Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Education
DOI: 10.21070/acopen.6.2022.1485

Literature Study of the Effectiveness of Picture Story Media in Teaching Speaking Skills for Elementary School Students


Studi Literatur Efektifitas Media Cerita Bergambar Dalam Mengajarkan Keterampilan Berbicara Siswa Sekolah Dasar

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Keterampilan Berbicara Siswa Sekolah Dasar Media Cerita Bergambar

Abstract

This study aims to determine the results of research on the effectiveness of illustrated story media in improving the speaking skills of elementary school students. The background of this research is to describe and want to know the effectiveness of illustrated story media to teach speaking skills to students in elementary schools. This research uses literature study research. The data obtained by the research are journals, reports, articles, and relevant documents that are in accordance with the problems studied. Based on the results of the data analysis conducted by the researchers, a result was obtained, namely the illustrated story media is an effective medium to teach speaking skills possessed by students in elementary schools. With the media picture story, students can improve their speaking skills.

PENDAHULUAN

Pada perkembangan zaman di era globalisasi seperti sekarang ini sepenuhnya menuntut seseorang untuk membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat berkembang dan mempertahankan diri dari semakin kerasnya kehidupan dunia dan dari berbagai tantangan yang harus dihadapi. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan didalam kehidupan setiap manusia, sehingga dipastikan bahwasanya begitu penting pendidikan berproses dalam sebuah kehidupan.[1] Melalui pendidikan seseorang dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang mereka butuhkan baik melalui pendidikan formal maupun nonformal. Pendidikan adalah aspek universal yang selalu dan harus ada dalam kehidupan manusia. Tanpa pendidikan, ia tidak akan pernah berkembang dan berkebudayaan. Disamping itu, kehidupannya juga akan mengalami kemunduran dan kepunahan.[2] Pendidikan juga mampu mengembangkan kemampuan manusia berdasarkan minat dan bakat dari masing-masing individu. Pendidikan tidak hanya

didapat dari lingkungan sekolah saja. Melainkan juga bisa didapat dari lingkungan sekitar. Pendidikan yang diperoleh dari lingkungan sekolah dan sekitar keduanya sama-sama membutuhkan media yang mendukung. Keterampilan merupakan perilaku yang diperoleh melalui tahap-tahap belajar. [3] Berbicara adalah peristiwa proses penyampaian proses secara lisan oleh pembicara kepada penerima pesan dengan kata lain berbicara adalah menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. [4]

Media dalam sebuah pembelajaran termasuk komponen yang berpengaruh sebagai tujuan belajar . Media pembelajaran merupakan alat bantu yang berfungsi untuk menjelaskan sebagian dari keseluruhan program pembelajaran yang sulit dijelaskan secara verbal . Penggunaan media kegiatan belajar mengajar siswa akan lebih termotivasi untuk belajar. Media ialah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efektif dan efisien. [5]

Salah satu kemampuan siswa yang tidak kalah penting adalah kemampuan berbicara siswa. Sejauh ini tidak banyak siswa yang memiliki kemampuan berbicara yang baik, terutama di dalam kelas. Beberapa siswa masih kesulitan menyampaikan informasi baik ketika diskusi kelompok atau ketika presentasi di hadapan siswa yang lain. Hal tersebut bisa dikarenakan kurangnya kesempatan berbicara di depan kelas karena guru terlalu sering melakukan metode ceramah, atau dikarenakan trauma pernah dihina teman yang lain ketika menyampaikan sedikit kesalahan informasi ketika di depan kelas sehingga siswa menjadi malu untuk berbicara. Dan untuk meningkatkan kemampuan berbicara diperlukan media pembelajaran yang sesuai.

Media pembelajaran dapat dikemas berupa buku cerita anak-anak yang dilengkapi dengan gambar yang sesuai dengan topik pada cerita. Penambahan gambar pada setiap buku cerita ini harus melihat dari karakteristik pada setiap cerita sehingga mampu menciptakan sesuatu yang tersirat dalam cerita. Buku cerita bergambar memiliki alur yang benar – benar bercerita, ilustrasi dalam buku cerita bergambar memiliki peran yang sama pentingnya dengan teksnya. Karena dengan cerita bergambar bisa mempermudah pemahaman terhadap materi.

Berdasarkan paparan permasalahan diatas peneliti tertarik untuk mengkaji tentang efektifitas media cerita bergambar dalam mengajarkan keterampilan berbicara siswa sekolah dasar.

METODE

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini mengkaji secara literature dari hasil penelitian yang sudah di publikasikan pada jurnal nasional, penelitian yang dimaksud yakni berkenaan dengan efektifitas media cerita bergambar terhadap keterampilan berbicara pada siswa sekolah dasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian literature atau kepustakaan (library research). Studi literature adalah rangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengolah bahan penelitian.[6] Penelusuran pustaka sebagai langkah awal untuk menyiapkan kerangka penelitian (research design) serta proposal guna memperoleh informasi penelitian sejenis, memperdalam kajian teoritis atau mempertajam metodologi.[7]

Penelitian ini tidak melakukan interaksi dengan manusia sebagai sumber data, melainkan dengan memperoleh data dari mengidentifikasi, menganalisis, membuat sintesis yang kemudian dilanjutkan dengan menginterpretasi terhadap konsep, isi pembahasan secara tidak langsung atau langsung. Dengan menggunakan metode penelitian review. Review ini ditujukan untuk menunjukkan efektifitas dari penggunaan media cerita bergambar terhadap keterampilan berbicara. Dengan mengamati efektifitas dari penggunaan media cerita bergambar terhadap keterampilan berbicara dari berbagai sumber, maka penelitian ini dapat digunakan secara langsung untuk mengetahui efektifitas media cerita bergambar dalam mengajarkan keterampilan berbicara.

Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Indriantoro dan Supomo, data sekunder adalah data dalam penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui perantara atau diperoleh peneliti dengan berupa bukti, catatan, dan laporan historis yang tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang telah di publikasi maupun yang tidak dipublikasi.[8] Sumber data diambil dari jurnal penelitian, artikel. laporan, atau paper yang terkait topic efektifitas dari penggunaan media cerita bergambar terhadap keterampilan berbicara siswa. Berdasarkan pencarian data pada google cendekia menemukan beberapa sumber data yang digunakan penelitian ini, sumber data penelitian ini diantaranya sebagai berikut;

No Nama Penulis Judul Penelitian Tahun
1 Siti Khotimah Penggunaan Media Gambar Dalam Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas III SDN Kesemen Mojokerto 2014
2 Umi Faizah Keefektifan Cerita Bergambar Untuk Pendidikan Nilai Dan Keterampilan Berbahasa Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia 2009
3 St Wahidah Z Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Bercerita Siswa Kelas III SD INP Tanetea Kecamatan Pa’jukukang Kabupaten Bantaeng 2020
4 Syera Trivena Dessiane, Nyoto Hardjono Efektivitas Media Pembelajaran Cerita Bergambar atau Komik Bagi Siswa Sekolah Dasar 2020
5 Suwarti Ningsih Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui Metode Bercerita Siswa Kelas III SD Negeri 1 Beringin Jaya Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Morowali
Table 1.Sumber Data Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan analisis data dari berbagai sumber publikasi jurnal/prosiding ditemukan Efektifitas media cerita bergambar dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa sekolah dasar dari beberapa penelitian diantaranya sebagai berikut :

Penelitian yang dilakukan oleh Umi Faizah melakukan penelitian pada 70 siswa yang terbagi dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pembelajaran Prestasi pendidikan nilai siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan siswa pada kelompok kontrol, dan (2) prestasi belajar pada keterampilan bahasa siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada siswa siswa dalam kelompok kontrol. Dan keterampilan berbicara siswa yang menggunakan media cerita bergambar mengalami peningkatan. Tidak hanya keterampilan berbicara melainkan keterampilan menyimak dan membaca juga mengalami peningkatan

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh St Wahidah Z, melakukan penelitian pada 25 siswa di SD INP Tanetea kecamatan Pa’jukukang Kabupaten Bantaeng bahwa motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran sangat baik dan siswa lebih aktif dalam mendengarkan Guru mengajar. Hal tersebut ditunjukkan adanya peningkatan presentase perolehan dari siklus I ke siklus II, yaitu 64,28% pada siklus I menjadi 79,94% pada siklus II atau kenaikkan presentasenya sebesar 15,66%. Pemahaman siswa tentang konsep pembelajaran meningkat, ini terlihat pada peningkatan rata-rata hasil belajar dari 64,28 (siklus I) menjadi 79,94 (siklus II). Dari hasil analisis tes hasil belajar diperoleh presentase ketuntasan klasikal sebesar 88% dengan jumlah siswa yang belum tuntas hanya 3 orang.[9]

Sedangkan penelilian yang dilakukan oleh Syera Trivena Dessiane, Nyoto Hardjono bahwa penelitian yang dilakukan menggunakan alat bantuan untuk memancing minat belajar siswa mampu meningkatkan kualitas belajar mengajar siswa SD. Dari hasil penelusuran yang diperoleh beberapa jurnal dan dipilih yang memenuhi kriteria. Dari cerita bergambar dan komik, dipilih 10 hasil penelitian untuk dianalisis lebih lanjut Analisis dilakukan dengan membandingkan selisih skor nilai sebelum penggunaan media cerita bergambar atau komik. Hal tersebut ditunjukkan bahwa media pembelajaran cerita bergambar atau komik efektif untuk diterapkan bagi pembelajaran siswa sekolah dasar. Peningkatan respon siswa mulai dari yang terendah 4,27% hingga yang tertinggi 138,76 % dengan rata-rata sebesar 43,50%. Efektivitas pembelajaran sebelum menggunakan media cerita bergambar atau komik dan sesudah menggunakan media cerita bergambar atau komik mengalami peningkatan yang cukup baik yaitu 43,50%.[10]

Penelitian Suwarti Ningsih, tentang Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui Metode Bercerita pada 25 siswa di SD Negeri I Beringin Jaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tindakan siklus I terdapat 15 orang siswa yang tuntas secara individu dari 25 siswa sehingga presentase ketuntasan klasikal 60% dan daya serap individu sebesar 64,28% sedangkan hasil observasi aktivitas siswa 62,5% dan observasi aktivitas guru 87,5% dengan kategori cukup. Pada tindakan siklus II terdapat 22 siswa yang tuntas secara invidu sehingga presentase ketuntasan klasikal 88% dan daya serap individu 79,94% sedangkan hasil observasi aktivitas siswa 87,5% dan hasil observasi guru 85,7% dengan kategori sangat baik. [11]

Penelitian Siti Khotimah, tentang Penggunaan Media Gambar Dalam Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas III SDN Kesemen Mojokerto pada 20 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Selama kegiatan pembelajaran hasil keterlaksanaan pembelajaran mengalami peningkatan. Pada siklus I keterlaksanaan pembelajarann mencapai 86,67% dengan nilai ketercapaian 70%, dan pada siklus II keterlaksanan pembelajaran mencapai 100% dengan nilai ketercapaian 93,33%. Sedang hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, pada siklus I hasil belajar ketuntasan 55%, dan pada siklus II meningkat menjadi 95%. Kendala yang muncul pada siklus I yaitu aktivitas siswa dalam pembelajaran masih rendah dan dalam memanfaatkan media gambar kurang maksimal, dan semua kendala pada siklus I dapat diatasai pada siklus II. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dalam pembelajaran tematik dapat meningkatkan keterampilan bercerita siswa kelas III SDN Kesemen Mojokerto.[12]

Berdasarkan studi tersebut, menunjukkan bahwa media cerita bergambar efektif dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa sekolah dasar. Bahkan media cerita bergambar juga mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karenanya media cerita bergambar perlu diterapkan dalam pembelajaran siswa sekolah dasar, selain dapat meningkatkan keterampilan berbicara dan hasil belajar, media tersebut juga dapat dijadikan sebagai alternatif dalam pembelajaran sehingga siswa tidak jenuh dengan media atau metode tertentu saja.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa media cerita bergambar mempunyai peran penting dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Selain itu media cerita bergambar merupakan suatu media yang efektif yang bisa digunakan oleh pendidik dalam membantu kesuksesan terlaksanya kegiatan belajar mengajar di kelas. Dengan adanya media cerita bergambar maka siswa akan lebih mudah dalam mehami materi pelajaran yang disampaikan oleh pendidik. Selain itu media cerita bergambar juga akan meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara. Hal ini dikarenakan dengan menggunakan media cerita bergambar maka siswa bisa belajar untuk menyampaikan informasi secara langsung kepada pendengar. Dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam berbicara maka siswa bisa menyampaikan informasi kepada pendengar dengan baik.

References

  1. Nova Triana Tarigan. Pengembangan Buku Cerita Bergambar Untuk Meningkatkan Minat Baca Siswa. (Jurnal Curere, Vol.2 No. 2 tahun 2018)
  2. Dina Indriana, Mengenal Ragam Gaya Pembelajaran Efektif, (Jogjakarta: DIVA Pres,2011),05.
  3. Soemarjadi, “Pendidikan Keterampilan” (Jakarta : Dedikbud, 1992), 2.
  4. Sabarti Akhadiah,dkk, “Bahasa Indonesia I” (Jakarta: Dirjen Dikti,1992/1993) hlm 153.
  5. Munadi Yudhi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), 7.
  6. Zed, Mestika. Metode Penelitian Kepustakaan. (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), 1.
  7. Hakim, Luqman M, dkk. Pemanfaatan Media Pembelajaran Game Interaktif Dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Arab. (Juornal of Arabic Studies. Vol. 2 No. 2), 159.
  8. Indriantoro, Supomo. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis (Yogyakarta: BPFE, 2012), hlm 147
  9. St Wahidah Z,. “Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Bercerita Siswa Kelas III SD INP Tanetea Kecamatan Pa’jukukang Kabupaten Bantaeng” Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran. Vol.3. No.1. 2020
  10. Dessiane, Syera Trivena., dkk. “Efektivitas Media Pembelajaran Cerita Bergambar atau Komik Bagi Siswa Sekolah Dasar” Jurnal Pendidikan dan Konseling. Vol.1 No.2. 2020
  11. Suwarti Ningsih., “Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui Metode Bercerita Siswa Kelas III SD Negeri 1 Beringin Jaya Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Morowali” Jurnal Kreatif Tadulako Online. Vol.2 No.4.
  12. Khotimah, Siti., “Penggunaan Media Gambar Dalam Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas III SDN Kesemen Mojokerto” Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Vol.2 No.3. 2014.