Abstract
The research method used is qualitative by using a descriptive approach to describe the phenomena that occur in this institution. SMA Muhammadiyah 1 Taman was made the object of research because it has implemented financial management well, marked by the rapid fulfillment of learning facilities and the dynamics of ongoing school activities. From the results of the study, it is known that: 1) the management of educational financial management, SMA Muhammadiyah 1 Taman has utilized information technology, utilized bank service products, and financial management software. the implementation of financial management is in accordance with the stages, starting from: a) planning for preparing activities, planning budgets, and determining sources of financial revenues; b) the organization includes the school principal, treasurer, reception treasurer staff, expenditure treasurer staff, BOS treasurer, BPOPP treasurer, wakasek as the executor of the activity; c) the implementation of activities has been carried out in accordance with the program of activities that have been planned, while the realization of the budget against the budget planning is carried out less than 100% due to arrears in tuition fees and student activity funds that have not been paid 100% by the parents of students; d) financial management control is carried out by i) Principals to school treasurers and budget users, ii) Government to principals regarding the use of BOS and BPOPP funds, iii) Persyarikatan Muhammadiyah to Principals regarding supervision and guidance on financial management sourced from parents students, and; e) accountability for budget use is carried out by i) treasurer and activity implementers to school principals, ii) school principals to the government related to the use of BOS and BPOPP funds, and school principals to Muhammadiyah organizations related to funds sourced from students' parents. Education Financial Management
Pendahuluan
Pendidikan adalah sebuah proses penempaan kualitas manusia untuk menjadi lebih baik dari berbagai aspek, sehingga pendidikan mempunyai peran yang sangat besar dalam upaya untuk menciptakan sebuah masyarakat yang berperadaban, dan berkepribadian yang kuat. Sebagaimana Agustinus sampaikan bahwa pendidikan adalah sebuah sarana strategis untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang mempunyai pengaruh positif dalam pembangunan masyarakat di suatu bangsa. Karena pada dasarnya, pendidikan adalah upaya untuk mematangkan kualitas kehidupan. Artinya, setelah menjalani proses pendidikan diharapkan manusia bisa mengetahui hakekat untuk apa hidup dan bagaimana cara menjalani tugas kehidupannya.
Persoalan pendidikan juga menjadi salah satu perhatian utama dalam bangsa ini, munculnya undang-undang yang mengatur semua warga negara Indonesia bisa memperoleh pendidikan sebagai usaha untuk memperluas pengetahuan dan peningkatan kualitas keidupannya. Serta adanya dana BOS dan BPOPP yang diberikan kepada semua sekolah baik negeri maupun swasta telah menunjukkan keseriusan negara dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) maupun BPOPP yang dikucurkan pemerintah kepada sekolah merupakan bukti konkrit bahwa masalah keuangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menggerakkan roda kegiatan sekolah. Terutama sekolah swasta, yang mana biaya operasional sekolah betul-betul dipengaruhi oleh banyaknya jumlah siswa yang belajar disekolah tersebut. Sumber dana anggaran sekolah swasta lebih sering didominasi oleh anggaran yang berasal dari wali murid dan sumbangan dana dari pemerintah. Sehingga dalam penyelenggaraan pendidikan diperlukan adanya upaya peningkatan pengelolaan keuangan. Oleh karena itu, hadirnya manajemen keuangan yang baik akan sangat menentukan perjalanan sekolah di masa-masa selanjutnya, baik dalam memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana, peningkatan kualitas pembelajaran maupun sisi operasional sekolah lainnya.
Setiap sekolah sudah melaksanakan pengelolaan keuangan walaupun substansi pelaksanaannya berbeda antara satu sekolah dengan sekolah yang lainnya. Perbedaan ini dikarenakan oleh tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sekolah yang bersangkutan, terutama jumlah siswa yang berkaitan dengan besarnya anggaran yang dikelola oleh sekolah yang bersangkutan. Jika optimalisasi pengelolaan keuangan bisa dilakukan dengan baik, sekolah bisa merealisasikan program kegiatan yang sudah direncanakan buat peningkatan kualitas sekolah.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas sekolah, antara lain cara mengorganisasikan sekolah, kualitas kepemimpinan sekolah, lingkungan kerja, pemenuhan sarana dan prasarana, profesionlitas kerja pendidikan dan tenaga kependidikan, serta pembiayaan sekolah. Dari uraian itu bisa difahami bahwa kualitas sekolah dan pembiayaan (anggaran) mempunyai keterkaitan yang sangat erat dalam realisai atau keterlaksanaan program kegiatan sekolah. Artinya bahwa pelayanan terhadap pelaksanaan pendidikan juga dipengaruhi oleh manajemen keuangan lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Sebagaimana lembaga pendidikan lainnya, SMA Muhamamdiyah 1 Taman adalah sebuah sekolah swasta di Kabupaten Sidoarjo juga menyadari bahwa baik dan tidaknya manajemen keuangan dari tingkat efektifitas dan efisiensinya akan berdampak pada upaya sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Oleh karenanya, upaya peningkatan pengelolaan manajemen keuangan sekolah telah menjadi perhatian serius bagi pimpinan sekolah sebagai upaya untuk bisa memberikan layanan pendidikan yang baik kepada orang tua siswa dan masyarakat luas sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMA Muhammadiyah 1 Taman.
Manajemen keuangan yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi perencanaan keuangan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan pertanggungjawaban keuangan pendidikan. Sementara faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan manajemen keuangan pendidikan di SMA Muhammadiyah 1 Taman adalah faktor pendukung serta faktor penghambat.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisas manajemen keuangan pendidikan di SMA Muhammadiyah 1 Taman kabupaten Sidoarjo serta mendiskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaannya.
Metode
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui secara obyektif semua fenomena yang terjadi dan berkembang di lembaga pendidikan yang menjadi subyek penelitian. Metode ini juga disebut sebagai metode naturalistik (alamiah) karena penelitian ini dilaksanakan pada sebuah keadaan yang apa adanya (natural setting). Penelitian disajikan dengan mendiskripsikan fenomena-fenomena yang terjadi dalam lembaga pendidikan yang dimaksud pada saat penelitian sedang berlangsung. Adapun data penelitian diperoleh dengan cara melakukan observasi, wawancara dengan kepala sekolah, bendahara sekolah, wakil kepala sekolah, guru sebagai pengguna anggaran dan dokumentasi sekolah yang terkait dengan pelaksanaan manajemen keuangan pendidikan di SMA Muhammadiyah 1 Taman dan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaannya.
Hasil dan Pembahasan
Dalam pembahasan ini, peneliti akan menguraikan hasil dan analisis data penelitian yang meliputi : manajemen keuangan pendidikan meliputi tahapan tahapan pelaksanaannya dan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaannya di SMA Muhammadiyah 1 Taman
Pembahasan ini merupakan hasil analisis dari sajian data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan kajian dokumen-dokumen yang yang terkait dengan pelaksanaan manajemen keuang pendidikan di SMA Muhammadiyah 1 Taman. Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah, bendahara, wakil kepala sekolah, dan guru sebagai panitia kegiatan yang notabennya adalah sebagai pengguna anggaran kegiatan.
Adapun data yang tidak terungkap melalui wawancara akan diperoleh melalui observasi dilapangan. Hasil wawancara dan observasi akan diperkuat dengan hasil analisa dokumen dan arsip sekolah. Adapun data yang disajikan dalam pembahasan ini merupakan jawaban dari rumusan masalah penelitian. Tahapan pelaksanaan manajemenn keuangan SMA Muhammadiyah 1 Taman adalah sebagai berikut :
Dalam manajemen keuangan, perencanaan merupakan tahapan pertama yang dilakukan untuk mendesain kebutuhan yang diperlukan oleh sekolah. Oleh karenanya kepala sekolah, sebagaimana yang disampaikan Manahan (2015) melibatkan wakil kepala sekolah, bendahara, Ka. TU, guru, dan komite sekolah dalam merencanakan kebutuhan dan program kegiatan, merancang anggaran dana dalam pemenuhan kebutuhan dan pelaksanaan program kegiatan sekolah yang menjadi prioritas pengembangan, serta menentukan sumber keuangan sekolah yang dituangkan dalam bentuk RAPBS untuk satu tahun kedepan. sebagaimana penjelasan Asmani (2012) bahwa RAPBS adalah perencanaan sekolah dalam memperoleh anggaran untuk membiayai aktifitas pendidikannya dari beberapa sumber pendapatan dan rangkaian program kegiatan selama satu tahun, baik itu merupakan program kerja rutin atau yang lainnya beserta rincian kebutuhan anggarannya.
Dalam proses penyusunan rencan kegiatan sekolah, kepala sekolah meminta tiap-tiap tim dibidang kerjanya masing-masing merencanakan pekerjaannya dengan melakukan :
- Menganalisa kembali dokumen analisa
- Menggali masukan dari warga sekolah
- Mereview RKS dan RKAS
- Menyusun rencana kerja dengan skala prioritas
Hasil dari aktifitas tersebut diatas akan menjadi usulan rencana kerja beserta anggaran masing-masing tim. Usulan tersebut diinput oleh bendahara sekolah kedalam format RAPBS sehingga akan kelihatan keseimbangan anggaran. Jika anggaran pembiayaan lebih besar, maka akan ada review anggaran untuk melakukan sinkronisasi dan identifikasi kegiatan bersama semua tim dibawah koordinasi kepala sekolah. Kesepakatan dalam pendistribusian anggaran bagi masing-masing tim dilakukan dengan cara mengambil kesepakatan. Kesepakatan ini diambil melalui proses argumentasi, negoisasi, koreksi rencana kegiatan, serta menentukan skala prioritas sehingga menjadi dokument itu menjadi Draft RAPBS yang sudah disepakati.
Dikatakan sebagai draft RAPBS karena disusun berdasarkan jumlah siswa yang masih dalam rencana penerimaan. Revisi draft RAPBS ini akan dilakukan jika jumlah siswa yang ada tidak sesuai dengan yang direncanakan. Penyesuaian anggaran draft RAPBS dilakukan sampai tersusun RAPBS yang siap untuk direalisasikan, tentu saja setelah mendapatkan legaliatas dari pejabat yang berwenang.
Dari dokumen laporan keuangan sekolah tahun 2019/2020, diketahui bahwa rencana pendapatan atau penerimaan keuangan sekolah diperoleh dari pembayaran orang tua siswa, pemerintah dan persyarikata Muhammadiyah. Adapun keuangan yang diterima dari orang tua itu meliputi : i) tunggakan pembayara tahun lalu sebesar Rp. 547.920.000, ii) uang gedung/pangkal sebesar Rp. 1.454.000.000, iii) uang SPP sebesar Rp. 4.407.000.000, iv) uang kegaiatan kesiswaan sebesar Rp. 2.358.355.000, sementara penerimaan dari dana pemerintah sebesar Rp. 1.879.600.000,- Penerimaan dana dari persyarikatan sebesar Rp. 3.558.970.000. Sehingga jumlah total rencana penerimaan keuangan sekolah untuk tahun pelajaran 2019/2020 adalah Rp. 14.208.845.000.
Rencana penerimaan anggaran keuangan sekolah tersebut bisa digambarkan prosesntasenya dalam diagram lingkar berikut ini :
Gambar 1. Diagram Rencana Penerimaan Dana Sekolah Tahun Pelajarn 2019/2020
Dari diagram diatas bisa diketahui bahwa secara global bahwa penerimaan anggaran sekolah masih bersumber; pertama dari dana orang tua siswa sebesar 61,93% yang berasal Tunggakan 3,9%, uang pangkal 10,2% dana kegiatan kesiswaan 16,6% dan SPP 31,0 %.; kedua dari persyarikatan Muhammadiyah 25,1% dan yang ketiga dari dana pemerintah sebesar 13,2%, sebagaimana diagram berikut ini :
Gambar 2. Diagram Sumber Penerimaan Dana Sekolah Tahun Pelajarn 2019/2020
Adapun rencana penggunaan keuangan tersebut akan dibelanjakan untuk pembiayaan kegiatan sebagaimana digambarkan oleh diagram berikut :
Gambar 3. Diagram Prosentase Rencana Penggunaan Dana Sekolah Tahun Pelajarn 2019/2020
Dari diagram tersebut diatas bisa diketahui penggunaan anggaran mulai dari paling besar sampai pada pembelanjaan yang peling kecil sebagaimana diuraika dalam penjelasan berikut ini :
Di lingkungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sepanjang Kecamatan Taman, ada Kebijakan internal tentang kewajiban sekolah Muhammadiyah Sepanjang untuk menyetorkan dana sekolah ke Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sepanjang, yang meliputi : UP 100% dan SPP 40%. Namun dalam realita lapangan dana setoran ke induk yayasan ini akan dikembalikan ke sekolah dalam bentuk biaya investasi, mulai dari pembangunan ruangan/gedung, pengadaan barang, sampai pada pembinaan untuk peningkatan profesionalitas guru dan karyawan.
- Kewajiban ke Persyarikatan Muhammadiyah 23,3%
- Kesejahteraan Guru Karyawan sebesar 17,3%
- Operasional sekolah 7,0%
- Angsuran bank yang merupakan pinjaman Bank untuk pembangunan gedung baru beserta pengadaan isi ruang belajar sebesar 24,7%
- Investasi dalam prerencanan tahunan 5,7 %
- Penyediaan bahan pembelajaran 2,0%
- Standar Kompetensi Lulusan 9,6%
- Standar Proses sebesar 6,0%
- Standar Penilaian sebesar 2,4%
- Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 0,7%
- Standar Isi 0,6%
- Standar Pengelolaan 0,5%
Dari grafik rencana penggunaan anggaran tersebut diketahui bahwa SMA Muhammadiyah 1 Taman masih berorientasi pada pemenuhan dan pengembangan sarana dan prasarana sebagai fasilitas pembelajaran beserta penunjangnya, kedua pada pemenuhan pembiayaan terkait dengan biaya operasional sekolah, ketiga pada peningkatan kualitas lulusan, keempat pada peningkatan proses pembelajaran dan yang terakhir pada pengembangan penilaian
Pengorganisasian adalah kegiatan yang dilakukan untuk menempatkan personel beserta penentuan kewenangan dan tanggungjawab pekerjaan yang diembannya.
Data siswa per Agustus 2019, diketahui rimcian jumlah siswa SMA Muhammadiyah 1 Taman sebagai berikut ini :
No. | Kelas | IPA | IPS | Lk | Pr | Jumlah |
01 | X | 6 kls | 3 kls | 145 | 150 | 295 |
02 | XI | 5 kls | 3 kls | 130 | 154 | 284 |
03 | XII | 3 kls | 2 kls | 79 | 84 | 163 |
Jumlah Total | 17 kls | 9 kls | 375 | 411 | 742 |
Dari tabel jumlah siswa diatas bisa dibayangkan betapa banyak transaksi keuangan yang terjadi di SMA Muhammadiyah 1 Taman dalam mengelola keuangan. Oleh karenanya dalam tahap pengorganisasian keuangan, tentu saja tidak bisa menggantungkan pengelolaan keuangan kepada bendahara semata. Sehingga kepala sekolah sebagai penangungjawab pengelolaan keuangan sekolah mengangkat guru sebagai tenaga tambahan utuk membantu pelaksanaan manajemen keuangan sekolah.
Secara sederhana pengorganisasian pelaksana manajemen kuangan pendidikan di SMA Muhammadiyah 1 Taman adalah sebagai berikut :
- Kepala Sekolah adalah manajer yang mempunyai kewenangan untuk melakukan tindakan yang berefek pada penerimaan dan pengeluaran anggaran yaitu wewenang untuk memerintahkan pembayaran atas keputusannya.
- Bendahara sekolah
Adalah karyawan sekolah yang bertugas untuk menerima dan mencatat cashflow keuangan sekolah (dana oang tua siswa)dari staff bendahara penerimaan dan pengeluaran, melakukan pengkhtisaran transasksi keuangan sampai pada penyusunan laporan keuangan sekolah. Dalam melaksanakan tugasnya, bendaharasekolah dibantu oleh dua oang staff bendahara dengan pembagian tugas sebagai berikut :
Adalah karyawan sekolah yang bertanggungjawab atas segala transaksi penerimaan keuangan sekolah,melakukan pencatatan serta melaporkan kepada bendahara sekolah. Termasuk menerima dan mencatat penerimaan dana BOS tapi tidak untuk menyusun laporan dana BOS
- Staff bendahara penerimaan
- Staff bendahara pengeluaran
Adalah karyawan sekolah yang bertanggungjawab mengurusi proses pengeluaran keuangan sekolah, mulai dari penyiapan dokumen permohonan, mencairkan dana yang sudah di setujui oleh kepala sekolah dan penatatn atas pengeluaran dana tersebut yang dilaporkan kepada bendahara sekolah
Guru yang mendapat tugas tambahan dari kepala sekolah untuk mengelola keuangan sekolah yang bersumber dari pemeritah pusat, yaitu dana BOS. Tugas bendahara BOS itu mulai dari penyusunan anggaran, melakukan pencatatan atas penerimaan, pengeluaran. pencairan dana sampai pada penyusunan laporan penggunaan anggaran dana BOS kepada kepala sekolah yang selanjutnya disampaikan kepada pemerintah
Guru yang mendapat tugas tambahan dari kepala sekolah untuk mengelola keuangan sekolah yang bersumber dari pemerintah propinsi, yaitu dana BPOPP. Tugas bendahara BPPPS itu mulai dari penyusunan anggaran, melakukan pencatatan atas penerimaan, pengeluaran. pencairan dana sampai pada penyusunan laporan penggunaan anggaran dana BPOPP kepada kepala sekolah yang selanjutnya disampaikan kepada pemerintah.
- Bendahara BOS
- Bendahara BPOPP
- Wakil Kepala Sekolah
Adalah penanggungjawab pengguna anggaran atas program kegiatan sekolah serta pembelanjaan kebutuhan yang ada dalam kewenangannya. Mulai dari mendesain kegiatan, menyusun anggaran, merealisasikan program kegiatan sampai pada menyusun laporan kegiatan dan penggunaan anggaran yang disertai dengan bukti pengeluaran. Kemudian laporan disampaikan kepada sekolah melalui staff bendahara pengeluaran. Namun dalam pelaksanaannya, wakil kepala sekolah bisa membentuk panitia pelaksana dengan menetapkan ketua yang dianggap mampu dalam melaksanakan atau merealisasikan kegiatan yang sudah direncanakan.
Pengorganisasian yang sudah dijalankan oleh kepala sekolah sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Sarwoto dalam bukunya Baharudin dan Muh. Makin yang menjelaskan bahwa organizing atau pengorganisasian merupakan rangkaian aktifitas yang menyeluruh untuk mengelompokkan sekumpulan orang, alat tugas, pembagian wewenang dan tanggung jawab yang sedemikian rupa untuk mewujudkan sebuah organisasi yang mampu bergerak dalam sebuah kesatuan dalam upaya menggapai tujuan organisasi yang sudah ditentukan.
Pelaksanaan keuangan berarti merealisasikan rencana kegiatan beserta anggaran pelaksanaannya. Secara sederhana, tahapan pengajuan anggaran dilakukan mulai dari pengajuan proposal kegiatan yang memuat desain kegiatan beserta anggarannya melalui staff bendahara pengeluaran, dan bendahara sekolah sampai pada persetujuan kepala sekolah.Adapun besaran anggaran yang terealisasi tidak harus sesuai dengan pengajuan. Tergantung hasil negosiasi dengan kepala sekolah dan besaran anggaran yang ada di bendahara.
Ada ketentuan internal sekolah dalam penggunaan anggaran kegiatan. Pelaksana kegiatan hanya diperbolehkan menggunakan 85% - 90% dari total anggaran yang diajukan. Sementara sisa dana 10% - 15% digunakan sebagai tabungan sekolah yang digunakan untuk keperluan lain yang sifatnya tak terduga. Dalam penyusunan laporan penggunaan anggaran, pelaksana kegiatan harus menyertakan bukti atas semua transaski keuangan dan pelaksanaan kegiatan, sehinggan penggunaan dana bisa dipertanggungjawabkan.
Selanjutnya bendahara melakukan proses pencatatan atas semua transaksi keuangan baik itu penerimaan dan pengeluaran sesuai dengan aturan ketatabukuannya. Pencatatan transaksi keuangan adalah kegiatan pembukuan yang dilakukan oleh bendahara untuk mencatat keluar masuknya uang yang dimanfaat untuk menjalankan kegiatan pendidikan. Kegiatan pembukuan tersebut dikerjakan untuk mengetahui pengelolaan keuangan yang akuntable.
Terkait dengan proses pencatatan transaksi keuangan sekolah, SMA Muhammadiyah 1 Taman sudah menggunakan software pengelolaan keuangan untuk mempermudah sekolah dalam melaksanakan manajemen keuanganya. Software pengelolaan keuangan tersebut antara lain: 1) SIKAMAL yang digunakan untuk pencatatan aktifitas penerimaan dari pembayaran orang tua siswa, 2) SIAP PM yang digunakan untuk memproses hasil transaksi penerimaan dana dan pengeluaran keuangan, cash in dan cash out. Pencatatan dilakukan mulai dari posting transaksi keuangan, memberikan informasi tentang posisi dana baik penerimaan maupun pengeluaran, memberi informasi ketersediaan dana per item kegiatan, sampai pada penyediaan data laporan yang dibutuhkan. Semua bisa dilakukan dengan baik dengan aplikasi keuangan ini, 3) MASKOT yang digunakan untuk menginventarisir atau mencatat semua benda atau barang yang dimiliki sekolah mulai dari bahan dan peralatan praktek yang ada di semua laboratorium sekolah sampai pada aset tanah dan gedung sekolah beserta pergerakan nilai inflasinya.
Dalam pencatatan keuangan sekolah, secara garis besar diklasifikasikan menjadi dua aktifitas, yaitu aktifitas penerimaan dan pengeluaran dana sekolah. Dalam proses pencatatan ini bisa didapat dokumen laporan keuangan sekolah terkait realisasi anggaran terhadap perencanaan anggaran tahun pelajaran 2019/2020 sebagai berikut:
Dalam relaisasi anggaran pendidikan adakalanya tidak sesuai dengan perencanaan. Sehingga pencatatan berfungsi sebagai penyaji data real yang digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhinya, sebagaimana tabel berikut ini:
No | Penerimaan | Rencana(Rp) | Realisasi (Rp) | Terserap |
1 | Tunggakan | 547.920.000 | 14.182.200 | 21% |
2 | UP | 1.454.000.000 | 1.511.895.000 | 104% |
3 | SPP | 4.407.000.000 | 3.751.450.000 | 85% |
4 | Dana Kurikulum | 640.795.000 | 89.660.000 | 92% |
5 | Dana Kesiswaan | 1.198.890.000 | 1.048.905.000 | 87% |
6 | Dana Humas/ISMUBA | 364.070.000 | 327.820.000 | 90% |
7 | Dana Sarana Prasarana | 154.600.000 | 140.605.000 | 91% |
8 | Dana BOS | 1.036.000.000 | 1.193.010.000 | 115% |
9 | Dana BPOPP | 843.600.000 | 710.660.000 | 84% |
10 | PC. Muhammdiyah | 3.558.970.000 | 3.159.686.000 | 89% |
11 | Bagi Hasil Bank | 0 | 1.231.234 | |
Jumlah | 14.205.845.000 | 12.549.104.434 | 88,43% |
Adapun grafik posentase realisasi penerimaan anggaran dari tabel di atas adalah sebagai berikut :
Gambar 4. Realisasi Penerimaan Anggaran Tahun Pelajaran 2019/2020
Dari diagram tersebut bisa analisis bahwa hanya Uang Pangkal ≥ 4% dan dana BOS ≥ 15% dari anggaran yang rencanakan. Item ini, terutama dana BOS, besar kecilnya jumlah dana yang diterima oleh sekolah hanya dipengaruhi oleh besar kecilnya jumlah siswa. Ini berarti ada penambahan jumlah siswa disekolahan. Adapun selisih penerimaan antara rencana dan realisasi anggaran adalah Tunggakan -79%, dana SPP -15%, dana kesiswaan -13%, sumbangan PCM -11%, dana humas -10%, dana sarpras – 9%, dan dana kurikulum -8% ini disebabkan oleh tunggakan keuangan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi pelaksanaan manajemen keuangan sekolah di SMA Muhammadiyah 1 Taman.
- Penerimaan Anggaran
- Pengeluaran Anggaran
Adanya realisasi anggaran penerimaan yang tidak sesuai dengan perencanaan juga berdampak pada realisasi pengeluaram yang tidak sesuai dengan perencaan. Maka akan ada penyesuaian-penyesuaian pembiayaan yang harus dirancang dalam pelaksanaan kegiatan sekolah. Adapun realisasi pembiyaan program sekolah tergambar dalam tabel berikut ini:
No | Pengeluaran | Rencana (Rp) | Realisasi (Rp) | Pros |
1 | Standar Isi | 80.975.000 | 1.000.000 | 1% |
2 | Standart Proses | 848.009.500 | 679.730.900 | 80% |
3 | SKL | 1.369.033.000 | 676.572.500 | 49% |
4 | Standar PTK | 98.375.000 | 63.743.000 | 65% |
5 | Standar Sarpras | |||
a. Investasi | 803.074.240 | 542.444.500 | 68% | |
b. Bahan Habis Pakai | 278.256.000 | 296.154.100 | 106% | |
6 | Standar Pengelolaan | 66.350.000 | 10.480.000 | 16% |
7 | Standar Pembiayaan | |||
a. Persyarikatan | 3.314.077.000 | 2.989.935.000 | 90% | |
b. Kesejahteraan. Gukar | 2.452.000.000 | 2.256.065.000 | 92% | |
c. Angsuran Gedung | 3.506.720.500 | 3.832.908.839 | 109% | |
d. Operasional Sekolah | 998.347.260 | 746.690.520 | 75% | |
8 | Standar Penilaian | 339.127.500 | 383.030.500 | 113% |
9 | Dan Lain lain | 51.500.000 | 60.620.989 | 118% |
Jumlah = | 14.205.845.000 | 12.539.375.848 | 88,27% |
Adapun grafik posentase realisasi penggunaan anggaran dari tabel di atas adalah sebagai berikut :
Gambar 5. Diagram Prosentase Realisasi Penggunaan Anggaran Tahun Pelajaran 2019/2020
Dari grafik realisasi anggaran dari perencanaan tersebut diatas, diketahui bahwa di hampir semua item kegiatan tidak mencapai 100% penggunaannya anggarannya. Hampir semua realisasi kegiatan tidak sesuai dengan rencana anggaran yang sudah direncanakan diawal tahun. Jumlah prosentase total atas realisasi penggunaan anggaran dari anggaran yang direncanakan diawal tahun adalah 88,27%. Ini semua disebabkan karena adanya tunggakan pembayaran keuangan oleh orang tua siswa.
Pengendalian atau pengawasan manajemen keuangan pendidikan merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk memberikan pembinaan dan mengawasi perencanaan anggaran, realisasi anggaran serta menyusun laporan keuangan sekolah. Pengendalian pengelolaan keuangan di SMA Muhammadiyah 1 Taman dilaksanakan baik secara eksternal maupun internal sekolah.
Secara eksternal, pengendalian pengelolaan keuangan ini dilakukan oleh: pertama, utusan/perwakilan dari pemerintah. Pengendalian ini dilakukan untuk melakukan pembinaan terhadap penggunaan dana BOS dan BPOPP. Pembinaan dan pengawasan ini dilakukan mulai dari menerima, merencanakan, merealisasikan sampai pada tehnis penyusunan laporan penggunaan anggarannya. Pengendalian ini dilakukan bertujuan supaya tidak ada penyalahgunaan anggaran yang tidak sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah melalui buku pedoman yang sudah diterbitkan untuk sekolah; kedua adalah pengawas dari persyarikatan Muhammadiyah. Pengawasan ini dilkaukan untuk memberikan pendampingan dan bimbingan terhadap penggunaan anggaran sekolah yangbersumber dari orang tua siswa dan sumbangan masyarakat
Sementara pengendalian internal dilakukan oleh kepala sekolah terhadap pelaksana kegiatan dan pengguna anggaran, yaitu wakil kepala sekolah, panitia pelaksana kegiatan sekolah dan bendahara sekolah. Pengendalian keuangan ini dilakukan pada saat pengajuan proposal dan penyampaian laporan kegiatan oleh pelakasana kegiatan. Sementara pengawasan terhadap bendahara sekolah dilakukan pada saat memeriksa laporan transaksi penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah yang dilakukan setiap hari, Bulanan, triwulan dan persemester atau sesuai kebutuhan.
Pengendalian keuangan sekolah ini bertujuan untuk mengetahui: 1) kesesuaian realisasi anggaran dengan rencana anggaran sekolah, 2) efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran dengan hasil kegiatan, 3) tingkat kemanfaatan sumber daya yang dimiliki sekolah (SDM, anggaran sekolah serta sarana prasana sekolah beserta organisasinya) dalam menunjang pelaksanaan kegiatan sekolah, dan 4) permasalahan yang muncul paa saat pelaksanaan atau merealisasikan kegiatan sekolah. Seperti yang dijelaskan oleh Robbins bahwa pengawasan keuangan bisa dimaknai sebagai aktifitas monitoring keuangan yang dilakukan untuk memastikan jika semua kegiatan sudah dijalankan sesuai dengan program kerja sekolah. Dan kegiatan ini juga merupakan upaya untuk melakukan pemeriksaan dan perbaikan jika adanya penyimpangan yang bisa mengganggu tercapainya tujuan pendidikan.
- Pengendalian Keuangan Pendidikan
- Pertanggungjawaban Keuangan Pendidikan
Pertanggungjawaban keuangan sekolah adalah kegiatan yang yang dilakuakn sekolah untuk memberikan laporan kegiatan program sekolah beserta penggunaan anggarannya. Pertanggunjawaban disusun mulai dari penerimaan dana, penyimpanan dan pemanfaatan keuangan sekolah kepada yang pihak yang harus mengetahuinya. Bentuk laporan pertanggungjawaban keuangan sekolah dilakukan secara internal dan eksternal.
Laporan pertanggungjawaban secara internal terhadap pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggarannya dilakukan oleh :
- pertama, pelaksana kegiatan baik itu wakil kepala sekolah maupun panitia pelaksana kepada kepala sekolah terkait dengan laporan pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran yang disertai dokumentasi dan bukti/nota pembelian,
- kedua oleh bendahara sekolah kepada kepala sekolah terkait dengan laporan transaksi penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran keuangan sekolah disertai dengan dokumen pendukung mulai dari laporan harian, bulanan. Dokumen lapoan tersebut meliputi : laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, realisasi anggaran, jurnal umum, buku besar, neraca saldo, buku bantu, serta lampiran-lampiran pendukung.
Sementara laporan keuangan secara eksternal dilakukan oleh kepala sekolah kepada :
- Pemerintah terkait dengan penggunaan dana BOS dan dana BPOPP. Dalam penyusunan laporan ini kepala sekolah dibantu oleh bendahara BOS dan bendahara BPOPP untuk menyiapkan laporan penggunaan dan pemanfaatan dana tersebut diatas
- Persyarikatan Muhamamdiyah terkait dengan laporan kegiatan sekolah secara menyeluruh dan penggunaan keuangan sekolah. Dalam pelaksanaan laporan, kepala sekolah dibantu oleh bendahara sekolah dalam menyiapkan dokumen laporan beserta bukti pendukungnya terutama tentang pemanfaatan atau penggunaan anggarannya
Dari uraian diatas menunjukkan bahwa bentuk laporan pertanggungjawaban keuangan di SMA Muhammadiyah 1 Taman dilakukan secara berlapis, artinya pemeriksaan laporan keuangan dimulai dari pelaksana kegiatan ke bendahara sekolah, dari bendahara ke kepala sekolah dan dari kepala sekolah ke pihak eksternal yaitu ke pemerintah maupun ke Persyarikatan Muhammadiyah, sehingga tingkat akuntabilitasnya pertanggungjawaban semakin tinggi, karena kesalahan, penyimpangan sudah bisa diketahui sejak di level pertama.
Penerapan akuntabilitas dalam prinsip-prinsip manajemen keuangan sudah dilakukan dalam tahap pertanggungajawban ini karena melibatkan pihak luar, sebagaimana disampaikan oleh Arwildayanto bahwa akuntabilitas dalam manajemen keuangan adalah lembaga pendidikan mampu mempertanggungjawabkan penggunaan keuangan sekolah yang sudah sesuai dengan perencanaan yang sudah ditetapkan dan sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan dinilai oleh pihak lain karena kualitas performanya untuk mencapai tujuan yang sudah menjadi tanggungjawabnya, dan juga sudah sesuai dengan Undang-undang No.20 Tahun 2003 pasal 48 yang menyebutkan bahwa dalam pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.
Laporan pertanggungajawaban iniberupa laporan transaksi keuangan yang sudah disiapkan oleh bendahara sekolah setiap bulan dan sudah di periksa oleh kepala sekolah, sehingga jika kemudian membutuhkan laporan tahunan atau rentang waktu tertentu tinggal menyusun rekapitulasi dari data laporan bulanan.
Usaha untuk melakukan pengelolaan keuangan pendidikan dengan baik tidaklah semudah seperti yang direncanakan, akan banyak kendala yang muncul dalam proses pelaksanaannya, begitu juga SMA Muhammadiyah 1 Taman dalam melaksanakan manajemen keuangannya. Ada faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi pelaksanaan manajemen keuangan pendidikan di SMA Muhammadiyah 1 Taman, sebagaimana penjelasan berikut ini:
Kemudahan dalan melaksanakan tugas adalah hal yang pasti diinginkan oleh semua orang. Apalagi daya dukung terhadap aktifitas itu didapat dari banyak orang, termasuk dalam pelaksanaan manajemen keuangan di SMA Muhammadiyah 1 Taman. Adapun faktor pendukung tersebut antara lain:
- Adanya peran aktif guru dan karyawan sebagai pelaksana kegiatan. Mereka mendesain kegiatan, merencanakan anggaran, membelanjakan anggaran sesuai dengan post anggaran, membuat laporan kegiatan dan penggunaan anggaran. Menginformasikan ketersediaan anggaran dan mengkomunikasikan kepada para orang tua siswa atas kondisi pembayaran putera puterinya.
- adanya software pengelola keuangan yang dimiliki oleh SMA Muhammadiyah 1 Taman. SIKAMAL, software yang digunakan untuk melayani orang tua atau siswa dalam melakukan transaksi pembayaran disekolah. SIAP PM, software yang digunakan untuk memproses hasil transaksi keuangan, baik itu penerimaan, pengeluaran, posting, informasi posisi keuangan sampai pada pelaporan keuangan. MASKOT, software yang digunakan untuk menginventarisasi atau mencatat semua benda atau barang yang dimiliki oleh sekolah. Dari mulai bahan dan peralaan praktek yangada di laboratorium sekolah sampai pada aset tanah dan gedung sekolah beserta nilai pergerakan inflasinya.
- adanya keterlibatan Muhammadiyah sebagai induk organisasi dalam melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pelaksanaan manajemen keuangan sekolah. Mulai dari menyediakan software pengelolaan keuangan sekolah, menyelenggarakan workshop tentang penyusunan laporan keuangan,serta melaksanakan pengawasan kepada sekolah dan memberikan pendampingan kepada pegawai keuangan sekolah untuk mewujudkan administrasi keuangan yang rapi dan benar.
- adanya pemanfaatan produk jasa perbankan, yaitu dengan melakukan kerja sama dengan bank dalam pengelolaan keuangan sekolah. Tidak bisa dipungkiri bahwa peran jasa perbankan akan sangat mempermudah para orang tua untuk melakukan transaksi pembayaran, mempermudah sekolah dalam mengamati pergerakan cashflow keuangan, mempermudah dalam melakukan transaksi keuangan dengan pihak-pihak lain dalam rangka pemenuhan kebutuhan sekolah.
Tidak bisa dipungkiri bahwa disamping faktor pendukung, ada faktor penghambat yang juga mempengaruhi pelaksanaan manajemen keuangan di SMA Muhammadiyah 1 Taman, diantaranya adalah
- Faktor penghambat yang sangat dirasakan oleh sekolah terhadap pengelolaan keuangan sekolah adala adanya tunggakan pembayaran biaya pendidikan oleh orang tua siswa dan keterlambatan turunnya dana BOS dan BPOPP. Tunggakan maupun keterlambatan tersebut akan berdampak pada pemenuhan ketersediaan anggaran kegiatan dalam realisasi kegiatan sekolah. Sehingga sekolah harus mengatur ketersediaan dana dengan memberikan pada kegiatan yang menjadi skala prioritas.
- Adanya kegiatan diluar program kerja sekolah yang harus dilaksanakan, baik itu dari dinas pendidikan maupun dari institusi lain. Sehingga harus memaksa penanggungjawab kegiatan (wakasek) untuk mencari sumber dana yang lain.
- Walaupun tidak banyak, namun masih ada pelaksana kegiatan yang terlambat dalam menyerahkan laporan keuangan tepat waktu bahkan ada yang tidak melengkapi dokumen laporannya sehingga akan menyulitkan sekolah dalam melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan egiatan tersebut dan tentu saja menghambat bendahara dalam menyelesaikan laporan transaksi keuangan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, SMA Muhammadiyah 1 Taman sudah melaksanakan manajemen keuangan dengan cukup baik sesuai dengan kondisi sekolah dengan melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan pertanggungjawaban. Hal ini bisa diketahui dalam perencanaan kegiatan dan anggaran, kepala sekolah melibatkan jajaran pimpinan sebagai pelaksana dan penggungjawab kegiatan, bendahara, guru untuk mendesain kegiatan sekolah. Dalam pengorganisasian sudah terbentuk masing-masing pelaksana dan penaggungjawab pengelola keuangan sekolah. Pada saat pelaksanaan anggaran, pengeluaran keuangan sudah melalui proses pemeriksaan dan pengawasan oleh bendahara dan kepala sekolah. Namun dalam realisasi anggaran masih terkendala oleh adanya tunggakan pembayaran, yang berdampak pada pemenuhan kebutuhan pada pelaksanaan kegiatan. Pada tahapan pengendalian dan pertanggungjawaban keuangan dilakukan oleh kepala sekolah kepada pemerintah dan Muhammadiyah sebagai induk organisasi dalam penggunaan dana yang berbeda.
Teridentifikasinya faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan manajemen keuang pendidikan di SMA Muhammadiyah 1 Taman bisa menjadi sebuah antisipasi dalam melakuakn evaluasi program kegiatan sekolah dan dalam penyelenggaran pengelolaan keuangan ditahun pelajaran yang akan datang. Semisal dalam keterlaksanaan realisasi anggaran nampak masih dibawah 100% ini terjadi karena adanya tunggakan pembayaran. Tuanggakan ini mengisyaratkan agar SMA Muhammadiyah 1 Taman sudah waktunya untuk mengembangkan unit usaha sebagai alternatif sumber keuangan sekolah
References
- A. Hermino, Asesmen Kebutuhan Organisasi Persekolahan Tinjauan Perilaku Organisasi Menuju Comprehensive Multilevel Planning, Jakarta: PT. Garamedia Pustaka Utama,, 2013.
- H. W.K. dan M. C.G., Education Administration; Theory, Research and Practice, New York: McGraw-Hill Campions, 2008.
- L. J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.
- Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2007.
- C. Shaleh, Metodologi Penelitian Sebuah Petunjuk Praktis, Yogyakarta: CV. Jaya Abadi, 2008.
- M. Tampubolon, Perencanaan dan Keuangan Pendidikan, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2015.
- J. M. Asmani, Tips Aplikasi Manajemen Sekolah, Diva Press: Jogjakarta, 2012.
- Baharuddin dan M. Makin, Manajeman Pendidikan Islam, Malang: UIN Maliki Press, 2010.
- A. Rusdiana, dan Wardija, Manajemen Keuangan Sekolah, Konsep, Prinsip, dan Aplikasinya di Sekolah/Madrasah, Bandung: Asad Press, 2013.
- E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.
- Arwildayanto et. al., Manajemen Keuangan dan Pembiayaan Pendidikan, Jakarta Barat: Widya Padjadjaran, 2017.
- U.-u. N. 2. T. 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta : CV Tamita UTama.