Login
Section Education

Implementation of Digital-Based Fiqh Learning with Direct Instruction and Teams Games Tournament

Implementasi Pembelajaran Fiqh Berbasis Digital dengan Metode Pengajaran Langsung dan Turnamen Permainan Tim
Vol. 10 No. 2 (2025): December:

Fatih Alwi Haya Lubis (1), Ihsan Satrya Azhar (2)

(1) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia
(2) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia

Abstract:

General Background: Learning Islamic jurisprudence (fiqh) often encounters challenges such as low student interest and participation, as well as teachers’ difficulties in delivering conceptual material. Specific Background: These conditions underscore the need for innovation through digital-based learning approaches. Knowledge Gap: Previous studies have seldom examined the comprehensive integration of digital media in fiqh learning. Aims: This study aims to explore the implementation of digital-based fiqh learning, focusing on the aspects of planning, implementation, and evaluation. Results: Employing a descriptive qualitative method through observation, interviews, and documentation, the findings indicate that teachers utilized digital media such as PowerPoint, YouTube, and Google Drive, supported by Direct Instruction and Teams Games Tournament (TGT) models. This approach increased student engagement, improved material comprehension, and fostered 21st-century skills, although challenges persisted with network reliability and uneven digital competence. Novelty: The study highlights the effectiveness of combining the TGT model with digital media in fiqh learning. Implications: These findings provide practical contributions to developing more engaging, interactive, and contextually relevant fiqh learning strategies in the digital era.


Highlights:




  • Digital media enhances engagement and understanding in fiqh learning.




  • TGT and Direct Instruction models effectively support digital integration.




  • Challenges remain in digital competence and network stability.




Keywords: Digital Learning, Fiqh Education, Direct Instruction, Teams Games Tournament, Student Engagement

Downloads

Download data is not yet available.

Pendahuluan

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah membawa dampak signifikan dalam dunia pendidikan, termasuk dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Integrasi teknologi digital dalam pembelajaran Fikih menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar. Penggunaan media digital memungkinkan penyampaian materi yang lebih interaktif dan menarik, serta memfasilitasi siswa dalam memahami konsep-konsep Fikih yang kompleks. Media digital dalam konteks pembelajaran Fikih merujuk pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk menyampaikan materi ajar secara interaktif dan menarik. Menurut Ichsan media digital mencakup platform e-learning, media sosial, dan aplikasi pembelajaran yang memungkinkan proses belajar mengajar menjadi lebih fleksibel dan sesuai dengan kecepatan belajar siswa Penggunaan media digital ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa, memfasilitasi pembelajaran interaktif, dan meningkatkan aksesibilitas materi pembelajaran [1]. Hal ini sejalan dengan temuan Hasanah & Sapri yang menyatakan bahwa pemanfaatan media digital dalam pembelajaran Fikih di MAN 3 Medan telah meningkatkan interaksi dan pemahaman siswa terhadap materi [2].

Dalam pembelajaran Fikih, media digital dapat digunakan untuk menyajikan materi yang kompleks secara lebih visual dan mudah dipahami. Khanifah menekankan bahwa penggunaan aplikasi digital, seperti aplikasi pelacak siklus menstruasi, dapat membantu siswa memahami konsep fikih kewanitaan dengan lebih mendalam. Aplikasi semacam ini tidak hanya memberikan informasi yang relevan tetapi juga meningkatkan pemahaman pengguna tentang kesehatan reproduksi dari perspektif fikih [3]. Selain itu pemanfaatan media digital dalam pembelajaran fikih juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Sholihatin & Subando menyatakan bahwa penggunaan multimedia dalam pembelajaran fikih di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Randualas memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa integrasi media digital dalam pembelajaran fikih tidak hanya mempermudah penyampaian materi tetapi juga meningkatkan semangat belajar siswa [4].

Di tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs), implementasi pembelajaran Fikih berbasis digital juga menunjukkan hasil yang positif. Sari mengembangkan e-modul sebagai media pembelajaran Fikih di MTsN Padang Panjang dan menemukan bahwa media tersebut sangat layak digunakan, dengan respon siswa yang sangat baik terhadap e-modul tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan teknologi digital dapat meningkatkan minat dan pemahaman siswa dalam mempelajari Fikih [5]. Namun, implementasi pembelajaran Fikih berbasis digital tidak lepas dari tantangan. Salsabila mengungkapkan bahwa selama masa pandemi, praktikum pembelajaran Fikih secara online menghadapi berbagai kendala, seperti keterbatasan akses internet dan kurangnya keterampilan digital di kalangan guru dan siswa [6].

Oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat untuk mengatasi hambatan tersebut agar pembelajaran Fikih berbasis digital dapat berjalan efektif. Di MTsN 1 Medan, upaya untuk mengimplementasikan pembelajaran Fikih berbasis digital menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas implementasi pembelajaran Fikih berbasis digital di MTsN 1 Medan, serta mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam proses tersebut. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan strategi pembelajaran Fikih yang lebih efektif dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.

Selain itu, literasi digital menjadi aspek penting dalam mendukung keberhasilan pembelajaran Fikih berbasis digital. Menurut penelitian oleh Salsabila, literasi digital guru dan siswa berperan dalam menentukan efektivitas penggunaan teknologi dalam pembelajaran [7].

Metode

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara mendalam implementasi pembelajaran berbasis digital di MTsN 1 Medan. Metode ini dipilih karena sesuai untuk mengungkap fenomena secara kontekstual dan holistik di lingkungan sekolah. metode penelitian deskriptif kualitatif merupakan metode yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (natural setting), dimana peneliti adalah instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi [8]. Metode ini sangat relevan digunakan dalam penelitian ini karena bertujuan menggambarkan dan memahami secara mendalam proses implementasi pembelajaran Fikih berbasis digital, termasuk pengalaman guru dan siswa, tantangan yang dihadapi, serta strategi yang digunakan di MTsN 1 Medan. Subjek penelitian ini meliputi kepala sekolah, guru, dan siswa yang terlibat dalam pengelolaan teknologi pembelajaran. Penelitian ini dilakukan di sekolah MTSN Negeri 1 Medan yang berlokasi di Jl. Pertahanan No. 99, Sigara Gara, Kec. Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20361.

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif yang dilakukan dengan guru dan siswa, dan studi dokumentasi. Wawancara dilakukan untuk menggali pengalaman dan persepsi para informan terhadap pembelajaran digital, sementara observasi digunakan untuk mengamati langsung aktivitas pembelajaran di kelas yang menerapkan media digital. Selain itu, dokumen seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) digital, laporan kegiatan sekolah, dan catatan penggunaan platform digital dianalisis sebagai data pendukung. Instrumen penelitian yang digunakan mencakup pedoman wawancara, panduan observasi, dan format analisis dokumen. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan model interaktif dari yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Untuk memastikan keabsahan data, dilakukan triangulasi sumber, member check, dan peer review terhadap hasil analisis data. Melalui metode ini, diharapkan dapat diperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai praktik pembelajaran digital di MTsN 1 Medan, termasuk strategi yang diterapkan, tantangan yang dihadapi, dan dampaknya terhadap proses belajar mengajar [9].

Hasil dan Pembahasan

Penelitian yang berlokasi di MTsN 1 Medan dengan tujuan untuk mengevaluasi implementasi pembelajaran Fikih berbasis digital, meliputi aspek perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi Pembelajaran. Proses pengumpulan data pada penelitian ini, peneliti melakukan tiga cara yakni dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi dilakukan oleh peneliti terhadap kondisi lingkungan belajar serta proses pembelajaran Fikih menggunakan digital. Sedangkan pada kegiatan wawancara dilakukan terhadap guru Fikih dan siswa. Pada kegiatan dokumentasi, peneliti mencoba mengumpulkan data-data terkait, seperti profil sekolah, bukti tampilan media digital berbasis power point dan video pembelajaran dengan menggunakan youtube serta pengumpulan tugas dengan google drive. Selanjutnya berdasarkan kegiatan pengumpulan data tersebut di atas, maka peneliti menguraikan dan mendeskripsikan hasil penelitian guna memudahkan dalam melakukan analisis sehingga menghasilkan kesimpulan yang utuh. Fokus penelitian diarahkan untuk mengetahui bagaimana guru Fikih di madrasah tersebut mengintegrasikan media digital dalam proses pembelajaran serta dampaknya terhadap keterlibatan dan pemahaman siswa.

1. Perencanaan Pembelajaran Fikih Digital di MTsN 1 Medan

Dalam upaya perencanaan pembelajaran berbasis digital MTsN Negeri 1 melakukan perencanaan tahap awal yang sangat menentukan arah dan kualitas pembelajaran. Di MTsN 1 Medan, perencanaan pembelajaran Fikih berbasis digital dilakukan secara matang dan sistematis oleh guru mata pelajaran Fikih. Tujuan dari perencanaan ini adalah untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna, interaktif, dan relevan dengan perkembangan teknologi yang digunakan oleh siswa.

Langkah awal yang dilakukan guru adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dimodifikasi untuk memuat unsur media digital. Dalam RPP tersebut, guru mencantumkan kompetensi dasar, indikator pencapaian, tujuan pembelajaran, materi pokok, serta langkah-langkah pembelajaran yang menggunakan berbagai media digital. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dapat dijelaskan bahwa pembelajaran yang dilakukan guru Fikih tersebut sesuai dengan isi dari RPP yang memuat unsur media digital, serta sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang menggunakan berbagai media digital. Selanjutnya untuk penyusunan perencanaan pembelajaran yang terdapat dalam RPP yaitu dengan materi yang disesuaikan, menyiapkan media pembelajaran yang akan dipakai, menyiapkan video pembelajaran dan gambar-gambar atau animasi kemudian disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan, setelah pembelajaran selesai terdapatnya link untuk mengakses pengumpulan tugas yang akan di berikan kepada siswanya.

Adapun Media yang digunakan dalam perencanaan pembelajaran di MTsN 1 Medan ini meliputi PowerPoint sebagai alat bantu visual, video pembelajaran yang diambil dari platform YouTube, dan aplikasi Google Drive sebagai media pengumpulan tugas. Penyusunan RPP juga mempertimbangkan variasi gaya belajar siswa, yaitu visual, auditori, dan kinestetik, sehingga materi yang disampaikan dapat diterima dengan lebih baik.

Dengan adanya perencanaan dapat mencerminkan adanya kesadaran guru terhadap pentingnya literasi digital dalam dunia pendidikan modern. Guru tidak hanya mempersiapkan materi secara teoritis, tetapi juga mengembangkan skenario pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, seperti penugasan proyek berbasis digital. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa dalam memahami materi fikih yang bersifat konseptual dan aplikatif.

Dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran Fikih berbasis digital di MTsN 1 Medan dilakukan secara sistematis dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Guru menyusun RPP yang memuat integrasi media digital seperti PowerPoint, video pembelajaran, dan Google Drive sebagai bagian dari strategi pembelajaran. Perencanaan ini mempertimbangkan kebutuhan siswa, gaya belajar yang beragam, serta kesiapan infrastruktur yang tersedia di madrasah.

Pendekatan ini menunjukkan bahwa guru tidak hanya berfokus pada aspek penyampaian materi, tetapi juga pada penciptaan pengalaman belajar yang interaktif, menarik, dan kontekstual. Dengan demikian, perencanaan pembelajaran fikih di MTsN 1 Medan telah mendukung terciptanya proses belajar mengajar yang relevan dengan tantangan pendidikan abad ke-21.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Fikih Berbasis Digital di MTsN 1 Medan

Pelaksanaan pembelajaran fikih berbasis digital adalah proses penyampaian materi fikih yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital, seperti media interaktif, platform pembelajaran daring, video pembelajaran, dan perangkat multimedia lainnya. Tujuan utama dari pelaksanaan ini adalah menciptakan proses pembelajaran yang lebih menarik, efisien, dan kontekstual, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami konsep-konsep hukum Islam serta mengaitkannya dengan kehidupan nyata.

Pada tahap pelaksanaan, kegiatan pembelajaran Fikih di MTsN 1 Medan menunjukkan adanya adaptasi guru terhadap model pembelajaran abad ke-21. Proses pembelajaran dilakukan dengan pendekatan campuran, yakni kombinasi antara model Direct Instruction dan Teams Games Tournament (TGT). Model Direct Instruction digunakan untuk penyampaian materi secara sistematis, sedangkan TGT digunakan untuk mendorong partisipasi siswa dalam kegiatan kelompok.

Guru menggunakan PowerPoint untuk menyajikan materi di kelas dengan bantuan proyektor. Tayangan visual ini membantu siswa dalam memahami materi abstrak, seperti hukum makanan dan minuman halal dan haram. Setelah penyampaian materi, siswa menonton video pembelajaran yang relevan, kemudian berdiskusi secara berkelompok untuk menyiapkan tugas proyek berupa pembuatan video edukatif.

Tugas proyek dilakukan secara kolaboratif oleh siswa dalam kelompok kecil, yang kemudian menghasilkan video pendek mengenai topik pembelajaran. Video tersebut diunggah ke YouTube, dan link-nya dikumpulkan melalui Google Drive yang telah disiapkan guru. Kegiatan ini tidak hanya mengasah kemampuan kognitif siswa dalam memahami materi fikih, tetapi juga mengembangkan soft skills seperti kemampuan bekerja dalam tim, berpikir kritis, dan menggunakan teknologi informasi.

Dari hasil observasi, tampak bahwa siswa lebih antusias dan terlibat aktif dalam pembelajaran digital dibandingkan metode konvensional. Siswa menunjukkan ketertarikan yang lebih besar terhadap materi yang dikemas secara visual dan interaktif. Hal ini menjadi indikator bahwa digitalisasi pembelajaran memberikan kontribusi terhadap peningkatan motivasi dan efektivitas proses belajar mengajar.

Hal ini juga diperkuat dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada saat pembelajaran berlangsung. Pada pendahuluan, Ibu Zakiyatul Himmiliyah, M.Sy. melakukan pembukaan dengan mengucap salam lalu berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas sebagai bentuk nilai religius. Kemudian Ibu Zakiyatul memperhatikan dan menanyakan kesiapan peserta didik untuk melakukan pembelajaran pada hari itu juga seperti “apakah kalian sudah siap untuk belajar pada hari ini?” selanjutnya Ibu Zakiyatul melakukan pemeriksaan kehadiran siswanya melalui data kehadiran pada laptop yang ibu itu bawa setiap mengajar ke dalam kelas dengan menggunakan data siswa ke dalam Excel.

Setelah kegiatan pendahuluan selanjutnya Ibu Zakiyatul membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang maksimal terdiri 3 s/d 4 orang menyesuaikan jumlah siswa, lalu melakukan kegiatan inti berupa penyampaian materi yang akan dibahas, metode pembelajaran yang dipakai, strategi pembelajaran yang dipakai, media pembelajaran yang digunakan, perangkat pembelajaran, dan juga penugasan kepada peserta didik.

Berdasarkan uraian di atas peneliti dapat menarik kesimpulan dalam pelaksanaan pembelajaran Fikih berbasis digital di MTsN 1 Medan telah dirancang dan dilaksanakan dengan baik, sesuai dengan perencanaan yang termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Guru Fikih merancang pembelajaran yang menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik melalui penggunaan media digital yang variatif dan terarah, guru juga mengimplementasikan pembelajaran dengan menggabungkan model Direct Instruction dan Model Teams Games Tournament (TGT). Model ini memberikan kombinasi antara penyampaian materi secara langsung dengan penguatan aktivitas belajar kelompok berbasis proyek, yang dapat mendorong keaktifan dankerja sama antar siswa.

Media digital yang digunakan meliputi Power Point interaktif, video pembelajaran melalui YouTube, serta platform Google Drive untuk pengumpulan tugas. Penyampaian materi melalui PowerPoint yang ditampilkan lewat proyektor membantu siswa memahami materi secara visual. Video dari YouTube digunakan sebagai penguatan materi, yang memperlihatkan contoh nyata dari topik yang sedang dibahas. Guru memberikan tugas proyek secara berkelompok kepada siswa, di mana siswa diminta membuat video pembelajaran tentang materi makanan dan minuman haram. Video ini diunggah ke platform YouTube, dan link-nya dikirim melalui Google Drive yang telah disiapkan oleh guru. Strategi ini tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi, tetapi juga mengembangkan keterampilan abad ke-21 seperti kreativitas, literasi digital, dan kolaborasi.

3. Evaluasi Pembelajaran Fikih Berbasis Digital di MTsN 1 Medan

Evaluasi merupakan bagian integral dalam siklus pembelajaran. Di MTsN 1 Medan, guru menerapkan dua jenis evaluasi, yaitu evaluasi formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, melalui tanya jawab, diskusi, observasi keaktifan siswa, serta refleksi terhadap pemahaman materi. Evaluasi ini membantu guru menilai sejauh mana siswa memahami materi yang diajarkan secara real time.

Sementara itu, evaluasi sumatif difokuskan pada hasil akhir berupa tugas proyek yang dikembangkan oleh siswa. Penilaian terhadap proyek video mencakup beberapa aspek: kesesuaian isi dengan materi fikih, kreativitas penyajian, struktur narasi, dan kualitas teknis video. Penilaian dilakukan berdasarkan rubrik yang telah disiapkan, sehingga penilaian bersifat objektif dan menyeluruh.

Guru juga memanfaatkan media digital sebagai alat bantu dalam evaluasi, seperti penggunaan Google Form untuk kuis daring, Google Drive sebagai media pengumpulan tugas, dan Microsoft Excel untuk pengolahan nilai. Dengan sistem ini, guru dapat memantau progres siswa dengan lebih mudah dan efisien.

Berikut merupakan evaluasi hasil belajar peserta didik, yang dilakukan oleh guru terbagi dalam 3 bentuk yaitu:

a. Formatif: Guru melakukan evaluasi selama proses pembelajaran melalui observasi keaktifan siswa, pertanyaan lisan, dan diskusi. Guru mencatat perkembangan pemahaman siswa terhadap konsep yang disampaikan.

b. Sumatif: Evaluasi sumatif dilakukan terhadap produk video yang dihasilkan. Penilaian mencakup: kesesuaian isi dengan materi Fikih, kualitas narasi, kreativitas visual, dan orisinalitas. Guru menggunakan rubrik penilaian yang objektif dan menyeluruh.

c. Penggunaan Media Evaluasi Digital: Sebagai bagian dari digitalisasi pembelajaran, guru menggunakan berbagai media evaluasi modern, seperti: Google Drive, sebagai tempat pengumpulan tugas yang tertata dan mudah dipantau. Microsoft Excel, untuk mengelola nilai siswa dari berbagai aspek, termasuk kehadiran, tugas, presentasi, dan proyek video. Quizizzdan GoogleForm, untuk kuis daring yang mendukung evaluasi cepat dan interaktif.

Pada evaluasi pembelajaran berbasis proyek tidak hanya menilai pemahaman siswa terhadap materi, tetapi juga menjadi sarana pengembangan karakter dan keterampilan. Siswa

dilatih untuk bertanggung jawab atas hasil kerjanya, menghargai kerja tim, serta mampu mempresentasikan pemahaman mereka dalam bentuk digital yang kreatif. Hal ini sejalan dengan tuntutan pembelajaran abad ke-21 yang tidak hanya berorientasi pada hasil kognitif, tetapi juga pada keterampilan kolaboratif dan inovatif.

Maka pada uraian di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa evaluasi pembelajaran Fikih berbasis digital di MTsN 1 Medan tidak hanya berfokus pada nilai akhir siswa, tetapi juga berorientasi pada proses dan keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Evaluasi dilaksanakan secara komprehensif dan memanfaatkan teknologi digital sebagai instrumen penilaian. Pendekatan ini memberikan ruang yang luas bagi siswa untuk menunjukkan pemahaman, kreativitas, dan kemampuan kolaborasi mereka, serta menjadi media bagi guru untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran fikih berbasis digital yang diterapkan di MTsN 1 Medan telah dirancang dan dilaksanakan dengan matang, mencerminkan adaptasi guru terhadap perkembangan teknologi pendidikan di era digital. Pelaksanaan ini melibatkan penggunaan PowerPoint interaktif, video dari YouTube, dan pengumpulan tugas melalui Google Drive, yang secara keseluruhan memberikan dampak positif terhadap proses belajar mengajar.

a. Digitalisasi Pembelajaran dan Peningkatan Partisipasi Siswa

Pembelajaran berbasis digital membuat siswa lebih antusias, aktif, dan mudah memahami materi Fikih yang pada umumnya bersifat abstrak. Media visual seperti video

YouTube dan slide PowerPoint membantu menstimulus perhatian siswa dan meningkatkan retensi informasi. Hal ini diperkuat oleh pendapat Sholihatin & Subando bahwa integrasi multimedia dapat meningkatkan motivasi belajar dalam pembelajaran Fikih [10]. media digital tidak hanya menjadikan proses belajar lebih fleksibel dan adaptif terhadap kecepatan siswa, tetapi juga membantu guru dalam menjangkau semua gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Ini terbukti dari hasil wawancara siswa yang menyatakan bahwa belajar fikih melalui video membuat mereka lebih paham karena bisa “melihat langsung dan praktik melalui visualisasi [11].

b. Model Pembelajaran: Direct Instruction dan TGT

Guru Fikih MTsN 1 Medan menerapkan model pembelajaran Direct Instruction pada awal pembelajaran, di mana guru menyampaikan materi secara sistematis menggunakan PowerPoint dan ceramah singkat. Selanjutnya digunakan model TeamsGamesTournament (TGT) sebagai bentuk kerja sama kelompok dan kompetisi dalam menyelesaikan proyek video pembelajaran. Pendekatan kombinasi ini sejalan dengan temuan Suhernawati & Vebrianto, yang menyebut bahwa e-modul berbasis TGT mampu meningkatkan interaksi siswa dan penguasaan konsep dalam pelajaran fikih. Model ini memberikan pengalaman belajar kolaboratif sekaligus mendorong kemandirian dan kreativitas siswa [12].

c. Evaluasi Komprehensif Berbasis Digital

Evaluasi pembelajaran dilakukan secara formatif (melalui diskusi, tanya jawab, dan observasi) dan sumatif (penilaian video proyek siswa). Proyek berupa video edukatif tentang makanan dan minuman haram diunggah ke YouTubedan dikumpulkan melalui Google Drive[13]. Hal ini sesuai dengan pendapat Hasanah & Sapri, bahwa penggunaan media digital seperti Google Drive dan platform daring mempermudah guru dalam melakukan evaluasi berbasis proses dan produk, bukan hanya nilai akhir evaluasi berbasis proyek juga dinilai mampu menggali kemampuan berpikir kritis, komunikasi, dan kerja sama siswa[14].

Dapat peneliti tarik kesimpulan bahwa Implementasi pembelajaran Fikih berbasis digital di MTsN 1 Medan menunjukkan hasil yang positif. Penggunaan media digital telah meningkatkan minat dan partisipasi siswa, memperkuat pemahaman terhadap materi Fikih, serta mengembangkan keterampilan digital, kolaborasi, dan berpikir kritis. Kombinasi model Direct Instructiondan TGT menciptakan keseimbangan antara transfer ilmu dan penguatan

karakter. Evaluasi dilakukan secara digital dan komprehensif, berorientasi pada proses serta produk belajar. Namun demikian, keberhasilan ini tetap membutuhkan dukungan literasi digital yang merata dan peningkatan infrastruktur [15].

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan penting mengenai implementasi pembelajaran Fikih berbasis digital di MTsN 1 Medan sebagai berikut:

Guru Fikih di MTsN 1 Medan telah merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat unsur media digital secara eksplisit. Perencanaan ini meliputi penyesuaian materi fikih dengan media pembelajaran digital seperti PowerPoint, video edukatif dari YouTube, serta penugasan berbasis proyek melalui platform Google Drive. Guru juga mempertimbangkan kondisi peserta didik, kesiapan infrastruktur, dan gaya belajar siswa dalam menyusun rencana pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa aspek perencanaan telah mendukung proses digitalisasi pembelajaran dengan baik.

Pelaksanaan pembelajaran Fikih dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah disusun. Guru menerapkan model Direct Instruction untuk penyampaian materi inti, serta model Teams Games Tournament (TGT) untuk mendukung aktivitas kolaboratif siswa dalam bentuk tugas kelompok. Media pembelajaran yang digunakan meliputi PowerPoint untuk penjelasan materi, video dari YouTube sebagai penguatan visual, serta platform seperti Google Form dan Quizizz untuk evaluasi interaktif. Penugasan proyek video pembelajaran yang diunggah ke YouTube memberikan ruang bagi siswa untuk mengekspresikan pemahaman mereka secara kreatif.

Data hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa merasa lebih tertarik dan mudah memahami materi ketika pembelajaran dilakukan secara digital. Mereka merasa lebih terlibat saat menonton video, menyusun tugas kelompok, dan mengunggah video ke YouTube. Siswa juga mampu mengaitkan materi fikih dengan kehidupan nyata, seperti menganalisis makanan dan minuman halal dan haram di lingkungan sekitar. Hal ini membuktikan bahwa pendekatan digital mampu menghadirkan pembelajaran kontekstual yang relevan dan bermakna.

Evaluasi pembelajaran dilakukan dalam bentuk evaluasi formatif dan sumatif. Guru menggunakan observasi langsung, pertanyaan lisan, serta kuis daring melalui Google Form atau Quizizz untuk menilai pemahaman siswa selama proses berlangsung. Evaluasi sumatif dilakukan melalui penilaian proyek video yang dikumpulkan lewat Google Drive dan dinilai menggunakan rubrik yang mencakup aspek isi, kreativitas, kerja sama tim, dan presentasi. Evaluasi berbasis proyek ini mendorong munculnya keterampilan abad ke-21 seperti literasi digital, kerja sama, dan berpikir kritis.

Keberhasilan implementasi pembelajaran Fikih berbasis digital di MTsN 1 Medan didukung oleh ketersediaan infrastruktur seperti proyektor di setiap kelas, akses siswa terhadap gadget pribadi, serta kompetensi guru dalam mengoperasikan media digital. Namun, terdapat pula tantangan seperti keterbatasan jaringan internet di beberapa wilayah dan kemampuan digital siswa yang bervariasi. Hal ini menunjukkan bahwa keberlanjutan program pembelajaran digital membutuhkan pelatihan lanjutan serta perbaikan infrastruktur secara bertahap.

Pembelajaran digital di MTsN 1 Medan tidak hanya bertujuan untuk mentransfer pengetahuan, tetapi juga memperkuat karakter siswa melalui kegiatan yang menginternalisasikan nilai-nilai keislaman. Tugas video tentang makanan dan minuman haram, misalnya, tidak hanya memperkuat pemahaman hukum Islam tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga diri dari hal-hal yang diharamkan. Dengan demikian, pembelajaran fikih berbasis digital mampu menjadi sarana untuk penguatan nilai moral dan religius secara kontekstual dan kreatif.

References

[1] M. Afifuddin, "Urgensi Tafaquh Fiddin Dalam Pembentukan Karakter Religius Siswa," Al‑Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, vol. 12, no. 1, pp. 24–35, 2021. [Online]. Available: https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/tadzkiyyah/article/view/2427

[2] A. bin Hanbal, Musnad al‑Imam Ahmad bin Hanbal, vol. 2, no. Hadis 8589. Beirut, Lebanon: Muassasah al‑Risalah, 2001.

[3] Departemen Agama Republik Indonesia, Al‑Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta, Indonesia: PT Syamil Cipta Media, 2005.

[4] A. Z. Fikri, "Penerapan Media Berbasis IT dalam Pembelajaran Fikih Materi Nikah pada Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Nurul Iman Pagutan Tahun Pelajaran 2017/2018," Undergraduate Thesis, Universitas Islam Negeri Mataram, 2018.

[5] F. Fithidayati, "Urgensi Media Pembelajaran Berasaskan Teknologi Informasi pada Mata Pelajaran Fikih di MTsN 1 Pesisir Selatan," Anwarul, vol. 2, no. 4, pp. 374–390, 2022. [Online]. Available: https://doi.org/10.58578/anwarul.v2i4.523

[6] A. Hasan et al., "Media Konvensional dan Media Digital dalam Pembelajaran," JUTECH, vol. 1, no. 2, pp. 45–56, 2021.

[7] N. Hasanah and S. Sapri, "Pemanfaatan Media Digital dalam Pembelajaran Agama Islam Mata Pelajaran Fikih pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Medan," Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru, vol. 10, no. 1, pp. 320–326, 2024. [Online]. Available: https://doi.org/10.51169/ideguru.v10i1.1432

[8] S. S. Harahap, "Landasan Teologi Pendidikan Islam dalam Perspektif Al‑Qur’an," Jurnal Pendidikan Islam, vol. 8, no. 2, pp. 123–134, 2022. [Online]. Available: https://ejournal.stainkepri.ac.id/index.php/pij/article/view/356

[9] A. Ichsan, "Efektivitas Penggunaan Media Digital dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam," Jurnal Al‑Qayyimah, vol. 7, no. 2, 2024. [Online]. Available: https://www.jurnal.iain‑bone.ac.id/index.php/alqayyimah/article/view/7451

[10] I. Katsir, Tafsir al‑Qur'an al‑'Azhim. Beirut, Lebanon: Dar al‑Fikr, 2020.

[11] N. Khanifah, I. F. Kamilah, and H. L. Najah, "Optimalisasi Penggunaan Media Digital dalam Pembelajaran Fiqih Kewanitaan," Tarbawi: Jurnal Pendidikan Agama Islam, vol. 9, no. 2, 2024. [Online]. Available: https://journal.unismuh.ac.id/index.php/tarbawi/article/view/15087

[12] A. Suryadi, "Peran Media Digital dalam Pembelajaran," Jurnal Pendidikan dan Teknologi, vol. 5, no. 2, pp. 45–53, 2020.

[13] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung, Indonesia: Alfabeta, 2016. ISBN: 9786029324487

[14] M. A. 'Adzim, "Digitalizing of Fiqh Teaching Materials Based on Contextual Teaching and Learning," Edukasia Islamika, vol. 7, no. 1, pp. 115–134, 2022. [Online]. Available: https://doi.org/10.28918/jei.v7i1.734

[15] F. N. Wulandari, A. Jalil, and K. Santoso, "Peran Teknologi Digital dalam Mengoptimalkan Pembelajaran Fiqih Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Al‑Islam Malang," Vicratina: Jurnal Ilmiah Keagamaan, vol. 10, no. 3, 2025.