Login
Section Education

Writing Explanatory Text Skills through the Project Based Learning Model

Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi melalui Model Project Based Learning
Vol. 10 No. 1 (2025): June:

Rizki Wahyu Ilahi (1), Reni Guswita (2), Subhanadri (3)

(1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Muara Bungo, Indonesia
(2) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Muara Bungo, Indonesia
(3) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Muara Bungo, Indonesia

Abstract:

General background: Keterampilan menulis merupakan kompetensi penting dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, yang membutuhkan integrasi aspek menyimak, berbicara, dan membaca. Specific background: Namun, hasil observasi menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik kelas V MI Assu’udiyah masih kesulitan menulis teks eksplanasi sesuai struktur dan kaidah kebahasaan, sehingga tingkat ketuntasan belajar rendah. Knowledge gap: Meskipun penelitian sebelumnya membuktikan keefektifan Project-Based Learning (PJBL), kajian yang spesifik pada penerapan PJBL dalam menulis teks eksplanasi di tingkat madrasah ibtidaiyah masih terbatas. Aims: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peningkatan proses dan hasil keterampilan menulis teks eksplanasi melalui penerapan model PJBL pada peserta didik kelas V MI Assu’udiyah. Results: Melalui Penelitian Tindakan Kelas dua siklus dengan 16 siswa, ditemukan peningkatan signifikan pada aktivitas guru, partisipasi siswa, serta hasil menulis. Ketuntasan belajar meningkat dari 60% pada siklus I menjadi 81,25% pada siklus II, dengan pergeseran mayoritas siswa ke kategori “Baik” dan “Sangat Baik.” Novelty: Kebaruan penelitian ini terletak pada penerapan PJBL yang tidak hanya menilai hasil tulisan, tetapi juga mengkaji proses keterlibatan siswa secara kolaboratif dan kontekstual. Implications: Temuan ini menegaskan bahwa PJBL relevan sebagai strategi pembelajaran dalam konteks Kurikulum Merdeka untuk memperkuat literasi menulis sekaligus menumbuhkan keterampilan abad ke-21.


Highlight:




  • Peningkatan ketuntasan menulis siswa dari 60% ke 81,25%




  • Aktivitas belajar siswa beralih ke kategori “Sangat Baik”




  • PJBL terbukti mendukung Kurikulum Merdeka secara kontekstual




Keywords: Writing Skills, Explanatory Text, Project-Based Learning, Classroom Action Research, Literacy Development

Downloads

Download data is not yet available.

1. Pendahuluan

Keterampilan menulis merupakan salah satu kompetensi penting dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang berkaitan erat dengan keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca [1], [2]. Keterampilan ini termasuk dalam kategori keterampilan berbahasa produktif yang menuntut integrasi dari berbagai aspek kebahasaan dan nonkebahasaan, seperti penguasaan kosakata, struktur kalimat, ejaan, serta kemampuan menuangkan ide secara logis dan sistematis [3]. Kemampuan menulis teks eksplanasi, sebagai salah satu jenis teks fungsional, memiliki peran penting dalam melatih peserta didik mengembangkan kemampuan berpikir logis dan kritis melalui pengorganisasian ide dan fakta secara runtut [4], [5], [6].

Hasil penelitian [7] menunjukkan bahwa pembelajaran menulis yang menggunakan pendekatan berbasis proyek mampu membantu peserta didik mengatasi hambatan dalam menulis secara koheren dan efektif. Selain itu, model pembelajaran Project-Based Learning (PJBL) juga terbukti meningkatkan motivasi dan keterampilan menulis peserta didik karena menekankan keterlibatan aktif dalam kegiatan pembelajaran [8], [9], [10]. Namun demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa keterampilan menulis peserta didik masih tergolong rendah.

Berdasarkan observasi di kelas V MI Assu’udiyah Kabupaten Bungo pada Januari 2025, hanya 31,25% peserta didik yang mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKTP) dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. Mayoritas siswa mengalami kesulitan dalam menyusun paragraf yang runtut dan padu, memilih kosakata yang tepat, menggunakan kalimat efektif, serta menulis sesuai kaidah ejaan Bahasa Indonesia. Proses pembelajaran yang berlangsung cenderung bersifat konvensional dan guru masih mendominasi jalannya pembelajaran, sehingga siswa kurang aktif dan kurang mendapatkan bimbingan yang memadai.

Permasalahan ini diperkuat melalui diskusi dengan guru kelas yang menyatakan bahwa rendahnya motivasi, minimnya keterlibatan siswa, serta kurangnya variasi model pembelajaran menjadi hambatan utama dalam pengembangan keterampilan menulis. Oleh karena itu, diperlukan strategi pembelajaran inovatif yang mampu meningkatkan partisipasi aktif siswa sekaligus memperbaiki kualitas tulisan mereka. Salah satu alternatif yang relevan adalah penerapan model PJBL yang berorientasi pada keterlibatan peserta didik dalam kegiatan proyek. Model ini diyakini dapat mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata serta mendorong siswa berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif [11].

Untuk memperjelas perbedaan pendekatan, berikut disajikan ringkasan perbandingan antara pembelajaran konvensional dengan PJBL:

Aspek Pembelajaran Pendekatan Konvensional Project-Based Learning (PJBL)
Peran Guru Dominan, berpusat pada guru Fasilitator, pendamping siswa
Peran Siswa Pasif, penerima informasi Aktif, penemu dan pengembang ide
Aktivitas Belajar Menghafal, menyalin, menjawab soal Mengerjakan proyek, eksplorasi, kolaborasi
Hasil Belajar Fokus pada produk akhir (nilai) Fokus pada proses dan produk (pemahaman & keterampilan)
Keterampilan Menulis Cenderung kurang berkembang Lebih terasah karena berbasis praktik dan pengalaman nyata
Table 1.

Meskipun berbagai penelitian sebelumnya telah membuktikan efektivitas PJBL dalam meningkatkan hasil belajar [9], [10], [12], belum banyak penelitian yang secara khusus mengkaji penerapannya dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi di kelas V MI, khususnya dalam konteks pembelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini menunjukkan adanya celah penelitian yang penting untuk diisi guna menghasilkan strategi pembelajaran yang lebih kontekstual dan aplikatif.

Kebaruan dari penelitian ini terletak pada penerapan PJBL yang difokuskan untuk meningkatkan keterampilan menulis teks eksplanasi di sekolah dasar (kelas V MI). Penelitian ini tidak hanya menilai hasil akhir tulisan siswa, tetapi juga menelaah peningkatan proses pembelajaran serta keterlibatan aktif siswa selama kegiatan proyek berlangsung. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan model pembelajaran Bahasa Indonesia yang lebih efektif, aplikatif, dan sesuai dengan karakteristik peserta didik di jenjang madrasah ibtidaiyah.

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan peningkatan proses pembelajaran keterampilan menulis teks eksplanasi melalui penerapan model Project-Based Learning (PJBL) pada peserta didik kelas V MI Assu’udiyah.

2. Menganalisis peningkatan hasil keterampilan menulis teks eksplanasi peserta didik setelah diterapkan model Project-Based Learning (PJBL), dengan indikator keberhasilan berupa peningkatan kemampuan menyusun ide, membuat paragraf runtut dan padu, menggunakan kosakata dan kalimat efektif, serta menerapkan kaidah ejaan Bahasa Indonesia dengan benar.

2. Metode Penelitian

Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis peserta didik kelas V MI Assu’udiyah melalui penerapan model pembelajaran Project-Based Learning (PjBL). Model ini dipilih karena dinilai mampu mendorong kreativitas, kolaborasi, serta keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran berbasis proyek. Penelitian ini mengacu pada model siklus Kemmis & McTaggart yang terdiri dari empat tahap: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi [13].

Secara umum, alur penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Perencanaan → Pelaksanaan Tindakan → Observasi → Refleksi → (berlanjut ke siklus berikutnya jika diperlukan) [14].

Diagram ini menunjukkan bahwa setiap siklus penelitian selalu diakhiri dengan refleksi yang menjadi dasar perbaikan pada siklus berikutnya, sehingga proses perbaikan pembelajaran berlangsung secara berkesinambungan.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di MI Assu’udiyah, Jl. Jendral Sudirman, Kelurahan Batang Bungo, Kabupaten Bungo, pada semester genap tahun ajaran 2025. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang menyesuaikan dengan kalender akademik sekolah.

Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah 16 siswa kelas V MI Assu’udiyah yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Objek penelitian adalah peningkatan kemampuan menulis teks eksplanasi melalui penerapan model Project-Based Learning pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan:

1. Observasi aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran menggunakan lembar observasi yang telah divalidasi oleh ahli pembelajaran Bahasa Indonesia.

2. Tes menulis berupa penugasan menyusun teks eksplanasi. Instrumen tes disusun berdasarkan indikator: isi, struktur teks, kosakata, keefektifan kalimat, dan penggunaan tanda baca [11].

3. Dokumentasi, berupa catatan hasil pekerjaan siswa dan dokumentasi kegiatan pembelajaran.

Sebelum digunakan, instrumen penelitian divalidasi oleh dua dosen ahli bidang pendidikan bahasa untuk memastikan validitas isi dan reliabilitas instrumen. Perbaikan dilakukan sesuai saran validator agar instrumen layak digunakan dalam penelitian.

Prosedur Penelitian

Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan:

1. Perencanaan: penyusunan RPP, bahan ajar, penugasan proyek menulis, serta instrumen evaluasi.

2. Pelaksanaan: kegiatan pembelajaran dengan model Project-Based Learning yang meliputi tahapan pemilihan proyek, perencanaan, pelaksanaan proyek, penyusunan hasil tulisan, dan presentasi.

3. Observasi: pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dengan lembar observasi terstruktur.

4. Refleksi: analisis hasil observasi dan tes menulis untuk mengidentifikasi keberhasilan maupun kendala, yang selanjutnya digunakan untuk perbaikan pada siklus berikutnya.

Teknik Analisis Data

1. Data aktivitas guru dan siswa dianalisis secara kuantitatif dengan menghitung persentase ketercapaian berdasarkan hasil observasi [15].

2. Data hasil tes menulis dianalisis dengan menghitung skor rata-rata serta peningkatan hasil antar siklus.

3. Interpretasi hasil mengacu pada kategori penilaian aktivitas pembelajaran dan keterampilan menulis berdasarkan skala kualitatif.

Indikator Keberhasilan

Penelitian dianggap berhasil apabila:

a) Minimal 75% siswa mencapai skor ≥75 pada tes menulis teks eksplanasi.

b) Aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berada pada kategori “baik” atau “sangat baik.”

3. Hasil Pembahasan

Hasil Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Peserta Didik Siklus I

No Interval (%) Kategori Jumlah Peserta Didik
1. 1 ≤ 59 Kurang 7
2. 60 – 74 Cukup 3
3. 75 – 85 Baik 2
4. 86 – 100 Sangat Baik 4
Table 2. Hasil Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Peserta Didik Siklus I

Berdasarkan Tabel 1. dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis teks eksplanasi peserta didik kelas V MI Assu’udiyah masih menunjukkan variasi tingkat penguasaan, meskipun penerapan model Project-Based Learning (PjBL) mulai menunjukkan hasil yang positif pada sebagian peserta didik [16]. Penilaian ini dilakukan berdasarkan hasil produk teks pengumuman berbentuk eksplanasi yang telah ditulis dan direvisi oleh peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung pada Siklus I.

Tercatat bahwa sebanyak 7 peserta didik berada dalam kategori ―Kurang (interval nilai 1–59). Jumlah ini merupakan proporsi terbesar, yang menunjukkan bahwa hampir setengah dari jumlah peserta didik masih mengalami kesulitan dalam menyusun teks eksplanasi yang sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan [17], [18]. Kesulitan yang umum terjadi di antaranya adalah penggunaan kalimat yang belum efektif, pengembangan gagasan yang belum runtut, serta kurangnya pemahaman terhadap fungsi setiap bagian dalam struktur teks (pernyataan umum, deretan penjelas, dan penegasan ulang). Peserta didik dalam kategori ini perlu mendapatkan perhatian khusus, baik melalui bimbingan individual maupun pendekatan remedial berbasis proyek yang lebih sederhana dan terarah.

Sebanyak 3 peserta didik berada pada kategori ―Cukup‖ (interval nilai 60–74). Mereka telah menunjukkan kemampuan dasar dalam menulis teks eksplanasi, namun masih memerlukan perbaikan dari segi kohesi antarparagraf, kelengkapan informasi, dan pilihan kosakata [19], [20]. Peserta didik ini cenderung memahami konsep umum dari teks eksplanasi, tetapi masih kesulitan mengekspresikan ide secara tertulis dengan struktur kalimat yang sesuai.

Kategori ―Baik‖ (interval nilai 75–85) ditempati oleh 2 peserta didik. Mereka menunjukkan kemampuan yang memadai dalam menyusun teks secara logis, sistematis, dan sesuai struktur. Teks yang dihasilkan memiliki alur yang jelas dan informasi yang disampaikan cukup lengkap. Peserta didik dalam kategori ini juga mampu melakukan revisi dengan baik setelah mendapatkan umpan balik dari guru [21], dan memperhatikan aspek kebahasaan dalam tulisannya.

Adapun 4 peserta didik berhasil mencapai kategori ―Sangat Baik‖ (interval nilai 86–100). Mereka mampu menulis teks eksplanasi yang utuh dan matang secara struktur maupun isi. Teks yang mereka hasilkan menunjukkan penggunaan kosakata yang kaya, kalimat yang efektif, serta argumen yang kuat dan sesuai konteks proyek [22]. Selain itu, mereka menunjukkan kemandirian dalam menyusun tulisan dan mampu melakukan refleksi terhadap hasil kerja mereka secara kritis.

Secara keseluruhan, dari 16 peserta didik yang terlibat dalam penelitian, 37,5% telah mencapai kategori ―Baik‖ dan ―Sangat Baik‖, sedangkan sisanya masih berada di kategori ―Cukup‖ dan ―Kurang‖. Data ini menunjukkan bahwa penerapan model Project- Based Learning mulai memberikan dampak positif terhadap keterampilan menulis peserta didik, terutama dalam menciptakan suasana belajar yang kontekstual dan berbasis pengalaman. Namun, masih diperlukan tindakan perbaikan dan pendampingan khusus pada siklus berikutnya, terutama untuk peserta didik yang berada dalam kategori rendah, agar pemerataan keterampilan menulis dapat tercapai secara menyeluruh.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, di mana masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan pembelajaran Bahasa Indonesia yang dirancang secara sistematis menggunakan model Project- Based Learning (PjBL). Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis teks eksplanasi peserta didik kelas V MI Assu’udiyah melalui pendekatan pembelajaran berbasis proyek yang menekankan pada keterlibatan aktif, berpikir kritis, dan kolaborasi dalam proses penyusunan karya tulis.

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. Pada Siklus I, pertemuan pertama dilaksanakan pada Selasa, 20 Mei 2025 dengan materi ―Cinta Indonesia‖, dan dilanjutkan dengan pertemuan kedua pada Kamis, 22 Mei 2025. Pada siklus ini, peserta didik mulai diperkenalkan dengan struktur teks eksplanasi serta dilibatkan dalam proyek awal menyusun teks eksplanasi berdasarkan isu kontekstual seputar budaya dan pengumuman publik. Mereka dibimbing untuk memahami unsur teks, ciri kebahasaan, dan bagaimana menyampaikan informasi secara logis dan runut.

Pada Siklus II, pertemuan pertama dilaksanakan pada Selasa, 27 Mei 2025, dan pertemuan kedua pada Kamis, 29 Mei 2025 dengan tema ―Sayangi Bumi‖. Dalam siklus ini, proyek pembelajaran difokuskan pada isu lingkungan, khususnya kerusakan akibat ulah manusia dan solusi yang dapat dilakukan [23]. Peserta didik diajak untuk menulis teks eksplanasi yang menggambarkan penyebab dan dampak dari kerusakan lingkungan serta cara mengatasinya. Siklus ini memperdalam kemampuan siswa dalam menulis berdasarkan data dan fakta melalui eksplorasi kontekstual.

Model Project-Based Learning yang diterapkan terdiri atas enam langkah utama, yakni: (1) penentuan proyek, (2) perancangan penyelesaian proyek, (3) penyusunan jadwal, (4) pelaksanaan proyek, (5) evaluasi proses dan hasil proyek, serta (6) refleksi dan publikasi. Setiap tahapan dirancang untuk mendorong siswa mengembangkan ide, menyusun struktur teks eksplanasi secara logis, dan menyampaikan hasil tulisan dalam bentuk presentasi atau diskusi kelas. Melalui pendekatan ini, peserta didik tidak hanya dilatih menulis, tetapi juga diajak untuk berpikir kritis, menyampaikan argumen, dan mengevaluasi hasil tulisannya sendiri maupun teman sekelas.

Untuk mengevaluasi keberhasilan model PjBL ini, digunakan berbagai instrumen, seperti lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas peserta didik, serta rubrik penilaian keterampilan menulis teks eksplanasi. Lembar observasi digunakan oleh observer (teman sejawat) untuk memantau keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan sintaks PjBL, sedangkan rubrik penilaian digunakan untuk mengukur aspek struktur, isi, kebahasaan, dan orisinalitas dari teks eksplanasi yang ditulis peserta didik [21], [24].

Figure 1. Rekapitulasi Persentase Pengamatan Aspek Pendidik Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan Gambar 2 yang berjudul "Rekapitulasi Persentase Pengamatan Aspek Pendidik Siklus I dan Siklus II", dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan signifikan dalam keterlaksanaan kegiatan pembelajaran oleh pendidik dari Siklus I ke Siklus II. Gambar tersebut menampilkan persentase hasil observasi terhadap pelaksanaan kegiatan pendidik yang terdiri atas dua pertemuan di masing-masing siklus.

Pada Siklus I, keterlaksanaan kegiatan pendidik pada Pertemuan I tercatat sebesar 80%, sedangkan pada Pertemuan II meningkat menjadi 90%. Kenaikan ini menunjukkan adanya perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran, khususnya dalam pengorganisasian kegiatan inti dan penutupan yang sebelumnya dinilai belum optimal. Perbaikan tersebut bisa jadi merupakan hasil dari refleksi dan evaluasi pada pelaksanaan sebelumnya.

Selanjutnya, pada Siklus II, peningkatan ini menjadi semakin signifikan. Pada Pertemuan I, keterlaksanaan pembelajaran oleh pendidik mencapai 95%, dan bahkan mencapai 100% pada Pertemuan II. Hal ini mengindikasikan bahwa seluruh tahapan pembelajaran, mulai dari kegiatan pendahuluan, inti, hingga penutup, telah dilaksanakan secara optimal oleh guru. Peningkatan ini juga mencerminkan bahwa pendidik telah melakukan penyesuaian strategi pembelajaran yang lebih tepat, seperti pengelolaan waktu yang efisien, penyampaian tujuan pembelajaran yang lebih jelas, serta penggunaan pendekatan yang mampu meningkatkan partisipasi aktif siswa.

Secara keseluruhan, grafik tersebut memperlihatkan tren peningkatan yang konsisten dari siklus ke siklus, baik dalam pertemuan pertama maupun kedua. Ini menjadi bukti bahwa penerapan model Project-Based Learning (PJBL) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V MI Assu’udiyah telah memberikan dampak positif terhadap peran dan kualitas pelaksanaan pembelajaran oleh guru. Kinerja pendidik dalam mengelola kegiatan pembelajaran semakin efektif dan sesuai dengan prinsip-prinsip PJBL yang berpusat pada peserta didik dan berorientasi pada produk nyata, seperti penulisan teks eksplanasi.

Berdasarkan hasil observasi peserta didik menjunjukkan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II dapat dilihat dari tabel 4.11 berikut ini .

No Kriteria Aktivitas Pertemuan 1 Siklus I Pertemuan 2Siklus I Pertemuan 1 Siklus II Pertemuan 2Siklus II
1 Sangat Baik 0% 12,5% 56,25% 62,5%
2 Baik 31,25% 50% 25% 31,25%
3 Cukup Baik 43,7% 31,25% 12,5% 6,25%
4 Kurang Baik 25% 6,25% 6,25% 0%
Table 3. Perkembangan Hasil Obervasi Peserta Didik

Berdasarkan Tabel 4.11: Perkembangan Hasil Observasi Peserta Didik, dapat disimpulkan bahwa terjadi kemajuan signifikan dalam aktivitas belajar peserta didik dari Siklus I ke Siklus II setelah diterapkannya model Project-Based Learning (PjBL) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V MI Assu’udiyah, khususnya dalam penulisan teks eksplanasi.Pada Pertemuan 1 Siklus I, tidak ada peserta didik yang masuk ke dalam kategori ―Sangat Baik‖ (0%). Namun, pada Pertemuan 2 Siklus I terjadi peningkatan menjadi 12,5%, dan terus meningkat pada Pertemuan 1 Siklus II menjadi 56,25%, bahkan mencapai 62,5% pada Pertemuan 2 Siklus II. Peningkatan yang sangat tajam ini menunjukkan bahwa penerapan PjBL telah mendorong peserta didik untuk lebih aktif, percaya diri, dan produktif dalam menyelesaikan proyek penulisan teks eksplanasi secara mandiri dan kolaboratif.

Jumlah peserta didik yang berada pada kategori ―Baik‖ juga menunjukkan tren positif meskipun mengalami sedikit fluktuasi. Dari 31,25% pada Pertemuan 1 Siklus I meningkat menjadi 50% di pertemuan berikutnya, kemudian menurun menjadi 25% pada Pertemuan 1 Siklus II, dan naik kembali ke 31,25% pada Pertemuan 2 Siklus II. Penurunan sementara ini dapat diartikan bahwa banyak siswa yang sebelumnya berada di kategori ―Baik‖ justru naik ke kategori ―Sangat Baik‖, menandakan adanya kemajuan keterampilan yang signifikan.

Peserta didik dalam kategori ―Cukup Baik‖ menurun dari 43,7% di awal (Pertemuan 1 Siklus I) menjadi hanya 6,25% di akhir Siklus II. Begitu pula dengan kategori ―Kurang Baik‖ yang awalnya sebesar 25%, berkurang drastis menjadi 0% pada akhir Siklus II. Ini menandakan bahwa hampir seluruh peserta didik mengalami peningkatan performa, tidak ada lagi yang menunjukkan aktivitas belajar yang sangat rendah. Dengan adanya peningkatan jumlah peserta didik dalam kategori ―Sangat Baik‖ dan hilangnya kategori ―Kurang Baik‖ pada akhir siklus, dapat disimpulkan bahwa implementasi PJBL berhasil meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia secara menyeluruh, baik dari segi proses maupun hasil.

Hasil Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Peserta Didik

Figure 2. Rekapitulasi Keterampila Menulis Teks Eksplanasi Peserta Didik Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan Gambar 4.2 Rekapitulasi Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Peserta Didik Siklus I dan Siklus II, dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan yang signifikan dalam pencapaian ketuntasan belajar peserta didik setelah diterapkannya model Project-Based Learning (PJBL) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V MI Assu’udiyah [25]. Pada pelaksanaan Siklus I, diketahui bahwa tingkat ketuntasan belajar peserta didik baru mencapai 60%, sedangkan sebanyak 46,66% peserta didik masih berada pada kategori tidak tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus awal, masih banyak siswa yang belum sepenuhnya memahami keterampilan menulis teks eksplanasi sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan yang diharapkan.

Namun, setelah dilakukan perbaikan pada pembelajaran Siklus II melalui penyempurnaan langkah PJBL—seperti pendampingan dalam proses penyuntingan teks, pemberian contoh yang lebih konkret, serta pemberian umpan balik sejawat—terjadi lonjakan ketuntasan menjadi 81,25%, dan peserta didik yang tidak tuntas menurun drastis menjadi hanya 18,75%. Angka ini menunjukkan adanya kemajuan luar biasa dalam penguasaan kompetensi menulis siswa, khususnya dalam hal menyusun teks eksplanasi yang lengkap, runtut, dan menggunakan bahasa yang tepat. Kegiatan kolaboratif dalam menyunting dan mempresentasikan hasil tulisan juga turut membentuk keterampilan berpikir reflektif dan komunikasi siswa, yang secara tidak langsung mendukung kemampuan menulis mereka [26].

Peningkatan hasil ini menunjukkan bahwa penerapan model Project-Based Learning memberikan dampak positif yang nyata terhadap proses dan hasil pembelajaran siswa. Model ini tidak hanya membimbing siswa melalui proses menulis yang sistematis, tetapi juga memberi ruang bagi siswa untuk belajar secara kontekstual dan bermakna melalui proyek yang dekat dengan kehidupan mereka, seperti topik tentang lingkungan dan cinta tanah air [27].

Berdasarkan seluruh hasil analisis dan refleksi dari pelaksanaan dua siklus penelitian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Project-Based Learning (PJBL) terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis teks eksplanasi peserta didik kelas V MI Assu’udiyah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Peningkatan tersebut tercermin dari tiga indikator utama: (1) peningkatan ketuntasan hasil belajar, (2) meningkatnya partisipasi dan keterlibatan aktif peserta didik dalam proses pembelajaran, serta (3) kemampuan siswa dalam menyusun teks eksplanasi secara mandiri, runtut, dan sesuai kaidah kebahasaan. Oleh karena itu, model PJBL sangat disarankan untuk digunakan dalam pembelajaran keterampilan menulis, khususnya teks eksplanasi, karena mampu membangun kemampuan literasi siswa melalui pengalaman belajar yang kolaboratif, eksploratif, dan berbasis pada penyelesaian masalah nyata.

4. Simpulan dan Saran

Penelitian tindakan kelas ini membuktikan bahwa penerapan model Project-Based Learning (PJBL) mampu meningkatkan keterampilan menulis teks eksplanasi peserta didik kelas V MI Assu’udiyah. Peningkatan terlihat baik dari segi proses maupun hasil. Dari segi proses, keterlaksanaan pembelajaran oleh guru dan aktivitas belajar siswa meningkat signifikan dari Siklus I ke Siklus II. Siswa semakin aktif dalam berdiskusi, berkolaborasi, dan merefleksikan hasil tulisannya. Dari segi hasil, keterampilan menulis teks eksplanasi siswa juga mengalami peningkatan yang nyata, ditunjukkan dengan bertambahnya jumlah siswa yang mencapai kategori “Baik” dan “Sangat Baik” serta meningkatnya persentase ketuntasan belajar dari 60% menjadi 81,25%.

Implikasi praktis dari penelitian ini menunjukkan bahwa PJBL bukan hanya strategi yang efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis teks eksplanasi, tetapi juga relevan dengan semangat Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran berbasis proyek dan penguatan literasi. Oleh karena itu, model PJBL dapat dijadikan alternatif strategi pembelajaran Bahasa Indonesia, tidak hanya pada tingkat madrasah ibtidaiyah, tetapi juga di kelas-kelas lain maupun jenjang pendidikan berbeda. Dengan pemilihan tema yang kontekstual dan dekat dengan kehidupan siswa, PJBL berpotensi memperkuat literasi menulis di era digital, sekaligus menumbuhkan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif.

References

[1] A. Haryadi, "Pengaruh Kemampuan Menulis Terhadap Proses Komunikasi dalam Pembelajaran," Jurnal Pendidikan dan Bahasa, vol. 19, no. 1, pp. 23–35, 2022.

[2] A. Kurniawan and L. Sari, "Pengaruh Kemampuan Menulis Terhadap Pola Pikir Siswa," Jurnal Penelitian Pendidikan, vol. 14, no. 1, pp. 12–21, 2023.

[3] D. Darlina, "Keterampilan Menulis dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia," Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia, vol. 12, no. 2, pp. 45–58, 2021.

[4] A. Fauzan, R. Pratama, and N. Lestari, Pengembangan Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi Melalui Pendekatan Kontekstual. Jakarta, Indonesia: Penerbit Edukasi Nusantaya, 2019.

[5] R. Nurhidayah, "Pembelajaran Teks Eksplanasi dalam Kurikulum Merdeka," Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, vol. 7, no. 3, pp. 60–75, 2019.

[6] S. Lestari, "Model Pembelajaran Project-Based Learning dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa," Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, vol. 15, no. 3, pp. 45–60, 2021.

[7] I. Rahmat, "Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis," Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, vol. 20, no. 1, pp. 98–106, 2023.

[8] S. Anwar, R. Lestari, and D. Handayani, "Implementasi Model Project-Based Learning dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa Kelas V," Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, vol. 11, no. 2, pp. 145–156, 2022.

[9] U. Hasanah, A. Ramadhani, and M. Sari, Project-Based Learning dalam Pembelajaran Tematik. Bandung, Indonesia: Alfabeta, 2018.

[10] R. A. Putri, L. Suryani, and S. Wahyuni, Implementasi Project-Based Learning dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa. Malang, Indonesia: Literasi Nusantara, 2022.

[11] B. Nurgiyantoro, Penilaian dalam Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta, Indonesia: BPFE, 2020.

[12] M. Amin, B. Subali, and Suyanta, Pengembangan Model Project-Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keterampilan Abad 21. Yogyakarta, Indonesia: Universitas Negeri Yogyakarta, 2022.

[13] Kemendikbud, Kurikulum Merdeka. Jakarta, Indonesia: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, 2022.

[14] A. Prasetyo, E. Susanto, and R. Handayani, Pendekatan Proyek dalam Pembelajaran. Semarang, Indonesia: Edu Literasi, 2020.

[15] R. Hidayat, A. Prasetyo, and D. Kusuma, Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Abad 21. Jakarta, Indonesia: Prenada Media Group, 2020.

[16] L. Putri and R. Andriani, "Pentingnya Pembelajaran Bahasa dalam Pengembangan Keterampilan Siswa," Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, vol. 8, no. 2, pp. 50–64, 2021.

[17] R. Pratama, A. Hidayat, and L. Suryani, Struktur dan Kaidah Teks dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta, Indonesia: Andi, 2020.

[18] W. Lestari, D. Ramadhan, and F. Putri, Pemahaman Teks Eksplanasi dan Implikasinya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Malang, Indonesia: Bintang Pelajar Press, 2023.

[19] M. Harun, Meningkatkan Kualitas Penulisan Eksposisi dalam Konteks Pendidikan. Yogyakarta, Indonesia: Penerbit Edukasi, 2023.

[20] I. Prasetya, Menulis Akademik: Strategi dan Langkah Praktis. Bandung, Indonesia: Alfabeta, 2022.

[21] R. Hidayat, B. Suhendra, and D. Pratama, Peran Menulis dalam Pengembangan Kepribadian. Bandung, Indonesia: Gramedia Literasi, 2019.

[22] Y. Pratama, Logika dan Argumentasi dalam Bahasa Indonesia. Jakarta, Indonesia: PT Tulis Nusantara, 2021.

[23] B. Nugraha, Perubahan Iklim Global: Dampak dan Solusi. Yogyakarta, Indonesia: Penerbit Hijau, 2023.

[24] E. T. Priyatni, Membentuk Karakter Siswa Melalui Pembelajaran Sastra dan Bahasa Indonesia yang Humanis. Jakarta, Indonesia: Bumi Aksara, 2017.

[25] D. Kusuma, A. Prasetyo, and S. Wahyuni, Strategi Pembelajaran Inovatif di Era Digital. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish, 2023.

[26] T. Nugraha and H. Fitria, Literasi Informasi dan Peran Teks Eksposisi di Era Digital. Palembang, Indonesia: Rumah Akademika, 2024.

[27] Z. K. Prasetyo, U. B. Wibowo, and S. Supriyanto, "Strategi Diferensiasi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar," Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, vol. 4, no. 1, pp. 45–52, 2017.