Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Business and Economics
DOI: 10.21070/acopen.9.2024.8231

Firm Size Drives Value in Indonesian Pharma, Intellectual Capital and Leverage


Ukuran Perusahaan Mendorong Nilai Perusahaan Farmasi Indonesia, Modal Intelektual dan Leverage

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Intellectual Capital Leverage Firm Size Pharmaceutical Companies IDX

Abstract

This study analyzes how Intellectual Capital, Leverage, and Firm Size influence the value of pharmaceutical companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) from 2016 to 2021. Using numerical and secondary data analysis of 60 data points, the findings reveal that Firm Size significantly impacts company value, while Intellectual Capital and Leverage do not. Conducted with SPSS analysis, the results suggest that stakeholders should focus on Firm Size when evaluating pharmaceutical companies. The study is limited to the pharmaceutical sector and the 2016-2021 period, indicating a need for further research across different sectors and timeframes.

Highlights:

 

  1. Firm Size Impact: Firm Size significantly influences pharmaceutical company value.
  2. Insignificant Factors: Intellectual Capital and Leverage do not affect company value.
  3. Future Research: Explore other sectors and timeframes for broader insights.

 

Keywords: Intellectual Capital, Leverage, Firm Size, Pharmaceutical Companies, IDX

Pendahuluan

Perusahaan akan dikatakan berhasil jika perusahaan bisa mengelola usahanya dengan baik, yang selalu stabil dan mengalami pertumbuhan yang dapat menambah daya tarik para pemilik. Rasio harga saham atau PBV seberapa mampu untuk menghasilkan nilai yang sehubungan dengan nilai modal yang ditanamkan. Semakin naik harga PBV maka harga saham juga semakin naik dibandingkan nilai buku perlembar pemegang saham[1]. Para pebisnis harus melindungi aset-aset yang dimiliki dan harus mengetahui bahwa persaingan bukan tentang aset berwujud saja tetapi tentang aset tidak berjud juga. Aset bisa dilihat secara nyata dan bisa dipegang dan dirasakan secara fisik dan digunakan dalam produksi barang dan jasa yaitu disebut dengan aset berwujud sedangkan aset yang tidak bisa diraba atau dipegang secara fisik disebut dengan aset tidak berwujud.

Intellectual Capital adalah konsep dasar sumber daya berbasis aset tidak berwujud yantg digunakan perusahaan sebagai alat untuk menaikan keunggulan yang kompertitif agar perusahaan lebih efektif dan efisien. Menurut [2] Intellectual Capital pengaruh . Penelitian dari [3] modal intelektual tidak pengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

Leverage adalah keahlian perusahaan untuk megelola suatu hutang atau beban menjadi modal untuk meningkatkan penghasilan perusahaan. Leverage menjadi pertimbangan para pemilik saham berharap akan pengembalian saham yang lebih tinggi. Hasil penelitian [1] menunjukan bahwa leverage pengaruh. Hasil [4] leverage tidak berdampak kepada nilai perusahaan.

Firm size merupakan tolak ukur perusahaan yang digambarkan berupa aset. Semakin besaukuran perusahaan maka lebih mudah untuk menembus pasar modal dan lebih mudah untuk mendapatkan pihak eksternal untuk mendapat pendanaan modal. Hasil [5] menunjukan Ukuran Perusahaan pengaruh. Hasil [6] Firm size tidak pengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

Fenomena yang melatarbelakangi terkait dengan harga saham perusahaan subsector farmasi. Pada 2018 banyak emiten farmasi yang mendapati kemerosotan saham, Dan pada akhir 2019 mulai ada peningkatan perdagangan rata-rata. Pada awal 2020, bapak Presiden Joko Widodo mengungkapkan ada warga negara Indonesia yang telah terkontaminasi virus corona beberapa instansi farmasi mengalami pelonjakan sebelum penutupan perdagangan [7].

Study ini merupakan pembesaran dari penelitian [2]. Perbedaan dari studi sebelumnya dari objek penelitian dan tahun penelitian. peneliti mengganti beberapa variabel. Sehingga peneliti mengambil judul “Pengaruh Intellectual Capital, Leverage, dan Firm Size terhadap Nilai Perusahaan Farmasi yang tercantum di BEI Tahun 2016- 2021”.

Metode

Pendekatan menggunakan pendekatan kuantitatif. Tempat dilaksanakan penelitihan ialah pada perusahaan farmasi tercantum di IDX tahun 2016-2021.

A. Pencarian Populasi dan Sampel

Populasi sebanyak 10 data pharmacy yang tercantum pada BEI tahun 2016-2021. Sampel menggunakan 10 data dan dikali 6 periode, maka data yang diolah yaitu 60 data [8].

B. Pengukuran Variabel

Variabel Dependen

Variable penelitihan ialah Nilai Perusahaan. Nilai perusahaan biasanya dinyatakan sebagai harga relative untuk nilai bukunya [9]. Secara perhitungan dijumlah dengan cara :

Figure 1.

Variabel Independen

Variable yang memberikan dampak kepada variabel lainnya.

Intellectual Capital merupakan sumber daya yang nantinya sebagai pententu kualitas yang akan bersaing dipasar saham[2] . Intellectual Capital dapat dihitung menggunakan :

VAIC™ = VACA+VAHU+STVA [10]

Leverage diperlukan guna menghitung industri dalam mencukupi segala kewajibannya. DER diperlukan guna memandang seberapa banyak hutang emiten yang diperlukan untuk sumber keuangan atau tambahan modal perusahaan [11].

Figure 2.

Firm Size suatu ukuran perusahaan yang digambarkan berupa jumlah aset [4] Firm size dapat dihitung menggunakan total aset.

SIZE = Ln (total aset) [12]

Hasil dan Pembahasan

A. Analisis Uji Data

Analisis Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Percobaan berikut diperlukan guna mencoba regression models, adakah variabel residual berjalan dengan baik. Guna mencoba normalitas, memerlukan uji Kolmogorov-Smirnov. Dan jika pola mengikuti garis tegak diagonal maka bisa dikatakan berdistribusi normal.[13]

b. Uji Multikolonieritas

Model Unstandarized Coeficient Standarized Coeficient T Sig. Colinerity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Costan) 6.939 1.328 5.225 <.001
Intellectual Capital .087 .046 .309 1,892 .064 .544 1.837
Leverage -.023 .019 -.186 -1,255 .215 .661 1.514
Firm Size -.238 .066 -.493 -3,595 <.001 .771 1.297
Table 1.

Uji multikolonieritas diperlukan guna mendapati regression model adakah ikatan antar variabel independen [9]. Jika terdapat ikatan yang besar antara variabel indepen dan dependen akan terjadi masalah. Regression models yang bagus tidak terjadi multicollinearity. Multicollinearity berupa jumlah tolerance dan VIF. Peraturan jumlah tolerance > 0,1 dan VIF < 10. [14]

c. Uji Heteroskedastisitas

Percobaan regression models apakah terbentuk ketidakseimbangan variabel residual satu observasi dengan lainnya. Dilihat dari pola yang terbentuk seperti melebar dan menyempit akan menjadi heteroskedastisitas. Apabila melebar naik dan turun angka 0, tidak akan menjadi heteroskedastisitas.[15]

d. Uji Autokorelasi

Suatu analisis regresi dimungkinkan terjadinya berkolerasi sendiri atau ada hubungan antara variabel-variabel bebas. Permasalahan ada dikarena residual tidak lepas pada satu pengamatan dengan lainnya. Regression models baik yaitu yang terbebas dari autokorelation. Aturan yang dipakai pengujian Durbin Watson.[15]

Tabel 2. Uji Autokorelation
Model R R Squae Adjuted R Squae St. Eror of the Estimate Durbin-Watson
1 ,495a ,189 ,146 1.368 1.315
Table 2.Uji Autokorelation

Analisis Lin i ear Berganda

Persamaan regresi liniear berganda ialah suatu persamaan yang menggambarkan variabel terikat dipengaruhi oleh dua atau lebih variable bebas. Agar memperoleh dampak dari ikatan variabel bebas yang lebih dari dua variabel diperlukan persamaan analisis liniear berganda [16].

Model Unstandarized Coeficients Standarizeed Coeficients t Sig.
B St.Eror Beta
1 Constan 6.939 1.328 5.225 <.001
Intellectual Capital .087 .046 .309 1.892 .064
Leverage -.023 .019 -.186 -1.255 .215
Firm Size -.238 .066 -.493 -3.595 <.001
Table 3.Uji Liniear Berganda

Uji Hipotesis

Uji t (parsial)

a. Variabel Intellectual Capital kepada Nilai Perusahaan

Simpulan uji tabel nilai signifikan 0,064 > 0,05 ditarik simpulan Ho diterima sedangkan Ha ditolak. Maka variabel Intellectual Capital dinyatakan tidak berdampak secara parsial Nilai Perusahaan.

b. Variabel Leverage kepada Nilai Perusahaan

Simpulan uji tabel menunjukan nilai signifikan 0,215 > 0,05 ditarik simpulan Ho diterima sedangkan Ha ditolak. Maka variabel Leverage dinyatakan tidak berdampak secara parsial Nilai Perusahaan.

c. Variabel Firm Size kepada Nilai Perusahaan

Simpulan uji tabel menunjukan nilai signifikan 0,001 < 0,05 ditarik simpulan Ho ditolak sedangkan Ha diterima. Maka variabel Firm Size dinyatakan memiliki dampak secara parsial Nilai Perusahaan.

Model Unstandarized Coeficients Standarizeed Coeficients t Sig.
B St.Eror Beta
1 Constan 6.939 1.328 5.225 <.001
Intellectual Capital .087 .046 .309 1.892 .064
Leverage -.023 .019 -.186 -1.255 .215
Firm Size -.238 .066 -.493 -3.595 <.001
Table 4.Uji Parsial

Uji R (koefisien korelasi)

Didapat hasil uji tabel sebesar 0,435 (43,5%) itu menyatakan hubungan variabel belum cukup karena nilainya < 50%. R bisa diliat dari angka 0-100 jika nilai dari R mendekati 100% maka hubungan variabel terikat dan variabel bebas sangat kuat.

Model R R Squar Adjuted R Squar St. Eror of the Estiimate
1 ,435a ,189 ,146 1,368
Table 5.Uji Korelasi

Uji Rsquare (koefisien determinan )

Percobaan koefisisen determination diperlukan untuk menghitung berapa besar model tersebut mampu menjelaskan variasi variabel tergantung. Meningkatnya koefisien determination menggambarkan meningkatnya variabel bebas yang menjelaskan variabel tergantung.Berdasarkan hasil uji tabel R-squae bahwa koefisien determinasi 0,189 atau 18,9% sehingga Intellectual Capital, Leverage, Firm Size dapat dijelaskan pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan.

Model R R Squar Adjuted R Squar St. Eror of the Estiimate
1 ,435a ,189 ,146 1,368
Table 6.Uji R squar

B. Pembahasan

1. Intellectual Capital kepada Nilai Perusahaan

Dengan analisis ini membuktikan variabel intellectual capital tidak berdampak secara parsial kepada nilai emiten. Ini mungkin perusahaan lebih fokus pada aspek lain yang dianggap lebih penting bagi pemangku kepentingan yang beragam, yakni mempertimbangkan berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) dalam pengambilan keputusan perusahaan, termasuk karyawan, pemasok, pelanggan, dan masyarakat.

Hasil penelitian ini sama dilakukan oleh [16] berjudul “ Pengaruh Modal intellektual kepada Nilai Perusahaan”.

2. Leverage kepada Nilai Perusahaan

Dengan analisis ini membuktikan variabel Leverage tidak berdampak secara parsial kepada nilai emiten. Ini mungkin perusahaan lebih fokus pada aspek lain yang lebih penting seperti sumber daya (Resoucrce Based Theory). Resoucrce Based Theory juga memiliki peran berkesinambungan dengan memiliki serta mengendalikan aset-aset strategis, baik yang tangible maupun intangible.

Hasil ini sama dilakukan [4] berjudul “Pengaruh Leverage, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan kepada Nilai Perusahaan”.

3. Firm Size kepada Nilai Perusahaan

Dengan analisis ini membuktikan variabel firm size berdampak parsial kepada nilai emiten. Bisa dikaitkan dengan teori sinyal dalam konteks keuangan. Teoti sinyal adalah salah satu teori yang menjelaskan bagaimana perusahaan dapat mengkomunikasikan informasi kepada investor dan pasar modal melalui tindakan-tindakan tertentu. Dalam konteks ini ukuran perusahaan (besar atau kecilnya) dapat dianggap sebagai sinyal. Digunakan sebagai sinyal positif untuk perusahaan besar mungkin dianggap memiliki lebih banyak sumber daya, stabilitas, dan potensi untuk pertumbuhan.

Simpulan

Dari study dan pembahasan dapat ditarik simpulan bahwa Hasil penelitian menyatakan bahwa Firm Size berdampak kepada Nilai Perusahaan, Intellectual Capital dan Leverage tidak berdampak kepada Nilai Perusahaaan. Keterbatasan penelitian pada data pengamatan 2016-2021, study ini masih terbatas pada farmasi, harap dikembangkan dengan berbagai sektor lainnya

References

  1. E. Indriyani, “Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan,” Akuntabilitas, vol. 10, no. 2, pp. 333–348, 2017, doi: 10.15408/akt.v10i2.4649.
  2. A. S. Putri and D. Miftah, “Pengaruh Intellectual Capital, Leverage, Profitabilitas, dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan,” Jurnal Kajian Akuntansi dan Bisnis Terkini, vol. 2, no. 2, pp. 259–277, 2021, doi: 10.31258/jc.2.2.259-277.
  3. R. C. S. Nanik Lestari, “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan,” E-Jurnal Akuntansi, vol. 4, no. 1, p. 1717, 2016, doi: 10.24843/eja.2019.v26.i03.p02.
  4. F. N. Suryana and S. Rahayu, “Pengaruh Leverage, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016),” e-Proceeding of Management, vol. 5, no. 2, pp. 2262–2269, 2018.
  5. D. P. Puspitasari, “Modal Intelektual, Ukuran Perusahaan dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Intervening,” Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, vol. 9, no. 2, pp. 1–24, 2020.
  6. I. N. A. Suwardika and I. K. Mustanda, “Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Properti,” Jurnal Riset Mahasiswa Manajemen, vol. 6, no. 1, pp. 1248–1277, 2017, doi: 10.21067/jrmm.v6i1.4467.
  7. S. Cholifah and E. Kaharti, “Pengaruh Kinerja Keuangan, Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Farmasi Tahun 2016-2019,” Jurnal Akuntansi Bisnis, vol. 3, no. 5, pp. 888–900, 2021.
  8. M. Raihan et al., “Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Perbankan yang Terdapat di Bursa Efek Indonesia,” Jurnal Akuntansi dan Keuangan, vol. 11, pp. 1–10, 2020.
  9. U. Sayyidah and M. Saifi, “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi (Studi Pada Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015),” Jurnal Administrasi Bisnis, vol. 46, no. 1, pp. 1-11, 2017.
  10. A. Wulandari and D. Purbawati, “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Kinerja Keuangan sebagai Variabel Intervening (Studi pada Perusahaan Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2016–2019),” Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, vol. X, no. I, pp. 793–802, 2019.
  11. G. P. A. J. S. I. G. A. S. Darmawan, “Pengaruh Leverage dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Sub Sektor Farmasi di Bursa Efek,” Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, vol. 8, no. 3, pp. 510–518, 2022.
  12. N. P. I. Kartika Dewi and N. Abundanti, “Pengaruh Leverage dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Mediasi,” E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, vol. 8, no. 5, p. 3028, 2019, doi: 10.24843/ejmunud.2019.v08.i05.p16.
  13. L. Lindawati and Y. Yulianto, “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Tergabung dalam Jakarta Islamic Index),” Scientific Journal of Reflection: Economic, Accounting, Management and Business, vol. 4, no. 4, pp. 691–699, 2021, doi: 10.37481/sjr.v4i4.373.
  14. M. A. Octaviany and S. Hidayat, “Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Intervening,” Progress: Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan, vol. 3, no. 2, pp. 216–245, 2019, doi: 10.47080/progress.v3i2.943.
  15. R. S. Bagaskara, K. H. Titisari, and R. R. Dewi, “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan,” Jurnal Akuntansi dan Keuangan, vol. 23, no. 1, pp. 29–38, 2021.
  16. M. C. Ginting and L. Sagala, “Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2017-2019),” Jurnal Manajemen, vol. 6, no. 2, pp. 91–100, 2020. Available: http://ejournal.lmiimedan.net