Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Business and Economics
DOI: 10.21070/acopen.9.2024.8122

Financial Stability Drives Fraud in Indonesian Manufacturing


Stabilitas Keuangan Mendorong Penipuan di Sektor Manufaktur Indonesia

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo [https://ror.org/017hvgd88]
Indonesia
https://orcid.org/0000-0001-5325-7721

(*) Corresponding Author

Financial stability external pressure financial targets financial statement fraud Indonesian Stock Exchange

Abstract

This study investigates the influence of financial stability, external pressure, and financial targets on financial statement fraud in food and beverage manufacturing companies listed on the Indonesian Stock Exchange from 2017 to 2022. Using a quantitative approach with secondary data from 10 companies, we conducted multiple linear regression analysis with SPSS 26. Results indicate that financial stability significantly impacts financial statement fraud, while external pressure and financial targets do not. The findings suggest that improving financial stability can reduce financial statement fraud, highlighting the need for further research on the roles of external pressure and financial targets.

Highlight:

 

  1. Financial Stability: Significantly impacts financial statement fraud.
  2. External Pressure: Does not significantly affect financial statement fraud.
  3. Financial Targets: No significant influence on financial statement fraud.

 

Keywoard:  Financial stability, external pressure, financial targets, financial statement fraud, Indonesian Stock Exchange

Pendahuluan

Laporan keuangan merupakan parameter utama yang akan digunakan untuk menggambarkan suatu kinerja perusahaan. Namun, pada kenyataannya seringkali ditemui dari pihak manajemen melakukan tindakan kecurangan (fraud).

Kecurangan (fraud) merupakan suatu tindakan kecurangan dan penipuan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih dalam rangka untuk menguntungkan diri sendiri. Dan kasus dalam pemanipulasian laporan keuangan merupakan salah satu bentuk tindakan kecurangan atau fraud [1].

Pada 2017 terjadi kasus yang menimpa perusahaan manufaktur subsektor food and beverages yakni PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA). Perusahaan tersebut diketahui telah melakukan penggelembungan aset sebesar 4 triliun di laporan keuangan perusahaannya. Selain temuan penggelembungan aset sebesar 4 triliun tersebutm ada juga temuan dugaan penggelembungan pendapatan senilai 662 miliar dan penggelembungan lain-lainnya senilai 329 miliar. Hal tersebut dilakukan semata-mata untuk mengerek harga saham perseroan.

Financial Statement Fraud merupakan suatu tindakan kecurangan pada laporan keuangan perusahaan yang dilakukan oleh salah satu pihak ke pihak lain guna untuk menjerumuskan perusahaan dalam posisi merugi. Oleh karena itu dalam hal ini peran para auditor diharap lebih efektif agar fraud yang terjadi dapat diidentifikasi sedini mungkin sebelum berkembang menjadi skandal yang menyesatkan [2].

Berdasarkan fenomena yang ada, maka penulis ingin mengetahui apakah pada perusahan manufaktur sub sektor food and beverages masih ada yang melakukan tindakan fraud atau tidak. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menguji apakah Financial Stability, External Pressure dan Financial Target berpengaruh terhadap Financial Statement Fraud.

Metode

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif [3], penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang melibatkan proses analisis dalam mengumpulkan data numerik untuk menggambarkan dan memprediksi obyek yang akan diteliti.

Tujuan dari digunakannya metode ini ingin mengetahui pengaruh financial stability, external pressure dan financial target terhadap financial statement fraud. Dan data yang telah diolah dapat lebih mudah dipahami secara statistik, serta memperoleh hasil yang dapat digeneralisasikan.

Figure 1.Kerangka Konseptual

Hipotesis dalam peneltiian ini adalah sebagai berikut:

H1: Financial Stability berpengaruh terhadap Financial Statement Fraud

H2: External Pressure berpengaruh terhadap Financial Statement Fraud

H3: Financial Target berpengaruh terhadap Financial Statement Fraud

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub sektor food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dimana terdapat 21 perusahaan. Sedangkan sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan metode purposive sampling sehingga terdapat 10 perusahaan yang menjadi sampel peneltian.

Financial Stability

Financial stability merupakan gambaran keuangan perusahaan yang berada dalam kondisi stabil. [4] financial stability dapat diukur dengan (ACHANGE) yang merupakan rasio total perubahan total aset dengan rumus sebagai berikut:

External Pressure

External pressure merupakan tekanan yang berlebihan dari pihak ketiga. [5] external pressure dapat diukur menggunakan rasio leverage jenis debt to assets ratio dengan rumus sebagai berikut:

Financial Target

Financial target merupakan tekanan yang berlebihan bagi manajemen untuk mencapai target keuangan yang telah ditetapkan oleh direksi atau manajemen perusahaan. [6] financial target dapat diukur menggunakan Return On Asset (ROA) dengan rumus sebagai berikut:

Financial Statement Fraud

Financial statement fraud merupakan keadaan dimana perusahaan melakukan kecurangan pada laporan keuangannya guna untuk keuntungan pribadi perusahaan. [7] financial statement fraud dapat diukur menggunakan earning management dengan rumus sebagai berikut:

-

Teknik pengumpulan data merupakan teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel, menentukan berapa sampel yang akan digunakan dalam penelitian [9]. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Food and Beverages Yang Telah Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017-2022.

Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dengan software SPSS (Statistical Package for Social Sciences) 26 for windows. Peneltiian ini diuji dengan beberapa uji statistik yang terdiri dari statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan pengujian hipotesis [10].

Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik. Ada empat pengujian dalam uji asumsi klasik yang terdiri dari:

1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan agar mengetahui apakah ada variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal didalam model regresi. Baiknya model regresi ialah yang berdistribusi data normal ataupun sekedar mendekatinya. Data dikatakan normal jika tingk at signifikan > 0.05.

2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas dirancang untuk menguji apakah ditemukan kolerasi antara variabel bebas (independen) dalam model regresi. Tujuannya adalah untuk menguji apakah variabel-variabel tersebut berkorelasi dengan model regresi atau tidak. Jika data tidak memiliki multikolinearitas, hal ini dapat ditentukan ketika nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10.

3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dipakai untuk menguji apakah ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) dalam model regresi linear. Apabila korelasi terjadi maka dinyatakan adanya autokorelasi.

4. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas ini memeriksa untuk melihat apakah ada varian yang tidak sama dalam residual suatu penelitian. Model regresi yang dibutuhkan adalah residual varian dari satu pengamatan ke pengamatan konstan yang lain ataupun disebut homoskedastisitas. Dengan syarat nilai signifikan variabel bebas > 5.

Koefisien Determinasi (R2)

Menurut “Pada dasarnya uji koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependen”. Koefisien Determinasi (R2) untuk membandingkan kemampuan model dalam mengaplikasikan variasi variabel terikat. Nilai diantaranya 0 dan 1. Dengan mendekati nilai 1 maka variabel tidak terikat akan membagikan hampir keselurujan informasi yang dipakai didalam perkiraan variasi variabel terikatnya.

Hasil Dan Pembahasan

Uji Statistik Deskriptif

Hasil uji statistik deskriptif mampu meringkas atau menggambarkan informasi dari setiap variabel yang dipakai dalam penelitian ini dengan menampilkan nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi. Berikut hasil uji statistik deskriptif untuk masing-masing variabel disajikan pada Tabel 3 sebagai berikut:

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Financial Stability 60 -.22 .62 .0923 .14044
External Pressure 60 .10 .55 .3375 .13733
Financial Target 60 .01 .18 .0865 .03826
Financial Statement Fraud 60 -.13 .12 -.0015 .05072
Valid N (listwise) 60
Table 1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Sumber : Hasil Olah Data dengan SPSS 26 (2023).

Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan dalam penelitian ini untuk mengetahui kelayakan penggunaan model penelitian. Pengujian ini untuk memastikan bahwa model regresi yang digunakan telah teruji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Berikut adalah hasil uji hipotesis klasik yang dilakukan terhadap bukti informasi yang diaplikasikan kedalam penelitian ini.

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 60
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .04819770
Most Extreme Differences Absolute .074
Positive .074
Negative -.065
Test Statistic .074
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Table 2. Hasil Uji Normalitas One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test

Dari Tabel 4, terlihat bahwa nilai Ashimp. Sig. adalah 0,200, yang lebih besar daripada α = 0,05. Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov pada Tabel 4, terbukti bahwa nilai probabilitas lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa uji normalitas telah terpenuhi. Selanjutnya, karena nilai signifikansi dari model regresi lebih besar dari 0,05, dapat diambil kesimpulan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dianggap terdistribusi secara normal.

Uji Multikolinieritas

Coefficients a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Financial Stability .882 1.134
External Pressure .752 1.329
Financial Target .820 1.219
a. Dependent Variable: Financial Statement Fraud
Table 3.

Dari hasil uji multikolinieritas pada Tabel 5, ditemukan bahwa nilai toleransi untuk setiap variabel memiliki nilai lebih besar dari 0,10 dan nilai faktor inflasi varian (VIF) kurang dari 10. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat tanda-tanda multikolinieritas. Untuk mengidentifikasi masalah multikolinieritas, kita dapat menggunakan nilai VIF (Variance Inflation Factor). Jika nilai VIF < 10 atau nilai toleransi > 0,1, maka ini menunjukkan bahwa masalah multikolinieritas tidak terjadi.

Uji Heteroskedastisitas

Figure 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas Coeficientsa -Glejser

Berdasarkan hasil uji heteroskedasitas diatas, maka dapat diperoleh data residual pada model regresi tersebut menyebar dengan baik. Maka dapat dikatakan dalam model regresi penelitian ini tidak terjadi heteroskedasitas.

Uji Autokorelasi

Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson
R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .311a .097 .049 .04947 .097 2.003 3 56 .124 2.239
a. Predictors: (Constant), Financial Target, Financial Stability, External Pressure
b. Dependent Variable: Financial Statement Fraud
Table 4. Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb

Berdasarkan hasil uji autokorelasi dengan uji Durbin Watson Test (DW) di peroleh nilai Durbin Watson Test sebesar 2.239 dengan nilai dU diperoleh sebesar 1.6889 dan nilai dL sebesar 4 – dU yakni 2.3111. hal ini menunjukkan bahwa nilai DW berada diantara dU dan 4 – dU yakni 1.6889 < 2.239 < 2.3111, dengan nilai kritis sebesar 95% (0,05). Maka model regresi tersebut dinyatakan tidak terjadi autokorelasi.

Uji Hipotesis

Uji Regresi Linear Berganda

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik, maka analisis regresi linear berganda dapat dilakukan dalam penelitian ini. berikut adalah hasil dari analisis regresi linear berganda:

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.004 .029 -.138 .891
Financial Stability .116 .049 .321 2.371 .021
External Pressure -.012 .054 -.033 -.223 .825
Financial Target -.048 .186 -.037 -.260 .795
a. Dependent Variable: Financial Statement Fraud
Table 5.Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Sumber data diolah 2023

Berdasarkan data diatas, maka dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y= α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e

Y= -0.004 + 0.116 (X1) – 0.012 (X2) – 0.048 (X3) + e

Uji T (Uji Regresi Secara Parsial)

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.004 .029 -.138 .891
Financial Stability .116 .049 .321 2.371 .021
External Pressure -.012 .054 -.033 -.223 .825
Financial Target -.048 .186 -.037 -.260 .795
a. Dependent Variable: Financial Statement Fraud
Table 6.Hasil Uji T

Sumber data diolah 2023

Berdasarkan uji diatas maka dapat diperoleh hasil uji hipotesis (t) sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji diatas, maka dapat diperoleh bahwa hipotesis satu diterima, yakni financial stability berpengaruh terhadap financial statement fraud

2. Berdasarkan hasil uji diatas, maka dapat diperoleh bahwa hipotesis dua ditolak, yakni external pressure tidak memiliki pengaruh terhadap financial statement fraud

3. Berdasarkan hasil uji diatas, maka dapat diperoleh bahwa hipotesis tiga ditolak, yakni financial target tidak memiliki pengaruh terhadap financial statement fraud.

Uji F (Uji Regresi Secara Simultan)

ANOVA a
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .015 3 .005 2.003 .124b
Residual .137 56 .002
Total .152 59
a. Dependent Variable: Financial Statement Fraud
b. Predictors: (Constant), Financial Target, Financial Stability, External Pressure
Table 7.Hasil Uji F

Sumber data diolah 2023

Berdasarkan analisis data diatas, maka hasil uji f diperoleh nilai sebesar 2.003 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.124. dengan menggunakan batas signifikansi atau P-value 0.05 (a = 5%), maka Sig. 0.124 > 0.05. Artinya dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Uji Koefiisen Determinan (R 2 )

Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson
R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .311a .097 .049 .04947 .097 2.003 3 56 .124 2.239
a. Predictors: (Constant), Financial Target, Financial Stability, External Pressure
b. Dependent Variable: Financial Statement Fraud
Table 8.Hasil Analisis Koefisien Determinan

Sumber data diolah 2023

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat nilai R Square sebesar 9.7%. Nilai ini menunjukkan bahwa 9.7% Financial Statement Fraud dapat dipengaruhi oleh Financial Stability, External Pressure dan Financial Target, sedangkan sisanya yakni sebesar 90.3% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.

PEMBAHASAN

Pengaruh Financial Stability terhadap Financial Statement Fraud

Berdasarkan hasil uji diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis X1 terhadap Y dapat diterima.

Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa perusahaan pada saat terancam oleh keadaan ekonomi, maka manajemen akan mengalami tekanan dan berpotensi untuk melakukan kecurangan laporan keuangan dengan tujuan untuk menunjukkan agar laporan keuangan dan komisi keuangan perusahaan tetap stabil dan terlihat menarik bagi para pengguna informasi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan peneltiian yang dilakukan oleh Rachbini Widodo yakni dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa financial stability berpengaruh positif terhadap financial statement fraud. Namun, terdapat hasil yang berbeda dalam penelitian yang dilakukan oleh Ezra Imanuel dan Yulianti dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa financial stability tidak berpengaruh signifikan terhadap financial statement fraud. Karena menurutnya, perubahan aset yang tidak stabil tidak akan mempengaruhi kinerja manajemen setiap periodenya, sehingga pihak manajemen tidak perlu melakukan kecurangan pada laporan keuangannya. Kondisi keuangan perusahaan yang tidak stabil juga tidak akan membuat terjadinya kecurangan laporan keuangan. Hal ini disebabkan perusahaan memiliki early warning system yang baik terhadap kestabilan keuangannya.

Pengaruh External Pressure terhadap Financial Statement Fraud

Berdasarkan hasil uji diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis X2 terhadap Y ditolak.

Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa suatu perusahaan dapat menambah modal usahanya melalui penerbitan saham baru tanpa mengandalkan pinjaman dari pihak kreditur sehingga dapat mengurangi tekanan dalam pengembalian pinjaman dan pembayaran bunga pada waktu yang ditentukan dan mencegah tindakan yang dapat menimbulkan kecurangan pada laporan keuangan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yulianti. Dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa external pressure tidak berpengaruh positif terhadap financial statement fraud. Namun, terdapat hasil yang berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Safitri dan Hariyanto hasil dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa external pressure berpengaruh signifikan terhadap financial statement fraud. Hal ini karena ketika tekanan berlebihan dari pihak eksternal itu terjadi, maka terdapat resiko fraud terhadap laporan keuangan. Karena salah satu tekanan yang sering dialami manajemen perusahaan adalah kebutuhan untuk mendapatkan tambahan hutang atau sumber pembiayaan eksternal agar tetap kompetitif.

Pengaruh Financial Target terhadap Financial Statemnt Fraud

Berdasarkan hasil uji diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis X3 terhadap Y ditolak.

Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa perusahaan yang memiliki laba besar belum tentu melakukan manajemen laba daripada perusahaan dengan laba kecil. Namun seorang manajer dapat melakukan manipulasi terhadap rasio profitabilitas adalah karena ingin menciptakan pertumbuhan sekaligus proksi pada stabilitas keuangan (financial stability), jadi jika perusahaan pada tahun sebelumnya perolehan laba perusahaan itu sangat tinggi maka ditahun berikutnya perusahaan harus memperoleh yang lebih dari tahun sebelumnya .

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saputra, hasil dalam penelitian ini menyatakan bahwa financial target tidak memiliki pengaruh positif terhadap financial statement fraud. Namun, lain halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Safitri dan Hariyanto, hasil dari peneltiian tersebut menyatakan financial target berpengaruh positif terhadap financial statement fraud. Karena menurutnya semakin tinggi financial target yang diproksikan dengan ROA, maka semakin besar kemungkinan terjadinya tindakan financial statement fraud.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji analisis data (t) yang telah dilakukan, variabel Financial Stability memiliki pengaruh terhadap Financial Statement Fraud. Sedangkan, variabel External Pressure dan Financial Target tidak memiliki pengaruh terhadap Financial Statement Fraud.

References

  1. Darmayanti, Y., Setiawan, I., & Ethika, E. (2019). Determinan Financial Statement Fraud Dengan Menggunakan Pendekatan Fraud Triangle. Akuntabilitas, 13(1), 1–18.
  2. Ezra Imanuel, T. A. (2019). ISSN : 2620-4320 (Online) ISSN : 1693-9441 (Print). 16(2), 119–142.
  3. Ghaisani, A. A., & Supatmi, S. (2023). Pendeteksian Kecurangan Pelaporan Keuangan Menggunakan Fraud Pentagon. 7, 599–611.
  4. Natalia, E. (2023). Pengujian Fraud Triangle Theory Dalam Menjelaskan Kecurangan Laporan Keuangan. 7(April), 1752–1764.
  5. Rachbini, W. (2016). Fraud Triangle dan Deteksi Kecurangan Laporan Keuangan Perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia. 188–200.
  6. Safitri, T. A., & Hariyanto, E. (2020). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Financial Statement Fraud Dengan Analisis Fraud Triangle. 1(1), 12–21.
  7. Saputra, A. (2022). Pengaruh tekanan , kesempatan dan rasionalisasi keuangan terhadap manajemen laba. 5(3), 1714–1724.
  8. Sharon, H. (2019). Analisis Pengaruh Fraud Triangle Dalam Mendeteksi Kecurangan Pada Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2017-2019. 35–51.
  9. Usry, A. K., Abdul, S., Keuangan, P. S., & Analisa, J. (2022). Pengaruh Stabilitas Keuangan, Kondisi Industri dan Tekanan Eksternal Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan dalam Fraud Triangle. 6(September).
  10. Yulianti et., A. (2023). Analisis Stabilitas Keuangan dan Tekanan Eksternal Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan dengan Pendekatan Teori Keagenan. 3(4), 519–528.
  11. NY: IBM Corp, “IBM Corp. Dirilis 2019. IBM SPSS Statistics for Windows, Versi 26.0. Armonk, NY: IBM Corp.” 2019.
  12. Parmananda Reza Syarifuddin and Maryanti Eny, “Pengaruh Overvalued Equity, Earning Management, Volatilitas Arus Kas Operasional Terhadap Kualitas Laba dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderasi,” Academia Open Umsida, 2023.
  13. D. A. MZ Hakim and DS Abbas, “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, Likuiditas, Invesment Opportunity Set (IOS), dan Profitabilitas Terhadap Kualitas Laba,” Competitive Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, vol. 03, no. 2, pp. 26–51, 2019.
  14. Ferry Sandria, “Deretan Skandal Lapkeu di Pasar Saham RI, Indofarma-Hanson,” CNBC Indonesia.
  15. N. Soly and N. Wijaya, “Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba pada Perusahaan Manufaktur,” Jurnal Bisnis dan Akuntansi, vol. 19, no. 1, pp. 47–55, May 2017, [Online]. Available: http://www.tsm.ac.id/JBA