Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Business and Economics
DOI: 10.21070/acopen.9.2024.8062

SAP Integration Boosts Financial Transparency in Indonesia


Integrasi SAP Meningkatkan Transparansi Keuangan di Indonesia

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

SAP system financial transparenc qualitative analysis Kimia Farma financial reporting

Abstract

This study evaluates the implementation of the SAP system at PT. Kimia Farma Pharmacy Sidoarjo Business Unit and its impact on financial report transparency. Using a descriptive qualitative method involving interviews, observation, and documentation, the research found that only four of nine SAP modules are used, yet the system is well-implemented. The SAP system enhances financial report transparency by meeting key transparency characteristics, thereby reducing fraud and ensuring accurate financial disclosures. This suggests that even partial SAP implementation can significantly improve financial transparency.

 

Highlight:  

  1. Limited Modules: Four of nine SAP modules are effectively utilized.
  2. Transparency Boost: SAP system enhances financial report transparency significantly.
  3. Fraud Reduction: Improved transparency reduces fraud and ensures accurate financial disclosures.

Keyword:  SAP system, financial transparency, qualitative analysis, Kimia Farma, financial reporting

Pendahuluan

Seiring berjalannya waktu, tentunya perusahaan tidak hanya memastikan proses manajemen berjalan dengan efisien, tetapi juga membutuhkan proses manajemen yang terstruktur dan terarah. Proses manajemen dapat berjalan dengan efektif, terstruktur dan terarah tentunya harus didukung dengan adanya penerapan prinsip tata kolola yang baik. Oleh karena itu diperlukan penerapan Good Corporate Governance (GCG) untuk mewujudkan hal tersebut. Salah satu prinsip yang ditekankan pada penerapan Good Corporate Governance (GCG) yaitu, prinsip transparasi. Prinsip transparasi memergang peranan penting dalam implementasi konsep Good Govarnance (GCG) pada perusahaan. Transparansi merupakan hal yang wajib diterapkan oleh suatu perusahaan yang secara jelas memuat informasi yang dibutuhkan oleh publik atau pihak-pihak yang berkepentingan. Transparasi dalam pengelolaan laporan keuangan menjadi suatu hal yang penting di masa sekarang. Selain itu penerapan transparsi dalam menyajikan laporan keuangan dapat mengurangi asimetri informasi terkait dengan laporan keuangan antara pihak internal dan pihak eksternal [1]. Penerapan transparasi laporan keuangan bukan hanya berlaku untuk perusahaan nirlaba namun juga berlaku untuk perusahaan laba. Laporan keuangan dibuat berdasarkan keadaan yang sebenarnya terjadi pada suatu perusahaan. Dengan menerapkan tata kelola yang baik (good government) maka laporan keuangan yang dihasilkan dapat dipertanggung jawabkan. Pelaksanaan prinsip-prinsip good government dalam penyelenggaraan perusahaan milik negara tidak terlepas dari persoalan akuntabilitas dan transparasi dalam pengelolaan keuangan [2]. Untuk menunjang terwujudnya suatu perusahaan yang baik, transparasi dalam penyusunan laporan keuangan sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya berbagai kecurangan dalam penyusunan dan pengelolaan laporan keuangan [1].

Transparasi dalam penyusunan laporan keuangan merupakan salah satu bagian dari akuntansi, sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab yang wajib bagi perusahaan atas penggunaan sumber daya yang telah dipercayakan [3]. Bukan hanya itu transparasi juga dapat mengurangi ketidakpastian yang berkontribusi pada stabilitas fiscal ekonomi makro pada perusahaan, sehingga perusahaan dapat melakukan penyesuaian ke depan yang dapat diminimalkan. Melalui informasi yang transparan dan mudah diakses, dapat memudahkan bagi yang berkepentingan dalam memahami dan berpartisipasi pada sebuah proses [4]. Perusahaan membuat laporan keuangan tujuannya untuk menginformasikan kondisi pada periode tertentu. Bukan hanya itu, laporan keuangan dibuat dengan tujuan untuk melihat gambaran suatu informasi mengenai posisi keuangan suatu perusahaan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang akan memiliki manfaat bagi pengguna laporan keuangan yang nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan [5]. Dengan adanya prinsip transparasi sehingga laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan mudah diakses oleh pihak yang berkepentingan. Pada Saat ini, beberapa negara telah mengklasifikasikan bahwa laporan sebagai Top Secret, Confidential dan Restricted, dan Official Secrets Acts membuat unauthorized disclosure pada suatu criminal offence [6].

Penelitian yang dilakukan [7] menjelaskan bahwa tekanan eksternal, ketidakpastian lingkungan, komitmen manajemen dan kapasitas sumber daya manusia berpengaruh signifikan dan positif terhadap transparasi laporan keuangan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi dalam transparasi laporan keuangan, tentunya perusahaan harus meminimalisir faktor-faktor tersebut agar transparasi dalam penyusunan laporan keuangan dapat berjalan dengan baik [7]. Sedangkan, menurut [8] ada tiga karateristik dalam transparasi laporangan keuangan, yaitu : informatif (informative) dan pengungkapan (disclosure). Perusahaan harus dapat memenuhi dua karateristik tersebut agar transparasi pelaporan keuangan dapat berfungsi secara maksimal. Penyusunan laporan keuangan pada suatu perusahaan tentunya tidak dilakukan secara manual, akan tetapi diperlukan suatu sistem informasi untuk mendukung dan mempermudah segala aktivitas perusahaan.

Penelitian yang dilakukan [2] menjelaskan bahwa melalui pengejian hipotesis dalam menguji tekanan eksternal, ketidakpastian lingkungan dan komitmen manajemen berpengaruh terhadap kualitas pelaporan keuangan melalui transparasi pelaporan keuangan [2]. Penelitian lain yang dilakukan [1] menjelaskan bahwa tekanan eksternal berpengaruh signifikan positif terhadap penerapan transparasi laporan keuangan dan komitmen organisasi berpengarug signifikan positif terhadap penerapan transparasi laporan keuangan [1]. Penyusunan laporan keuangan dilakukan melalui penerapan teknologi sistem informasi yang bertujuan untuk mempermudah segala aktivitas dan meningkatkan penyajian informasi agar lebih efektif dan efisien. Selain itu, teknologi sistem informasi memiliki banyak kelebihan yaitu sebagai sumber informasi bagi perusahaan untuk memudahkan proses pengelolaan informasi, sebagai alat yang mendukung proses komunikasi dengan customer (Customer Relationship Management), memudahkan komunikasi antar karyawan dengan industri, dapat meminimalisir biaya, meminimalkan pekerjaan dan membantu dalam pengambilan keputusan secara akurat dan cepat [3].

Teknologi sistem informasi yang digunakan oleh setiap perusahaan tentunya berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya. Sistem informasi yang menjadi andalan bagi kebayakan perusahaan adalah ERP (Enterprise Resource Planning) [3]. Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) adalah suatu model sistem informasi yang dibuat guna menghubungkan seluruh departemen dan sebuah fungsi di suatu perusahaan ke dalam sistem kontrol keseluruhan proses bisnis guna meningkatkan efisieni dan efektivitas perusahaan yang dapat dilihat pada suatu laporan keuangan yang akurat dan terukur [9]. Sistem ERP memiliki bebrapa fungsi diantaranya adalah fungsi keuangan, fungsi akuntansi, fungsi SDM (Sumber Daya Manusia), fungsi Logistik dan fungsi pemasaran [10]. Salah satu jenis sistem ERP yang sudah banyak digunakan oleh beberapa perusahaan yang ada di Indonesia adalah System Application and Products yang biasa dikenal dengan sebutan SAP.

Sistem ERP jenis SAP (System Application and Products in Data Processing) merupakan aplikasi bisnis yang ditemukan pada tahun 1972 oleh Wellenreuther, Hopp, Hector, Plattner, dan Tschira, yang mana dulunya adalah karyawan IBM di Jerman [3]. Dengan menggunakan sistem SAP perusahaan dapat mengetahui dan mengatur kondisi perusahaan setiap harinya. Selain itu dengan bantuan sistem SAP yang dapat terintegrasi perusahaan dapat mengatur proses produksi dan dapat mengambil sebuah keputusan lebih cepat, tepat, akurat dan efisien, karena data yang disajikan berdasarkan dengan informasi internal yang valid dan terbaru. SAP dapat merekam segala transaksi bisnis, memiliki kemampuan analitis, menyediakan solusi untuk manajemen rantai pasokan, CRM, penyimpanan data perusahaan, dan yang lainnya untuk semua jenis perusahaan di dunia [3]. Program SAP adalah salah satu perangkat lunak ERP yang paling banyak digunakan pada dunia bisnis dan berisi ratusan modul yang sudah terintegrasi pada semua aspek manajemen bisnis. SAP terdiri dari beberapa modul aplikasi yang mampu mendukung semua transaksi yang dilakukan oleh perusahaan, dan setiap aplikasi dapat bekerja sama satu sama lain [10]. SAP memiliki Sembilan komponen yang digunakan untuk mendukung kinerja dari sistem SAP tersebut, diantara : SAP ERP Financial Accounting, Controlling (CO), Human Capital Management (HCM; human resource), Production Planning (PP), Project Systems (PS), Sales and Distribution (SD), Material Management (MM), Quality Management (QM), dan Plant Maintenance (PM) [11]. Komponen-komponen tersebut tentunya memiliki tugas dan fungsi masing-masing.

Penelitian yang dilakukan [10] menjelaskan bahwa implementasi sistem SAP dalam penyajian laporan keuangan pada PT. PLN Persero UIKL SULAWESI telah berhasil, dikarenakan sistem informasi akuntansi berbasis ERP-SAP dapat menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas dan mampu memenuhi syarat kualitatif pelaporan keuangan. Selain itu penelitian ini juga menunjukkan hasil evaluasi sistem SAP yang diuji melalui Theory TAM dapat menunjang efektifitas dari penyajian laporan keuangan jika ditindau dari indikator konten, format, easy of use, akurasi, dan ketepatwaktuan [10].

Penelitian yang dilakukan [9] menjelaskan bahwa implementasi ERP pada PT. Surya Citra Televisi dengan menggunakan sistem SAP R/3 telah berjalan dengan baik, yang sesuai dengan rancangan desain dan telah sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa penerapan ERP telah berpengaruh terhadap laporan keuangan pada PT. Surya Citra Televisi dan laporan keuangan yang disajikan telah memenuhi karateristik kualitatif sebuah laporan keuangan [9]. Penelitian lain yang dilakukan [3] menjelaskan bahwa implementasi sistem SAP dalam penyajian laporan keuangan pada PT. PLN WS2JB sudah berhasil. Laporan keuangan yang disajikan telah memenuhi ketaatan karateristik laporan keuangan [3]. Penerapan sistem informasi sangat berpengaruh dalam penyajian laporan keuangan di suatu perusahaan. Salah satu perusahaan yang mengimplementasikan SAP dalam proses bisnisnya adalah perusahaan bidang farmasi yang bergerak dibawah naungan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yakni PT. Kimia Farma Apotek.

PT. Kimia Farma Apotek memiliki cabang diseluruh Indonesia yang mana unit cabangnya juga menggunakan sistem SAP dalam proses bisnisnya. PT. Kimia Farma Apotek berkomitmen penuh untuk menerapkan tata kelola yang baik dalam segala kebutuhan dan kewajiban perusahaan. PT. Kimia Farma Apotek adalah perusahaan kesehatan yang terintregasi dan memiliki jaringan apotek yang tersebar diseluruh Indonesia. Dalam menjalankan bisnisnya PT. Kimia Farma Apotek memiliki misi perusahaan untuk mengola perusahaan secara Good Corporate Governance dan operational excellence didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang professional. Pada penelitian ini peneliti menggunakan objek penelitian untuk dilakukan analisa pada PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo. PT. Kimia Farma Unit Bisnis Sidoarjo merupakan unit cabang dari PT. Kimia Farma Apotek yang wilayah operasional meliputi wilayah Sidoarjo, Nganjuk, Mojokerto, Pasuruan, Bangil, dan Pandaan. Pada proses pengelolaan data dan manajemen data PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo menggunakan sistem SAP di semua departemen yang ada, termasuk pada aktivitas akuntansi dalam menyajikan laporan keuangan. Perusahaan membutuhkan sistem informasi akuntansi yang tepat dalam operasi bisnisnya, terutama dalam bidang akuntansi keuangan karena untuk memastikan kelancaran operasional perusahaan [12].

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang membahas terkait dengan implementasi sistem informasi akuntansi dan transparasi laporan keuangan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan sistem SAP pada PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo, dan untuk menganalisis sistem SAP dalam mendukung upaya peningkatan transparasi laporan keuangan pada PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo.

Pada sebuah penelitian dibutuhkan kerangka penelitian untuk lebih mengembangkan konteks dan konsep penelitian, dalam menjelaskan konteks penelitian, metodologi, dan penggunaan teori pada penelitian. Kerangka pemikiran merupakan proses berfikir peneliti sebagai dasar pemikiran dalam memperkuat sub fokus yang telah menjadi latar bekalang pada penelitian ini. Pada penelitian kualitatif membutuhkan landasan yang melatarbelakangi penelitian agar penelitian yang dilakukan lebih terarah. Adapun kerangka pemikiran yang dibuat didasarkan pada latar belakang yang telah dikemukakan mengenai penerapan SAP sebagai upaya peningkatan transparasi laporan keuangan pada PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo. Berikut adalah gambaran dari kerangka pemikiran yang dilakukan peneliti :

Figure 1.Kerangka Konseptual [1]

Metode

Metode dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan melakukan observasi pada kondisi alamiah, yang hasil penelitiannya lebih menekankan pada analisa atau deskriptif. Tujuan dari penelitian kualitatif adalah untuk menemukan dan mendeskripsikan aktivitas naratif dan dampaknya terhadap kehidupan objek penelitian [13]. Peneliti mencari data kualitatif yang diperoleh dalam bentuk lisan maupun tulisan mengenai evaluasi pada penerapan sistem SAP untuk meningkatkan transparasi laporan keuangan pada PT. Kimia Farma Unit Bisnis Sidoarjo. Penelitian ini dilakukan pada PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo yang beralamatkan di JL. Deltasari Indah Blok AN.10-11 Waru, Sidoarjo.

P endekatan P enelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu metode penelitian yang bergerak melalui pendekatan kualitatif sederhana, yang dimulai dengan menjelaskan prosesnya dan akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan [14]. Pendekatan penelitian deskriptif kualitatif difokuskan untuk menjawab pertanyaan yang telah peneliti tuliskan pada rumusan masalah. Dalam penelitian ini peneliti berperan langsung untuk mengamati dan mencari informasi secara akurat melalui wawancara, observasi dan dokumentasi terkait evaluasi pada penerapan sistem SAP untuk meningkatkan transparasi laporan keuangan.

Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada evaluasi penggunaan sistem SAP dalam upaya meningkatkan transparasi laporan keuangan. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan harus menggambarkan keadaan yang sebenarnya terjadi dalam suatu periode tertentu. Dengan demikian, penerapan prinsip transparasi dalam pembuatan laporan keuangan sangat dibutuhkan. Menurut [8] transparasi memiliki tiga karateristik yang harus dipenuhi yaitu informatif, keterbukaan, dan pengungkapan. Beberapa karateristik tersebut tentunya harus dipenuhi, sehingga dapat mendongkrak transparasi dalam penyajian laporan keuangan.

Dengan menerapkan sistem infornasi akuntansi yang telah dirancang dan sejalan dengan standar akuntansi yang berlaku, maka diharapkan informasi keuangan akan dikelola dengan baik pada perusahaan. Pada PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo telah mengimplementasikan sistem SAP dalam mengelola informasi keuangannya. Maka dari itu, dengan melakukan penelitian ini perusahaan dapat memanfaatkan peranan sistem SAP dalam upaya untuk meningkatkan tranparasi laporan keuangan.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Peneliti memperoleh data kualitatif berupa informasi dan keterangan dalam bentuk lisan ataupun tertulis, kemudian data tersebut oleh peneliti dikumpulkan, diidentifikasi dan dikategorikan pada masing-masing jenis data. Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Data primer adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan secara langsung dari sumber utamanya, seperti wawancara, eksperimen, survey dan lain sebagainya. Peneliti memperoleh data primer dengan melakukan wawancara secara langsung kepada narasumber yang telah dipilih. Narasumber yang dipilih oleh peneliti adalah entitas yang terkait secara langsung dalam penyusunan laporan keuangan. Entitas tersebut yaitu sub divisi keuangan pada PT. Kimia Farma Apotek Unit Binis Sidoarjo. Berbagai informasi dan data yang diperoleh oleh peneliti akan dipadukan dan disusun dengan sistematis menjadi sebuah hasil penelitian yang ideal.

Teknik Pengumpulan Data

Untuk menunjang proses pengumpulan data primer, maka dalam kegiatan pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu observasi (pengamatan), wawancara, dan dokumentasi.

Observasi adalah metode pengamatan yang dilakukan secara langsung pada objek penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan informasi secara akurat. Peneliti melakukan kegiatan observasi secara langsung pada sub divisi keuangan terkait bagaimana peranan sistem SAP dalam proses penyusunan laporan keuangan dan bagaimana transparasi laporan keuangan pada PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo.

Wawancara adalah sebuah proses tanya-jawab yang dilakukan oleh seseorang secara lisan dengan tujuan untuk mendapatkan sebuah informasi. Peneliti melakukan kegiatan wawancara secara langsung kepada Ibu Suryani selaku Staff Keuangan dan Sdri Yulia selaku Staff Administrasi Kas dan Bank, karena yang berhubungan secara langsung dalam penyusunan laporan keuangan pada PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo. Wawancara dilakukan untuk memperoleh jawaban terkait dengan bagaimana peranan SAP dalam meningkatkan transparasi laporan keuangan pada PT. Kimia Farma Unit Bisnis Sidoarjo.

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan menganalisis dokumen-dokomen yang berhubungan dengan kegiatan penelitian, baik dokumen tertulis, dokumen gambar maupun dokumen elektronik. Pada metode dokumentasi peneliti mengamati dan menganalisis dokumen-dokumen pendukung dalam penyusunan laporan keuangan, seperti laporan kas harian, jurnal umum, dan laporan buku besar.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang utama pada penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Peneliti melakukan wawancara kepada narasumber dengan menyediakan pertanyaan yang mengacu pada rumusan masalah pada penelitian ini. Selain dengan proses wawancara instrumen penelitian bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan alat bantu penelitian diantaranya : alat tulis, alat rekam, kamera, jurnal, dan berbagai referensi lainnya.

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data kualitatif merupakan proses pencarian, analisis dan penyusunan data non numerik untuk diubah menjadi sebuah informasi yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan sebuah penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data teori Miles dan Huberman, yaitu sebagai berikut :

Reduksi data merupakan tahap dalam memilah data sesuai dengan kebutuhan peneliti dengan tujuan agar lebih mudah dalam mendapatkan sebuah informasi. Data yang dikumpulkan oleh peneliti akan dikelompokkan menjadi data yang sangat penting untuk disimpan dan membuang data yang tidak perlu. Data yang telah direduksi menjadi lebih sederhana dan jelas, sehingga memudahkan peneliti mudah untuk melangkah pada tahap selanjutnya.

Penyajian data dilakukan untuk menampilkan data yang telah direduksi dalam bentuk uraian singkat atau sejenisnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar informasi yang disampikan lebih mudah untuk dipahami oleh pembaca. Dalam penelitian ini peneliti menyajikan data dalam bentuk uraian yang singkat.

Penarikan kesimpulan merupakan tahap terakhir dalam proses analisis data kualitatif. Kesimpulan awal yang disajikan hanya bersifat sementara dan bisa saja berubah jika ditemukan bukti yang kuat dan dapat mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data yang digunakan pada peneliti yaitu triangulasi. Triangulasia adalah proses pengecekan data hasil penelitian dari berbagai sumber dengan menggunakan berbagai cara dan berbagai waktu. Terdapat berbagai macam jenis triangulasi diantaranya : triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu. Namun, pada penelitian ini peneliti menggunakan dua triangulasi, yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

Triangulasi sumber untuk menguji keabsahan data dilakukan dengan cara pengecekan data yang telah diperoleh oleh peneliti melalui beberapa sumber. Untuk menguji keabsahan data tentang “Evaluasi penerapan SAP sebagai upaya peningkatan transparasi laporan keuangan pada PT. Kimia Farna Apotek Unit Bisnis Sidoarjo” maka pengumpulan dan pengujian data dilakukan dari staff keuangan (informan) dan staff administrasi kas dan bank. Data dari kedua sumber tersebut kemudian akan dideskribsikan, dikategorikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana yang spesifik dari kedua sumber data tersebut.

Triangulasi teknik untuk menguji keabsahan data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama namun dengan menggunkanan teknik yang berbeda. Teknik tersebut yaitu, teknik observasi, wawancara dan dokumen pendukung pada informan.

Hasil dan Pembahasan

PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo adalah perusahaan berbentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang merupakan anak perusahaan dari PT. Kimia Farma, Tbk. PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo berdiri pada Januari 2015, yang memiliki 24 outlet berada di wilayah Sidoarjo, Nganjuk, Mojokerto, Pasuruan, Bangil, dan Pandaan.

Adapun Visi dari PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo yaitu : Menjadi perusahaan Healthcare pilihan utama yang terintegrasi dan menghasilkan nilai yang berkesinambungan. Dan Misi dari PT. Kimia Farma Unit Bisnis Sidoarjo adalah :

Melakukan aktivitas usaha di bidang-bidang industri kimia dan farmasi, perdagangan dan jaringan distribusi, ritel farmasi dan layanan kesehatan serta optimalisasi aset.

Mengelola perusahaan secara Good Corporate Governance dan operational excellence didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) profesional.

Memberikan nilai tambah dan manfaat bagi seluruh stakeholder.

PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo beralamatkan di Jalan Deltasari Indah Blok AN.10-11, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, 61256. Dalam menjalankan proses manajemen operasional perusahaan PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo terbagi dalam beberapa divisi, dimana setiap divisi tentunya memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan jabatan yang dimiliki. Berikut adalah struktur organisasi dan Job Description PT. Kimia Farma Unit Bisnis Sidoarjo :

Figure 2.Struktur Organisasi PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo [2]

Jabatan Job Description
Branch Manager Melakukan pengawasan dan koordinasi semua kegiatan operasional di perusahaan.Melakukan monitoring pada semua kegiatan operasional dalam lingkup outlet apotek cabang yang dipimpinnya.Pengambilan keputusan yang dilihat berdasarkan dengan kinerja karyawan.
Supervisor PMS Membantu Manager dalam menjalankan operasional serta pengembangan dalam managemen perusahaanMemastikan bahwa semua aktifitas dalam lingkup masing-masing dijalankan dengan baik dan lancar.Memantau, mengembangkan, melatih dan memperbaiki kemampuan pada tiap divisi pada perusahaan.
Staff Finance & Admin Kas dan Bank Memantau dan mengurus keuangan perusahaan.Melakukan pencatatan transaksi, mengelola pemasukan dan alur kas serta melakukan kegiatan akuntansi termasuk pembayaran.Melakukan pengaturan keuangan perusahaan, melakukan penginputan semua transaksi keuangan ke dalam sistem keuangan.
Super User Melakukan instalasi, evaluasi dan peningkatan pada komputer, software, dan pengembangan sistem jaringan.Memeriksa dan memastikan bahwa sistem aplikasi yang digunakan user dapat berjalan dengan baik.
Pelaksana Piutang Dagang Mencatat data piutang berdasarkan seluruh kwitansi yang telah dicetak,Membuat laporan piutang setiap bulan.Menyiapkan daftar tagihan yang akan di tagihkan ke debitur beserta kelengkapan datanya.Memantau pembayaran piutang yang telah dibayarkan oleh debitur.
Pelaksana Hutang Dagang Mencatat data hutang perusahaan kepada vendor.Membuat rencana pembayarab hutang perusahaan.Mengarsipkan seluruh dokumen perusahaan yang berkaitan dengan pembelian dan hutang.
Pengadaan dan Logistik Memastikan inventory pada cabang outlet terlalu terpenuhi.Melakukan order barang yang dibutuhkan apotek cabang kepada vendor.Melakukan pencatatn PO.Memastikan semua obat telah terdistribusi dengan baik ke apotek cabang.
Table 1.Job Description Tiap Jabatan Pada PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo [1]

System Application and Product in Data Processing (SAP) merupakan salah satu sistem perangkat lunak (Software) yang dirancang untuk mengintegrasikan seluruh data perusahaan yang terkait dengan sistem informasi secara menyeluruh. Sistem SAP memberi gambaran konsep secara keseluruhan dengan menyediakan banyak modul yang terintegrasi dalam membentuk sistem perencanaan perusahaan serta mengelola sumber daya dalam bentuk program aplikasi untuk melayani dan mendukung operasi bisnis perusahaan [10]. Berikut hasil wawancara yang telah dilakukan penulis kepada pihak PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo, adalah :

”Sistem SAP mulai diterapkan pada PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo tahun 2016, awalnya sistem SAP diterapkan pada semua divisi, namun sejak adanya sistem baru, yaitu smartstock di tahun 2019 sistem SAP hanya diterapkan pada divisi keuangan saja.” ( Wawancara dengan Ibu Suryani selaku Staff Finance PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo )

“Penerapan sistem SAP dapat digunakan untuk mendukung dalam proses penyajian laporan keuangan perusahaan, PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo sudah menerapkan sistem SAP dalam memproses segala jenis transaksi, dimana proses penginputannya dapat dilakukan dengan mudah.” ( Wawancara dengan Sdri. Yulia selaku Staff Administrasi Kas & Bank PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo )

Penerapan System Application and Products in Data Processing (SAP) pada PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo

Penerapan modul System Application and Products in Data Processing (SAP) pada PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo

SAP menyediakan 9 modul aplikasi yang mampu mendukung semua transaksi yang dilakukan oleh perusahaan, dan setiap aplikasi dapat bekerja sama satu sama lain [10]. Perusahaan dapat menerapkan modul yang disediakan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, tidak harus menerapkan semua modul yang telah disediakan. Berikut hasil wawancara yang telah dilakukan penulis kepada pihak PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo, adalah :

“Modul SAP yang diterapkan pada PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo hanya beberapa modul saja. Modul yang diterapkan adalah modul-modul yang berhubungan dengan penyusunan laporan keuangan dan pengelolaan SDM, diantaranya : modul Financial Accounting (FI), Controlling (CO), Human Capital Management (HCM), dan Project System (PS).” ( Wawancara dengan Ibu Suryani selaku Staff Finance PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo )

“PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo hanya menerapkan 4 modul saja, yaitu : modul Financial Accounting (FI) yang digunakan untuk membantu perusahaan pada kegiatan keuangan dan akuntansi didalamnya terdapat komponen (jurnal umum, akun hutang, piutang usaha, akuntansi bank, dan akuntansi aset), Human Capital Management (HCM) yang digunakan untuk sistem penggajian pegawai dan reporting terkait data SDM, Project System (PS) yang digunakan untuk pelaporan kegiatan proyek pada perusahaan, dan Controlling (CO) yang digunakan untuk mengontrol biaya dan pendapatan perusahaan melalui menu G/L Account Line Item Display .” ( Wawancara Sdri. Yulia selaku Staff Administrasi PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo)

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa, penerapan sistem SAP pada PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo sudah diterapkan untuk membantu perusahaan dalam kegiatan pengelolaan keuangan perusahaan. PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo tidak menerapkan semua modul yang disediakan oleh sistem SAP, namun PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo hanya menerapkan 4 modul saja. Hal ini dikarenakan sistem SAP yang diterapkan oleh PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo tidak digunakan pada semua divisi pada perusahaan, melainkan hanya digunakan pada divisi keuangan dan pengelolaan SDM. Setiap modul memiliki tugas dan fungsi masing-masing, dimana semua modul tersebut saling terintegrasi satu sama lain dalam pengelolaan data perusahaan sehingga dapat mempermudah pengguna dalam proses penginputan dan pencarian data.

Transparasi merupakan proses keterbukaan perusahaan dalam memberikan informasi kepada publik, terkait dengan pengelolaan sumber daya publik di perusahaan. Perusahaan memliki kewajiban untuk memberikan informasi keuangan dan informasi lainnya yang nantinya akan digunakan oleh pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan. Dalam menguji penerapan karateristik transparasi laporan keuangan ( Informatif, meliputi : (tepat waktu, memadai, jelas, dapat dibandingkan, mudah diakses) dan Pengungkapan, meliputi : (kondisi keuangan, sususan pengurus, bentuk perencanaan dan hasil kegiatan) ), peneliti melakukan wawancara kepada Staff Finance dan Staff Administrasi Kas & Bank.

Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu supaya dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan baik dalam segi ekonomi, sosial, potilik, serta agar menghindari terjadinya penundaan dalam pengambilan keputusan tersebut. Berikut hasil wawancara yang telah dilakukan penulis kepada pihak PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo, adalah :

Sudah tepat waktu pada setiap bulannya, karena laporan keuangan otomatis akan terbentuk setiap tgl 5 pada bulan berikutnya. Jika ada hal-hal yang belum terselesaikan harus diselesaikan sebelum tgl 5, karena sistem SAP akan otomatis di closing oleh KFA pusat sewaktu-waktu.( Wawancara dengan Ibu Suryani selaku Staff Finance PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo )

Sudah tepat waktu setiap tanggal 5 pada bulan berikutnya( Wawancara Sdri. Yulia selaku Staff Administrasi PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo)

Dalam penyajian laporan keuangan telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang mencakup dimuatnya pengungkapan informative yang memadai terkait hal-hal material. Berikut hasil wawancara yang telah dilakukan penulis kepada pihak PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo, adalah :

Sudah memadai, karela laporan keuangan yang dihasilkan sesuai dengan standart akuntansi yang berlaku..( Wawancara dengan Ibu Suryani selaku Staff Finance PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo )

” Laporan keuangan sudah memadai.”( Wawancara Sdri. Yulia selaku Staff Administrasi PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo)

Informasi yang diberikan harus jelas sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. Keakuratan sebuah informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan yang tidak menyesatkan bagi pengguna yang menerima dan memanfaatkan informasi tersebut. Berikut hasil wawancara yang telah dilakukan penulis kepada pihak PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo, adalah :

Sudah jelas, karena laporan keuangan mudah untuk dipahami oleh pengguna.” ( Wawancara dengan Ibu Suryani selaku Staff Finance PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo )

Sudah memenuhi, karena istilah-istilah pada laporan keuangan dapat dipahami dan klasifikasi akun sudah jelas.” (Wawancara Sdri. Yulia selaku Staff Administrasi PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo)

Laporan keuangan sebaiknya dapat dibandingkan dalam periode waktu dan dengan instansi yang sejenis. Berikut hasil wawancara yang telah dilakukan penulis kepada pihak PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo, adalah :

Dapat dibandingkan, laporan keuangan yang dihasilkan dapat dibandingkan dengan entitas lain.” (Wawancara dengan Ibu Suryani selaku Staff Finance PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo)

Dapat dibandingkan, karena dalam laporan keuangan yang disajikan terdapat dua periode dalam satu laporan.” (Wawancara Sdri. Yulia selaku Staff Administrasi PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo)

Informasi yang dihasilkan harus mudah diakses oleh semua pihak yang berkepentingan. Berikut hasil wawancara yang telah dilakukan penulis kepada pihak PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo, adalah :

Laporan keuangan pada sistem SAP mudah diakses setiap waktu langsung pada media yang sudah terpasang sistem SAP dan pengguna harus memiliki jaringan internet.” (Wawancara dengan Ibu Suryani selaku Staff Finance PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo)

Laporan keuangan mudah diakses oleh pengguna yang berkentingan, pengguna tinggal login pada sistem SAP dengan memasukkan username dan password kemudian input tcode buku besar.(Wawancara Sdri. Yulia selaku Staff Administrasi PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo)

Laporan keuangan perusahaan harus mengungkapkan suatu keadaan atau kondisi secara utuh atas keuangan pada organisasi selama periode tertentu. Berikut hasil wawancara yang telah dilakukan penulis kepada pihak PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo, adalah :

Sudah sesuai pada kondisi keuangan perusahaan, karena laporan keuangan terbentuk otomatis dari hasil penginputan setiap transaksi.” ( Wawancara dengan Ibu Suryani selaku Staff Finance PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo)

Laporan keuangan yang dihasilkan oleh sistem SAP sudah sesuai dengan kondisi keuangan.” (Wawancara Sdri. Yulia selaku Staff Administrasi PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo)

Laporan keuangan yang dihasilkan harus mengungkapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fingsi-fungsi yang berberdeda. Berikut hasil wawancara yang telah dilakukan penulis kepada pihak PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo, adalah :

Susunan pengurus atau struktur organisasi disini sudah sesuai dengan fungsi dan jobdisk masing-masing.” ( Wawancara dengan Ibu Suryani selaku Staff Finance PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo)

Struktur organinasi mulai dari manager bisnis hingga staff administrasi pembagian kerjanya sudah sesuai pada masing-masing divisi.” (Wawancara Sdri. Yulia selaku Staff Administrasi PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo)

Penerapan System Application and Products in Data Processing (SAP)terkait tepat waktu dalam penyajian laporan keuangan sebagai upaya peningkatan transparasi laporan keuangan PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo

Penerapan System Application and Products in Data Processing (SAP)terkait memadai dalam penyajian laporan keuangan sebagai upaya peningkatan transparasi laporan keuangan PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo

Penerapan System Application and Products in Data Processing (SAP)terkait jelas dalam penyajian laporan keuangan sebagai upaya peningkatan transparasi laporan keuangan PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo

Penerapan System Application and Products in Data Processing (SAP)terkait dapat dibandingkan dalam penyajian laporan keuangan sebagai upaya peningkatan transparasi laporan keuangan PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo

Penerapan System Application and Products in Data Processing (SAP)terkait mudah diakses dalam penyajian laporan keuangan sebagai upaya peningkatan transparasi laporan keuangan PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo

Penerapan System Application and Products in Data Processing (SAP)terkait kondisi keuangan dalam penyajian laporan keuangan sebagai upaya peningkatan transparasi laporan keuangan PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo

Penerapan System Application and Products in Data Processing (SAP)terkait susunan pengurus dalam penyajian laporan keuangan sebagai upaya peningkatan transparasi laporan keuangan PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo

Penerapan System Application and Products in Data Processing (SAP)terkait bentuk perencanaan dan hasil kegiatan dalam penyajian laporan keuangan sebagai upaya peningkatan transparasi laporan keuangan PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo

Laporan keuangan yang dihasilkan harus mengungkapkan serangkaian tindakan yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Berikut hasil wawancara yang telah dilakukan penulis kepada pihak PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo, adalah :

Sistem SAP tidak bisa menampilkan bentuk perencanaan dan hasil kegiatan, namun pada laporan keuangan yang telah jadi bentuk perencaan dan hasil kegiatan selalu dicantumkan.” ( Wawancara dengan Ibu Suryani selaku Staff Finance PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo)

Bentuk perencaan dan hasil kegiatan akan disertakan pada laporan keuangan yang telah jadi.” Wawancara Sdri. Yulia selaku Staff Administrasi PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo)

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa, laporan keuangan pada PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo yang diinput pada sistem System Application and Products in Data Processing (SAP) mampu untuk meningkatkan transparasi laporan keuangan. Hal ini disebabkan karena sistem System Application and Products in Data Processing (SAP) dapat menghasilkan laporan keuangan yang mampu memenuhi karateristik dari transparasi laporan keuangan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan staff finance dan staff administrasi kas dan bank PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo dapat disimpulkan bahwa penerapan sistem SAP pada PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo memiliki peranan yang sangat penting dalam keberhasilan perusahaan. Dengan menerapkan sistem informasi akuntansi yang berkembang dengan baik, maka akan membantu perusahaan dalam menghasilkan informasi keuangan yang efektif dan efisien. Sistem SAP memiliki pengendalian yang baik atas berbagai transaksi keuangan dan merupakan sistem yang terintegrasi, dengan begitu perusahaan dapat mengelola seluruh proses yang sedang berlangsung serta dapat mengambil keputusan dengan lebih cepat, tepat, akurat, cermat dan efisien, hal ini didasarkan pada informasi-informasi yang dihasilkan sudah valid dan selalu update [15][10]. Bukan hanya itu, informasi yang dihasilkan dari penerapan sistem SAP dapat dipertanggung jawabkan oleh perusahaan. Dengan demikian, segala informasi keuangan yang dihasilkan bisa dikatakan sebagai informasi yang berkualitas dan dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bagi pihak yang berkepentingan [10]. Penerapan SAP pada PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo bertujuan untuk menghubungkan seluruh departemen perusahaan dalam satu kesatuan sistem yang dapat dikelola secara terpusat.

Penerapan sistem SAP pada PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo hanya menerapkan 4 modul, yakni : Financial Accounting (FI), Controlling (CO), Human Capital Management (HCM), dan Project System (PS), yang digunakan dalam menjalankan aktivitas operasional perusahaan pada bidang keuangan dan pengelolaan SDM. Berdasarkan teori yang disajikan pada pendahuluan, sistem SAP menyediakan 9 modul yang mana semua modul harus diterapkan pada perusahaan yang mengimplementasikan sistem SAP dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Namun pada penelitian terdahulu, terdapat beberapa hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa perusahaan yang mengimplementasikan sistem SAP hanya menerapkan beberapa modul saja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, penerapan 4 modul sistem SAP pada PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo tidak menjadi masalah, karena PT. Kimia Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo hanya menerapkan modul sesuai dengan kebutuhan, yakni pada bidang keuangan dan pengelolaan SDM.

Setiap transaksi yang terjadi pada PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo akan diinput pada sistem SAP. Staff administrasi kas dan bank mencatat transaksi dalam sistem SAP setiap hari. Setiap transaksi yang terjadi dan memiliki bukti yang jelas akan dicatat sesuai dengan CoA pada sistem SAP. Data transaksi yang telah diinput akan tersimpan secara otomatis didalam database cloud pada sistem SAP tersebut. Setiap transaksi yang telah diinput akan terposting dan sistem SAP akan membuat voucher pembayaran. Voucher pembayaran akan diberikan kepada staff finance untuk diperiksa kembali apakah bukti transaksi dan bukti posting telah sesuai, jika sudah sesuai maka voucher pembayaran tersebut harus di mintakan tanda tangan kepada pemeriksa yakni supervisor PMS dan disetujui oleh manager bisnis. Untuk memudahkan proses closing pada akhir periode, maka staff finance melakukan pencocokan transaksi-transaksi yang telah terjadi baik transaksi bank maupun transaksi kas setiap satu minggu sekali. Staff finance akan melakukan penarikan data rekening koran atas transaksi bank setiap hari, penarikan rekening koran bertujuan untuk melihat dan mencocokkan keluar masuknya uang pada rekening bank.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi pada staff finance dan staff administrasi kas dan bank PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo dapat disimpulkan bahwa transparasi laporan keuangan pada PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo sudah sesuai dengan teori yang telah disajikan pada pendahuluan penelitian, hal ini dikarenakan laporan keuangan yang dihasilkan oleh sistem SAP telah memenuhi semua karateristik transparasi laporan keuangan, mulai dari menghasilkan laporan keuangan yang tepat waktu, memadai, jelas, dapat dibandingkan, mudah diakses, serta pengungkapan terkait kondisi keuangan, susunan pengurus dan bentuk perencanaan dan hasil kegiatan. Dengan menghasilkan laporan keuangan yang transparan dapat mempertahankan tanggung jawab perusahaan atas segala tindakan, kebijakan, dan praktik yang telah dilakukan [7].

Simpulan

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti mengenai Evaluasi Penerapan System Application and Products in Data Processing (SAP) Sebagai Upaya Peningkatan Transparasi Laporan Keuangan Pada PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo, dapat disimpulkan bahwa :

Penerapan System Application and Products in Data Processing (SAP) pada PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo sudah baik. Hal ini dikarenakan sistem telah berjalan secara lancar, terstruktur, dan terintegritas satu sama lain. Sistem SAP telah dirancang untuk mengkoordinasikan berbagai informasi-informasi bisnis pada PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo. Dengan menerapkan sistem SAP dapat membantu perusahaan serta user yang terkait dalam menjalanan operasional bisnis setiap harinya. Selain itu sistem SAP memiliki sebuah teknologi cloud yang dapat digunakan dalam menyimpan data perusahaan dengan aman, sehingga dapat mengurangi resiko kehilangan dan kerusakan.

Penerapan System Application and Products in Data Processing (SAP) pada PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Sidoarjo dapat dikatakan sudah memadai untuk digunakan sebagai upaya peningkatan transparasi laporan keuangan. Hal ini dikarenakan laporan keuangan yang dibentuk oleh sistem SAP dapat meningkatkan transparasi laporan keuangan, karena sudah memenuhi karateristik dari transparasi laporan keuangan. Laporan keuangan yang dibuat dengan terbuka dan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya akan menghindarkan perusahaan dari kejahatan berupa kecurangan (fraud).

References

  1. Halmawati and F. A. Mustin, "Penerapan Transparansi Pelaporan Keuangan Dalam Perspektif Tekanan Eksternal Dan Komitmen Organisasi," in Semin. Nas. Ekon. Manaj. dan Akunt., vol. 1, no. 1, pp. 1–11, 2015. [Online]. Available: http://fe.unp.ac.id/sites/default/files/unggahan/21.%20Halmawati%2C%20Farah%20Asalin%20Mustin%20(hal%20547-557)_0.pdf
  2. N. K. Lubis, "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Transparansi Pelaporan Keuangan dan Pengaruhnya Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan," J. Penelit. Ekon. Akunt., vol. 1, no. 2, pp. 124–132, 2017. [Online]. Available: https://ejurnalunsam.id/index.php/jensi/article/download/405/298/
  3. A. E. Ramadhanty, "Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Berbasis ERP (SAP) Dalam Penyajian Laporan Keuangan Dengan Model End User Computing Satisfaction (Studi Pada PT PLN Wilayah S2JB)," Akuntansi, vol. 8, pp. 1–15, 2019. [Online]. Available: https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/6235
  4. K. D. Pradita, A. Hartono, and A. F. Mustoffa, "Pengaruh Tekanan Eksternal, Ketidakpastian Lingkungan, Dan Komitmen Manajemen Terhadap Penerapan Transparansi Pelaporan Keuangan," Pengaruh Tekanan Eksternal, Ketidakpastian Lingkungan, Dan Komitmen Manaj. Terhadap Penerapan Transparansi Pelaporan Keuang., vol. 3, no. 2, pp. 87–100, 2019. [Online]. Available: http://studentjournal.umpo.ac.id/index.php/isoquant
  5. A. R. Soleha, "Analisis Laporan Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan PT Kimia Farma, Tbk," J. Ecodemica J. Ekon. Manaj. dan Bisnis, vol. 6, no. 2, pp. 250–260, 2022, doi: 10.31294/eco.v6i2.13047.
  6. Z. Maulana and N. K. Lubis, "Pengaruh Transparansi Pelaporan Keuangan Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan," J. Penelit. Ekon. Akunt., vol. 4, no. 1, pp. 1–14, 2020.
  7. A. F. Masruroh, "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Transparansi Laporan Keuangan Pemerintah Kota," J. Ilmu Ris. Akunt., vol. 4, no. 7, pp. 1–18, 2015. [Online]. Available: http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jira/article/view/3554
  8. Herlijon, "Pengaruh Transparansi Laporan Keuangan dan Akuntabilitas Keuangan Terhadap Manajemen Laba," pp. 9–37, 2020.
  9. F. Rahman, "Evaluasi Penerapan Enterprise Resources Planning (ERP) Terhadap Penyajian Laporan Keuangan (Studi Kasus PT. Surya Citra Televisi)," Kreat. J. Ilm., vol. 6, no. 3, pp. 109–126, 2018. [Online]. Available: https://www.google.com/search?q=Integrasi+Informasi+melalui+
  10. M. F. Ismail, "Sistem Informasi Akuntansi Berbasis ERP-SAP Dalam Meningkatkan Kualitas Penyajian Laporan Keuangan," Ismail Fahreza, vol. 1, no. 69, pp. 1–94, 2021. [Online]. Available: https://docplayer.info/227444759-Sistem-informasi-akuntansi-berbasis-erp-sap-dalam-meningkatkan-kualitas-penyajian-laporan-keuangan-studi-pada-pt-pln-persero-uikl-sulawesi.html
  11. Y. Putri, A. Y. Ridwan, and R. W. Witjaksono, "Pengembangan Sistem Informasi Berbasis Enterprise Resource Planning Modul Purchasing (MM-PUR) Pada SAP Dengan Metode Asap Di PT. Unggul Jaya Sejahtera," J. Rekayasa Sist. Ind., vol. 3, no. 04, pp. 108–114, 2017, doi: 10.25124/jrsi.v3i04.279.
  12. I. A. N. Yuliastuti and A. M. Dana, "Optimalisasi Penggunaan Software System Application And Processing (SAP) Dalam Pencatatan Transaksi Kas Kecil Di PT. Propan Raya Cabang Denpasar," pp. 172–180, 2022. [Online]. Available: https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/seminarfeb/article/view/3872
  13. M. R. Fadli, "Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatif," Humanika, vol. 21, no. 1, pp. 33–54, 2021, doi: 10.21831/hum.v21i1.38075.
  14. W. Yuliana, "Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif Dalam Perspektif Bimbingan Dan Konseling," Quanta, vol. 2, no. 2, pp. 83–90, 2018, doi: 10.22460/q.v2i1p21-30.642.
  15. M. F. Ismail, N. R. Sari, and M. Farild, "Meningkatkan Kualitas Penyajian Laporan Keuangan Melalui Sistem Informasi Akuntansi Berbasis ERP-SAP," Study Sci. Behav. Manag., vol. 3, no. 4, pp. 29–38, 2022.