Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Business and Economics
DOI: 10.21070/acopen.9.2024.8061

Transforming Inventory Management for Global Manufacturing Efficiency


Mengubah Manajemen Persediaan untuk Efisiensi Manufaktur Global

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Inventory Management Internal Control Manufacturing Company Qualitative Study Indonesia

Abstract

This qualitative study explores the application of raw material inventory accounting information systems and internal control measures at PT. Perdana Sukses Makmur, a manufacturing company in Indonesia. Through interviews, observation, and documentation analysis, the research identifies that while the company's inventory system is well-implemented, certain internal control measures, such as the combination of functions and responsibilities, require improvement. These findings contribute to understanding inventory management practices in manufacturing firms, suggesting areas for enhancing internal control to improve production efficiency and organizational performance.

Highlight:

 

  1. Efficient Inventory System: PT. Perdana Sukses Makmur demonstrates effective inventory management practices.
  2. Internal Control Challenges: Addressing function combination enhances organizational oversight.
  3. Production Efficiency Implications: Refining internal controls enhances manufacturing performance.

Keywoard: Inventory Management, Internal Control, Manufacturing Company, Qualitative Study, Indonesia

 

PENDAHULUAN

Dalam dunia bisnis di era sekarang ini terjadi persaingan usaha yang semakin tinggi, baik dalam bidang industri, perdagangan maupun jasa. Penyebab persaingan tersebut salah satunya adalah berkembangnya teknologi yang cukup pesat, sehingga muncul pesaing-pesaing baru yang berpotensi menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan inovatif. Dengan demikian, perusahaan harus dapat menjalankan seluruh aktivitasnya seefektif dan seefisien mungkin agar produk yang dihasilkannya dapat tetap bersaing dengan kompetitor dalam mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan sehingga tujuan perusaaan akan tercapai[1].

Sebagai perusahaan manufaktur, aktivitas utamanya adalah aktifitas produksi. Proses produksi merupakan proses penciptaan suatu barang/jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada antara lain modal, bahan, sarana, peralatan/mesin, dan tenaga kerja agar nilai manfaat dari barang tersebut menjadi lebih tinggi atau bertambah kegunaannya. Perusahaan harus mampu mengatasi masalah yang berkaitan dengan kelancaran proses produksi. Salah satu masalah terkait kelancaran proses produksi berupa pengolahan bahan baku yang tepat, bagaimana caranya supaya perusahaan tidak mengalami kelebihan atau kekurangan pada persediaan bahan baku[2]

Persediaan bahan baku adalah bahan baku atau bahan tambahan yang digunakan oleh perusahaan dalam proses produksi untuk dijadikan komponen utama dari suatu produk. Baik perusahaan manufaktur ataupun dagang, perlu dilakukan pengadaan persediaan. Jika suatu perusahaan tidak melakukan pengadaan persediaan, pada waktu tertentu perusahaan akan berisiko kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi dan perusahaan tidak mampu untuk memenuhi pesanan jika persediaannya tidak optimal. Masalah tersebut timbul yang diakibatkan bahan baku yang tidak selalu tersedia saat dibutuhkan, sehingga jika bahan baku tersebut tidak tersedia maka kelancaran proses produksi akan terganggu, itu berarti suatu perusahaan akan kehilangan untuk mendapatkan laba atau keuntungan yang seharusnya didapatkan[3].

Diperlukan perhatian yang cukup besar dalam pengelolaan persediaan bahan baku karena persediaan bahan baku merupakan unsur aktiva perusahaan yang sensitif terhadap waktu, mudah mengalami penurunan harga pasar, mudah rusak, serta memiliki nilai materil dan dapat menimbulkan biaya-biaya jika terdapat kesalahaan dalam penanganannya. Perusahaan memerlukan pengawasan yang tepat untuk menjaga aset yang dimilikinya agar terhindar dari hal yang merugikan seperti penyalahgunaan serta pencurian yang dilakukan oleh sumber daya manusia yang tidak memiliki tanggung jawab, sehingga sistem dan prosedur diperlukan untuk menjamin kelancaran aktivitas perusahaan secara efektif dan efisien. Salah satu usaha untuk menjaga keamanan aktiva perusahaan yaitu dengan pengawasan internal[4].

Pentingnya pengendalian intern terhadap persediaan bahan baku adalah untuk menghindari terjadinya penyelewengan serta ketidak optimalan dalam menanganinya. Pengendalian internal atas pemakaian bahan baku sangat diperlukan dalam suatu perusahaan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kecurangan, mengurangi terjadinya kehilangan, selisih, dan memastikan bahwa prosedur telah dilakukan dengan baik dan sesuai[5].

Dalam upaya meningkatkan pengendalian intern perusahaan, dibutuhkan suatu sistem yang menunjang untuk mencapai tujuan perusahaan, dan juga supaya persediaan perusahaan dikelola dengan baik sesuai dengan kebijakan-kebijakan manajemen perusahaan. Sistem tersebut adalah sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku, sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku diharapkan mampu menghasilkan suatu informasi akuntansi yang tepat dan akurat, kesesuaian antara laporan pencatatan persediaan bahan baku dengan jumlah bahan baku fisik, sehingga tidak terjadi selisih, kelebihan atau kekurangan bahan baku dan terhindar dari kecurangan-kecurangan[6]. Diterapkannya sistem iinformasi akuntansi ipersediaan ibahan baku di perusahaan bertujuan untuk melakukan pengelolaan persediaan bahan baku yang terkontrol, dan merupakan upaya untuk mewujudkan pengelolaan persediaan bahan baku yang sesuai dengan kebijakan yang sudah ditetapkan manajemen perusahaan sehingga dapat mengasilkan laporan persediaan bahan baku yang akurat dan persediaan bahan baku yang optimal yang dapat menunjang kelancaran proses produksi [4].

Penerapan sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku dalam upaya meningkatkan pengendalian intern untuk menunjang kelancaran proses produksi diperlukan disemua kalangan usaha, salah satunya perusahaan manufaktur. PT. Perdana Sukses Makmur adalah perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk perlengkapan kebutuhan bayi, beberapa produknya antara lain kasur bayi, selimut bayi, sofa bayi dan lain sebagainya. Kain dan dakron merupakan bahan baku utama yang digunakan perusahaan. Produk yang sudah jadi dipasarkan secara online di media sosial milik perusahaan dengan brand “Bumbee Collection”. Banyaknya bisnis baru pada bidang perlengkapan bayi memunculkan rasa untuk mempertahankan posisi “Bumbee Collection” di pasaran, untuk mendukung hal tersebut maka dibutuhkan strategi yang baik dalam perusahaan guna mencapai tujuan yang diharapkan[7].

Dalam pelaksanaannya, kendala yang dialami perusahaan yaitu terhadap pelaporan bahan baku yang telah terpakai yang seringkali terjadi selisih pencatatan dari bagian produksi. Perusahaan mengalami kendala dalam melakukan kontrol stok melalui data, yang menyebabkan seringkali perusahaan mengalami kekosongan stok bahan baku yang mengharuskan saat itu juga perusahaan harus melakukan pembelian bahan baku untuk memenuhi pesanan konsumen[8].

Hal tersebut berpengaruh terhadap kelancaran proses produksi dan juga keuntungan perusahaan. Selain itu, jarak antara pemasok dan perusahaan yang cukup jauh sehingga harus menunggu beberapa waktu karena barang tidak dapat tiba pada saat itu juga, yang mana hal tersebut dapat menyebabkan pelanggan kecewa dan melakukan pembatalan pemesanan produk.

Permasalahan seperti ini yang sering terjadi jika sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku yang diterapkan perusahaan manufaktur belum berjalan secara maksimal. Dalam hal ini perusahaan sangat perlu meningkatkan pengendalian internal terutama dalam sistem persediaan bahan baku agar perusahaan terhindar dari penyelewengan dan ketidak optimalan persediaan bahan baku dan dapat terus menjalankan aktivitas produksi yang akan dilakukan[9]. Selain sistem persediaan bahan baku, yang perlu diperhatikan juga mengenai standar perusahaan apakah sudah sesuai dengan teori atau peraturan yang berlaku dan pengawasan terhadap sumber daya manusia dalam kegiatan pencatatan yang berhubungan dengan pemakaian bahan baku yang juga perlu ditingkatkan kembali agar terhindar dari penyalahgunaan ataupun hal-hal yang memicu kerugian perusahaan [6] Berdasarkan penjelasan diatas mengenai permasalahan dalam perusahaan tersebut, penulis akan melakukan penelitian mengenai “Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku Dalam Upaya Peningkatan Pengendalian Intern Untuk Menunjang Kelancaran Proses Produksi Pada PT. Perdana Sukses Makmur”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan dalam latar belakang diatas, idapat ditarik irumusan masalah yang dapat dikemukakan adalah :

1. Bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku pada PT. Perdana Sukses Makmur?

2. Bagaimana pengendalian intern atas sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku pada PT. Perdana Sukses Makmur?

3. Bagaimana kelancaran proses produksi pada PT. Perdana Sukses Makmur?

METODE

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan untuk penelitian ini yaitu metode kualitatif. Menurut [4] Penelitian kualitatif adalah seni untuk mengungkap suatu fenomena agar dapat dipahami secara lebih komprehensif, yang dimana peneliti memulai berpikir secara induktif dengan cara menangkap berbagai fenomena sosial dan fakta melalui pengamatan, baik itu tingkah laku, tindakan, presepsi, dan hal-hal lain yang dialami oleh subjek penelitian di lapangan yang kemudian dianalisis dan melakukan teorisasi berdasarkan apa yang telah diamati.

Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan dugaan sebagai landasan berpikir dalam suatu penelitian kualitatif dari objek penelitian secara menyeluruh, dengan mengamati keseluruhan situati sosial yang meliputi aspek subjek penelitian, tempat penelitian, dan kegiatan di tempat penelitian yang saling berinteraksi[5]. Penelitian ini berfokus terkait penerapan Sistem Informasi Akuntansi persediaan baku mulai dari prosedur, bagan alir, dokumen, catatan akuntansi yang digunakan dan upaya pengendalian intern dalam menunjang kelancaran proses produksi pada PT. Perdana Sukses Makmur.

Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian merupakan suatu proses untuk mengumpulkan serta menganalisis data penelitian. Perencanaan dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan evaluasi terhadap penelitian, sehingga peneliti melakukan observasi objek serta melakukan wawancara terhadap informan sehingga mendapat hasil yang akan dianalisis[6]. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dekriptif merupakan suatu metode penelitian dengan mengamati sekelompok manusia, obyek, suatu kondisi, pemikiran ataupun peristiwa yang terjadi saat ini. Dengan menggunakan metode tersebut maka hasil yang diperoleh berupa deskripsi maupun gambaran secara sistematis dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidik dengan cara mengumpulkan data, menyusun dan mengklasifikasikannya untuk mendapatkan informasi perusahaan dan melihat kaitanya apakah sesuai dengan teori-teori terdahulu.

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di PT. Perdana Sukses Makmur, perusahaan manufaktur yang berlokasi di Ruko Valencia Blok AC-06 Gedangan- Sidoarjo.

Jenis dan Sumber Data

Sumber data utama pada penelitian kualitatif adalah tindakan dan kata-kata, dan lainnya adalah data pendukung seperti dokumen, berkas, catatan dan lainnya. Untuk melangkapi data penelitian maka dibutuhkan dua sumber data yaitu data primer dan data sekunder[7]. Data primer yang didapatkan langsung dari sumber yang berasal subjek penelitian (informan) dan data sekunder yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya. Sumber data ini berupa struktur organisasi, dokumen serta formulir-formulir dan prosedur yang berhubungan dengan aktivitas persediaan bahan baku yang diterapkan oleh pihak perusahaan.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga, yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi[8].

Uji Keabsahan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi. Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu[9]. Triangulasi pada penelitian ini yaitu dengan membandingkan hasil dari wawancara, hasil dari observasi, dan hasil dari dokumentasi dengan sumber data yang berbeda. Teknik triangulasi dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode.

Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif dilakukan jika data empiris diperoleh adalah data kualitatif berupa uraian kata-kata dan bukan berupa angka yang tidak dapat disusun dalam struktur klasifikasi. Data yang dikumpulkan dari wawancara, observasi, dan dokumentasi yang telah diproses terlebih dahulu sebelum siap digunakan, dalam analisis kualitatif yang digunakan berupa kata-kata yang disusun ke dalam teks yang diperluas tanpa menggunakan angka atau perhitungan[10]. Dalam penelitian ini menggunakan analisis data dengan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan baku pada PT. Perdana Sukses Makmur

Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti lakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan Sistem Informasi Akuntansi persediaan bahan baku pada PT. Perdana Sukses Makmur masih manual, dengan diterapkankannya prosedur-prosedur mulai dari prosedur pembelian persediaan bahan baku, prosedur retur pembelian ke pemasok, prosedur permintaan dan pengeluaran barang dari gudang, prosedur pemakaian bahan baku dan sistem perhitungan fisik persediaan.

Dalam penerapan sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku pada PT. Perdana Sukses Makmur terdapat fungsi-fungsi yang memiliki tanggung jawab yang antara lain yaitu fungsi pembelian, fungsi penerimaan, fungsi gudang, fungsi produksi dan fungsi akuntansi. Dalam menjalankan sistem informasi akuntansi, terdapat juga beberapa dokumen yang digunakan PT. Perdana Sukses Makmur dalam mendukung kegiatannya yaitu surat permintaan pembelian barang, surat order pembelian, nota pembelian, laporan penerimaan bahan baku, surat jalan, nota dan surat retur, rekap order, surat permintaan dan pengeluaran barang dari gudang, form pemakaian bahan baku, bukti kas keluar, kartu perhitungan fisik, dan daftar hasil perhitungan fisik. Metode pencatatan persediaan bahan baku yang digunakan PT. Perdana Sukses Makmur menggunakan sistem perpetual dengan melakukan pencatatan setiap waktu berdasarkan transaksi penerimaan dan pengeluaran persediaan barang serta harga pokok penjualan atas dasar setiap hari. Adapun catatan-catatan lain yang digunakan PT. Perdana Sukses Makmur yaitu kartu persediaan, kartu gudang dan jurnal umum.

Pengendalian Intern Atas Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku pada PT. Perdana Sukses Makmur

Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti lakukan, dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern PT. Perdana Sukses Makmur sudah menerapkan unsur-unsur pengendalian intern yang antara lain yaitu pemisahan fungsi dan tanggung jawab, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya, praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi, serta karyawan yang kompeten dan bertanggung jawab.

Pada PT. Perdana Sukses Makmur, beberapa fungsi yang berkaitan dengan persediaan bahan baku sudah melakukan pemisahan fungsi dan tanggung jawab masing-masing kecuali untuk fungsi penerimaan dan fungsi gudang yang dimana pada PT. Perdana Sukses Makmur dua fungsi tersebut dilakukan oleh admin bahan baku karena perusahaan tidak memiliki bagian khusus untuk penerimaan. Pada PT. Perdana Sukses Makmur admin bahan baku juga berperan sebagai panitia perhitungan fisik, yang melakukan perhitungan fisik persediaan bahan baku dalam setiap satu bulan sekali. Dokumen-dokumen serta pencatatan pada PT. Perdana Sukses Makmur sudah diotorisasikan kepada pihak-pihak yang berwenang, perusahaan juga sudah menerapkan praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi, yang dimana perusahaan memberikan hak cuti bagi karyawan yang sudah memiliki masa kerja minimal 1 tahun, rutin melakukan pengecekan fisik kekayaan perusahaan dengan catatan yang ada secara berkala, dan melakukan pemeriksaan mendadak dengan turun langsung ke lapangan untuk memantau kinerja karyawan dan memastikan semua berjalan dengan baik sesuai prosedur perusahaan. Dalam menghasilkan karyawan yang kompeten dan bertanggung jawab perusahaan melakukan seleksi pada penerimaan karyawan, menetapkan persyaratan tertentu untuk calon karyawan baru, serta perusahaan memberikan kesempatan bagi karyawan yang sudah ada untuk mengikuti workshop atau pelatihan untuk mengembangkan keterampilannya.

Kelancaran Proses Produksi Pada PT Perdana Sukses Makmur

Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti lakukan, dapat disimpulkan bahwa PT. Perdana Sukses Makmur sudah menerapkan unsur-unsur yang menunjang kelancaran proses produksi yang antara lain adanya penyusunan rencana produksi yang mencakup penetapan target produksi, penjadwalan, jalur pengerjaan, pengirim perintah, dan tindak lanjut, adanya perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan barang, adanya pemeliharaan serta perawatan mesin dan peralatan yang dilakukan sebelum proses produksi maupun setelah proses produksi seperti mengecek serta memperbaiki apabila ada kerusakan-kerusakan yang terjadi pada mesin dan peralatan yang ada di perusahaan, adanya pengendalian mutu dengan melakukan pengecekan dan pemeriksaan terhadap kualitas produksi, baik pada bahan baku ataupun produk jadi.

Pengendalian mutu tersebut dilakukan oleh bagian penerimaan barang untuk bahan baku mentah dan dilakukan oleh bagian quality control untuk produk jadi yang sudah siap kirim, serta adanya manajemen tenaga kerja yang dimana bagian-bagian yang terlibat dalam proses proses produksi seperti bagian produksi, bagian gudang, bagian administrasi, dan SPV produksi saling bekerjasama satu sama lain, sehingga kegiatan produksi dapat berjalan efektif.

P EMBAHASAN

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan baku pada PT. Perdana Sukses Makmur

Sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku PT. Perdana Sukses Makmur menggunakan sistem akuntansi secara manual, hal ini dibuktikan dari hasil wawancara dengan Ibu Intan selaku bagian akuntansi PT. Perdana Sukses Makmur. PT. Perdana Sukses Makmur telah menjalankan sistem iinformasi akuntansii persediaan bahani baku, dengan diadakannya prosedur-prosedur mulai dari prosedur pembelian persediaan dan penerimaan persediaan, prosedur retur pembelian ke pemasok, prosedur permintaan dan pengeluaran barang dari gudang, prosedur pemakaian bahan baku dan prosedur perhitungan fisik persediaan. Terdapat juga fungsi-fungsi yang terkait dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing seperti fungsi pembelian, fungsi penerimaan, fungsi gudang, fungsi produksi dan fungsi akuntansi, beserta kelengkapan dokumen-dokumen dan catatan yang dapat dipertanggung jawabkan seperti surat permintaan pembelian barang, surat order pembelian, nota pembelian, laporan penerimaan bahan baku, surat jalan, nota dan surat retur, rekap order, surat permintaan dan pengeluaran barang dari gudang, form pemakaian bahan baku, bukti kas keluar, kartu perhitungan fisik, daftar hasil perhitungan fisik, kartu persediaan, kartu gudang dan jurnal umum [11].

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian [12] yang menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi yang digunakan dalam pengadaan bahan bakunya masih menggunakan sistem manual dengan diterapkannya unsur-unsur yang membentuk Sistem Informasi Akuntansi persediaan bahan baku yang antara lain prosedur-prosedur yang terkait dengan Sistem Informasi Akuntansi persediaan bahan baku, fungsi-fungsi yang terlibat, serta dokumen dan catatan yang digunakan dalam penerapan Sistem Informasi Akuntansi persediaan bahan baku.

Pengendalian Intern Atas Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku pada PT. Perdana Sukses Makmur

PT. Perdana Sukses Makmur sudah menerapkan unsur-unsur pengendalian intern dengan cukup baik, antara lain adanya beberapa pemisahan fungsi dan tanggung jawab, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya, praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi, dan karyawan yang kompeten dan bertanggung jawab. Namun masih ada penggabungan fungsi dan tanggung jawab pada admin bahanbaku yang bertanggung jawab atas fungsi penerimaan barang dan juga fungsi gudang.

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian [13] yang menyatakan bahwa sistem akuntansi persediaan bahan baku telah berjalan dengan efektif dan sesuai prosedur yang ada yaitu dengan adanya pemisahan fungsi, sistem otorisasi terhadap transaksi yang terjadi dari pihak yang berwenang, praktik sehat dalam melaksanakan tugas dan setiap fungsi di setiap organisasi dan juga adanya pengelolaan sumber daya manusia dalam membentuk karyawan kompeten.

Kelancaran Proses Produksi Pada PT Perdana Sukses Makmur

Pada PT. Perdana Sukses Makmur, penyusunan rencana produksi dimulai dari penetapan target produksi, penjadwalan, jalur pengerjaan, pengirim perintah, dan tindak lanjut, adanya perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan barang, adanya pemeliharaan serta perawatan mesin dan peralatan yang dilakukan sebelum proses produksi maupun setelah proses produksi seperti mengecek serta memperbaiki apabila ada kerusakan-kerusakan yang terjadi pada mesin dan peralatan yang ada di perusahaan, adanya pengendalian mutu dengan melakukan pengecekan dan pemeriksaan terhadap kualitas produksi, baik pada bahan baku ataupun produk jadi. serta adanya manajemen tenaga kerja yang dimana bagian-bagian yang terlibat dalam proses proses produksi seperti bagian produksi, bagian gudang, bagian administrasi, dan SPV produksi saling bekerjasama satu sama lain, sehingga kegiatan produksi dapat berjalan efektif [14].

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian [15] yang menyatakan bahwa proses produksi dikatakan lancar jika ditunjang oleh unsur-unsur proses produksi yang mencakup penyusunan rencana produksi dan operasi, perencanaan, pengendalian persediaan dan pengadaan bahan baku, pemeliharaan/perawatan mesin dan peralatan, pengendalian mutu, dan manajemen tenaga kerja.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada PT. Perdana Sukses Makmur, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku PT. Perdana Sukses Makmur dilakukan dengan baik namun masih manual, dengan diadakannya prosedur-prosedur mulai dari pembelian hingga penerimaan persediaan, retur pembelian, permintaan dan pengeluaran barang gudang, pemakaian bahan baku dan juga perhitungan fisik persediaan. Semua prosedur tersebut dijalankan dengan tujuan agar mutasi persediaan bahan baku dapat terkontrol dengan mudah yang terdiri dari berbagai fungsi dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing beserta kelengkapan dokumen-dokumen yang dapat dipertanggung jawabkan.

2. Unsur pada penerapan pengendalian intern pada PT. Perdana Sukses Makmur masih kurang efektif, karena terdapat fungsi yang digabung yakni fungsi gudang dan fungsi penerimaan persediaan bahan baku. Selain itu, perhitungan fisik juga dilakukan oleh bagian gudang, sehingga dapat dikatakan bahwa bagian gudang mengevaluasi pekerjaannya sendiri.

3. Unsur dalam menunjang kelancaran produksi pada PT Perdana Sukses Makmur sudah berjalan dengan baik, namun masih perlu mengevalusasi di bagian manajemen tenaga kerja agar tidak ada fungsi yang digabungkan. Pada PT. Perdana Sukses Makmur sudah menerapkan unsur-unsur yang dapat menunjang kelancaran proses produksi, seperti perencanaan rencana produksi, pengendalian persediaan dan pengadaan barang, pemeliharaan dan perawatan mesin atau peralatan dalam produksi, namun masih kurang di manajemen tenaga kerja.

References

  1. Akbar, Fachrizal Yufsha, and Muhammad Saifi. 2018. “Analisis Sistem Akuntansi Persediaan Bahan Baku Dalam Upaya Mendukung Pengendalian Intern ( Studi Kasus Pada PT . Semen Bosowa Banyuwangi ).” Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) 63 (1): 34–40.
  2. Baramuli, Friska, and Sifrid S. Pangemanan. 2015. “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Pada Yamaha Bima Motor Toli-Toli.” Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 3 (3): 52–62.
  3. Febriyanti, D., D. Dwiatmanto, and D. Azizah. 2017. “Analisis Sistem Akuntansi Persediaan Bahan Baku Dalam Meningkatkan Pengendalian Intern ( Studi Kasus Pada CV. Cool Clean Malang).” Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya 44 (1): 40–46.
  4. Haidar, Iman. 2017. “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku Tembakau (Studi Kasus Pada Pabrik PT. Ongkowidjojo Gadang Malang).” Skripsi 01–117.
  5. Hidayat, D. 2015. “Analisis Sistem Akuntansi Persediaan Bahan Baku Kertas Dalam Upaya Peningkatan Pengendalian Intren (Studi Pada PT. Peruri Wira Timur Surabaya).” Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya 26 (1): 201032.
  6. Moleong, Lexy J. (2012:330). 2013. “Metode Penelitian Kualitatif.” Journal of Chemical Information and Modeling 53 (9): 1689–99.
  7. Mulyadi. 2018. “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Dan Pengendalian Intern Persediaan Bahan Baku Kain (Studi Kasus CV. Celine Productin).” Equilibiria 5 (2).
  8. Mustofa, Achmad Jawaahirul, Tri Lestari, and SitiRosyafah. 2015. “E-Journal Ekonomi Akuntansi Equity Universitas Bharangkara.” Achmad Jawaahirul Mustofa Tri Lestari Siti Rosyafah.
  9. Rizki, A F. 2006. “Peranan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku Dalam Menunjang Kelancaran Proses Produksi (Studi Kasus Pada PT X).
  10. N. S. Putri, “Bab V - 1 Bab V - 2,” no. variabel X, pp. 46–47, 2019.
  11. N. Faridah, “Analisis Sistem Pengendalian Internal Atas Persediaan Barang Dagang (Studi Kasus Pada PT MKD Surabaya),” Skripsi., vol. Surabaya, p. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Narotama, 2016.
  12. A. BR Purba and M. Anan, “Peranan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku Dalam Menunjang Kelancaran Produksi Pada Pt. Dasko Davitek Persada,” Worksh. J. Akunt., vol. 1, no. 1, pp. 9–14, 2021, doi: 10.46576/wjs.v1i1.1536.
  13. Devi Apriany, “Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku Dalam Rangka Menunjang Kelancaran Proses Produksi (Studi Kasus Pada Pt. Armindo Caturpratama),” no. April, 2014.
  14. A. J. Mustofa, T. Lestari, and SitiRosyafah, “e-Journal Ekonomi Akuntansi EQUITY Universitas Bharangkara,” Achmad Jawaahirul Mustofa Tri Lestari Siti Rosyafah, 2015.