Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Computer Science
DOI: 10.21070/acopen.8.2023.7273

Development of Test Management System Quality Assurance in Space Venturo Applications


Pengembangan Test Management System Quality Assurance Pada Aplikasi Space Venturo

STIKI
Indonesia
STIKI
Indonesia
STIKI
Indonesia

(*) Corresponding Author

test management system quality assurance space venturo

Abstract

The development of a Test Management System for Quality Assurance in the Space Venturo application is the focus of this research. In order to optimize performance within the development team, it is crucial to have an application that can effectively manage and facilitate task delegation, scheduling, and collaboration among team members. The existing project management application, Space Venturo, lacks the necessary features to ensure quality assurance processes and the storage of relevant information regarding product testing. Therefore, this study aims to enhance the functionality of Space Venturo by incorporating a Test Management System. This system is intended to simplify.

Highlights:

  • Streamlined Task Delegation: Efficiently assign and track testing tasks among team members to ensure a systematic QA process.
  • Enhanced Collaboration: Foster improved communication and coordination within the development team, facilitating knowledge sharing and issue resolution.
  • Comprehensive Information Storage: Create a centralized repository for relevant testing data, ensuring easy access and retrieval of essential product testing information

Keywords – test management system, quality assurance, space venturo

 

PENDAHULUAN

Dalam dunia pengembangan teknologi informasi, istilah developer atau programmer tentu bukanlah kata yang asing. Namun, ada beberapa profesi yang menjadi bagian penting dalam pengembangan teknologi informasi misalnya seperti Technical Writer, Project Manager, System Analyst, dan Quality Assurance Engineer. Profesi ini yang sering sekali menjadi pendukung dalam suatu project pengembangan teknologi informasi. Contoh peranan dan tugas seorang Quality Assurance Engineer adalah untuk memastikan produk yang sedang dikembangkan layak dan sesuai dengan harapan pengembangan serta siap untuk dipublikasikan.

Seorang Quality Assurance Tester mapun Quality Assurance Engineer harus dapat berkomunikasi dengan banyak pihak yang berkaitan dengan pengembangan sebuah produk software yang akan sebuah team tangani. Jika suatu pihak seperti komunitas, institusi, lembaga, atau perusahaan yang membutuhkan pengembangan software maka tim pengembangan dapat dipastikan akan berpartisipasi dalam pengembangan project tersebut. Tim pengembangan biasanya memiliki beberapa bidang keahlian masing – masing seperti Front End Developer, Back End Developer, System Analyst, UI/UX Designer, serta Quality Assurance Tester / Engineer. Proses pengembangan dengan banyak orang dan tugas mengharuskan Quality Assurance bekerja, menganalisis, dan berkomunikasi dengan tepat dan efektif berdasarkan tujuan dan harapan pengembangan.

PT Venturo Pro Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang IT Consultant yang telah mempunyai banyak pengalaman mengembangkan software sejak tahun 2013. Perusahaan ini memiliki banyak pengalaman dalam membuat dan mengembangkan aplikasi untuk perusahaan maupun pemerintahan kota dan daerah di Indonesia. Biasanya, dalam berbagai aplikasi yang ditangani oleh Venturo akan dibagi menjadi beberapa tim untuk menangani dan fokus pada aplikasi yang menjadi tanggung jawab tim tersebut.

Untuk mengoptimalkan kinerja tim mana pun, diperlukan aplikasi yang menangani dan memfasilitasi pendelegasian tugas kepada setiap anggota tim di dalam perusahaan, serta menyetujui dan menetapkan tenggat waktu untuk setiap anggota tim pada waktu tertentu, menciptakan ruang untuk berkolaborasi secara virtual pada pekerjaan proyek lintas tim dan banyak lainnya. Perusahaan ini memiliki aplikasi management project mereka sendiri untuk mengolah pengembangan aplikasi mereka seperti Roadmap, Backlog, Sprint, Review, Issue, Approval, dan masih banyak lagi. Aplikasi ini bernama Space Venturo. Space Venturo digunakan sebagai wadah untuk mengolah setiap aktifitas pegawai yang ada di dalam perusahaan. Tetapi, Space Venturo bukanlah aplikasi yang sempurna. Aplikasi ini masih belum bisa menampung kebutuhan Quality Assurance Engineer untuk mengolah dan menyimpan informasi terkait bagaimana pengujian produk harus dikerjakan serta membuat perencanaan kegiatan pengujian, hingga dokumen mengenai laporan status kegiatan penjaminan mutu kualitas produk. Hal tersebut membuat Quality Assurance Engineer kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Maka dari itu, Peneliti berkeinginan untuk mengembangkan fitur Test Management System di dalam aplikasi Space Venturo. Test Management System adalah software yang digunakan oleh Quality Assurance Engineer untuk mengolah informasi mengenai pengujian produk dijalankan. Test Management System diperlukan agar mempermudah Quality Assurance Engineer tiap tim menyelesaikan tugas suatu tim pengembangan produk software seperti Test Case Management, Test Plans, Test Run, hingga menampilkan diagram hasil dari Test Case tim tersebut. Dengan dibangunnya aplikasi ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang telah dijelaskan diatas.

METODE

A. Alur Penelitian

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode waterfall. Metode waterfall adalah salah satu model pengembangan software yang termasuk dalam model Sequential Development Life Cycle atau biasanya disingkat SDLC. Metode ini merupakan metode yang tepat untuk merancang dan mengembangkan sebuah software yang tidak terlalu besar dan mempunyai sedikit human resource. [1]. Model ini menekankan urutan proses pengembangan perangkat lunak. Pengembangan sistem dimulai dengan pengumpulan data, analisis, perencanaan, implementasi, fase pengujian dan, jika perlu akan masuk pada fase dukungan. Metode ini menekankan urutan proses pengembangan perangkat lunak. Pengembangan sistem dimulai dengan pengumpulan data, analisis, perencanaan, implementasi, fase pengujian dan, jika perlu akan masuk pada fase maintance (pemeliharaan). Dalam proses pengumpulan data, peneliti melakukan wawancara pada karyawan di perusahaan PT. Venturo Pro Indonesia untuk mengetahui kebutuhan data terkait penelitian serta melakukan observasi terkait aktifitas yang terjadi didalam perusahaan. [2]

Berdasarkan hasil pengumpulan data dilakukan analisa sebab akibat untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari permasalahan yang ada serta untuk menentukan solusi permasalahan. Setelah itu akan dilaksanakan perancangan sistem dengan menggunakan pendekatan Unified Modelling Language (UML) yaitu dengan menggambarkan use case diagram, activity diagram dan rancangan database yang diimplementasikan menjadi rest api. Tahap implementasi dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan. Tahap ini merupakan tahapan pembuatan sistem berdasarkan hasil rancangan yang telah dilakukan pada tahapan-tahapan sebelumnya ke dalam bentuk kode-kode bahasa pemrograman. Sistem dibangun menggunakan Bahasa Pemograman PHP dan Typescript dan framework Angular yang berperan sebagai Front-End lalu Laravel sebagai Back-End nya. serta menggunakan database yang diimplementasikan menjadi rest api. [3]

Setelah tahapan implementasi, maka akan dilakukan tahapan ujicoba, tahapan ini merupakan tahapan yang ditujukan untuk menguji keseluruhan sistem informasi yang telah dirancang. Pengujian dilakukan menggunakan metode black box, yaitu metode pengujian perangkat lunak yang melibatkan pengujian fungsionalitas sistem tanpa melihat struktur internal perangkat lunak. Artinya, pengujian black box dilakukan dengan menguji sistem dari perspektif pengguna akhir, tanpa mengetahui atau peduli dengan bagaimana perangkat lunak diimplementasikan. Pengujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa program dapat berjalan dengan baik. Jika didapati error ataupun bug selama pengujian berlangsung akan dilakukan pembaharuan untuk memperbaiki error tersebut. [4]

B. Perancangan Sistem

Perancangan sistem yang dilakukan pada saat proses pembuatan akan diimplementasikan pada aplikasi Test Management System Space Venturo dan akan dirancang berdasarkan orientasi terhadap proses dan diuraikan pada bagian ini dengan menggunakan perancangan Use Case Diagram. Use Case adalah diagram yang menjelaskan tentang siapa saja aktor yang menggunakan sistem. Use Case juga menjelaskan apa saja yang bisa dilakukan aktor tersebut di dalam sistem. [5]

Figure 1. Use Case Diagram

HASIL DAN PEMBAHASAN

A . Perancangan Data

Perancangan data dilakukan setelah proses perancangan sistem dilakukan. Pada tahap ini, dari activity diagram yang sudah dirancang seblumnya dapat disimpulkan kebutuhan data apa saja yang diperlukan pada sistem nantinya. Rancangan dibuat dalam bentuk Entity Relationship Diagram (ERD). ERD sendiri merupakan gambar atau diagram yang menunjukkan informasi dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis. Entitas biasanya menggambarkan jenis informasi yang sama. Dalam entitas digunakan untuk menghubungkan antar entitas yang sekaligus menunjukkan hubungan antar data. Pada akhirnya ERD bisa juga digunakan untuk menunjukkan aturan-aturan bisnis yang ada pada sistem informasi yang akan dibangun. [6] Ada dua jenis model ERD, yaitu Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM). Pada saat perancangan, nantinya CDM akan diubah menjadi PDM dengan aplikasi PowerDesigner 16.

Figure 2.Physical Data Model

B. Implementasi Aplikasi

Hasil implementasi Test Management System Space Venturo dapat dilihat pada gambar berikut.

1) Test Screnario

Halaman ini digunakan untuk menampilkan Test Scenario yang sebelumnya sudah dibuat serta didalamnya dapat menambahkan data scenario baru

Figure 3.Test Scenario

2) Edit Scenario

Pada halaman ini, pengguna dapat menggubah dan menambahkan attribut dari scenario yang dipilih seperti menggubah judul maupun menambah langkah – langkah didalam scenario

Figure 4.Edit Scenario

3) Test Run

Halaman ini digunakan untuk menampilkan Test Run yang sebelumnya sudah dibuat serta didalamnya dapat menambahkan data run baru.

Figure 5.Test Run

4) Edit Detail Run

Pada halaman ini, pengguna dapat menggubah status Step Scenario didalam Run yang dipilih. Nantinya, setelah semua status diubah akan muncul hasil dari Scenario didalam Run tersebut.

Figure 6.Edit Detail Run

5) Review Issue

Pada halaman ini, pengguna dapat review kembali apa saja masalah maupun hal yang bisa ditingkatkan yang ditemui pada saat run dijalankan. Hal ini nantinya berguna untuk team developer agar dapat menyelesaikan masalah maupun meningkatkan fitur tersebut.

Figure 7.Review Issue

C. Pengujian dan Validasi

Pengujian dilakukan dengan tujuan mengetahui apakah sistem dapat berjalan sebagaimana mestinya terhadap pengguna pada sistem sesuai dengan pembahasan pada bab sebelumnya. Selain itu, pengujian ini memiliki tujuan lain untuk mengetahui bug dan kesalahan-kesalahan sistem pada masa pengembangan. Pengujian pada sistem menggunakan metode Black Box Testing. Black Box Testing dilakukan cara menguji apakah setiap proses berhasil dilakukan sesuai fungsinya atau tidak. [7]

Fitur Skenario Kasus Hasil yang diharapkan Hasil Pengujian Status
Test Scenario Menambahkan skenario baru Menambahkan judul skenario Data scenario berhasil tersimpan Data scenario berhasil tersimpan Sesuai
Menambahkan judul kosong Muncul peringatan bahwa judul masih kosong Tidak bisa menyimpan scenario karena judul masih kosong Sesuai
Ubah scenario Merubah atrribut didalam skenario seperti Automation, Behaviour, dan Device. Attribut berhasil diubah. Attribut berhasil diubah. Sesuai
Merubah atrribut dengan data kosong Muncul peringatan bahwa ada attribut yang masih kosong Muncul peringatan bahwa ada attribut yang masih kosong Sesuai
Menambah step baru pada skenario Data step berhasil ditambahkan Data step berhasil ditambahkan Sesuai
Menghapus step pada skenario Data step berhasil dihapus Data step berhasil dihapus Sesuai
Menghapus skenario Menghapus skenario dengan soft delete. Data skenario tidak tampil lagi walapun data masih ada di database. Data skenario tidak tampil lagi walapun data masih ada di database. Sesuai
Duplikat skenario Membuat data skenario baru berdasarkan data skenario lain. Data skenario berhasil diduplikat. Data skenario berhasil diduplikat. Sesuai
Test Run Menambahkan run baru Membuat run tanpa atrribut lengkap (Judul, Environment, dll) Gagal membuat skenario Gagal membuat skenario Sesuai
Memilih skenario tanpa assigned Gagal memilih skenario Gagal memilih skenario Sesuai
Memilih skenario dengan assigned Berhasil menmilih skenario Berhasil menmilih skenario Sesuai
Membuat run dengan atrribut lengkap (Judul, Environment, dll) Data skenario berhasil tersimpan Data skenario berhasil tersimpan Sesuai
Menghapus run Menghapus run dengan soft delete. Data run tidak tampil lagi walapun data masih ada di database. Data run tidak tampil lagi walapun data masih ada di database. Sesuai
Duplikat run/ Re-Run Duplikat run yang belum complete Gagal dan muncul peringatan bahwa run belum complete. Gagal dan muncul peringatan bahwa run belum complete Sesuai
Duplikat run yang sudah complete Data run berhasil diduplikat. Data run berhasil diduplikat. Sesuai
Ubah run Mengubah judul run dengan data kosong Gagal dan peringatan judul harus diisi Gagal dan peringatan judul harus diisi Sesuai
Menggubah assignee pada test scenario dengan data kosng Gagal dan peringatan assignee harus diisi Gagal dan peringatan assignee harus diisi Sesuai
Menggubah assignee pada test skenario Berhasil menggubah assignee Berhasil menggubah assignee Sesuai
Menambah test scenario Berhasil menambah test scenario Berhasil menambah test scenario Sesuai
Menghapus test scenario Berhasil menghapus test scenario Berhasil menghapus test scenario Sesuai
Ubah detail run Ubah status step pada skenario Berhasil menggubah status step Berhasil menggubah status step Sesuai
Menambah issue step pada skenario Berhasil menambahkan issue step Berhasil menambahkan issue step Sesuai
Ubah status run menjadi complete Berhasil menggubah status run Berhasil menggubah status run Sesuai
Review Issue Ubah issue Ubah status issue pada step skenario Berhasil menggubah status issue Berhasil menggubah status issue Sesuai
Table 1.Tabel Pengujian Program

SIMPULAN

Pada penelitian ini telah dikembangkan sebuah aplikasi Test Management System Quality Assurance pada aplikasi Space Venturo dengan menggunakan metode Waterfall model dan menggunakan dua framework yaitu Angular dan Laravel. Dengan adanya aplikasi Test Management System ini diharapkan dapat menjadi jawaban atas masalah yang dihadapi Quality Assurance Engineer dalam mengerjakan tugas nya untuk menjamin project yang lebih efisien, tepat waktu, dan mencapai hasil yang diinginkan. Test Management System ini memiliki beberapa fitur diantaranya Add Scenario, Edit Scenario, Delete Scenario, Clone Scenario, Detail Scenario, Filter Scenario, Setting Module, Add Link Documentation, Share Scenario, Add Run, Edit Run, Delete Run, Re-Run, Detail Run, Filter Run, Share Run, dan Review Issue and Improvement. Test Management System ini dikembangkan khusus untuk Quality Assurance Engineer pada perusahaan PT. Venturo Pro Indonesia. Serta Test Management System ini dapat membantu menghasilkan laporan informasi terkait Test Run yang sudah dijalankan sebelumnya agar memudahkan pengguna dalam hal ini Quality Assurance Engineer dalam menampilkan informasi tersebut ke atasan dan mempresentasikannya. Penelti menyadari bahwa sistem yang telah dibangun masih membutuhkan perhatian dari para pengembang, ada beberapa saran yang dapat diperhatikan untuk membuat penelitian yang lebih baik, yaitu:

1. Saat membuat sebuah Test Run Quality Assurance Engineer dapat men-assignment atau memberikan penugasan kepada diri sendiri dan kepada Staff Quality Assurance Engineer lainnya yang jabatannya setara. Maka pada penelitian berikutnya diharapkan dapat membuat sebuah hak akses dimana hanya orang yang diatasnya saja yang dapat memberikan penugasan pada saat mebuat Run.

2. Saat membuat ataupun mengubah Test Scenario terkadang ada langkah – langkah yang posisinya tertukar dan tidak tepat. Maka pada penelitian berikutnya diharapkan dapat membuat sebuah fitur untuk drag and drop langkah – langkah tersebut pada posisi yang diinginkan.

References

  1. J. E. Akinsola, A. S. Ogunbanwo, O. J. Okesola, I. J. O. Ayo, F. D. Ayegbusi dan A. A. Adebiyi, Comparative Analysis of Software Development LIfe Cycle Models (SDLC) BT - Intelligent Algorithms in Software Engineering, Springer International Publishing, 2020.
  2. H. Hasanah, “Teknik-Teknik Observasi (Sebuah Alternatif Metode Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu-Ilmu Sosial),” At-Taqaddum, vol. 8, no. 1, 2017.
  3. P. P. Arhandi, “Pegnembangan Sistem Informasi Perijinan Tenaga Kesehatan dengan Menggunakan Metode Back End dan Front End,” Teknologi Informasi , vol. 7, no. 1, pp. 39-48, 2016.
  4. S. Fernando, A. R. Tanaamah dan A. Wijaya, “Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Mutu Perusahaan Menggunakan Framework Laravel dan Materialize (Studi Kasus : Bagian Pengendalian Dokumen PT Pura Barutama Divisi Boxindo, Kudus),” CCIT Journal, vol. 10, no. 1, pp. 46-61, 2019.
  5. T. A. Kurniawan, “Pemodelan Use Case (UML): Evaluasi Terhadap Beberapa Kesalahan dalam Praktik,” Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer , vol. 5, no. 1, 2018.
  6. N. A. M. Saad dan M. Muniandi, “The Reflection on The Using of Oracle Data Modeler in Creating Entity Relationship Diagram (ERD),” International Journal of Research Publications , vol. 66, no. 1, pp. 20-26, 2020.
  7. Ismail dan J. Efendi, “Black Box Testing : Analisis Kualitas Aplikasi Source Code Bank Programming,” Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi (JTIK), vol. 4, no. 2, 2020.