Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Education
DOI: 10.21070/acopen.2.2020.714

Multicultural Education Management Reform with Religious Approach, Da'wah, and Technology in MuhammadiyahHigh School


Tranformasi Managemen Pendidikan Multikultural dengan Pendekatan Religi, Da’wah, dan Teknologi di SMK Muhammadiyah

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

management education Multicultural

Abstract

This research aims to describe and analyze the school's vision, mission, and values process transformed into multicultural education planning ,Multicultural education implementation process, multicultural education evaluation form. To avoid poisoning in understanding the meaning of the title of this study, it is necessary to explain the intent and meaning of the words composed in the title namely: Education is various efforts made by a person (educator) towards a person (protégé) in order to achieve positive maximum development. Planning is an intellectual process for determining goals and ways of achieving them. Implementation is the process of rationing or making it real in another sense is the process of implementation. Transformations are two main definitions. The first transformation is the fundamental change of organizational elements in adjustment to environmental change. The second is the dialogue process that takes place between teachers and students, students and students as part of the educational process with the aim of developing the skills of students. Management is the science or art of managing a set of tasks through the intermediary of others in achieving goals effectively and efficiently. Multiculturalism is an idea born of the fact of differences between citizens. Different life experiences foster different awareness and values that sometimes appear contradictory. Human encounters of different ethnic backgrounds are increasingly extending across the territorial boundaries of nations and countries to continental boundaries. In this study will discuss how multicultural is interpreted in the lives of citizens. This research will look at the diversity that exists in schools. Multicultural education in this study multicultural education is interpreted as an educational process based on multiculturalism which means acceptance of diversity in life. In relation to how this education will be packaged into multicultural education programs. These programs begin with planning, implementation, and evaluation conducted together.

Pendahuluan

Indonesia sebagai bangsa yang besar di tengah percaturan internasional, identitas kebangsaan akan dipertaruhkan dalam arus globalisasi. Hal ini membawa konsekuensi perlunya kesadaran bersama tentang pentingnya identitas bangsa yang besar. Jika kita amati lebih dalam, perkembangan pendidikan dan kebudayaan kita akhir-akhir ini, kita akan menemukan begitu banyak budaya asing yang masuk ke negeri ini. Hal ini tentu dapat menjadi permasalahan serius ketika kita gagal mefilter pengaruh budaya-budaya impor tersebut. Bahkan kita bisa kehilangan identitas kita sebagai bangsa Indonesia.

Indonesia adalah negeri yang kaya budaya, budaya dengan kebhinekaan yang besar dalam hal suku, ras, agama, dan bahasa. Karena itu bangsa ini harus saling mengenal dalam artian yang lebih mendalam harus saling mengerti perbedaan, menghargai dengan kesetaraan seperti yang diterangkan dalam Al-Quran surat Al-Hujarat 13. “Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara disisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Melihat lagi Maha Mengetahui.”

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dengan puluhan suku, 17 ribuan pulau, beragam agama, dan lebih dari 525 bahasa. Inilah kekayaan multikultural Indonesia, di tengah arus globalisasi yang begitu besar. Persoalan yang dihadapi juga kompleks dan beragam. Identitas bangsa Indonesia dengan berbagai macam kebudayaan di dalamnya memerlukan perekat persatuan agar terhindar dari perpecahan.

Metode

Metode penelitian sebagai cabang filsafat pengetahuan yang membicarakan mengenai cara- cara kerja ilmu merupakan perangkat utama dalam sebuah penelitian. Untuk dapat mencapai hasil yang optimal, sistematis dan metodis serta secara moral dapat dipertanggungjawabkan, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode dan pendekatan tertentu, proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodelogi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia (Juliansyah), [2] sebagai sistem aturan yang menentukan jalan untuk mencapai pengertian baru pada bidang ilmu pengetahuan (Denzin & Lincoln),[1] menurut Riyanto,[3] , “penguasaan metode penelitian penting sekali bagi para peneliti”.

Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan fokus perhatian dengan beragam metode, yang mencakup pendekatan interpretif dan naturalistik terhadap subjek kajiannya (Denzin & Lincoln),[1].

Pendekatan Penelitian

Alasan peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengas jenis penelitian studi multi situs, karena berdasarkan pertimbangan, Pertama menggambarkan subjek penelitian di dalam keseluruhan tingkah laku itu sendiri dan hal-hal yang melingkunginya, dan lain-lain yang berkaitan dengan tingkah laku tersebut, Kedua, dilakukan dengan mencermati situs secara mendalam dan berhati-hati. Ketiga, Dilakukan karena cenderung didorong untuk keperluan pemecahan masalah (Riyanto),[2}.

Populasi dan Sampel

Subjek penelitian adalah transformasi manajemen pendidikan multikutural di berlokasi di Jl. Sawunggaling jemundo Taman Sidoarjo Jawa Timur, yang mencakup transformasi nilai-nilai sekolah kedalam visi, dan bagaimana visi di transformasikan ke dalam perencanaan, dari perencanaan dibawa ke pelaksanaan, dan bagaimana evaluasi dilaksanakan. Subjek penelitian adalah transformasi manajemen pendidikan multikutural di berlokasi di Jl. Sawunggaling jemundo Taman Sidoarjo Jawa Timur, yang mencakup transformasi nilai-nilai sekolah kedalam visi, dan bagaimana visi di transformasikan ke dalam perencanaan, dari perencanaan dibawa ke pelaksanaan, dan bagaimana evaluasi dilaksanakan. Melakukan studi kajian pustaka yang dijadikan sebagai landasan teori dalam penelitian. Menyusun rancangan penelitian sebagai pedoman dilaksanakannya penelitian, supaya selaras dengan tujuan penelitian. Membuat instrumen penelitian sebagai alat untuk mengumpulkan data. Setelah pelaksanaan, adalah tahap yang dilaksanakan setelah tahap persiapan, Mengumpukan data dengan instrumen yang telah dibuat dari sumber yang benar. Menganalisis atau mengolah data untuk memperoleh hasil analisis deskriptif kualitatif. berdasarkan objek pengetahuan subjek yang ditelitinya. Ini dinamakan dengan interpretasi atau pendekatan pemahaman (Nur Syam),[4]. Menganalisis atau mengolah data untuk memperoleh hasil analisis deskriptif kualitatif. Membuat kesimpulan analisis data. Memberikan intepretasi terhadap kesimpulan yang didapat. Tahap penyelesaian adalah tahap akhir, setelah penelitian selesai dilaksanakan. penelitian ini menggunakan teori Yin[5] Tahap penyelesaian adalah tahap akhir, setelah penelitian selesai dilaksanakan.

Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian akan didiskusikan dengan teori ataupun pendapat para ahli. Sehingga hasil temuan tersebut dapat terkonfirmasi dan menjadi lebih jelas. Pada bab ini akan disampaikan secara runtut pembahasan hasil penelitian melalui fokus-fokus penelitian.

Bab ini akan menjadi proses penting untuk menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang nantinya akan menjadi rekomendasi hasil penelitian yang dapat dipelajari secara lebih luas. Pembahasan ini bertujuan untuk memperoleh makna dan hakekat dari temuan-temuan penelitian.

Visi, Misi, Tujuan dan Nilai-Nilai yang Mencerminkan Nilai Multikultural (Penghargaan Terhadap Keberagaman).

Mengutip apa yang disampaikan oleh San & Bon[6] bahwa membentuk masyarakat multikultural dalam arti masyarakat yang bisa menghargai keberagaman haruslah diawali dengan visi yang mencerminkan kultur yang inklusif yang harus dipercaya dan dipegang teguh untuk menjadi pedoman dalam upaya mewujudkan tujuan. Pandangannya sangat jelas.

Transformasi Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Sekolah ke dalam Perencanaan Tertuang dalam Rencana Program Tahunan/Semester dan Buku Pedoman Sekolah.

Proses perencanaan itu memang diperlukan proses intelektual yang teliti untuk saling mendengarkan pendapat, melihat peluang dan tantangan ke depan. proses transformasi dan internalisasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai pada diri anak didik melalui penumbuhan dan pengembangan potensi fitrahnya guna mencapai keselarasan dan kesempurnaan hidup dalam segala aspeknya [7]. Proses yang berjalan secara demokratis dan berkesinambungan akan membuat proses transformasi berjalan sempurna paling tidak dalam tahap perencanaan. Visi dan misi mencerminkan pemikiran strategis yang mengarah pada prespektif. Dari pemikiran strategis ditransformasikan ke dalam perencanaan jangka panjang yang mengarah pada posisi dan dituangkan dalam perencanaan taktis yang mengarah kepada kinerja.

Kesimpulan

Paparan data dan temuan penelitian, serta pembahasan dan diskusi hasil penelitian dari masing-masing fokus, maka hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan, sebagai berikut :

Proses Tranformasi Visi, misi, dan nilai di SMK Muhammadiyah 2 Taman telah mencerminkan nilai-nilai multikultural, dan merupakan visi yang ideal yang memenadang jauh ke depan. Visi, misi, dan nilai-nilai di SMK Muhammadiyah 2 Taman mencerminkan penghargaan terhadap keberagaman. Perencanaan program di SMK Muhammadiyah 2 Taman. Bepusat pada anak, dikarenakan keberagaman kemampuan, latar belakang, karakter anak yang berbeda-beda dan memiliki pendekatan yang berbeda juga. Perumusan perencanaan dilaksanakan berkaitan dengan level manajemennya. Perencanaan sekolah pada level top manajemen melibatkan direktur dan para head ini berkaitan dengan rencana strategis sekolah, sementara berkaitan dengan rencana tahunan maka masing-masing kepala sekolah dan guru pada sekolah-sekolah tumbuh yang melaksanakannya dengan catatan terdapat rambu-rambu dari yayasan berkaitan dengan program. Pelaksanaan pendidikan multikultural memiliki tiga jalur yang pertama melalui pembelajaran (program kelas), kegiatan lain, dan program-program sekolah yang diantaranya adalah program even. Pelaksanaan program melibatkan seluruh warga sekolah, selain itu ada program-program khusus untuk guru, staf, wali murid dan komite. Setiap program sekolah diketuai oleh guru yang dalam tahap perencanaan dipilih secara demokratis. Ketua atau sebutannya PIC melaksanakan program-program tersebut secara bersama. Kurikulum pendidikan di SMK Muhammadiyah 2 Taman diterapkan dengan tujuan untuk memberi ruang kepada seluruh siswa untuk berkembang sebagaimana kemampuannya masing-masing. Kurikulum pendidikan di menggunakan K 13 Yang kesemuanya membantu proses penanaman pendidikan multikultural, dimana sekolah juga menargetkan siswa menempuh KKM. Selain itu adanya hidden curriculum sangat berkontribusi dalam penanaman nilai pendidikan multikultural. Peraturan dalam kelas dibuat secara bersama-sama dengan siswa. Siswa diajak untuk membuat peraturannya sendiri guna menanamkan kesadaran tentang tanggung jawab tentang keputusan dan kebijakan yang telah diambil sendiri dan penanaman nilai demokrasi.

Ucapan Terima Kasih

Dengan terselesaikannya artikel ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Guru dan karyawan SMK Muhammadiyah 2 Taman Sidoarjo yang telah membantu dan mendukung terselesainya Artikel karya ilmiah ini

References

  1. Denzin & lincoln, Participatory Citizenship:, 2009.
  2. Juliansyah, Manajemen Pendidikan Multikultural (Studi Multikasus di SDK Eksperimen Mangunan Yogyakarta dan SDK Indriyanasa malang), 2002.
  3. Riyanto, Manajemen Pendidikan Multikultural (Studi Multikasus di SDK Eksperimen Mangunan Yogyakarta dan SDK Indriyanasa malang), 2010.
  4. Nur Syam, Toward a Theory of Culturally Relevant Leadership for School-Community Culture, 1991.
  5. Teori Yin, Multicultural Ethnic Music Education in Communist China, China, 1994.
  6. San & Bon, Implementasi Pendekatan Pendidikan Multikultural Konstektual Berbasis Kearifan Lokal di Indonesia, 2006.
  7. Umar, Manajemen Pendidikan Multikultural (Studi Multikasus di SDK Eksperimen Mangunan Yogyakarta dan SDK Indriyanasa malang), 2011.
  8. N. d. Logan, Strategy Policy and Central Management, New York: Longman, 1971.
  9. Daryanto, Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Pembelajaran, Yogyakarta, 2011.
  10. Y. d. Hisbanarto, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, 2014.