Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Education
DOI: 10.21070/acopen.7.2022.4135

Strengthening the Value of Independent Characters Through Blended Learning Models During the Covid 19 Period


Penguatan Nilai Karakter Mandiri Melalui Pembelajaran Model Blended Learning di Masa Covid 19

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Blended learning Independent character values Covid-19 Qualitative descriptive study Mi Ma'arif Kedungsolo

Abstract

This qualitative descriptive study conducted at Mi Ma'arif Kedungsolo aimed to explore the strengthening of independent character values through blended learning models during the Covid-19 period. The research subjects included principals, teachers, students, and parents. Data was collected from July to December 2021 using observation, interviews, and documentation techniques, with data validity checked through technical triangulation. The findings revealed that learning was conducted through a blended approach, with students divided into two groups: those studying at home and those attending classes. Various online platforms such as WhatsApp, YouTube, and Instagram Live were utilized to facilitate learning. The instilling of independent character values was emphasized by teachers through assigning schoolwork that required independent problem-solving and direct interaction with teachers. However, the study identified obstacles to the implementation of blended learning, including limited material explanation and an overreliance on assigning tasks solely via WhatsApp. The implications of this study underscore the importance of addressing these challenges to foster effective blended learning environments that promote independent character development among students.

Highlights:

  • Blended learning during Covid-19: Examining the implementation of blended learning models to adapt to the challenges posed by the Covid-19 pandemic, ensuring continuity of education and fostering independent character values.
  • Strengthening independent character values: Investigating how teachers emphasize independence in student assignments and the role of blended learning in cultivating independent character values among students at Mi Ma'arif Kedungsolo.
  • Challenges and obstacles: Identifying the obstacles faced in implementing blended learning, including limited material explanation and an overreliance on communication solely through WhatsApp, and exploring strategies to overcome these challenges for effective blended learning experiences.

Keywords: Blended learning, Independent character values, Covid-19, Qualitative descriptive study, Mi Ma'arif Kedungsolo.

Pendahuluan

Pandemi “Covid-19” berdampak pada aspek pendidikan, dimana proses kegiatan pembelajaran tidak dapat dilakukan di sekolah secara tatap muka. [1] Hal tersebut menunjukkan proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa dengan guru tidak dapat secara langsung dilakukan disekolah. Pandemi Covid-19 berdampak pada penggunaan teknologi imformasi sebagai sarana pembelajaran siswa, adanya pandemi Covid-19berdampak pada proses pembelajaran yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi sebagai sarana pembelajaran bagi guru dan siswa. [2] Blended learning (BL) dapat merupakan suatu dengan menggunakan metode pemaduan tatap muka (face to face) dengan daring (online) melalui pemanfaatan teknologi. [3] Era perkembangan teknologi perlunya penggunaan teknologi sebagai kegiatan pembelajaran, salah satunya guru dapat menggunakan metode blended learning. [4] Lebih lanjut, penggunaan blanded learning dinilai tepat dalam kegiatan pembelajaran, dikarenakan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat sehingga dapat memanfaatkan teknologi sebagai sarana pembelajaran. [5] Implemetasi pembelajaran daring menjadi langkah yang sesuai untuk penyebaran virus Covid-19 dan siswa agar tidak tertinggal dalam mempelajari materi pelajaran. [6] Pandangan tersebut mengungkapkan bahwa selama pandemi Covid-19, pembelajaran dengan pemanfaatan teknologi menjadi penting. Meskipun pembelajaran dilakukan secara daring pada masa pandemi Covid-19, diharapkan proses pembelajaran tetap menerapkan nilai-nilai karakter salah satunya karakter mandiri. [7] Karakter mandiri merupakan suatu sikap yang tidak memiliki ketergantungan kepada orang lain dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. [8] Pandapat tersebut mengungkapkan karakter mandiri sangat penting bagi siswa dalam menjalankan kegiatan pembelajaran dengan guru. Peran guru sangat penting dalam penanaman nilai karakter bagi siswa, dan sekolah sebagai tempat mencetak generasi muda berkarakter. [9] Penanaman nilai karakter diperlukan cara-cara pembelajaran pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa [10], hal tersebut menunjukkan bahwa dalam penanaman nilai-nilai karakter diperlukan suatu metode pembelajaran yang sesuai. Hasil observasi awal peneliti menemukan sebuah sekolah yang menerapkan metode pembelajaran blanded learningdalam penenaman nilai karakter mandiri. Salah satu sekolah yang menanamkan nilai karakter mandiri melalui metode blanded learning yaitu MI Maarif Kedungsolo. Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah dan guru bahwa selama pandemi Covid-19 di MI Maarif Kedungsolo diterapkan metode blanded learning, serta pembelajaran tetap menanamkan nilai karakter meskipun pembelajaran dilakukan secara blanded learning, salah satu karakter yang diterapkan yaitu karakter mandiri. Penanaman karakter mandiri pada siswa akan menghasilkan sikap positif kepada siswa diantaranya; siswa dapat menyelesaikan tugas dari guru, rasa percaya diri. [11] Meskipun pembelajaran dilakukan secara online selama pandemi Covid-19, akan tetapi pelaksanaan pembelajaran guru tetap menanamkan nilai karakter pada siswa. Selama masa pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi guru dalam menanamkan nilai karakter, sebab guru harus tatap memantau pembelajaran siswa meskipun pembelajaran dilakukan siswa dirumah. Berdasarkan berbagai uraian diatas, berhubungan dengan adanya pandemi Covid-19menjadikan terjadinya perubahan proses pendidikan dilingkungan sekolah, dimana pembelajaran dilakukan dirumah atau dilakukan secara daring dan luring. Sedangkan, pendidikan karakter merupakan pendidikan yang sangat penting dilakukan. hal tersebut peneliti tertarik dengan mengangkat penelitian dengan judul “Penguatan Nilai Karakter Mandiri Melalui Pembelajaran Model Blended Learning di MI Ma’arif Kedungsolo Kelas V Dimasa Covid 19”.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk memahani fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian. Penelitian ini menggambarkan fenomena yang terjadi pada MI Maarif Kedungsolo mengenai penguatan nilai karakter mandiri melalui pembelajaran model blended learning di MI Maarif Kedungsolo kelas V dimasa covid 19.

Hasil dan Pembahasan

Perencanaan pembelajaran blanded learning di kelas V MI Maarif Kedungsolo dalam penguatan nilai karakter mandiri yaitu guru menganalisis kompetensi yang akan diajarkan, menyiapkan silabus, RPP dan sarana pembelajaran secara online. . Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan Panambaian (2020) menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran blanded learning guru dapat merencanakan pembelajaran seperti menyiapkan materi pembelajaran, sarana teknologi pembelajaran yang digunakan seperti whatsapp, google classroom, Edmodo, dan lainnya. [12] Sedangkan hasil penerapan pembelajaran blanded learning di kelas V MI Maarif Kedungsolo dilakukan dengan 50% siswa masuk kelas dan 50% siswa pembelajaran secara online, untuk teknologi yang digunakan guru dalam pembelajaran online menggunakan whatsapp dan live instagram. Hasil penelitian pelaksanaan pembelajaran daring di sekolah dasar dengan menggunakan media whatsapp memiliki kelebihan yaitu memudahkan dan dapat menghamat waktu dalam menyampaikan materi pembelajaran. [13] Sedangkan, pelaksanaan blanded learning dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai sarana seperti Edmodo, google classroom, web dan lainnya. [14] Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran blanded learning dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai sarana teknologi atau aplikasi smartphone. Sedangkan pembelajaran secara online untuk siswa sekolah dasar dapat dilakukan dengan cara mengirimkan pesan melalui media whatsapp yang dibuat guru melalui group kelas. [15] Sedangkan, penanaman nilai karakter mandiri dilakukan guru dengan cara menekankan siswa pada kemandirian dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah, tugas sekolah berupa mengerjakan soal-soal dibuku siswa, serta beberapa tugas sekolah yang dibuat guru yang langsung dijawab siswa melalui tanya jawab dikelas. Penanaman karakter mandiri dapat dilakukan dengan melaksanakan tugas dalam kegiatan sehari-hari, hal tersebut dalam kegiatan siswa dapat dilakukan dengan mengerjakan tugas pembelajaran seperti mengerjakan tugas matapelajaran IPA, mata pelajaran IPS, mata pelajaran Matematika dan lainnya. Pada kegiatan penguatan karakter mandiri di kelas V Kedungsolo dilakukan dangan guru berkoordinasi dengan orang tua, untuk menekankan siswa memiliki tanggung jawab secara mandiri dalam mengerjakan tugas sekolah. Sedangkan, kendala penerapan blanded learning dalam penguatan nilai karakter mandiri di kelas V MI Maarif Kedungsolo untuk kegiatan pembelajaran yang dilakukan online siswa memiliki permasalahan yaitu kurangnya penjelasan materi dari guru, pembelajaran hanya memberikan tugas melalui pesan whatsapp. Perencanaan pembelajaran blanded learning di Kelas V MI Maarif Kedungsolo menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran seperti silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dibuat oleh guru sendiri. Sedangkan, dalam perencanaan pembelajaran tidak ada strategi khusus dalam perencanaan pembelajaran blanded learning di kelas V MI Maarif Kedungsolo. Sedangkan, dalam perencanaan pembelajaran guru memiliki kendala dalam menggunakan sarana teknologi pembelajaran, sebab tidak semua siswa memiliki HP sendiri dan menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran.

Kesimpulan

Pembelajaran dilakukan dengan siswa dibagi menjadi dua yaitu siswa belajar dirumah dan belajar dikelas, untuk siswa belajar dikelas menggunakan whatsapp, youtube, dan live instagram. Proses pembelajaran dilakukan dengan langsung tatap muka secara langsung dan separuh siswa dilakukan online. Penanaman nilai karakter mandiri dilakukan guru dengan cara menekankan siswa pada kemandirian dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah, tugas sekolah berupa mengerjakan soal-soal dibuku siswa, serta beberapa tugas sekolah yang dibuat guru yang langsung dijawab siswa melalui tanya jawab dikelas. Kendala penerapan blanded learning dalam penanaman nilai karakter mandiri di kelas V MI Maarif Kedungsolo diantaranya; dalam pembelajaran dikelas siswa tidak memiliki permasalahan, akan tetapi untuk kegiatan pembelajaran yang dilakukan online siswa memiliki permasalahan yaitu kurangnya penjelasan materi dari guru, pembelajaran hanya memberikan tugas melalui pesan whatsapp. Kesimpulan menggambarkan jawaban dari hipotesis dan/atau tujuan penelitian atau temuan ilmiah yang diperoleh.

References

  1. Juliawan, I Wayan, Bawa, Pande Wayan, "Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring Di Sekolah Dasar," Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti, vol. 8 (2), 18 11 2021.
  2. Yuliana, "Analisis Keefektivitasan Pemanfaatan E-Learning Sebagai," Jurnal Sosial & Budaya Syar-i, vol. 7, pp. 875-894, 2020.
  3. Ulfa, "BLENDED LEARNING BERBASIS BIMBEL ONLINE “RUANGGURU” DALAMMENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR," 2021.
  4. Suhartono, "Menggagas penerapan pendekatan blended learning di sekolah dasar," Kreatif, pp. 177-188, 2017.
  5. L. A. Harahap, "KONSEP PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING DI SEKOLAH DASAR: UPAYA," Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, vol. 3, pp. 940-944, 2019.
  6. Dewi, Rinita Rosalinda, Suresman Edi, "PENDIDIKAN KARAKTER MANDIRI MELALUI BLENDED LEARNING," Edueksos, 1 6 2021.
  7. Saputri, Mukmin, "Analisis Implementasi Karakter Mandiri Siswa Sekolah Dasar di Masa Pandemi Covid-19," Research & Learning in Elementary Education, vol. 5 N0. 4, pp. 2045 - 2053, 2021.
  8. F. Rahmayani, "Hubungan antar karakter mandiri belajar dengan hasil belajar siswa," Pendidikan edutama, vol. 6(2), pp. 87-89, 2019.
  9. Indriyanto, N & Sya'diyah, H, "Pengembangan karakter mandiri melalui pembelajaran tematik dikelas III di Madrasah Ibtidiyah begeri 5 Jember," Primary Education, vol. 1(2), pp. 137-150, 2020.
  10. Widodo, Pramudita, "PEMBELAJARAN VAK UNTUK MENGEMBANGKAN NILAI," Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pendidikan, 2016.
  11. Aryanti, M. S., Badarudin, B. & Nugroho, A, "Kemandirian siswa melalui pembelajaran jarak jauh dengan media whatsapp group siswa sekolah dasar," Educatio, vol. 7(3), pp. 778-784, 2021.
  12. P. T, "Penerapan program pengajaran dengan model blanded learning pada sekolah dasar dikota rantau," analytica islamica, vol. 9(1), pp. 52-68, 2020.
  13. Anugraha, "Pembelajaran daring selama pandemi covid-19 oleh guru sekolah dasar," pendidikan dan kebudayaan, vol. 10(3), pp. 282-289, 2020.
  14. I. K. Sari, "Blanded learning sebagai alternatif model pembelajaran inovatif di masa post pandemi disekolah dasar," basicedu, vol. 5(4), pp. 2156-2163, 2021.
  15. S. Suhartono, "menggagas penerapan pendekatan blended learning di sekolah dasar," Kreatif, pp. 177-188, 2017.