Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Education
DOI: 10.21070/acopen.4.2021.2814

The Values ​​of Islamic Education in Aidh AL-Qarni's La Tahzan Book and Its Relevance


Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Buku La Tahzan Karya Aidh AL-Qarni dan Relevansinya

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Aidh Al-Qarni Nilai Pendidikan Islam La Tahzan Relevansi

Abstract

This article aims to add scientific references about the values ​​of Islamic education in the book La Tahzan by Aidh Al-Qarni and its relevance, so that later if anyone is looking for references about the values ​​of Islamic education in the book La Tahzan, they can multiply so that it can make it easier for readers. . The research approach used is library research, the data obtained from the literature with a theoretical and philosophical approach. The results of the study found that the values ​​of Islamic education in La Tahzan's book contained the values ​​of Islamic education in faith, morality, worship and national values.

Pendahuluan

Pendidikan Islam disini tidaklah diartikan hanya sebagai sebuah proses pertukaran ilmu pengeahuan maupun budaya, namun dijaadikan sebagai proses peralihan nilai-nilai Islam (transfer of islamic values).[1] Pendidikan Islam ini mempunyai tujuan yang salah satunya yaitu menjadikan manusia yang berakidah kuat, dimana agar setiap manusia dapat mencapai tujuan hidupnya sukse di dunia dan akhirat. Penerapan dari nilai – nilai pendidikan Islam ini sangatlah penting untuk diperkenalkan dan diajarkan kepada anak sejak usia kecil, dari kebiasaan tersebut berpengaruh besar pada kondisi emosonal dan psikis anak yang berdampak pada akidah serta akhlaknya dikemudian hari.

Oleh sebab itu, dalam perkembangan diri pada remaja sangatlah dibutuhkan suatu tuntunan yang benar agar dapat membentuk jiwa yang Islami dan juga memiliki nilai-nilai yang dijadikan sebagai acuan di kehidupan sehari-hari. Perlunya diadakan sesuatu yang dapat mendukung perkembangan jiwa remaja sehingga dapat diiharapkan menjadi remaja yanng tidak hanya berkualitass di hadapan masyarakat tetapi melainkan dihadapan Allah SWT.[2]

Saat ini, sikap dan perilaku remaja mulai berkurang apabila dilihat dari segi etika. Maraknya perilaku yang menyimpang seperti pelecehan seksual, tawuran antar pelajar, bahkan yang saat ini sangat banyak ditemukan yaitu terjadinya pembullyan dikalangan remaja, tingkat pembulyan ini termasuk dikategorikan dalam umlah tinggi dan menyebabkan seorang anak melakukan perbuatan yang buruk. Salah satu cara untuk menghasilkan seorang pribadi yang baik, sopan dan memiliki etika dan perilaku yang baik sesuai dengan norma sosial dan agama adalah pentingnya pendidikan agama sejak dini. Serta menjadikan individu yang memiliki akhlak Islami dan tentunya menjadi harapan untuk bangsa ini yang telah di jelaskan pada surat Ar - Ra’du ayat ke 11surat ke-13[3]:

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ

Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.

Dalam buku La Tahzan analis menemukan kualitas pelatihan Islam. Suka banyak membaca, dapat digunakan sebagai semacam perspektif dan refleksi, memiliki informasi yang luas, dominasi hipotesis logis, pengalaman sosial baru, berpikir hipotetis dan lugas, mendapatkan masalah. Selain itu, kitab La Tahzan juga mengajak kita untuk senantiasa lebih memperhatikan kondisi ruh yang terkandung dalam diri kita. Untuk membawa ketenangan sejati, kepuasan, keluasan, harmoni, dan membuang kesulitan yang akan mulai berpikir jernih lagi nanti.[4]

Dari data latar belakang yang telah dijabarkan diatas, oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti apa saja nila-nilai pendidikan Islam dalam buku La Tahzan karya Aidh Al-qarni. Maka peneliti sengaja mengambil judul “Nila-nilai pendidikan Islam dalam buku La Tahzan karya Aidh Al-qarni dan Relevansinya.”

Metode Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini yang diberi nama “Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Buku La Tahzan karya Aidh Al-Qarni dan Relevansinya” adalah penelitian kepustakaan, penelitian kepustakaan adalah penelitian yang sumber informasinya diperoleh dan wilayah eksplorasinya berada di Perpustakaan. Meskipun demikian, penelitian kepustakaan ini tidak perlu diuraikan secara resmi, namun semua referensi dan laporan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber data pemeriksaan.[5] Strategi investigasi informasi ini dilakukan dengan memanfaatkan strategi investigasi konten, investigasi konten dimana strategi tersebut merupakan salah satu prosedur eksplorasi yang sumber informasinya substansial atau benar sehingga dari informasi yang sah dapat dimanfaatkan sebagai tujuan yang dapat diperiksa oleh pencipta yang berbeda.

Pembahasan

Biografi Aidh Al-Qarni

Aidh Al-Qarni diturunkan ke dunia di sebuah kota dalam bahasa Arab bernama Al-Qarni pada tahun 1379 (1960 M). Nama besarnya adalah Aidh Abdullah tabung Aidh Al-Qorni. Nama Al-Qorni diambil dari daerah lokalnya di wilayah selatan Arab Saudi, khususnya Al-Qarn.[6] Dari kota inilah ia dibesarkan, sejak dini ia dikenalkan oleh ayahnya dengan latihan-latihan yang ketat, bahkan sejak dini ia tahu tentang berbagai macam membaca buku sehingga sejak muda Aidh Al-Qarni terbiasa dengan pemahaman buku, pemahaman. buku, menulis sebagai anak muda.

Mengetahui landasan pendidikannya, Aidh Al-Qorni semasa muda menganggap agama di wilayah selatan Arab Saudi. Orang-orang di sekitarnya juga mempelajari agama di wilayah Arab Saudi, seperti ayahnya dan peneliti lainnya. Pengajaran sosok luar biasa ini berawal dari Madrasah Ibtidaiyah Ali Salman yang terletak di kotanya. Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikan ke ilmu Ma'had sejak SMP, pelatihan lanjutan berlanjut hingga ia mendapat sertifikasi empat tahun (Lc) dari Fakultas Usuluddin di Universitas Islam Imam Muhammad Ibnu Su'ud pada tahun 1403. -1404 dan instruksi terakhir yang dia ambil mendapat gelar Master di bidang hadits Nabi pada tahun 1408 H dengan postulat berjudul Al bid'ah wa atsaruha fi promosi Dirayah (Pengaruh Bid'ah pada Ilmu Dirayah dan Sejarah Hadits).[ 7]

Karya Aidh Al-Qarni

Aidh Al Qarni merupakan cendekiawan aktivis Islam, pemikir serta ulama yang terkemuka di daerah Arab Saudi. Karya-karya sastra yang telah diciptakan oleh beliau merupakan sebuah kekasyaan ilmu intelektual yang luar biasa berguna. Beberapa dari karya beliau yang telah ditulis dapa ditemui pada setiap pekan harian Asharqul Awsath yang selalu dinanti para pembacanya dan dari karya beliau-lah dapat menaikkan penjualan koran yang awal mulanya diterbitkan di daerah London tersebut. Aidh Al Qarni ini melimpahkan karya monimentalnya untuk dijadikan sebuah tulisan yang indah. Beberapa dari karya monumental beliau telah diterjemahkan dalam bentuk bahasa Indonesia, berikut beberapa judul karya monumental Aidh Al-Qarni yang paling banyak diminati d Indonesia dan sudah tercetak beberapa eksemplar yaitu: La Tahzan, Tips menjadi wanita paling bahagia di dunia (Maghfirah), Menjadi wanita paling bahagia (Qisthi Press), Ramadhankan hidupmu (Maghfirah Pustaka), Tersenyumlah (Gema Insani), Jangan putus asa (Robbani Press), Jangan berputus asa (Darul Haq), Jagalah Allah, Allah menjagamu (Darul Haq), Majelis orang-orang shaleh (Gema Insani), Cambuk hati (Irsyad Baitus Salam), Bagaimana mengakhiri hari-harimu (Sahara Publisher), Berbahagialah (Pustaka Al kautsar dan Gema Insani), Power of love (Zikrul Hakim).[8]

Profil Buku La Tahzan

Kitab La Tahzan karya Aidh Al-Qarni memiliki rancangan permainan penyusunan yang bisa dibilang setara dengan kitab-kitab lain, yang pada halaman utama diawali dengan judul, lalu kemudian dirujuk nama penulis kitab tersebut, khususnya Aidh. Al-Qarni dan penafsir kitab tersebut adalah Samson Rahman, setelah itu presentasi juru kitab dan penyalur kitab dari Qisthi Press. Halaman berikut berisi prolog untuk distributor, prolog untuk penerjemah buku dan prolog untuk penulis.[9] Kitab La Tahzan ini ditulis dengan halus dan penuh perhatian. Dalam penyusunan buku ini dijelaskan bahwa substansinya terikat dengan degup jantung sehingga Anda umumnya mengingat kemurahan dan pengampunan Allah, menaruh keyakinan Anda pada pengaturan Allah dan secara konsisten menjaga keseluruhan pengaturan-Nya, percaya pada salah satu pengaturan-Nya. andalan kepercayaan. Khususnya qadha dan qadarnya, menjalani hidup apa adanya, menyampaikan kegelisahan tentang masa depan dan mengingat nikmat Allah untuk membawa kebahagiaan, keharmonisan yang bisa diperoleh dari hati jika kita sering mengingat Allah SWT.

Dalam buku ini, La Tahzan secara konsisten menyambut baik pertimbangan yang intinya membuat hati para pembaca senantiasa tenang dalam memandang dan menyelesaikan perjalanan-perjalanan di masa depan, meyakinkan para pembaca bahwa setiap orang memiliki potensi dan kepercayaan diri yang luar biasa, secara konsisten menyimpan semua energi besar di dalamnya. yang membaca dan tidak mengingat faktor-faktor kehidupan yang mendesak sehingga semangat menetap secara konsisten, perjalanan singkat yang kita lalui dan beratnya perjalanan hidup, pengaturan pergeseran antara memeriksa satu masalah dan membicarakan satu masalah lagi yang dipisahkan oleh bagian-bagian tertentu yang beragam sesuai dengan topik pembicaraan dan sangat menarik. Manfaat buku La Tahzan dapat ditemukan dalam percakapan yang terpusat, sarat dengan kecerdikan dan secara konsisten memberikan pemikiran untuk refleksi.

Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Buku “La Tahzan” karya Aidh Al Qarni

Dalam Bidang Akidah

Aqidah secara etimologis mengandung pengertian terikat, sedangkan secara verbal mengandung pengertian filsafat, doktrin, keyakinan akan adanya keyakinan dari sudut pandang tertentu, hingga renungan tertentu yang menarik diri dari hati.[10] Dengan demikian, aqidah mengandung makna bisnis yang harus diterima menjadi sah di hati, menghibur jiwa dan menjelma menjadi keyakinan yang tidak dicampuradukkan dengan pertanyaan. Berikutnya adalah bagian dari kitab la Tahzan yang berisi tentang doktrin, lebih spesifik Iman Adalah Kehidupan: individu di wajah yang benar-benar paling putus asa adalah orang-orang yang tidak percaya diri dan tidak menaruh harapan pada diri mereka sendiri. keyakinan. Mereka akan selalu berada dalam kesengsaraan hidup, kesengsaraan hidup, keganasan yang mereka alami dan rasa malu yang mereka dapatkan. Arti penting Iman kepada Allah adalah penegasan keesaan Allah. Tauhid menyiratkan iman pada realitas dan keesaan Allah, bukan mitra kaki tangan dengan Allah dalam usaha apapun. Memiliki keyakinan dan pengabdian yang luar biasa terhadap agama dapat mempengaruhi penataan karakter individu.

Dalam Bidang Akhlak

Kata kualitas mendalam berasal dari bahasa Arab "khuluq" jamak "khuluqun" yang berarti tabiat, tabiat, perilaku, dan tabiat. Kata kualitas mendalam mengandung bagian-bagian kesesuaian dengan "khuluqun" yang berarti peristiwa dan secara tegas diidentikkan dengan khaliq yang berarti pembuat dan hewan yang berarti dibuat. Etika dalam Islam sendiri terbagi menjadi dua, yaitu etika mah sederhana (agung) dan etika mazmumah (keji) esensial atau perangkat penilaian yang menyatakan bahwa seseorang beruntung atau tidak beruntung, khususnya Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Berikutnya adalah bagian yang mengandung etika, lebih spesifiknya: Perbaiki perilaku Anda terhadap orang lain: Orang baik adalah kebahagiaan itu sendiri. Sedangkan orang yang mengerikan adalah malapetaka dan malapetaka. Kita sebagai individu tentunya berkewajiban untuk membantu saudara-saudara kita dan ceria, siap menghargai, dan memanfaatkan bantuan bersama karena kita hidup di dunia ini selalu puas dengan orang yang berbeda. Kita perlu hidup sendiri, kita tidak perlu repot dengan bantuan orang lain, bisa dibayangkan, Tuhan saja, pembuat, semua hal dipertimbangkan, tidak pernah menindas hewan yang dia buat, jadi kita sebagai manusia harus berbuat besar satu sama lain.

Dalam Bidang Ibadah

Ibadah juga diartikan juga diartikan sebagai hubungan manusia dengan pencipta-Nya yang diterima sebagai makna dan kekuatan-Nya. Jika yang dia terima adalah maknanya adalah Allah, itu berarti dia mengabdikan dirinya kepada Allah. Seperti dalam ungkapan Allah dalam surat Al-Fatihah ayat 5 yang artinya “Hanya Engkau yang Kami cintai, dan hanya Engkau Kami mohon pertolongan”. Dari bagian di atas, sangat terlihat bahwa hal utama yang dapat dilakukan orang adalah mencintai, meminta bantuan dan meminta asuransi dan menyerah hanya kepada Allah SWT, dengan alasan bahwa Allah adalah Pencipta, Yang Maha Esa. toleran dan pemimpin alam semesta. kepada Allah SWT.

Berikut beberapa bab yang mengandung nilai ibadah yaitu Hasbunallah wa ni’mal wakil: Dapat dijelaskan Makna hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir alimat dzikir ini mempunyai arti yang begitu mendalam. Pertama, ayat ini dapat ditafsirkan sebagai bentuk ketaqwaan kita kepada Allah. Bentuk dan rasa tawakal kita kepada Allah dengan sepenuhnya kita berserah diri atas ketentuan dari Allah. Dengan kalimat ini, kita senantiasa berserah diri atas jiwa dan raga kepada Allah SWT, berserah diri terhadap segala urusan di dunia, serta masalah yang sedang kita hadapi kepada Allah karena Allah lah sebaik-baiknya penentu.

Dalam Nilai Kebangsaan

Kualitas-kualitas publik ini bersumber dan terbentuk dalam tata kehidupan negara Indonesia dalam keberadaan masyarakat, negara dan negara yang menunjukkan atau menunjukkan diri secara statis sebagai premis negara, sistem kepercayaan publik dan kepribadian publik, sementara secara kuat menjadi jiwa identitas. Kebebasan itu nikmat sekali. Diatur dalam surat Al-lail ayat 19 yang Artinya:”dan tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat padanya yang harus dibalasnya. Dapat dijelaskan bahwa orang yang ingin mencapai kebahagiaan dengan cara mengumpulkan harta benda di dunia ini dengan sebanyak-banyaknya atau mencari kedudukan serta jabatan pasti sadar bahwa mereka akan rugi. Yang mereka rasakan hanya kesengsaraan dan kegelisahan semata. Jadi hendaklah didunia ini kita tidak boleh serakah dalam hal dunia, karena kita hidup hanya untuk sementara.

Menurut penulis, keterkaitan antara kualitas ajaran Islam dalam kitab La Tahzan dalam kehidupan sekarang ini menginspirasi setiap orang, khususnya generasi milenial, untuk secara konsisten mengingat keindahan dan ampunan Allah SWT, bertawakal kepada-Nya dan bertakwa. perenungan tentang Dia yang tujuannya tidak tergerak oleh kegiatan yang disesalkan. yang menyakiti orang lain dan diri mereka sendiri.

Sosok menteri seperti Aidh Al Qarni adalah peneliti utama, peneliti dan ulama. Dia telah melahirkan karya-karya abstrak yang benar-benar merupakan inovasi berlisensi yang signifikan. Sangat terlihat dari karya Aidh Al Qarni bahwa ia secara umum akan mengajarkan tentang penulisan dan inspirasi, yang memandang ayat-ayat Arab kuno sebagai inspirasi bagi umat Islam di muka bumi.

Dalam Bidang Akidah

Banyak anak muda saat ini semakin lepas kendali sehingga watak ketabahan terhadap orang lain mulai kabur. Sebuah ilustrasi substansial dari banyaknya anak muda atau individu Muslim yang terjerumus ke dalam tatanan yang dianggap lebih benar, misalnya ISIS, Islam revolusioner yang dinilai memiliki penilaian yang tepat dibandingkan dengan perspektif sekolah umum untuk kepentingan pelajaran Islam. Ada juga orang-orang yang terjerumus ke dalam budaya barat jauh dari standar yang ketat, misalnya: gaya dan gaya di kalangan anak muda, perilaku kebarat-baratan, dll. Mengingat keajaiban yang terjadi, sangat mungkin diputuskan bahwa tingkat kepercayaan di kalangan usia yang lebih muda mulai berkurang.

Dalam Bidang Akhlak

Segera, kita melihat banyak keajaiban, khususnya alamat penghinaan yang berbeda yang sekarang meluap. Hal ini dapat kita lihat melalui media online, media cetak dan media elektronik. Hal ini dilakukan demi agama, misalnya: akhir-akhir ini ada dorongan untuk memasukkan agama ke dalam kepentingan politik, misalnya: mewajibkan semua perintis beragama Islam dan ada tuntutan kasus pencemaran nama baik oleh pihak lain dan sebagian lagi. Tidak hanya itu, banyak faktor yang mempengaruhi, khususnya berkembangnya sensasi su'udzon di antara umat manusia meskipun sebenarnya mereka adalah agama yang sama.

Dalam Bidang Ibadah

Pandangan Aidh Al-Qorni dalam kitab La Tahzan, bahwa kita semua sebagai umat Islam akan menyerahkan segala jenis masalah kepada Allah, bertawakal kepada-Nya, beriman sepenuhnya atas seluruh jaminan-Nya, puas dengan apa yang dikerjakannya, memiliki pertimbangan besar tentang dia dan berdiri diam. Ketekunan, bantuannya adalah konsekuensi dari keyakinan terbaik dan sifat paling mulia dari seorang penyembah. Ketika seorang pekerja tenang bahwa apa yang akan terjadi bermanfaat bagi dirinya sendiri dan ia menggantungkan setiap persoalan hanya kepada Allah, maka pada saat itu ia akan mendapatkan pemeriksaan, jaminan, kecukupan dan pertolongan dari Allah SWT.

Contohnya seperti maraknya kasus bunuh diri, penipuan yang marak terjadi, narkoba yang marak terjadi belakangan ini dinilai dari kepribadian dan keimanan pelakunya yang tidak cukup kuat untuk bersandar kepada Allah / amanah. Hal ini dikarenakan generasi muda masih terombang-ambing oleh situasi baru yang dapat memberikan kesenangan di dunia dan dianggap gaul. Dari fenomena yang terjadi, diperlukan sikap amanah untuk introspeksi diri dari pengaruh luar yang berdampak negatif bagi kehidupan kita.

Kesimpulan

Nilai-nilai ajaran Islam yang terkandung dalam kitab La Tahzan karya Aidh Al-Qarni dimana terdapat keutamaan, nilai-nilai keyakinan dan sifat-sifat cinta yang dianut melalui strategi sumber-sumber hukum Islam, khususnya Al-Qur'an dan Al-Qur'an. -Hadis. Buku ini memuat inspirasi para pembacanya, khususnya bagi kaum muda yang intinya memiliki pilihan untuk menanamkan dan menerapkan sifat-sifat pendidikan Islam rasionalistik, yang berarti melakukan sifat-sifat ketuhanan dan sifat-sifat manusia, pergaulan dengan Tuhan dan pergaulan dengan individu, dalam buku ini ada kualitas instruktif. Islam yang meliputi: 1) Aspek Iman 2) Aspek Akhlak 3) Aspek Ibadah 4.) Aspek Nilai Kebangsaan. Sifat-sifat ajaran Islam di atas jika dapat dilakukan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari, maka hasilnya akan berdampak positif. Baik terhadap hubungan dengan Tuhan, sama seperti dengan individu manusia dan dengan alam semesta.

Relevansi nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam buku La Tahzan karya Aidh Al Qarni dalam kehidupan masa kini, dapat ditandai dengan banyaknya minat para pembaca buku La Tahzan dari kalangan remaja, selain itu isi dari buku la Tahzan ini dapat diaplikasikan pada buku tersebut didalam pendidikan formal maupun di masyarakat. Sedangkan di kalangan masyarakat umum, buku ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan yang mempunyai kualitas bagus bagi pembacanya disemua kalangan usia yang khususnya untuk remaja. Salah satunya contoh adalah pada aspek akhlak yang dapat menjadikan manusia dalam kehidupan sehari-hari akan menjaga tutur kata maupun perbuatannya.

References

  1. Arifin,Muzayyin. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2016
  2. Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam ,Jakarta: Bumi Aksara, 2012.
  3. Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an, Surakarta: Ziyad Book, 2014.
  4. Daradjat,Zakiah , Problema Remaja di Indonesia, Jakarta: Bulan Bintang, 1987.
  5. M. Musfiqon,“Metodologi Penelitian Pendidikan’, Sidoarjo: Prestasi Publikasi,2012.
  6. Saputra, Adriyanas “Pola Pemikiran Aidh Al Qarni Dalam Menafsirkan A l Qur’an Studi
  7. Analisis Terhadap Tafsir Al Muyassar
  8. Topikin, Nilai-nilai Pendidikan Islam Dalam Buku”La Tahzan” karya Aidh Al-Qarni. IAIN Salatiga , Skripsi S-1, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Islam IAIN Salatiga, 2017
  9. Aidh Al Qarni, La Tahzan, Qisthi Press:Jakarta,2004.
  10. Syarifuddin. Zakiah, Konsep Pendidikan Islam dalam Buku La Tahzan Terhadap Perkembangan Jiwa Remaja. Institut Ilmu Al-qur’an Jakarta , Skripsi S-1, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah: 2016.
  11. Kurniawati, Nia. Pembelajaran Akidah Akhlak Dan Korelasinya Dengan Peningkatan Akhlak Al-Karimah Peserta Didik. Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 0 6 No.12, Januari 2017.