Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Education
DOI: 10.21070/acopen.6.2022.2407

Online Learning Strategies during the Covid-19 Outbreak in the Pie Study Program on Campus


Strategi Pembelajaran Daring di Masa Wabah Covid-19 Pada Program Studi Pai Di Kampus

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Pembelajaran Pembelajaran Daring

Abstract

This article aims to add to the scientific treasures of online learning strategies during the covid-19 outbreak in the PAI study program at Muhammadiyah University of Sidoarjo, making it easier for readers to find references about this article. The research approach in this article is descriptive qualitative with data obtained from observations, interviews and documentation in the field. The results of this study found that the online learning strategy during the covid-19 outbreak in the PAI study program at the University of Muhammadiyah Sidoarjo, namely learning focused on online learning applications with a student center approach, teacher center and stimulus response and paying attention to 4 stages, namely determining time management, preparing technology needed, study seriously and maintain communication.

Pendahuluan

Virus covid-19 telah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia yang terkena dampak sejak awal bulan maret 2020. Pemerintah Indonesia dengan cepat menindak lanjuti kasus tersebut. Salah satu tindakan yang dilakukan pemerintah adalah menerapkan Social Distancing untuk meminimalisir penularan virus tersebut. [1] Secara sederhana social distancing yaitu pembatasan sosial yang berarti membuat jarak antara diri sendiri dengan orang lain. Termasuk juga penundaan acara-acara besar, seperti pertemuan masyarakat, hibuan, olahraga dan bisnis. Secara sederhana social distancing yaitu pembatasan sosial yang berarti membuat jarak antara diri sendiri dengan orang lain. Termasuk juga penundaan acara-acara besar, seperti pertemuan masyarakat, hiburan, olahraga dan lain-lain. [2]

Dampak dari virus covid-19 tersebut, menyebabkan kemerosotan dalam jumlah yang besar dalam perekonomian Indonesia, menjatuhkan nilai rupiah, meningkatkan harga bahan dan barang, terutama alat-alat kesehatan. Hal tersebut juga berdampak pada sistem pendidikan di Indonesia yang menyebabkan pemerintah memutuskan untuk menutup sekolah maupun perguruan tinggi. Kemudian Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengeluarkan Surat Edaran Kementrian Direktorat Pendidikan Tinggi No. 1 Tahun 2020. [3]

Kondisi ini tentu tidak mudah dilalui oleh masyarakat, kegiatan belajar dari rumah yang diterapkan oleh masyarakat menyebabkan dosen dan mahasiswa kehilangan kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain dalam menjalin hubungan sosial. Salah satu cara dalam mengatasi pembelajaran yang mengubah sistem pembelajaran dirumah adalah dengan menggunakan sistem pembelajaran daring (online). Dimana pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan perangkat elektronik masing-masing seperti smartphone, laptop/komputer, tablet perangkat elektronik lainnya.

Dengan adanya perubahan strategi belajar tentunya juga dilengkapi dengan media belajar yang baru. Media sebagai pendukung berjalannya kegiatan pembelajaran daring dengan lancar dan stabil yang dibantu oleh jaringan internet pada perangkat yang digunakan. Peran media pembelajaran sebagai sumber dan sarana belajar serta perantara dalam penyampaian informasi sangat penting dalam penggunaan sistem pembelajaran daring.

Sehubungan dengan Surat Edaran Kementrian Direktorat Pendidikan berdampak pada masa belajar Mahasiswa yang seharusnya berakhir pada semester genap akan diperpanjang lagi menjadi satu semester. Oleh sebab itu rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo juga mengeluarkan SK mengenai perkuliahan daring. Sehingga dampak signifikan yang dirasakan oleh Mahasiswa Pendidikian Agama Islam yaitu dilaksanakannya pembelajaran secara Daring di rumah masing-masing melalui aplikasi yang tersedia. Diberlakukannya pembelajaran daring ini gunanya untuk memutus mata rantai covid-19 yang sampai saat ini belum selesai. Pembelajaran ini dapat berupa e-learning. Aplikasi e-learning ini dapat memfasilitasi Mahasiswa dalam pembelajaran daring yang dapat diterapkan sebagai aktivitas pelatihan dan pembelajaran serta proses belajar mengajar secara formal maupun informal. [4]

Pembelajaran Daring yang diwujudkan e-learning (pembelajaran elektronik) ini melingkupi berbagai macam aplikasi dan proses belajarnya seperti computer-based learning pembelajaran yang terfokus pada komputer sebagai media dalam pembelajaran, webbased learning penggunaan website yang berorientasi pada kegiatan pembelajaran di dalamnya terdapat aktivitas berdiskusi atau membaca, virtual classroom ini digunakan pada saat pembelajaran jauh proses pembelajarannya ini dipandu oleh dosen tanpa harus bertatap wajah secara langsung, virtual Zoom merupakan salah satu aplikasi yang banyak digunakan di Perguruan Tinggi yang menjadi salah satu platform dalam menjembatani dosen dan mahasiswa dalam masa pandemi saat ini, serta aplikasi lainnya. Dari kegiatan pembelajaran daring dilakukan sebagai pengganti kegiatan pembelajaran secara offline atau tatap muka. [5] Pembelajaran Daring ini berpusat pada kuota internet. Kendala yang biasanya dikeluhkan dari Mahasiswa yaitu membutuhkan kuota yang lebih banyak untuk melaksanakan daring dikarenakan adanya interaksi antara mahasiswa serta dosen dalam pembelajaran tersebut yang tidak berpusat kepada dosen saja namun kepada mahasiswa Pendidikan Agama Islam juga.

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo merupakan salah satu perguruan tinggi yang melaksanakan pembelajaran daring karena berada di tengah kota Sidoarjo yang terdampak covid-19. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi pembelajaran daring di masa wabah covid-19 pada program studi PAI di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, penelitian lapangan dengan jenis penelitian kualitatif karena bersifat memberikan deskripsi secara naturalistik tentang sebuah peristiwa yang sedang terjadi. [6]

Subjek dan Lokasi

Subjek penelitian dalam penelitian ini meliputi kaprodi PAI, dosen PAI dan mahasiswa. Adapun lokasi penelitian yakni berlokasi di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitan ini adalah data kualitatif. Data kualitatif merupakan data yang dalam penelitiannya tidak berhubungan dengan angka. [7] Adapun data kualitatif dalam penlitian ini ialah, gambaran umum obyek penelitian, data dosen pengampu, visi dan misi program studi PAI.

Sementara sumber data dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder, sebagai berikut:

  1. Data Primer : catatan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi
  2. Data sekuder : bahan pustka, literatur, penelitian terdahulu serta buku yang menjadi pendukukung data primer dalam penelitian ini.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menjadi hal yang paling penting dalam peneltian ini. Oleh sebab itu teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggnakn teknik wawancara, observasi dan dokumentasi.

Teknik Analisis dan Interpretasi Data

Menggunakan kualiattaif deskriptif, hasilnya di gambarkan dengan kata-kata sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan. Adapun tahapan dalam analisis data antara lain:

  1. Reduksi data

Dalam proses pengumpulan data dalm penelitian ini melaui wawancara dan observasi. Adapun hasil data yang diperoleh berupa tulisan maupun tidak tertulis seperti berupa foto.

  1. Penyajian data

Dalam penyajian data yang sudah didapatkan berupa narasi yang kamudian diambil kesimpulan. Adapun data yang disajikan berupa narasi.

  1. Penariakan Kesimpulan dan tindakan verifikasi data

Setelah melalui beberapa tahap guna mengumpulkan data yang kemudian dianalisis dan disimpulkan hingga dapat ditarik sebuah benang merah oleh peneliti yang sesuai dengan tujuan awal penelitian ini.

Pembahasan

Strategi Pembelajaran Daring

Dengan berubahnya sistem pembelajaran dari luring ke daring, maka berpengaruh juga terhadap strategi pembelajaran yang digunakan. Jika strategi yang digunakan sebelumnya menggunakan metode ceramah, diskusi, metode pemecahan masalah dan strategi penugasan yang lainnya, maka pada masa pandemi Covid-19 dosen juga mengubah strategi pembelajaran tersebut.

Berdasarkan paparan data berupa observasi dan wawancara, menunjukkan bahwa strategi pembelajaran daring yang diterapkan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo menggunakan aplikasi e-learning Umsida dan WatsApp. Pendekatan strategi pembelajaran daring disesuaikan dengan inovasi dosen mata kuliah masing-masing yang menuntut mahasiswa untuk mencari sumber belajar yang lebih luas dengan memanfaatkan teknologi yang ada.

Permasalahan ini hampir sama dengan teori yang dikemukakan oleh Dick dan Carey tentang strategi pembelajaran yang membahas tentang komponen-komponen dari suatu set materi yang kegiatan di dalamnya menggunakan metode dan pemanfaatan beberapa sumber daya atau kekuatan dalam suatu pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu. [8] Hal ini menunjukkan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar strategi pembelajaran mempunyai peran penting. Artinya strategi dalam pembelajaran daring diperlukan untuk mendukung lancarnya kegiatan pembelajaran dan berpengaruh dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Keefektifan Pembelajaran Daring

Efektifitas dalam pembelajaran daring merupakan sebuah tolak ukur keberhasilan dari proses interaksi dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Keefektifan program pembelajaran tidak hanya ditinjau dari segi tingkat prestasi belajar saja, melainkan harus pula ditinjau dari segi proses dan sarana penunjang. Efektivitas metode pembelajaran merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan tingkat keberhasilan dari suatu proses pembelajaran. Keefektifan dapat diukur dengan melihat minat peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran.

Dalam konteks kegiatan pembelajaran, perlu dipertimbangkan efektivitas artinya sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai sesuai harapan. Ciri-ciri keefektifan program pembelajaran adalah berhasil mengantarkan mahasiswa mencapai tujuan-tujuan instruksional yang telah ditentukan, memberikan pengalaman belajar yang atraktif, melibatkan mahasiswa secara aktif, sehingga menunjang pencapaian tujuan instruksional dan memiliki sarana-sarana yang menunjang proses belajar mengajar.

Indikator sesuatu bisa dikatakan efektif apabila mencapai sasaran yang diinginkan, baik dari segi tujuan pembelajaran maupun prestasi siswa yang maksimal. Beberapa indikator keefektifan pembelajaran adalah ketercapaian ketuntasan belajar, ketercapaian keefektifan aktivitas siswa (yaitu pencapaian waktu ideal yang digunakan peserta didik untuk melakukan setiap kegiatan yang termuat dalam rencana pembelajaran), ketercapaian efektivitas kemampuan pendidik mengelola pembelajaran dan respon peserta didik terhadap pembelajaran yang positif. Pada konteks ini, efektivitas pembelajaran merupakan suatu ukuran keberhasilan dari proses interaksi dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Keefektifan pembelajaran daring di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo belum bisa dikatakan efektif karena belum mencapai indikator pembelajaran. Karena dalam praktiknya di lapangan ditemukan kendala dalam proses pembelajaran daring seperti mahasiswa yang melewatkan kelas karena gangguan jaringan internet, terlambat mengumpulkan tugas yang harus diupload di sistem. Hal ini membuat konsentrasi belajar menjadi terganggu dan kurang efektif dari segi penerapannya.

Dalam konsep pembelajaran yang dikemukakan oleh Newman & Logam, memiliki empat konsep yaitu: (1) identifikasi dan penetapan tujuan, (2) pertimbangan dan pemilihan cara pendekatan, (3) pertimbangan dan pemilihan langkah, (4) pertimbangan dan tolak ukur keberhasilan sesuai dengan tujuan. Jika salah satu konsep tersebut ada yang hilang atau tidak ada, maka tujuan pembelajaran belum bisa dikatakan berhasil. [9] Dikaitkan dengan permasalahan diatas bahwasannya pembelajaran bisa dikatakan efektif apabila indikator dan konsep pembelajaran terpenuhi, namun dalam permasalahan tersebut masih terbilang belum efektif karena ditemukan kendala didalamnya. Sehingga konsep pembelajaran berpengaruh untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif.

Persepsi Mahasiswa Terhadap Pembelajaran Daring

Pembahasan mengenai persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran daring berpengaruh sangat signifikan, terbukti pada hasil temuan penelitian yang bervariasi. Beberapa temuan yang bervariasi tersebut yakni meliputi kebijakan pembelajaran daring hampir seluruh mahasiswa yang diwawancarai menjawab setuju dengan adanya kebijakan pembelajaran daring. Dari sisi media pembelajaran jawaban mahasiswa sangat beragam karena ada beberapa media pembelajaran yang digunakan selama pembelajaran daring berlangsung. Lebih lanjut peneliti menanyakan lebih efisien mana antara pembelajaran daring dan luring, hampir seluruh mahasiswa menjawab lebih efisien pembelajaran luring karena bisa langsung bertanya kepada dosen dan tidak terbatas. Setelah itu dari segi jam pertemuan, apakah dengan pembelajaran daring juga sama, sebagian mahasiswa menjawab sama dan yang lainnya menjawab tidak.

Kemudian dari segi faktor pendukung, persepsi mahasiswa menjawab adanya bantuan berupa fasilitas kuota internet yang disediakan oleh kampus untuk mendukung lancarnya pembelajaran daring. Untuk persepsi feedback atau umpan balik, tidak semua dosen memberikan feedback. Dari evaluasi pembelajaran, persepsi mahasiswa juga menyampaikan bahwa tidak semua dosen memberikan evaluasi setelah pembelajaran daring selesai. Dan yang terakhir yakni hambatan atau kendala yang ditemui mahasiswa selama proses pembelajaran daring berlangsung, adanya hambatan seperti terkendala sinyal yang sering kurang stabil, kuota internet yang tidak cukup sehingga tidak bisa terhubung kedalam jaringan internet, materi yang kurang bisa dipahami, dosen lebih banyak memberikan tugas dengan waktu yang mepet serta adanya miss komunikasi dengan dosen. Hal tersebut membuat pembelajaran menjadi kurang maksimal. Persepsi-persepsi tersebut berpengaruh positif terhadap pembelajaran daring yang dilakukan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo untuk dikaji ulang oleh pihak fakultas, sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran yang baik.

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dikaji oleh Gunawan Raimanu dengan mengetahui preferensi mahasiswa, diharapkan para dosen terutama pihak Fakultas dapat memanfaatkan berbagai media dan menemukan strategi yang tepat untuk meningkatkan ketertarikan mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran daring. Dengan demikian, akan turut meningkatkan pula berbagai kompetensi mahasiswa sehingga tujuan dari pembelajaran dapat dicapai. [10]

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terkait Strategi Pembelajaran Daring Di Masa Wabah Covid-19 Pada Program Studi PAI di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yakni pembelajaran fokus pada aplikasi pembelajaran online dengan pendekatan student center, teacher center dan stimulus respon dan memperhatikan 4 tahapan yakni menentapkan manajemen waktu, mempersiapkan teknologi yang dibutuhkan, belajar dengan serius dan menjaga komunikasi.

Keefektifan pembelajaran daring pada proram studi PAI di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo bahwasannya bisa dikatakan belum berjalan efektif. Kendala yang dirasakan oleh mahasiswa meliputi pemahaman materi yang kurang karena pendidik hanya memberikan penugasan, gangguan jaringan internet, adanya kejenuhan, keterbatasan penguasaan teknologi, keterbatasan sarana prasarana dan biaya kuota internet karena tidak semua mahasiswa mendapatkan fasilitas kuota internet yang diberikan oleh kampus.

Persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran daring pada prodi PAI di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo ada beberapa persepsi yakni persepsi kebijakan pembelajaran daring, efisiensi pembelajaran daring, persepsi jam pertemuan antara pembelajaran daring dan luring, kemudian faktor pendukung, feedback dari dosen, evaluasi serta hambatan dari pembelajaran daring.

References

  1. Pratiwi, Ericha Windhiyana. “Dampak Covid-19 Terhadap Kegiatan Pembelajaran Online di Sebuah Perguruan Tinggi Kristen di Indonesia”, Perspektif Ilmu Pendidikan, 2020.
  2. Kementrian Kesehatan, (Maret, Tahun 2020), http://www.padk.kemkes.go.id/health/read/2020/03/19/15/apakah-social-distancing-itu.html diakses 22 Juni 2020.
  3. Kemendikbud. (2020). Surat Edaran Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) di Perguruan Tinggi, Kementrian dan Kebudayaan. https://elektro.uai.ac.id/http-lldikti3-kemdikbud-go-id-v6-2020-04-21-surat-edaran-direktur-jenderal-pendidikan-tinggi-kementerian pendidikan-dan-kebudayaan-nomor-1-tahun-2020-tentang-pencegahan-penyebaran-corona-virus-disia/ diakses 24 Juni 2020.
  4. Darmawan, D. Pendidikan teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012.
  5. Suryati, “Sistem Manajemen Pembelajaran Online Melalui E-learning”. Jurnal Raden Fatah, 2018.
  6. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
  7. Musfiqon, M. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2012.
  8. Nasution, Muhammad Irwan Padli. “Strategi Pembelajaran Efektif Berbasis Mobile Learning Pada Sekolah Dasar”. Jurnal Iqra’. 2016.
  9. Hidayat, Isnu. 50 Strategi Pembelajaran Populer. Yogyakarta: Diva Press, 2019.
  10. Raimanu, Gunawan. “Persepsi Mahasiswa Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sintuwu Maroso)”. Jurnal Ekonom. 2020.