Abstract
This study aims to improve the speaking ability of children aged 5-6 years in Mutiara Hati Krian Sidoarjo Kindergarten through storytelling method assisted by picture card media. This type of research is Classroom Action Research (CAR) which is carried out in two cycles with three meetings in each cycle. The data collection technique used is descriptive quantitative and descriptive qualitative. The indicator of success in this study is if the average value of children's speaking ability through storytelling method assisted by picture card media has reached the very well developed criteria (BSB) with a percentage of 75%-100%. The results of this study indicate an increase in children's speaking skills through storytelling methods assisted by picture card media at Mutiara Hati Krian Sidoarjo Kindergarten gradually from pre-cycle, first cycle and second cycle. This is evidenced by the increase in the average speaking ability of children in the pre-cycle by 33%, increasing to 58% in the first cycle of action and reaching 92% in the second cycle of action. The results of this study are expected to provide information to institutions that handle early childhood or the general public who need information about the application of picture card-assisted storytelling methods to improve speaking skills in children aged 5-6 years. Keywords - Speaking Ability, Storytelling Method, Cards Picture
Pendahuluan
Anak yang sedang tumbuh dan berkembang mengkomunikasikan kebutuhuan, pikiran, dan perasaannya melalui bahasa dengan kata-kata yang mempunyai makna. Cara anak mengekspresikan bahasanya akan berpengaruh pada aspek perkembangan yang lain yaitu sosial-emosional, kognitif, motorik dan seni. Kecakapan anak dalam menggunakan bahasa dalam proses berfikir akan membantu anak memecahkan berbagai masalah yang akan timbul di kehidupannya. Berbicara adalah salah satu kemampuan berbahasa yang harus dikuasai oleh anak usia dini. Dalam hal berbicara, seseorang dituntut untuk dapat berkomunikasi menggunakan lisan dan bunyi artikulasi dan kata yang tepat untuk dapat dipahami oleh orang lain.
Metode bercerita memiliki alasan yang efektif untuk diterapkan pada anak usia dini dalam mengembangkan kemampuan bahasanya karena dapat menguasai kelas dengan baik dan anak terlihat antusias saat mendengarkan guru bercerita di depan kelas.
Media pembelajaraan merupakan alat atau sumber belajar fisik yang digunakan orang atau pendidik untuk menyalurkan informasi atau materi untuk dapat merangsang pikiran anak agar tertarik untuk belajar. Media ini dapat dijadikan alat dan bahan untuk bermain dan belajar sebagai sumber pengetahuan, kemampuan, dan menentukan sikap karena anak usia dini sedang berada pada tahap pra operasional konkrit. Dalam penelitian ini media pembelajaran yang digunakan adalah kartu gambar untuk membantu dalam kegiatan peningkatan kemampuan berbicara.
Metode Penelitian
Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK yang merupakan suatu bentuk refleksi berupa tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki serta meningkatkan pembelajaran di kelas menjadi lebih baik, efektif, inovatif, dan profesional.
Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam beberapa siklus yang memiliki tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran, serta memberdayakan guru dalam memecahkan masalah di kelas khususnya dalam hal peningkatan kemampuan berbicara melalui metode bercerita berbantuan kartu gambar pada anak usia 5-6 tahun di TK Mutiara Hati Krian.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus pada semester genap tahun ajaran 2020/2021. Dalam 1 siklus terdapat 3 kali pertemuan. Jika pada siklus pertama peningkatan kemampuan berbicara anak belum tercapai, maka akan dilakukan siklus kedua sehingga dalam 2 siklus dilakukan selama 6 kali pertemuan.
Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di TK Mutiara Hati Krian dengan alasan karena merupakan tempat peneliti mengajar sehingga peneliti mengetahui kondisi anak di sekolah tersebut.
Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah anak kelompok B dengan rentang usia 5-6 tahun di TK Mutiara Hati Krian yang berjumlah 14 anak. Obyek pada penelitian ini adalah kemampuan berbicara anak usia 5-6 tahun yaitu kelompok B.
Teknik Pengumpulan Data
-
Observasi
- Observasi
- Wawancara
- Dokumentasi
Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kualitatif dan analisis data kuantitatif. Data kualitatif dalam penelitian ini adalah data dari observasi selama proses belajar mengenai kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita berbantuan media kartu gambar. Sedangkan data kuantitatif dalam penelitian ini merupakan hasil prosentase dari kemampuan berbicara anak menggunakan statistik.
Indikator Penilaian
Bahasa (Mengungkapkan Bahasa):
- Dapat menjawab pertanyaan dengan sesuai
- Dapat menceritakan kembali sebagian cerita yang telah diperdengarkan
- Dapat menyusunkalimatsederhanadalammenceritakansuatupengalamanataukejadian
Hasil dan Pembahasan
Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian yang didapatkan adalah :
Pra Siklus
Peneliti melakukan penelitian tindakan kelas pada tanggal 25 Maret 2021 sampai dengan 27 Maret 2021. Peneliti mengamati proses pembelajaran di TK Mutiara Hati Krian khususnya pada kelompok B yang akan dilakukan penelitian dari awal pembelajaran yaitu masuk kelas pukul 07.00 hingga 10.00 WIB dengan temuan masalah yaitu rendahnya kemampuan berbicara pada anak usia 5-6 tahun. Dengan memperhatikan pada hasil yang diperoleh pada kegiatan prasiklus melalui keseluruhan indikator kemampuan berbicara, maka dapat dilihat bahwa kemampuan berbicara pada anak usia 5-6 tahun di TK Mutiara Hati Krian memiliki skor ketuntasan sebesar 33% yang artinya 67% anak memiliki nilai yang rendah.
Siklus I
peneliti bersama guru kelas menyusun kegiatan pembelajaran yang telah dirangkum dalam RPPH serta menyesuaikan beberapa indikator yang telah dikembangkan dalam meningkatkan kemampuan berbicara menggunakan metode bercerita berbantuan media kartu gambar. Dalam penggunaan metode bercerita berbantuan media kartu gambar ini anak melakukan kegiatan bercerita menggunakan media kartu gambar yang disajikan oleh guru sesuai gambar secara berkelompok. Berdasarkan pengamatan dari hasil observasi pada penerapan metode bercerita berbantuan media kartu gambar menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar anak sebesar 58%. Nilai ini mengalami kenaikan sebesar 25% dari nilai rata-rata semula pada pra siklus yaitu sebesar 33%.
Siklus II
Perencanaan dalam tindakan siklus II merupakan hasil dari refleksi siklus I dengan membentuk dan merencanakan sesuatu yang baru. Kemudian dalam kegiatan pembelajaran dengan media kartu gambar dan metode bercerita di lakukan secara individu untuk menguku rkemampuan berbicara anak secara individu ketika proses bercerita dan meningkatkan kemampuan berbicara anak secara maksimal. Pada kegiatan siklus II peneliti menekankan pada kemampuan individu dalam menyampaikan bahasa secara lisan dengan metode bercerita berbantuan media kartu gambar yang disesuaikan dengan pengalaman anak masing-masing. Berdasarkan pengamatan pada penerapan metode bercerita berbantuan media kartu gambar pada kelompok A pada siklus II diperoleh adanya peningkatan pada siklus II yaitu rata-rata hasil belajar anak sebesar 92%.
Pembahasan
Pada kegiatan pembelajaran setiap harinya, sampai hingga prasiklus di Kelompok B dilakukan belum pernah diterapkannya metode bercerita berbantuan media kartu gambar yang membuat peneliti pada saat siklus I sedikit mengalami kesulitan dalam menerapkan pembelajaran bercerita dengan media kartu gambar. Selain itu, penerapan metode bercerita berbantuan media kartu gambar secara berkelompok membuat guru kesulitan dalam hal mengambil nilai kemampuan berbicara anak secara individu karena anak yang kurang aktif enggan untuk mendapat giliran dalam bercerita. Anak yang kurang percaya diri dan malu-malu bahkan tidak mau untuk mendapat giliran karena anak merasa tidak mampu untuk mengutarakan maksud yang hendak anak sampaikan atau kesulitan dalam menyampaikan maksud. Hal ini membuat anak yang terlihat unggul yang selalu mendapat giliran dari temannya untuk bercerita dan menjawab pertanyaan dari peneliti sehingga menyulitkan peneliti dan guru dalam menilai kemampuan anak secara individu berdasarkan indikator. Selain itu juga ketersediaan waktu dan kartu gambar yang terbatas membuat anak tergesa-gesa dalam menyampaikan cerita menggunakan kartu gambar. Pada siklus I ini anak-anak mendapatkan skor rata-rata 2-3 padasetiapindikator.
Pada siklus II pembelajaran yang terjadi adalah anak-anak lebih konsentrasi dan sudah mampu mengikuti pembelajaran dengan tertib dan baik. Sebagian besar anak mau dan percaya diri untuk bercerita mengenai pengalamannya berdasarkan kartu gambar yang anak pilih. Ditambah pula waktu dan kartu gambar yang ditambahkan sehingga membuat anak menjadi lebih tenang dalam bercerita berbantuan media kartu gambar dan lebihvariatif. Hal ini membuat guru dan peneliti semakin mudah menilai kemampuan berbicara anak secara individu. Dengan demikian rencana pembelajaran pada siklus II yang sebelumnya sudah direncanakan dapat berlangsung sebagaimana yang diinginkan penelitidan mencapai keberhasilan. Hal ini juga ditunjang dengan jurnal penelitian yang dilakukan oleh Adzani Novita Amalia Rani bahwa dengan menerapkan metode bercerita berbantuan media kartu gambar efektif untuk mengembangkan kemampuan berbicara anak.
KUTIPAN TEKS ARTIKEL DAN DAFTAR REFERENSI
Kemampuan Berbicara
Kemampuan adalah potensi seseorang yang merupakan bawaan sejak lahir serta dipermatang dengan adanya pembiasaan dan latihan, sehingga ia mampu melakukan sesuatu.
Kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, atau menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Sebagai perluasan dari batasan ini dapat dikatakan bahwa bicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar (audible) dan yang kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia demi maksud dan tujuan gagasan-gagasan atau ide-ide yang dikombinasikan.
Perkembangan kemampuan bahasa anak usia 4-5 tahun, kreativitas anak dalam berbahasa makin berkembang, ia sudah dapat berpuisi, bercerita, dan menghadirkan rasa malu, rasa salah, dan memiliki istilah untuk situasi-situasi tertentu [1]-[2]-[3].
Metode Bercerita
Metode pembelajaran adalah suatu cara atau prosedur yang ditempuh pendidik dalam mengelola pembelajaran yang efektif dan efisien.
Bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan kepada orang lain dengan alat tentang apa yang harus disampaikan dalam bentuk pesan, informasi, atau hanya sebuah dongeng yang dikemas dalam bentuk cerita yang dapat didengarkan dengan rasa menyenangkan [4]-[5].
Media Kartu Gambar
Menurut bahasa latin kata media berasal dari kata medius yang secara harfiah berarti pengantar, tengah atau perantara. Media juga berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk kata jamak dari medium, yang menurut harfiah artinya pengantar atau perantara, yaitu pengantar atau perantara antara penerima pesan dengan sumber pesan.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.
Kartu gambar yaitu kartu yang berisi kata-kata dan terdapat gambar. Kartu gambar adalah sekumpulan gambar terpisah yang memuat satuan-satuan gambar serta mewakili serentetan cerita [6]-[7]-[8].
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
PTK diartikan sebagai penyelidikan yang sistematis (sistematic inquiry) yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah untuk mengetahui praktek pembelajarannya. Secara lebih luas penelitian tindakan kelas diartikan sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik [9]-[10].
KESIMPULAN
Metode bercerita berbantuan media kartu gambar mampu meningkatkan kemampuan berbicara anak usia 5-6 tahun di TK Mutiara Hati Krian Sidoarjo.
References
- Ahmad Susanto. 2014. Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar dalam Berbagai Aspeknya. Jakarta : Kencana.
- Henry G. Tarigan. 2008. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa Bandung.
- Martini Jamaris. 2015. Kesulitan Belajar: Perspektif, Asesmen, dan Penanggulangannnya bagi Anak Usia Dini dan Usia Sekolah. Bogor : Ghalia Indonesia.
- Suharsimi Arikunto. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
- Ahmad Susanto. 2017. Pendidikan Anak Usia Dini: Konsep dan Teori. Jakarta : Bumi Aksara.
- Lilis Madyawati. 2016. Strategi Pengembangan Bahasa pada Anak. Jakarta : Prenamedia Group.
- Zulkifli L. 2012. Psikologi Perkembangan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
- Azhar Arsyad. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers.
- Anas Salahudin. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Pustaka Setia.
- Elizabeth B. Hurlock. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan: Erlangga.