Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Education
DOI: 10.21070/acopen.6.2022.2337

Difficulties of Elementary School Students in Writing Poetry


Kesulitan Siswa Sekolah Dasar dalam Menulis Puisi

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Menulis puisi Kesulitan Siswa Siswa SD

Abstract

This study aims to describe the difficulties of elementary school students in writing poetry and to describe the factors of the difficulties of elementary school students in writing poetry. This study describes descriptively the difficulties of students in writing poetry. The method of data collection in the core research is carried out by means of a literature study method that has been studied and analyzed by the researchers themselves. The results obtained from this study are that students have difficulty determining the title/idea or theme in writing poetry, students have difficulty making rhythmic words, students have difficulty making imaginative sentences, students have difficulty making diction words or sentences. Meanwhile, the factors that make it difficult for students to write poetry are external factors, namely the teacher has not used innovative learning strategies, approaches, models and methods, and, the teacher has not used innovative learning media.

Pendahuluan

Pentingnya bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi nasional, hal tersebut tercantum Dalam undang-undang RI No .20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bab VII Pasal 33 Ayat 1. Menurut Alwi dkk, selain itu bahasa indonesia juga merupakan bahasa nasional yang telah dinyatakan dalam sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang berbunyi “ kami poetra poetri Indonesia mendjoendjong bahasa persatoean, Bahasa Indonesia. Sehingga hal tersebut menjadikan bahasa Indonesia dimasukkan dalam kurikulum nasional sebagai mata pelajaran yang diajarkan secara formal yaitu mata pelajaran bahasa Indonesia. Menurut Hamsa mengatakan salah satu pentingnya bahasa Indonesia dalam pendidikan diwujudkan adanya mata pelajaran pada jenjang pendidikan formal yaitu mata pelajaran bahasa Indonesia. Selanjutnya, menurut Sumarwati dan Anindyarini dkk., mengatakan pembelajaran bahasa Indonesia secara formal diberikan kepada siswa sekolah dasar mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Pandangan tersebut menunjukkan bahwa pentingnya pembelajaran bahasa Indonesia diajarkan sejak dini pada siswa.

Pada pembelajaran bahasa Indonesia dalam kompetensi mengapresiasi sastra diajarkan dalam bentuk menulis puisi. Gunatama menjelaskan bahwa menulis puisi ialah suatu kegiatan dalam rangka mengapresiasi karya sastra dengan mengungkapkan ide dan gagasan melalui pikiran dan perasaan secara imajinatif oleh penyair, yang dilakukan dengan menyusun dan mengkonsentrasikan kekuatan bahasa melalui struktur batin dan fisik. Zainudin mengatakan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia dalam kompetensi menulis puisi di sekolah dasar (SD) ialah mengembangkan dan menggali kompetensi siswa dalam mengapresiasi sastra, serta melatih keterampilan menggali nilai-nilai sastra. Lebih lanjut, Zainudin mengatakan tujuan secara spesifik pembelajaran menulis puisi pada siswa sekolah dasar yaitu mengajarkan siswa untuk bermain kata-kata, memperkaya kosakata yang indah, menafsirkan dunia dengan cara yang khas dan imajinatif. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa kompetensi menulis puisi sangat diperlukan bagi siswa sekolah dasar.

Namun, pada kenyataan di lapangan ditemukan banyaknya siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis puisi. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya penelitian menurut Herlina, dkk. yang menyatakan bahwa kesulitan siswa dalam menuis puisi disebabkan karena adanya kesulitan, seperti siswa kesulitan untuk menuangkan ide atau gagasan, siswa masih kurang mampu dalam menguasai bahasa dan kosakata dalam bentuk tulisan, siswa kurang minat dalam pembelajaran menulis puisi.. Menurut Ni Putu, kesulitan yang dialami siswa dalam menulis puisi yaitu: 1) siswa sulit dalam merangkai kosa kata menjadi sebuah karangan, 2) kebanyakan siswa ragu dalam mengekspresikan idenya dalam bentuk karangan, 3) banyak terdapat kesalahan penulisan huruf dan EYD ( Ejaan Yang Di Sempurnakan ).

Berdasarkan beberapa studi dan penjelasan diatas, kemampuan menulis puisi siswa sekolah dasar masih mengalami kendala. Hal tersebut apabila dibiarkan dapat berdampak pada keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan. Artinya hal tersebut juga berdampak secara langsung pada hasil belajar peserta didik dalam mempelajari materi pembelajaran menulis puisi. Dalam hal ini, perlunya studi mengenai kesullitan siswa sekolah dasar dalam menulis puisi. Maka dari itu, peneliti melakukan penelitian tentang kesulitan siswa sekolah dasar dalam menulis puisi.

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. penelitian ini meggambarkan secara deskriptif mengenai kesulitan siswa dalam menulis puisi. Pada penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif melalui metode penelitian studi literatur (literatur review) atau disebut penelitian kepustakaan (library research). Sugiyono mengatakan studi pustaka atau studi literatur ialah suatu kegiatan penelitian yang dilakukan melalui kajian ilmiah atau secara teoritis melalui referensi lain yang berkenaan dengn situasi sosial.. Sedangkan menurut Syaodih mengatakan metode studi literatur atau studi kepustakaan adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan mengkaji atau mengumpulkan data pustaka seperti; jurnal ilmiah, buku, majalah, ensklopedia, koran dan dokumen yang digunakan untuk menjawab penelitian.

Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh sebuah data yang baik maka peneliti memerlukan beberapa metode. adapun metode yang digunakan peneliti sebagai berikut :

Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan penelitian ini. Dalam studi literatur peneliti harus mempelajari berbagai artikel, jurnal yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian tersebut. Setelah itu peneliti harus mereview terlebih dahulu baik dari artikel ataupun prosiding seminar nasional.

Pada penelitian ini sumber data diperolah dari karya ilmiah hasil penelitian yang berkenaan dengan topik penelitian yaitu permasalahan siswa sekolah dasar dalam pembelajaran bahasa Indonesia dalam menulis puisi. Sumber data penelitian didapatkan melalui google cendekia (google schoolar) diantaranya sebagai berikut :

Sumber Data Nama Peneliti Judul Penelitian Tahun Sumber
Sumber Data Syarifuddin Mengajarkan Membaca dan Menulis Puisi di Sekolah Dasar 2016 Jurnal Ilmiah Guru, No. 01 Tahun ke XX.
Sumber Data Desi Irawati, Ontang Kurniaman dan Zairul Antosa Analisis Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V SD Negeri 63 Pekanbaru 2017 Jurnal Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Vol. 4 No. é
Sumber Data Said Darnius Kemampuan Menulis Puisi Bebas Kelas V SD Negeri Lamreung Aceh Besar 2017 Jurnal Pesona Dasar, Vol. 1 No. 5.
Sumber Data Florianus Dus Arifian Permasalahan dan Solusi Penulisan Puisi Bebas Siswa SD 2018 Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar, Vol. 2 No. 1.
Sumber Data Irma Suryani dan Rudi Prasetyo Kemampuan Menulis Puisi Bebas Siswa Kelas V Sekolah Dasar 2018 Jurnal Gentala Pendidikan Dasar Vol. 3No. 2.
Sumber Data Rendi Handiwiguna, Fitria Hasanatul Mila dan Dida Firmansyah Pembelajaran Menganalisis Menulis Puisi dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual Imajinatif 2018 Parole: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No. 4.
Sumber Data Berkah Handayani, Widjojoko dan Firman Robiansyah Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menulis Puisi Serta Implikasinya Dalam Pengajaran Bahasa di Kelas IVA SD Negeri Banjarsari 5 Tahun Ajaran 2018/2019 2019 Kalimaya, Vol. 7 No. 2
Sumber Data Windy Oktavia Analisis Kesulitan Menulis Puisi Bebas 2019 Jurnal Pendidikan, Vol. 04 No. 02.
Sumber Data Windy Oktavia, Mudzanatun dan Fajar Cahyadi Analisis Kesulitan Menulis Puisi Bebas Kelas V Semester Genap SD Negeri 4 Jelebo Kabupaten Klaten Tahun Ajaran 2018/2019 2019 Prosiding Seminar Nasional Universitas PGRI Semarang Tahun 2019.
Sumber Data Angela Klaudia Danu Optimalisasi Budaya Literasi Melalui Komunitas Sastra Anak di SD Ruteng 3 Kecamatan Rangka Lembong Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur 2019 Jurnal Rendang Tanah, Vol. 2 No. 1.
Sumber Data Vera Krisnawati dan Nila Mega Marahayu Analisis Kemampuan Awal Siswa dalam Pembelajaran Menulis Puisi 2019 Prosiding Seminar Nasional Universitas Jendral Soedirman Tanggal 19-20 November 2019.
Table 1.Sumber data penelitian

Hasil dan Pembahasan

Hasil Penelitian

1. Faktor-Faktor yang Membuat Siswa Mengalami Kesulitan dalam Menulis Puisi

Berdasarkan analisis data dengan melakukan review dan interprestasi data terhadap sumber data hasil penelitian. Berdasarkan analisis data dari berbagai sumber publikasi jurnal/prosiding ditemukan beberapa permasalahan pembelajaran bahasa Indonesia dalam menulis puisi sekolah dasar dari beberapa penelitian diantaranya:

No. Nama Peneliti Temuan Penelitian
1. Syarifuddin a. Siswa memiliki kemampuan imajinasi yang rendah.b. Rendahnya kosakata yang dimiliki siswac. Minat siswa rendah dalam belajar menulis puisi
2. Zainudin a. Siswa memiliki kemampuan yang rendah dalam berimajinasi dalam menulis puisib. Penguasaan kosakata siswa rendahc. Proses pembelajaran atau penggunaan model dan metode pembelajaran yang digunakan guru kurang sesuai dengan pembelajaran menulis pusis
3. Desi Irawati, Otang Kurniaman, Zariul Antosa a. Motivasi belajar menulis puisi siswa rendahb. Proses pembelajaran yang dilakukan guru membosankan bagi siswa, dimana siswa hanya diberi tugas begitu saja menulis puisi, setelah itu tidak ada pembahasan, sehingga hasil pembelajara menulis puisi masih rendah.
4. Putri Hana Pebriana a.Faktor penyebab siswa kesulitan menulis puisi yaitu metode pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat
5. Florius Darius Arifian a. Rendahnya kemampuan siswa siswa dalam membuat kalimat imajinatif.b. Rendahnya kemampuan siswa dalam membaut kata atau kalimat berirama.c. Rendahnya kosakata yang dimiliki siswa
6. Yukhsan Wahyudi dan Mulasih a. Rendahnya kosakata yang dimiliki siswa.b. Rendahnya motivasi siswa dalam belajar menulis puisic. Model pembelajaran yang digunakan guru dalam menulis puisi kurang kreatif dan komunikatif.
7. Windy Oktavia a. Kemampuan imajinasi siswa rendahb. Penguasaan kosakata siswa rendahc. Proses pembelajaran yang dulakukan kurang maksimal
8. Berkah Handayani, Widjojoko dan Firman Robiansyah (2019) a. Minimnya kosakata yang dimiliki siswa.b. Redahnya kemampuan siswa dalam membuat kata atau kalimat imajinatif.c. Adanya tema dalam menulis puisi menyebabkan siswa kesulitan menentukan ide sesuai tema.
Table 2.

Kesulitan siswa menulis puisi bisa dikarenakan kurangnya kemampuan siswa dalam mengekspresikan ide atau gagasan yang dimilikinya. selain itu, siswa juga kurang dalam menguasai kosakata yang akan digunakan dalam menulis puisi. Kesulitan lainnya juga terdapat pada ejaan kata yang digunakan oleh siswa.

Pembahasan

1. Faktor-Faktor yang Membuat Siswa Mengalami Kesulitan dalam Menulis Puisi

Berdasarkan hasil penelitian, bahwa permasalahan siswa sekolah dasar dalam menulis puisi diantaranya, siswa kesulitan menentukan judul/ide atau tema dalam menulis puisi. Pada pembelajaran menulis puisi salah satu unsur puisi yaitu adanya judul/ide atau tema puisi. Waluyo mengatakan tema pada puisi merupakan suatu gagasan utama yang diungkapkan penyair (penulis puisi). Gagasan utama merupakan hal pertama yang dilakukan seseorang untuk ditulis dalam menulis puisi. Sebab, gagasan, ide atau tema merupakan pedoman siswa sebagai dasar menuliskan bait-bait puisi.

Selanjunya, permasalahan berikutnya yaitu siswa kesulitan membuat kalimat imajinatif dan kalimat diksi. Hasil temuan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan siswa sekolah dasar dalam menulis puisi masih bermasalah. Tarigan mengatakan imajinasi merupakan bagian dari kreatifitas seseorang, maka dalam hal tersebut dalam pembelajaran menulis puisi guru hendaknya mampu memberikan pembelajaran yang menuntun kreatifitas. Lebih lanjut, dalam meningkatkan imajinasi siswa dalam pembelajaran menulis puisi dapat dilakukan dengan menghadapakan siswa pada hal-hal yang kongkret. Menurut Widuroyekti pada siswa sekolah dasar hendaknya pembelajaran menulis puisi dengan mengahdapkan siswa pada sesuatu yang konkret, sehingga memudahkan siswa untuk berimajinasi, sebab hal tersebut pengalaman siswa sendiri. Lebih lanjut, Widuroyekti mengatakan pembelajaran dengan menghadapkan siswa pada hal konkret sesuai tahapan pembelajaran teori kognitif Piaget.

2. Solusi untuk Mengatasi Kesulitan siswa dalam Menulis Puisi

Dalam penulisan puisi khususnya pemilihan diksi, peneliti memiliki beberapa solusi yang dapat diterapkan oleh guru. Solusi yang dapat peneliti berikan pada guru mengenai penulisan puisi oleh siswa dalam hal pemilihan diksi ialah penggunaan variasi pembelajaran. Variasi yang penulis pilih ialah variasi media pandang (visual). Penggunaan media pandang dapat diartikan sebagai penggunaan alat dan bahan ajaran khusus untuk komunikasi, seperti buku, majalah, globe, peta, majalah dinding, film- film strip, tv, radio, recorder, gambar grafik, model, demonstrasi, dan lain-lain.

Media yang penulis usulkan ialah buku dan majalah. Untuk memperkaya kosa kata, guru dapat mengajak siswa untuk membaca buku atau majalah kemudian menggarisbawahi kata yang tampak asing bagi mereka. Rahmaniatul Fithriyah, dalam penelitiannya ia menyebutkan ada tiga tahap dalam mengembangkan menulis puisi, yaitu: mengenal, membayangkan, dan meresapi.

a. Mengenal berarti mengetahui, akan kenal dan akan tahu. Dalam menulis puisi anak harus mengenal esensi puisi itu terlebih dahulu.

b. Tahap membayangkan merupakan tahap saat imajinasi anak dihidupkan dengan cara mereka membayangkan.

c. Meresapi adalah menyerap masuk dalam rongga-rongga, masuk dan melekat. Setelah melihat visual (gambar) dari tema yang telah ditentukan, maka siswa diminta untuk meresapi atau menyerap dengan mendengarkan audio (suara) yang sesuai tema untuk semakin memperkuat dan melekatkan pembayangan (imajinasi) yang telah dibangun pada anak.

Kesimpulan

Analisis data melalui Studi Literatur melalui berbagai sumber buku dan jurnal berkenaan dengan permasalahan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia dalam menulis puisi, maka kesimpulan dalam penelitian ini yaitu pertama, siswa kesulitan menentukan judul/ ide atau tema dalam menulis puisi. kedua, Siswa kesulitan membuat kata yang berirama. ketiga, siswa kesulitan membuat kalimat yang imajinatif atau sulit merangkai ide baru. Keempat, siswa kesulitan membuat kata atau kalimat diksi.

References

  1. H. Anna, "Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Konteks Multibudaya," Jurnal AlTa’dib, vol. 9, p. 2.
  2. Hamsa, "Pengajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum Berbasis," Jurnal Prasi, vol. 6, p. 12, 2010.
  3. A. A. d. F. A. Sumarwati, "Pembelajaran Kaidah Bahasa Indonesia dan Keterampilan Berbahasa Secara Terpadu dengan Pendekatan Fokus On From Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama," Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra dan Pengajarannya, vol. 13, p. 1, 2014.
  4. Gunatama, "Teori Apresiasi Pemaknaan dan Pembelajaran," Singaraja : Universitas Pendidikan Ghanesha, 2010.
  5. Zainudin, "Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bagi Siswa Kelas IV SDN 1 Dongko Dengan Metode Praktek," Jurnal Kreatif Tadulako, vol. 4, p. 9, 2016.
  6. d. Herlina, "peningkatan keterampilan menulis puisi menggunakan model picture and picture pada siswa kelas III di Sekolah Dasar Bawamai Pontianak Kota," Untan Pontianak, 2018.
  7. N. Putu, "eningkatan Kemampuan Menulis Puisi dan Kemampuan Imajinatif Siswa Sekolah Dasar Melalui Metode Imajinasi dengan Menggunakan Media Gambar Imajinasi," Pedagogik, vol. 4, p. 2, 2016.
  8. A. S. d. N. R. K. Nugraheni, "Studi Analisi Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Berkesulitan Menulis (Dysgrapia) di SD Intis School Yogyakarta.," Literasi, vol. 7, p. 1, 2016.
  9. E. J. S. I. A. P. G. W. &. I. B. Triandini, "Metode Systematic Literature Review untuk Identifikasi Platform dan Metode Pengembangan Sistem Informasi di Indonesia," IJIS: Indonesian Journal of Information Systems, vol. 1, pp. 63-67, 2019.
  10. B. Widuroyekti, "Pembelajaran Menulis Puisi di Sekolah Dasar Sebagai Bagian Pengembangan Pribadi," Prosiding Pengembangan Ilmu Sosial Universitas Terbuka.
  11. I. W. E. Santika, "Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Daring," Indonesian Values and Character Education Journal, vol. 3, p. 8, 2020.