Abstract
This study aims to describe how the planning of Arabic learning is implemented at Suara Al-Iman Radio Surabaya. This research is a descriptive research through qualitative approach with interview, observation and documentation methods. Collected and proven data are analyzed through three stages: (1) stages of data reduction, (2) stage of data presentation, and then (3) stages of concluding. The results of the study indicate that the Arabic learning planning at Suara Al-Iman Radio Surabaya has been carried out well by the director and teachers. Learning planning by director includes: a) Determination of the learning objectives; b) Determination of the program of events and scheduling; c) Determination of the human resources d) Determination of the curriculum. While the lesson planning carried out by Suara Al-Iman Radio teachers includes: a) Preparation of the learning materials; and b) Determination of the suitable method.
Pendahuluan
Kesadaran beragama kaum muslimin di Indonesia yang terus meningkat, menjadikan mereka ingin lebih mendalami Al-Qur’an dan Hadis yang merupakan sumber pedoman agama Islam. Mempelajari keduanya tentu bukan perkara yang mudah sehingga membutuhkan ilmu-ilmu yang lain untuk dapat memahaminya. Salah satu ilmu yang dapat membantu untuk memahami Al-Qur’an dan Hadis adalah ilmu-ilmu yang berkaitan dengan bahasa Arab, karena bahasa Arab merupakan bahasa yang digunakan dalam kedua sumber pedoman agama Islam tersebut. Maka tidak mengherankan jika bahasa Arab kini dipelajari oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia, dari usia anak-anak sampai orang tua [1].
Pembelajaran bahasa Arab kini semakin berkembang seiring berlalunya zaman dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa Arab kini telah mendapatkan perhatian yang besar dalam dunia pendidikan di Indonesia. Hal itu terlihat dengan dimasukkannya materi bahasa Arab di dalam kurikulum pendidikan lembaga-lembaga formal di Indonesia. Pada level Perguruan Tinggi telah banyak dibuka prodi-prodi dan jurusan-jurusan bahasa Arab. Kemudian di tingkat pendidikan menengah, bahasa Arab juga dijadikan salah satu materi pelajaran yang diajarkan kepada para siswa. Bahkan bahasa Arab juga mulai ditanamkan kepada anak-anak sejak usia dini melalui lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini. Ini merupakan angin segar untuk pembelajaran bahasa Arab di Indonesia [2].
Pembelajaran bahasa Arab saat ini tidak hanya diselenggarakan oleh lembaga-lembaga formal, banyak lembaga-lembaga non formal juga turut andil dalam merespon animo masyarakat yang besar terhadap pembelajaran bahasa Arab, salah satunya adalah Radio Suara Al-Iman. Radio yang mengudara sejak awal tahun 2013 dengan menggunakan frekuensi 846 AM ini berdiri dan beroperasi di komplek STAI Ali bin Abi Thalib Jl. Sidotopo Kidul no. 51, Surabaya, Jawa Timur. Radio Suara Al-Iman memiliki tujuan untuk turut serta bersama pemerintah memberikan media yang positif, sehat, mendidik, dan menjadi media rujukan khususnya dalam membina moral dan budi pekerti dengan mensinergikan antara budaya lokal dengan nilai-nilai Keislaman yang murni [3].
Di antara program-program unggulan yang disiarkan oleh Radio Suara Al-Iman adalah program pembelajaran bahasa Arab. Program pembelajaran bahasa Arab ini bahkan telah dimulai sebelum Radio Suara Al-Iman mengudara secara resmi di frekuensi 846 AM. Para pendengar dapat mendengar siaran pembelajaran bahasa Arab tersebut melalui streaming online di alamat website [4]. Saat ini pembelajaran bahasa Arab di Radio Suara Al-Iman semakin berkembang sehingga tidak hanya dapat dinikmati melalui siaran radio. Pendengar setia Radio Suara Al-Iman juga dapat menikmati program pembelajaran tersebut melalui channel Al-Iman TV dan media-media sosial Al-Iman seperti Youtube, Facebook, Instagram dan website resmi Radio Suara Al-Iman.
Pembelajaran bahasa Arab di Radio Suara Al-Iman yang semakin berkembang tentu membutuhkan perencanaan pembelajaran yang baik. Perencanaan merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum melaksanakan sesuatu guna tercapainya tujuan yang diinginkan. Perencanaan juga dapat diartikan sebagai proses persiapan kegiatan yang sistematis untuk menggapai tujuan yang diharapkan [5]. Adapun perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai serangkaian proses untuk menyusun bahan ajar, media, metode, pendekatan, dan penilaian dalam durasi waktu tertentu untuk mencapai suatu target. Perencanaan pembelajaran amatlah penting agar komponen-komponen pembelajaran dapat terorganisir dengan baik. [6].
Sebagai sebuah sistem, pembelajaran memiliki komponen-komponen yang masing-masing komponen tersebut saling menopang dan membentuk satu kesatuan yang utuh. Masing-masing komponen tersebut saling berkaitan, saling berhubungan dan saling mempengaruhi terhadap pembelajaran itu sendiri. Komponen-komponen tersebut adalah: a) Tujuan pembelajaran, b) Materi pembelajaran, c) Metode Pembelajaran, d) Media Pembelajaran, e) Evaluasi pembelajaran, f) Peserta didik, dan g) Pendidik. Setiap komponen-komponen tersebut sangat berkaitan dan saling mempengaruhi. Misalnya dalam menentukan bahan pembelajaran, maka dalam hal ini merujuk kepada tujuan yang telah ditetapkan, kemudian bagaimana materi tersebut disampaikan juga perlu ditentukan metode yang tepat dan media yang sesuai. Begitu halnya dengan evaluasi pembelajaran akan melihat pada tujuan pembelajaran, materi yang disampaikan, media yang digunakan, dan metode yang dijalankan [7]. Komponen-komponen pembelajaran itulah yang harus direncanakan sebelumnya agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan optimal.
Dari paparan singkat yang telah disebutkan, maka peneliti tertarik untuk mengurai dan menyingkap lebih dalam tentang bagaimana perencanaan pembelajaran bahasa Arab di Radio Suara Al-Iman ini. Sehingga diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi lembaga-lembaga lain yang mengelola program serupa.
Metode
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, karena di dalam penelitian ini lebih menekankan kepada makna, gambaran, keadaan dan proses daripada hasil dari suatu aktivitas. Sehingga data yang diperoleh penulis dapat dideskripsikan secara rasional dan obyektif sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. Penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang bertujuan mengungkap suatu fakta empiris secara objektif dan ilmiah berdasarkan logika-logika keilmuan, metodologi, prosedur dan teoritis yang kuat sesuai disiplin keilmuan yang dipilih [8]. Adapun subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Direktur Radio Suara Al-Iman, Kru Radio Suara Al-Iman, dan Dewan Pengajar Bahasa Arab di Radio Suara Al-Iman. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian data yang diperoleh dianalisis melalui model Analisa Miles dan Huberman dengan beberapa tahap, yaitu tahap reduksi data, tahap penyajian data dan tahap kesimpulan [9].
Hasil dan Pembahasan
Radio Suara Al-Iman sebagaimana lembaga yang lain menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam pengelolaan kegiatannya. Di antara fungsi tersebut adalah fungsi perencanaan yang merupakan fungsi pertama dari fungsi-fungsi manajemen. Perencanaan yang matang akan memudahkan suatu lembaga untuk mencapai tujuan yang diharapkan dengan efektif dan efisien. Perencanaan pembelajaran bahasa Arab di Radio Suara Al-Iman terimplementasikan oleh dua pihak yaitu Direktur selaku pengelola Radio Suara Al-Iman dan Para Pemateri selaku pengajar di Radio Suara Al-Iman.
Perencanaan pembelajaran bahasa Arab oleh Direktur Radio Suara Al-Iman
Demi mewujudkan program acara radio yang dapat menarik para pendengar tentu membutuhkan perencanaan dan strategi yang jitu. Direktur Radio Suara Al-Iman dalam hal ini memiliki peran yang sangat penting untuk merealisasikannya. Begitu halnya dengan program pembelajaran bahasa Arab yang merupakan salah satu program unggulan di radio ini, sangat membutuhkan perencanaan dan strategi yang matang dari direktur selaku penanggung jawab Radio Suara Al-Iman. Di antara langkah-langkah yang ditempuh oleh Direktur Radio Suara Al-Iman dalam proses perencanaan pembelajaran bahasa Arab di radio yang ia kelola adalah sebagai berikut
Penentuan tujuan pembelajaran
Tujuan merupakan arah yang harus dicapai. Maka agar perencanaan dapat disusun dan ditentukan dengan baik, maka tujuan itu perlu dirumuskan dalam bentuk sasaran yang jelas dan terukur. Dengan adanya sasaran yang jelas, maka ada target yang harus dicapai. Target itulah yang selanjutnya menjadi fokus dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya [10].
Pembelajaran bahasa Arab di Radio Suara Al-Iman memiliki dua tujuan yaitu Maharah Kalam (Kemampuan Berbicara) dan Maharah Qiraah (Kemampuan Membaca). Maharah Kalam (Kemampuan Berbicara) dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengekspresikan apa yang ada dalam pikirannya melalui media alat ucap yang dimilikinya (lisan). Mahmud Kamil al-Naqah mengatakan bahwa urgensi kemahiran berbicara dalam konteks pembelajaran bahasa asing tampak pada aspek lisan pada bahasa itu sendiri. Aspek berbicara merupakan aspek utama dalam kurikulum pembelajaran bahasa asing. Bahkan sebagian besar praktisi pembelajaran bahasa asing menganggap kemahiran berbicara sebagai tujuan utama dari program pembelajaran bahasa asing [11]. Maharah Kalam (Kemampuan Berbicara) yang menjadi salah satu tujuan pembelajaran bahasa Arab di Radio Suara Al-Iman dilakukan dengan melatih para pembelajar (pendengar) untuk berbicara bahasa Arab dengan mengajarkan kepada mereka kosa kata-kosa kata dan ungkapan-ungkapan bahasa Arab seputar aktivitas-aktivitas sehari-hari.
Adapun Maharah Qiraah (Kemampuan Membaca) sangat bergantung kepada pemahaman pembaca terhadap qawaidatau gramatika dalam bahasa Arab. Gramatika tersebut meliputi ilmu Nahwu (sintaksis) dan ilmu Sharaf (morfologi). Kemampuan ini akan sangat mempengaruhi pembaca dalam memahami isi atau arti dari yang dibaca [12]. Menurut bentuknya membaca terbagi menjadi dua, yaitu: a) Membaca intensif (qiraahmukatstsafah) yang memiliki tujuan untuk meningkatkan keterampilan utama dalam membaca dan memperkaya perbendaharaan kata serta menguasai qawaidyang dibutuhkan dalam membaca, pengajar mengawasi dan membimbing kegiatan itu serta memantau kemajuan peserta didik, dan b) Membaca ekstensif (qiraahmuwassa’ah) yang tujuannya untuk meningkatkan pemahaman isi bacaan, sebelum kegiatan dilakukan pengajar mengarahkan, menentukan materi bacaan dan mendiskusikannya [13]. Maharah Qiraah (Kemampuan Membaca) yang menjadi tujuan pembelajaran bahasa Arab di Radio Suara Al-Iman lebih kepada kemampuan membaca secara intensif (qiraahmukatstsafah), oleh karenanya pembelajaran lebih difokuskan kepada penyampaian materi qawaid dan latihan-latihan membaca yang sifatnya ringan dan ringkas.
Adapun tujuan pembelajaran bahasa Arab pada umumnya mengarah kepada penguasaan penggunaan bahasa Arab dalam berbicara, membaca, dan menulis secara fungsional. Artinya pembelajaran bahasa Arab diharapkan dapat membawa para pembelajar dapat berkomunikasi baik secara reseptif maupun produktif [14].
Penentuan program acara dan penjadwalan
Setelah tujuan dari pembelajaran bahasa Arab on di Radio Suara Al-Iman dirumuskan, maka Direktur Radio Suara Al-Iman mengoordinasikan kepada para kru untuk menentukan program acara yang nantinya akan disiarkan dan juga kapan acara tersebut disiarkan. Pembelajaran bahasa Arab ini masuk dalam program Hikmah Sore karena dilaksanakan pada waktu sore dari pukul 16.00 sampai pukul 17.30 WIB. Adapun jadwal untuk pembelajaran bahasa Arab di Radio Suara Al-Iman adalah sebagai berikut:
Penentuan sumber daya manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan suatu hal yang sangat penting dan harus dimiliki dalam upaya mencapai tujuan sebuah organisasi atau lembaga. Sumber daya manusia merupakan elemen utama organisasi dibandingkan dengan elemen sumber daya yang lain seperti modal, gedung, dan teknologi. Karena manusia itu sendiri yang mengendalikan faktor yang lain. Maka dapat dikatakan bahwa SDM merupakan kunci yang akan menentukan perkembangan sebuah organisasi atau lembaga [15]. Oleh karenanya SDM perlu dikelola dan dikembangkan dengan sebaik-baiknya karena aset terbaik yang dimiliki oleh sebuah lembaga adalah SDM yang unggul [16].
Setelah menentukan tujuan dari pembelajaran bahasa Arab di Radio Suara Al-Iman berikut program acara dan jadwalnya, Direktur Radio Suara Al-Iman kemudian menentukan para pemateri yang akan mengajar di program pembelajaran bahasa Arab tersebut. Pemateri pada program ini adalah dosen-dosen STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya yang dianggap mampu untuk mengampu pembelajaran bahasa Arab tersebut. Berikut tabel pemateri program pembelajaran bahasa Arab di Radio Suara Al-Iman:
Selain itu ditentukan pula bagian-bagian yang akan membantu proses pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab di Radio Suara Al-Iman nantinya. Bagian yang membantu proses pelaksanaan pembelajaran nantinya tersebut ada dua, bagian pertama adalah MCR (Master Control Room) yang bertugas mengatur ruangan, menata kamera dan menampilkan siaran di televisi maupun radio. Bagian kedua adalah Pembawa Acara, yang nantinya memandu jalannya pembelajaran bahasa Arab. Kedua bagian tersebut ditugaskan kepada kru Radio Suara Al-Iman itu sendiri.
Penentuan kurikulum
Kurikulum adalah bagian penting dari proses pendidikan. Pendidikan tanpa kurikulum akan terlihat tidak teratur. Selain itu, kurikulum adalah salah satu media pencapaian tujuan pendidikan, dan pada saat yang sama berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar dalam beragam jenis dan tingkat sekolah [17]. Dalam proses pendidikan, kurikulum menempati posisi yang sangat menentukan, ibarat tubuh, kurikulum merupakan jantungnya pendidikan. Kurikulum merupakan seperangkat rancangan nilai, pengetahuan, dan keterampilan yang harus ditransfer kepada peserta didik dan bagaimana proses transfer tersebut harus dilaksanakan. Dalam hal ini maka pengelolaan kurikulum harus diarahkan agar proses pembelajaran berjalan dengan baik, dengan tolok ukur pencapaian tujuan adalah siswa. Yang menjadi perhatian adalah bagaimana strategi agar tujuan pembelajaran tercapai. Dalam konteks ini, guru harus didorong untuk terus menyempurnakan strategi tersebut, misalnya dengan menerapkan kaji tindakan dalam pembelajaran [18].
Setelah menentukan SDM yang akan mengelola pembelajaran bahasa Arab di Radio Suara Al-Iman, maka di tahap selanjuynya Direktur berkoordinasi dengan para pemateri untuk menentukan kurikulum dan bahan ajar yang akan digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab tersebut. Kurikulum yang dipilih tentunya adalah yang dapat mengantarkan kepada tujuan pembelajaran yang telah dicanangkan sebelumnya.
Setelah dilakukan koordinasi antara Direktur dan para pemateri program pembelajaran bahasa Arab di Radio Suara Al-Iman maka ditentukanlah kurikulum yang akan digunakan nantinya. Kurikulum yang telah ditentukan tersebut adalah sebagai berikut:
Dipilihnya kitab al-Qiraah dari SilsilahTa’lim al-Lughah al-‘Arabiyyahuntuk program acara Bedah Kitab Bahasa Arab : MaharahQiraah, karena di dalam kitab tersebut terdapat banyak teks –teks berbahasa Arab yang berguna untuk melatih para pembelajar (pendengar) untuk membaca teks-teks tersebut dengan benar dan lancar serta memahami apa yang mereka baca dengan baik. Selain itu susunan kalimat dan materi yang ada di kitab tersebut terbilang cukup sederhana sehingga akan dapat membantu pembelajar untuk memahaminya. Kemudian bahasan dalam kitab tersebut terdapat unsur-unsur pendidikan agama Islam sehingga akan sangat memberikan kesan kepada para pendengar yang memang kebanyakannya adalah kaum muslimin, seperti pembahasan tentang perjalanan hidup Rasulullah -shallallahu ‘alaihiwasallam-, kisah tentang nabi Musa –‘alaihisalam-, para ulama semisal Imam Muslim dan Imam Ibnu Jarir al-Thabariy -rahimahumallah- dan yang lain sebagainya, maka ini akan semakin menanamkan kepada para pembelajar rasa cinta terhadap nabi dan rasul mereka serta para ulama. Tak hanya itu beberapa pembahasan juga sangat dekat dengan kehidupan seseorang sehari-sehari, misalnya ‘inda al-Thabib(Ketika Berada di Tempat Dokter), fii al-Suuqi(Ketika Berada di Pasar), Hadiiqah al-Hayawaanaat(Kebun Binatang), dan pembahasan yang serupa.
Adapun untuk program acara Pelajaran Bahasa Arab : Maharah Kalam maka kitab yang dipilih sebagai bahan ajar adalah kitab al-’ArabiyyahbaynaYadaik. Digunakannya kitab ini untuk mengajarkan program acara tersebut karena memang telah teruji oleh beberapa penelitian yang menunjukkan akan efektifnya pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan kitab al-’ArabiyyahbaynaYadaikini. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Abdul Ghofur bahwa kitab al-’ArabiyyahbaynaYadaikini efektif untuk meningkatkan kemampuan bahasa Arab. Tema-tema yang disajikan dalam buku tersebut sangat memudahkan peserta didik dalam proses pembelajaran bahasa Arab karena memiliki karakter universal, populer dan memiliki kedekatan hubungan dengan perilaku sehari-hari [19]. Berkaitan dengan efektivitas kitab tersebut terhadap Maharah Kalam, maka Ritonga dkk. menganjurkan untuk menjadikan kitab ini sebagai rujukan para guru bahasa Arab untuk meningkatkan kemampuan berbicara peserta didiknya [20].
Kemudian untuk program acara Pelajaran Bahasa Arab : Qawaid Nahwu dipilihlah kitab al-Iman Silsilah fii Ta’lim Lughah al-Quran. Sebuah kitab yang disusun langsung oleh para pengajar Kursus Bahasa Arab (KBA) Al-Iman, salah satu program pembelajaran bahasa Arab yang dikelola oleh Radio Suara Al-Iman. Dipilihnya kitab tersebut karena tujuan utamanya adalah untuk mengenalkan kepada para pendengar Suara Al-Iman kaidah-kaidah dalam penulisan bahasa Arab. Hal ini karena yang ditekankan adalah bagaimana mereka bisa membaca kitab-kitab atau teks-teks yang berbahasa Arab sesuai dengan kaidah bahasa Arab secara baik dan benar. Sedangkan bahan ajar yang digunakan dalam program acara Pelajaran Bahasa Arab : Qawaid Sharaf adalah kitab Tashrif untuk Pemula yang disusun langsung oleh Nur Cholis Agus S., M.Pd.
Perencanaan pembelajaran bahasa Arab oleh Pemateri Radio Suara Al-Iman
Selain perencanaan dilakukan oleh Direktur Radio Suara Al-Iman selaku pengelola program. Perencaanaan pembelajaran juga dilakukan oleh para pemateri program pembelajaran bahasa Arab di Radio Suara Al-Iman. Karena merekalah yang menjadi ujung tombak dari pembelajaran ini. Merekalah yang bersinggungan langsung dengan peserta didik. Bentuk perencanaan pembelajaran bahasa Arab yang dilakukan oleh para pemateri Radio Suara Al-Iman dapat terlihat dalam hal-hal berikut ini:
Persiapan materi pembelajaran
Di antara proses perencanaan yang dilakukan oleh pemateri sebelum pembelajaran adalah mempersiapkan materi tersebut. Hal ini dilakukan agar pemateri dapat menguasai materi yang akan disampaikan secara sempurna. Karena menurut Abdullah dan Ainon sebagaimana yang dikutip oleh Syabrus bahwa permasalahan belajar mengajar dari aspek guru adalah kebanyakan dari guru menghadapai masalah dalam menyampaikan materi kepada peserta didik dengan baik dikarenakan penguasaan mereka yang kurang terhadap materi yang diajarkan. Permasalahan tersebut dapat diatasi jika guru dapat mempersiapkan diri semaksimal mungkin [21]. Seorang guru yang baik tentu akan berusaha sebisa mungkin untuk menjadikan pembelajarannya berhasil dan mencapai tujuan yang dikehendaki. Salah satu faktor yang bisa membawa keberhasilan itu adalah kesungguhan guru dalam mempersiapkan materi pembelajaran yang akan ia ajarkan kepada peserta didik [22].
Di antara apa yang dilakukan oleh pemateri dalam proses persiapan materi pembelajaran adalah dengan membaca setiap kosa kata baru, membaca teks bacaan dengan intonasi yang benar, mencari terjemahan setiap kosa kata baru, menterjemahkan teks bacaan, dan memahami perintah setiap latihan serta mencari jawabannya. Selain itu pemateri juga menyiapkan contoh-contoh yang relevan dengan kehidupan sehari-hari disamping contoh-contoh dari nash Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam- yang sudah ada di dalam kitab.
Penentuan metode pengajaran yang sesuai
Penentuan metode pengajaran yang sesuai dengan materi dan peserta didik sangatlah penting karena hal tersebut berkaitan erat dengan tercapainya tujuan pembelajaran yang dicanangkan. Djamarah dan Zain dalam Nasution mengungkapkan bahwa urgensi metode dalam pembelajaran adalah sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai strategi pembelajaran, dan juga sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran [23]. Maesaroh juga menambahkan bahwa prestasi belajar yang merupakan salah satu tujuan dari suatu pembelajaran akan dapat dicapai dengan baik apabila semua faktor mendukung, di antaranya adalah metode pembelajaran, dengan metode yang menarik akan dapat menjadi jembatan tercapainya kompetensi pada diri peserta didik. Dengan metode pembelajaran yang baik, maka minat dan perhatian peserta didik akan semakin meningkat, yang berujung pada prestasi belajar pun meningkat [24].
Dalam program Bedah Kitab Bahasa Arab : Maharah Qiraah, metode yang digunakan adalah Metode Talqin yang mana pemateri membacakan setiap kata baru sebanyak dua kali sedangkan teks bacaan hanya dibaca sekali. Untuk pengajaran pemahaman menggunakan Metode Terjemah yang mana pemateri menerjemahkan setiap kosa kata baru teks bacaan. Sedangkan untuk pengayaan materi menggunakan metode tanya jawab bagi yang belum memahami materi dengan baik. Adapun metode yang digunakan dalam program Pelajaran Bahasa Arab : Qawaid Nahwu adalah Metode Ceramah karena materi yang diajarkan lebih banyak tentang kaidah-kaidah Nahwu dan bagaimana cara meng-i’rab (menentukan kedudukan kata dalam kalimat).
Metode yang digunakan dalam program Pelajaran Bahasa Arab : Maharah Kalam adalah Metode Terjemah dan Metode Talqin. Karena para pembelajar yang mengikuti acara ini kebanyakan adalah orang-orang umum atau orang awam dan tidak memungkinkan untuk menggunakan Direct Method / al-Thariqah al-Mubasyarah (Metode Langsung) yang tentunya akan sangat memberatkan mereka. Oleh karena itu setiap pembelajaran pemateri menyampaikan terjemah dari setiap nash atau teks-teks materi yang dipelajari. Akan tetapi pemateri hanya menyampaikan terjemah dari kata atau kalimat yang sekiranya belum dipahami oleh pembelajar, adapun kata atau kalimat yang sekiranya sudah mereka pelajari dan sudah bisa dengan mudah mereka pahami maka tidak perlu diterjemahkan. Adapun untuk metode Talqin, maka di sini pemateri mengajarkan kepada mereka cara membaca teks materi yang dipelajari kemudian setelah itu mereka menirukan apa yang telah pemateri baca. Sedangkan metode yang digunakan dalam program Pelajaran Bahasa Arab : Qawaid Sharaf adalah Metode Talqin yaitu dengan mendikte para pembelajar bentuk-bentuk perubahan kata dalam bahasa Arab.
Kesimpulan
Perencanaan pembelajaran bahasa Arab di Radio Suara Al-Iman telah dilaksanakan dengan baik oleh Direktur dan Pemateri Radio Suara Al-Iman. Adapun perencanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh Direktur Radio Suara Al-Iman meliputi: a) Penentuan tujuan pembelajaran; b) Penentuan program acara dan penjadwalan; c) Penentuan sumber daya manusia; dan d) Penentuan kurikulum. Sedangakn perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh pemateri program pembelajaran bahasa Arab Radio Suara Al-Iman meliputi: a) Persiapan materi pembelajaran; dan b) Penentuan metode pengajaran yang sesuai.
References
- I. Sa’dudin and E. Safitri, “Perkembangan Konsep Pendidikan Bahasa Arab di Asia Tenggara,” Lisanan Arab. J. Pendidik. Bhs. Arab, vol. 3, no. 2, pp. 177–191, 2019, doi: 10.32699/liar.v3i2.1201.
- E. N. Suroiyah and D. A. Zakiyah, “Perkembangan Bahasa Arab di Indonesia,” Muhadasah J. Pendidik. Bhs. Arab, vol. 3, no. 1, Art. no. 1, Jun. 2021, doi: 10.51339/muhad.v3i1.302.
- “Tentang Kami,” Radio Suara Al-Iman 846 AM & Al-Iman TV - Radio & TV Dakwah Surabaya, Feb. 08, 2019. https://aliman.id/tentang-kami/ (accessed Aug. 21, 2021).
- “Dokumentasi Facebook Suara Al-Iman.” https://www.facebook.com/alimantvofficial/posts/211183168967650 (accessed Aug. 21, 2021).
- M. K. Rosyid, M. S. Faizin, N. U. Nuha, and Z. Arifa, “Manajemen Perencanaan Pembelajaran Aktif di Lembaga Kursus Bahasa Arab Al-Azhar Pare Kediri,” LISANIA J. Arab. Educ. Lit., vol. 3, no. 1, Art. no. 1, Jun. 2019, doi: 10.18326/lisania.v3i1.1-20.
- E. Ernawati, “Perencanaan Pembelajaran Bahasa Arab di Perguruan Tinggi Pariwisata,” Arab. J. Pendidik. Bhs. Arab Dan Kebahasaaraban, vol. 5, no. 1, Art. no. 1, Jun. 2018, doi: 10.15408/a.v5i1.7515.
- Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo, 2011.
- Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: GP Press Group, 2013.
- Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2009.
- N. Nurlaila, “Urgensi Perencanaan Pembelajaran dalam Peningkatan Profesionalisme Guru,” Sustainable, vol. 1, no. 1, Art. no. 1, Jul. 2018.
- Y. Hady, “Pembelajaran Mahārat al-Kalām Menurut Rusdy Ahmad Thu’aimah dan Mahmud Kamil al-Nâqah,” Al Mahāra J. Pendidik. Bhs. Arab, vol. 5, no. 1, Art. no. 1, Jul. 2019, doi: 10.14421/almahara.2019.051-04.
- A. Rathomi, “Pembelajaran Bahasa Arab Maharah Qira’ah Melalui Pendekatan Saintifik,” Ta’dib J. Pendidik. Islam, vol. 8, no. 1, Art. no. 1, May 2019, doi: 10.29313/tjpi.v8i1.4315.
- M. Z. Hamdy, “Pembelajaran Keterampilan Membaca (Maharah Qiraah) Menggunakan Koran Elektronik (Al-Jaridhah Al-Elektroniyah),” SYAIKHUNA J. Pendidik. Dan Pranata Islam, vol. 11, no. 1, 2020.
- A. Muradi, “Tujuan Pembelajaran Bahasa Asing (Arab) di Indonesia,” J. Al-Maqayis, vol. 1, no. 1, Art. no. 1, Sep. 2014, doi: 10.18592/jams.v1i1.182.
- E. Susan, “Manajemen Sumber Daya Manusia,” Adaara J. Manaj. Pendidik. Islam, vol. 9, no. 2, Art. no. 2, Aug. 2019.
- K. Kasmawati, “Sumber Daya Manusia Sebagai Sumber Keunggulan Kompetitif,” Idaarah J. Manaj. Pendidik., vol. 2, no. 2, Art. no. 2, Dec. 2018, doi: 10.24252/idaarah.v2i2.6864.
- A. Saufi and H. Hambali, “Menggagas Perencanaan Kurikulum Menuju Sekolah Unggul,” AL-TANZIM J. Manaj. Pendidik. Islam, vol. 3, no. 1, Art. no. 1, Jun. 2019, doi: 10.33650/al-tanzim.v3i1.497.
- M. Kiptiyah, S. Sukarno, and M. El Widdah, “Sejarah Perkembangan Kurikulum Pendidikan Islam di Indonesia (Analisis Kebijakan Kurikulum Pendidikan Islam),” J. Literasiologi, vol. 6, no. 2, Jul. 2021, Accessed: Aug. 22, 2021. [Online]. Available: https://jurnal.literasikitaindonesia.com/index.php/literasiologi/article/view/256
- A. G. Yasir, “Efektivitas dan Efisiensi Pembelajaran Bahasa Arab (Studi Pembelajaran Bahasa Arab dengan Menggunakan Buku al-Arabiyah Baina Yadaika di Ma’had Abu Bakar Universitas Muhammadiyah Surakarta),” J. Ilm. Didakt. Media Ilm. Pendidik. Dan Pengajaran, vol. 20, no. 1, Art. no. 1, Aug. 2019, doi: 10.22373/jid.v20i1.4767.
- A. W. Ritonga, W. Wargadinata, M. Ritonga, and S. R. Febriani, “Teaching Maharah Kalam on the Basis of Culture Using the Textbook ‘al-‘Arabiyyah Baina Yadaik’ at the Middle School/Ta’lim Maharah al-Kalam ‘Ala Asas al-Tsaqafah bi Istikhdam Kitab al-‘Arabiyyah Bayna Yadayk fi Marhalah al-Mutawassithah,” Arab. J. Bhs. Arab, vol. 5, no. 1, Art. no. 1, May 2021.
- H. Syabrus, “Kesiapan dalam Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Sekolah Menengah Kejuruan Kota Pekanbaru,” PEKBIS J. Pendidik. Ekon. Dan Bisnis, vol. 7, no. 1, Art. no. 1, Mar. 2015.
- D. Sudirman, “Kesesuaian antara Persiapan Mengajar dengan Pelaksanaan Pembelajaran oleh Guru IPA SMP Negeri Se Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan,” SIMBIOSA, vol. 2, no. 2, Art. no. 2, Dec. 2013, doi: 10.33373/sim-bio.v2i2.708.
- M. K. Nasution, “Penggunaan Metode Pembelajaran dalam Peningkatan Hasil Belajar Siswa,” Stud. Didakt., vol. 11, no. 01, Art. no. 01, Mar. 2018.
- S. Maesaroh, “Peranan Metode Pembelajaran terhadap Minat dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam,” J. Kependidikan, vol. 1, no. 1, pp. 150–168, Jan. 1970, doi: 10.24090/jk.v1i1.536.