Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Education
DOI: 10.21070/acopen.6.2022.2191

The Relationship of Mind Mapping Learning Methods During the Covid-19 Pandemic With Science Learning Outcomes of Class 5 Students in Elementary Schools


Hubungan Metode Pembelajaran Mind Mapping Pada Masa Pandemi Covid-19 Dengan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 di Sekolah Dasar

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

pandemi covid-19 metode pembelajaran mind mapping hasil belajar IPA

Abstract

This study aims to determine whether there is a relationship between the mind mapping learning method during the covid-19 pandemic with students' science learning outcomes, and how strong is the relationship between mind mapping learning methods during the covid-19 pandemic and students' science learning outcomes. The research method used in this research is non-experimental quantitative. Data collection techniques using questionnaires and learning outcomes tests. Data analysis using SPSS 25. The sample in this study amounted to 20 students. In this study, the research results obtained from the product moment correlation test results, namely r-count (0.567) > r-table (0.444) with a significant level of 5%. Based on the results of the research and the results of the product moment correlation test that has been carried out, it can be concluded that there is a fairly strong relationship between the mind mapping learning method during the COVID-19 pandemic and students' science learning outcomes.

Pendahuluan

Pendidikan merupakan usaha yang secara sadar, dan terencana dilakukan agar dapat membantu perkembangan anak [1]. Dalam dunia pendidikan saat ini, siswa dituntut secara aktif selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Sehingga pengajaran yang dilakukan oleh guru lebih terfokus kepada proses transfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik [2]. Menurut Azra, pengajaran merupakan proses transfer ilmu yang lebih bersifat akademis.

Negara kita saat ini sedang menghadapi pandemi virus Covid-19 dan juga saat ini pemerintah menerapkan kebijakan new normal yang implikasinya berpengaruh terhadap sektor pendidikan sehingga peserta didik diminta untuk belajar di rumah demi menghindari terpaparnya Covid-19 [3]. Ketika COVID-19 mewabah hingga ke Indonesssia dan memuncak pada Maret 2020, pemerintah mengeluarkan kebijakan WFH (work from home) agar virus ini tidak menyebar secara massif. Respons dunia pendidikan adalah belajar secara online atau daring. Sekolah dan kampus semua ‘diliburkan’ alias beralih belajar di kampus ke rumah sebagai konsekuensi kebijakan WFH sehingga social and fisical distancing dapat berjalan untuk mengurangi penyebaran virus.

Proses pembelajaran dalam bidang pendidikan harus terus berlangsung meski saat ini tengah terjadi pandemi Covid-19 tetapi kebijakan new normal dan kebijakan pemerintah terhadap pendidikan secara daring tetap dilaksanakan agar generasi emas tidak ketinggalan pengetahuan dalam belajar dan tetap melakukan pembelajaran demi kemajuan generasi penerus sebagai tunas kemajuan bangsa di masa mendatang [4]. Kenapa jadi dilakukannya pembelajaran di rumah saja agar mengurangi siklus penyebaran Covid-19 dari lingkungan sekolah maupun kelas.

Pada penerapan pembelajaran daring ini tidak lepas dengan penggunaan elektronik seperti telepon genggam, tablet, atau laptop dan juga koneksi internet Wi-fi maupun jaringan seluler sendiri yang dimanfaatkan sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran. Teknologi merupakan hal yang terpenting dalam pembelajaran daring, teknologi tersebut diantara-Nya bisa berupa smartphone, laptop dan benda pendukung lainnya. Smartphone gadget adalah hal yang paling umum digunakan peserta didik daripada laptop, karena lebih praktis dan banyak fitur canggih [5]. Proses pembelajaran dalam bidang pendidikan harus terus berlangsung meski saat ini tengah terjadi pandemi Covid-19 tetapi kebijakan new normal dan kebijakan pemerintah terhadap pendidikan secara daring tetap dilaksanakan agar generasi emas tidak ketinggalan pengetahuan dalam belajar dan tetap melakukan pembelajaran demi kemajuan generasi penerus sebagai tunas kemajuan bangsa di masa mendatang [6].

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti diperoleh informasi bahwa di SD Kreatif The Naff Sidoarjo menggunakan 4 Metode Pembelajaran yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Salah satunya adalah metode pembelajaran mind mapping yang telah diterapkan oleh sekolah tersebut. Metode mind mapping adalah metode belajar yang memaksimalkan fungsi otak kanan dan otak kiri. Teknik ini menggunakan penjabaran secara visual. Cara ini diyakini lebih efektif dibanding menggunakan list materi. Metode belajar ini cukup efektif karena menggunakan simbol, kata, warna, hingga gambar [7]. Penerepan mind mapping disekolah ini, selama pandemi covid-19 dilaksanakan secara daring.Penelitian tentang mind mapping juga pernah dilakukan oleh, Nur Astriany dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Mind Map Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Bekasi Utara”. Dalam penelitian tersebut, membuktikan bahwa penggunaan metode mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa sekolah dasar.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan Metode Pembelajaran Mind Mapping Pada Masa Pandemi COVID-19 dengan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5B di SD Kreatif The Naff Sidoarjo “.

Metode

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif non-eksperimen. Sugiyono menyatakan bahwa Penelitian non-eksperimen merupakan penelitian yang observasinya dilakukan terhadap sejumlah ciri (variabel) subjek penelitian menurut keadaan apa adanya, tanpa ada manipulasi (intervesi) peneliti [8]. Alasan peneliti menggunakan penelitian kuantitatif non-eksperimen karena peneliti bermaksud untuk menghilangkan subjektifitas dalam penelitian. Dimana informasi dikumpulkan dari responden melalui kuesioner. Dalam hal ini data tentang hubungan metode pembelajaran mind mapping dengan hasil belajar siswa kelas 5B SD Kreatif The Naff Sidoarjo akan diubah menjadi skor angka. Kemudian akan dilakukan perhitungan guna untuk melihat adanya hubungan metode pembelajaran mind mapping dengan hasil belajar siswa kelas V SD Kreatif The Naff Sidoarjo.

Dalam penelitian ini menggunakan analisis data melalui uji korelasi product moment. Penelitian ini memfokuskan tentang hubungan metode pembelajaran mind mapping dengan hasil belajar siswa kelas 5B SD Kreatif The Naff Sidoarjo.

Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti yang dilakukan di SD Kreatif The Naff Sidoarjo, yaitu deskripsi data atau kronologi penelitian, hasil uji analisa data. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5B yang berjumlah 20 siswa. Peneliti memperoleh data melalui penyebaran angket dan tes hasil belajar melalui aplikasi google form. Peneliti menggunakan google form dikarenakan saat ini Indonesia sedang mengalami wabah penyebaran virus covid-19, sehingga pembelajaran disekolah menggunakan sistem dalam jaringan (daring). Penyebaran angket digunakan peneliti guna mengetahui penggunaan metode mind mapping yang telah dilakukan oleh sekolah tersebut saat pembelajaran selama pandemi. Sedangkan penyebaran tes hasil belajar digunakan peneliti untuk mengetahi hasil belajar siswa pada muatan mata pelajaran ilmu pengetahuan alam pada siswa kelas 5B.

Penelitian ini dilakukan peneliti mulai April 2021. Penelitian diawali dengan uji coba angket metode pembelajaran mind mapping dan tes hasil belajar siswa pada siswa kelas 5A yang merupakan responden diluar sampel penelitian. Setelah dilakukan uji coba, dan dinyatakan layak untuk digunakan penelitian, melalui uji validitas dan reliabilitas, maka selanjutnya angket dan tes hasil belajar disebar kepada siswa kelas 5B.

Berikut data hasil angket metode pembelajaran mind mapping dan data tes hasil belajar yang telah diperoleh peneliti:

Gambar 3.1 Grafik hasil angket dan tes hasil belajar

Setelah data penelitian terkumpul, peneliti melakukan analisis data. Analisis data yang dilakukan pertama kali adalah uji asumsi yang meliputi uji normalitas data dan uji linieritas. Selanjutnya yaitu uji analisa data dengan menggunakan korelasi product moment [9]. Setelah data hasil penelitian diperoleh, langkah selanjutnya adalah melakukan uji normalitas. Hasil uji normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 25 dengan melihat Shapiro-Wilk. Dengan kriteria penilaian jika Sig < α (0,05), maka data tidak berdistibusi normal. Namun jika Sig > α (0,05), maka data berdistibusi normal [10]. Dalam perhitungan didapatkan Sig pada hasil angket adalah Sig 0,075 > 0,05 yang artinya angket berdistribusi normal. Sedangkan pada hasil belajar siswa menunjukkan Sig 0,230 > 0,05 yang berarti berdistribusi normal juga. Sehingga dapat disimpulkan angket metode pembelajaran mind mapping dan tes hasil belajar siswa memiliki distribusi data normal. Setelah hasil uji normalitas diketahui, selanjutnya dilakukan uji linieritas. Pada perhitungan ini menggunakan SPSS 25 dengan kriteria penilaian jika Sig > α (0,05), maka ada hubungan yang linier. Namun jika Sig < α (0,05), maka tidak ada hubungan yang linier. Hasil perhitungan melihat pada Deviation from Linierity nilai Sig > 0,05 yaitu 0,161 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linier antara variabel X dan Y. Setelah semua data dalam penelitian ini dinyatakan berdistribusi normal dan adanya hubungan yang linier, selanjutnya dilakukan uji hipotesis deengan menggunakan uji korelasi product moment dengan menggunakan SPSS 25. Berikut tabel hasil uji korelasi product moment yang telah diperoleh:

Correlations

Mind Mapping Tes Hasil Belajar
Mind Mapping Pearson Correlation 1 ,567**
Sig. (2-tailed) 0.009
N 20 20
Tes Hasil Belajar Pearson Correlation ,567** 1
Sig. (2-tailed) 0.009
N 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Table 1.Uji Korelasi Product Moment

Setelah perhitungan dilihat diperoleh data signifikansi (2-failed) perbedaan besar 0,009 lebih kecil dari α = 0,05 (0,009 < 0,05) dan hasil nilai r hitung 0,567 lebih besar dari r tabel (0,567 > 0,444). Dari hasil tersebut maka dapat dikatakan Ha diterima dan Ho ditolak. Yang artinya terdapat hubungan dari kedua variabel tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan linier antara metode pembelajaran mind mapping dengan hasil belajar siswa. Selain itu hubungan antara metode pembelajaran mind mapping dengan hasil belajar siswa tersebut memiliki hubungan yang cukup kuat, yakni r hitung (Pearson Correlations) 0,567 yang diperoleh pada kategori 0,40 – 0,599 [11].

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran mind mapping memiliki hubungan yang dapat membuat hasil belajar meningkat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran mind mapping ini memiliki hubungan yang signifikan dengan hasil belajar siswa kelas 5B pada muatan mata pelajaran IPA.

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil analisis data dan pembahasan penelitian, berdasarkan hasil uji korelasi product moment yang diperoleh yaitu r-hitung (0,567) > r-tabel (0,444) dengan taraf signifikan 5%. dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan pada metode pembelajaran mind mapping dengan hasil belajar siswa kelas 5B pada muatan mata pelajaran IPA di SD Kreatif The Naff Sidoarjo. Dalam hal ini terdapat hubungan yang cukup kuat antara metode pembelajaran mind mapping dengan hasil belajar siswa. Menunjukkan bahwa metode pembelajaran mind mapping memiliki hubungan yang dapat membuat hasil belajar meningkat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran mind mapping ini memiliki hubungan yang signifikan dengan hasil belajar siswa kelas 5B pada muatan mata pelajaran IPA. siswa kelas 5B.

References

  1. Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
  2. Dimyati &Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
  3. Hasanah, dkk. 2020. Analisis Aktivitas Belajar Daring Mahasiswa pada Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan. Volume 1, No 1
  4. Gagne, R. M. 2011. Kondisi Belajar dan Teori Pembelajaran. Terjemahan Munandir. Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi
  5. Ali Sadiki,dkk (2020). Pembelajaran Daring Ditengah Pandemi Covid-19. Jurnal Penelitian Ilmiah Biologi,6, (2). 214:24
  6. Bilfaqih, Y dan Qomarudin, N. 2015. Esensi Pengembangan Pembelajaran Daring. Yogyakarta: DEEPUBLISH
  7. Bobby De Porter & Mike Hernacki. (2015). Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: PT Mizan Pustaka.
  8. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta, 201
  9. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
  10. Sugiyono.. (2016). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
  11. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta, 201