Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Education
DOI: 10.21070/acopen.4.2021.2125

Friendship Patterns Of Muslimah Blessed And Their Relationship With Academic Achievement And Character Forming Of Veil Students


Pola Persahabatan Muslimah Bercadar dan Keterkaitannya dengan Prestasi Akademik dan Pembentukan Karakter Mahasiswi Bercadar

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Character Building Academic Achievement Veiled Muslimah Patterns of Friendship

Abstract

This article aims to describe the pattern of Muslim friendship with the veil and its relationship to academic achievement and character building for veiled female students at Muhammadiyah University of Sidoarjo. In this study using the kualitatif fenomenology research method with the research subject of veiled female students both all Faculties and Ma'had at Muhammadiyah University of Sidoarjo. The results obtained from this study are veiled female students at Muhammadiyah University strengthening each other in terms of piety, bound by piety to Allah SWT. The friendship pattern of veiled female students has a close relationship with academic achievement, namely that each other is able to guide and become mentors in achieving better achievements. Through the pattern of friendship that is intertwined with each other, they provide good examples in terms of character so that they are able to instill a solid foundation of Islamic character in the friendship

Sahabat merupakan sebutan keakraban seseorang, lebih dekat dari pada teman, membuat suatu ikatan yang memiliki energi besar. Mereka yang bersahabat memiliki ikatan emosinal yang kuat, hingga tidak mengikutsertakan orang lain untuk masuk ke dalam hubungan tersebut. [1] Namun, tidak semua persahabatan yang terjadi di kalangan remaja membawa dampak positif, bisa negatif jika mereka antisosial, menarik diri, tidak suportif, tidak argumentatif, atau tidak stabil.

Seorang muslimah bercadar sejauh ini kerap dikatakan sebagai seorang yang introvert, menutup diri dan anti sosial. Bagi masyarakat cukup sulit untuk lebih dekat atau sekedar berteman dengan para muslimah bercadar. Orang lain memandang muslimah bercadar lebih mudah berinteraksi dengan golongan sesama memakai cadar. Fenomena seperti ini terjadi dimana-mana, termasuk yang dialami oleh mahasiswi bercadar yang ada di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).

Mahasiswi bercadar di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo cenderung memiliki komunitas sendiri, lebih suka melakukan sesuatu secara mandiri, sehingga menyebabkan terbatasnya teman dekat yang dimiliki. Rasa saling menjaga kehormatan dalam diri mahasiswi bercadar yang begitu besar, membuat diri mereka membatasi berinteraksi dengan orang lain yang tidak sejenis.

Umsida mempunyai tugas sangat besar untuk mewujudkan misi persyarikatan, kemanusiaan, pembentukan manusia yang taat beribadah, (‘abid) dan memiliki kepribadian kekholifaan [2]. Kepribadian yang dilahirkan adalah terbuka, toleran, terbiasa kerja kemanusiaan, dengan wawasan keilmuan luas, terbiasa menegakkan nilai-nilai keislaman yang integral [3], ikhas karena Allah SWT., dan menjadi rahmatan lil alamiin. Sikap para mahasiswi bercadar pada aspek tertentu, yakni keterbukaan dan toleran, terkesan kurang, begitu juga prestasi akademiknya sering dipertanyakan. Padahal aspek-aspek tersebut menjadi bagian kepribadian kekholifahan. Inilah yang terkadang terkesan ada kontradiksi, sehingga penelitian tentang pola persahabatan muslimah bercadar dan keterkaitannya dengan prestasi akademik dan pembentukan karakter mahasiswi bercadar di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo menjadi sangat penting.

  • PENDAHULUAN
  • METODE

Metode penelitian menggunakan jenis kualitatif, pendekatan fenomenologi. Pendekatan fenomenologi mengkaji eksistensi manusia. Fenomenologi berusaha mengungkap makna subyektif. Peneliti berupaya mencari makna, memposisikan individu sebagai pemberi makna, yang kemudian menghasilkan tindakan dilandasi pengalaman[4]. Berlangsung pada latar alamiah, peneliti sebagai intrumen pengumpul data utama.

Subjek penelitian ditentukan secara purposive, yakni mahasiswi bercadar aktif pada semester III, V dan semester VII serta mahasiswi bercadar ma’had yang masih aktif semester I-IV, berjumlah 39 mahasiswi bercadar yang berada di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

  • Subjek Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dihimpun berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang disajikan dalam bentuk kata verbal[5]. Data kuantitatif sebagai pendukung. Data penelitian kualitatif lebih banyak bersifat non angka, karena cenderung untuk mendeskripsikan paradigma atau cara pandang terhadap realitas yang terjadi. [6]

Sumber data merupakan subjek dari mana sumber data tersebut diperoleh [7]. Penelitian ini terdapat dua sumber data dalam penelitian yaitu :

  • Sumber data Primer : catatan hasil wawancara dengan subjek penelitian serta data diri informan.
  • Sumber data Sekunder : bahan pustaka, literatur, buku dan peneitian terdahulu yang bisa mendukung data primer dalam penelitian ini.

Teknik pengumpulan data menjadi bagian yang cukup strategis sebab harus sesuai dengan tujuan utama dalam penelitian. [8] Berdasarkan kebutuhan dalam penelitian ini maka, teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain : Observasi, wawancara dan dokumentasi.

  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknis Analisis dan Interpretasi Data

Teknik analisis data menggunakan tahapan sebagaimana dikemukakan Milles dan Huberman, yakni dilakukan secara continue dan interaktif hingga data yang didapat tegas dan jelas[9]. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui tiga tahapan yaitu reduksi data (Data Reduction), penyajian data (Data display) dan mengambil kesimpulan (Conclusion drawing/verification).

Pada tahap reduksi data ini hal-hal yang dihimpun di pilah-pilah, dikelompokkan menjadi beberapa bagian yakni hal-hal yang penting dan hal-hal yang tidak diperlukan. Pada tahap ini peneliti terfokus pada hal-hal pokok yang terpenting dalam penelitian. [10]

Penyajian data yaitu hasil data yang telah dihimpun disajikan berupa narasi, gambar, bagan, tabel dll untuk kemudian diambil kesimpulan dan tindakan kedepannya. [11]

  • Reduksi data
  • Penyajian data
  • Penarikan kesimpulan dan verifikasi data

Setelah melalui pengumpulan data (Data reduction) dan penyajian data (Data display), selanjutnya data dianalisis kembali sebelum disajikan dan disimpulkan. Data yang sudah dianalis kemudian diinterpretasikan, diberi makna, sehingga memberi gambaran yang utuh terhadap semua fenomena yang ada. [12]

Berdasarkan penelitian, diperoleh hasil bahwa 25 dari 39 mahasiswi bercadar lebih memilih untuk menjalani pola persahabatan muslimah bertakwah kepada Allah SWT., sedangkan tujuh mahasiwi bercadar lainnya memilih pola persahabatan muslimah bersaing dalam prestasi. Sisanya, 7 mahasiswi bercadar memilih pola persahabatan sebagai mentor dan untuk kemudahan.

Para mahasiswi bercadar yang ada di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo lebih banyak menjalin pola persahabatan bertakwah kepada Allah SWT. Hal tersebut semata mata mereka lakukan atas dasar ingin menggapai ridho Allah SWT., yakni dengan bergaul dan berada di lingkungan yang lebih bisa mendekatkan diri mereka pada peraturan yang Allah tetapkan, serta menjauhi larangan-Nya. Pola persahabatan dalam ketakwaan bukan saja memikirkan kesenangan di dunia, namun juga memikirkan akhirat. Mampu mengingatkan dan megajak untuk melakukan hal-hal yang baik, serta menjadikan diri satu sama lain lebih bertakwa kepada Allah SWT. Selain itu mengajarkan banyak hal mengenai agama. Berbagai ilmu pengetahuan yang didapatkan satu sama lain menjadikan mahasiswi bercadar di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo berbudi pekerti yang baik serta berakhlakul karimah.

Adanya keterkaitan pola persahabatan muslimah bercadar dengan prestasi akademik. Hal ini terbukti beberapa mahasiswi bercadar di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo mengalami perubahan nilai, yakni kenaikan yang cukup baik dalam hal prestasi. Upaya yang mereka lakukan dalam mencapai prestasi tersebut sangatlah baik. Pola persahabatan bertakwah kepada Allah yang mereka jalani memberikan rasa keterbukaan yang luas dalam hal saling tolong-menolong, seperti belajar bersama dan diskusi bersama. Kegiatan tersebut memupuk rasa simpati pada sesama untuk saling tolong-menolong, seperti ada yang menjadi mentor dan saling mengingatkan apabila ada yang khilaf maupun tidak faham mengenai ilmu umum maupun agama. Tiga puluh Sembilan (39) mahasiswi bercadar di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang bernama Asmaul, Desta, Dita, Dyah, Elanita, Elinasari, Enik, Lailatul, Farhana, Hanindyah, Iklimatul, Izzatu, Nurin, Putri, Rifdah, Yuvina, Zafira, Ajeng, Oktafiani, Anis, Ardiana, Arika, Arwiny, Ayuma, Desy, Dhania, Eka, Inggit, Istiqomah, Najmy, Novi, Anita, Susanti, Sholehah, Silvi, Trisna, Tyas, dan Ulul membuktikan bahwa para mahasiswi bercadar seluruhnya mengalami kenaikan nilai yang bagus. Data ini merupakan hasil wawancara langsung dengan subjek peneliitan dan didukung oleh dokumen hasil nilai prestasi akademik per semester para mahasiswi bercadar yang ada di Ma’had maupun fakultas di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo pada tanggal 12 Maret 2021.

Peningkatan yang sama juga ditunjukkan karakter islami. Para mahasiswi bercadar karakter islaminya terbentuk secara baik, bahkan merasa lebih baik dari masa ke masa. Kondisi ini sesuai dengan teori yang menyatakan lingkungan dan pendidikan menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi karakter seseorang. Para mahasiswi bercadar di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo berada pada lingkungan pendidikan yang baik, sehingga mampu sedikit demi sedikit merubah kepribadian mereka menjadi lebih baik. Para mahasiswi bercadar menyakini, bagi seorang muslimah, memiliki akhlak yang baik itu sangatlah penting, karena dengan berakhlak mulia, seseorang akan lebih dihargai dan dihormati oleh orang lain. Bahkan akan lebih mulia dihadapan Allah SWT.

Hasil penelitian mahasiswi bercadar yang ada di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo membuktikan terdapat keterkaitan yang erat antara pola persahabatan yang terjalin dengan pembentukan karakter mahasisiwi bercadar. Melalui intensitas pertemuan setiap hari, mereka bisa lebih sering berinteraksi bersama. Terjadi tarnsformasi dan assimilasi nilai-nilai kebajikan, sehingga mereka memiliki kepribadian yang lebih baik. Sifat dan kebiasaan yang baik, menjadi kepribadian baik berlangsung seiring dengan berjalannya waktu. Para mahasiswi bercadar di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo sendiri terkesan tidak menutup diri dan bisa berinteraksi dengan siapapun. Bagi mereka begaul atau bersahabat dengan teman yang sholih itu perlu, bisa saling mengingatkan dalam hal kebajikan dan kesabaran, sehingga bisa meraih kesuksesan kehidupan lebih baik. Berprestasi dan berkepribadian Islami.

  • PEMBAHASAN
  • KESIMPULAN

Pola persahabatan para mahasiswi bercadar yang ada di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo lebih banyak menjalin pola persahabatan bertakwa kepada Allah SWT. Mereka lakukan atas dasar ingin menggapai ridho Allah SWT, yakni dengan bergaul dan berada di lingkungan yang mampu untuk lebih mendekatkan diri mereka pada peraturan yang Allah tetapkan serta menjauhi larangan-Nya.

Keterkaitan pola persahabatan dengan prestasi akademik mahasiswi bercadar di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo sangat kuat. Pola persahabatan bertakwah kepada Allah SWT yang terjalin memiliki peran yang besar terhadap jalan satu sama lain dalam meraih prestasi. Melalui pola persahabatan yang terjalin memberikan kemudahan bagi mereka untuk bertukar pikiran dan pendapat pada saat belajar bersama-sama. Melalui pola persahabatan yang terjalin antara satu dengan lainnya dapat menjadi mentor. Ketika ada yang belum faham, maka yang faham menjelaskan; yang belum mengerti, yang sudah mengerti menjelaskan, dan begitu seterusnya.

Keterkaitan pola persahabatan dengan pembentukan karakter mahasiswi bercadar di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo sangat kuat. Pola persahabatan yang terjalin mampu mendorong satu sama lain untuk memperbaiki kebiasaan menjadi lebih baik. Pergaulan yang baik secara tidak langsung mempengaruhi kebiasaan sesama teman, menjadi lebih baik, akibat seringnya interaksi.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dan dukungan berbagai pihak yang terlibat, oleh karena itu peneliti mengucapkan banyak terima kasih pada seluruh mahasiswi bercadar yang ada di Universitas Muhammadiyah sebagai subjek penelitian utama, Bapak Dr. Isa Anshori, Drs., M.Si. selaku pembimbing serta kampusku tercinta Universitas Muhammadiyah Sidoarjo sebagai sarana untuk memperoleh informasi dan data demi suksesnya skripsi ini.

References

  1. Diah, Made. Persahabatan: Makna Kontribusinya Bagi Kebahagiaan dan Kesehatan Lansia, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2017
  2. Anshori, Isa. Cendekiawan Muslim dalam Perspektif Pendidikan Islam, Sidoarjo: Nizamia Learning Center, 2020, hal: 8. http://digilib.uinsby.ac.id/39333/
  3. Anshori, Isa. “Problem-Based Learning Remodelling Using Islamic Values Integration and Sociological Research in Madrasas”, International Journal of Instruction, April 2021, 14(2). 421-442. http://www.e-iji.net/dosyalar/iji_2021_2_24.pdf
  4. Anshori, Isa. “Melacak State Of The Art Fenomenologi dalam Kajian Ilmu-Ilmu Sosial”, HALAQA: Islamic Education Journal, 2 (2), Desember 2018, 165-181.http://ojs.umsida.ac.id/index.php/halaqa
  5. Aziz, Ibrahim. Pola Interaksi Mahasiswi Bercadar di Lingkungan Kampus, Jakarta: Prestasi Pusaka 2012
  6. Suharsimi, Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi, Jakarta: Rineka Cipta, 2010
  7. Huzaimah, Siti. Interaksi Sosial di Rumah Tahfidz Fatiha Karima di Kabupaten Bantul, Yogyakarta: Sabil, 2018
  8. Khairulyadi dan Hidayati, Nurul. Upaya Institusi Dalam Menanggulangi Pengemis Anak Kota Banda Aceh, Banda Aceh: Unsyah, 2017
  9. Itsnaini, Nurhikmah. Pertemanan Perspektif Al-Qur’an, Makassar: Teras, 2017
  10. Yanto, Andri, Hubungan prestasi akademik mahasiswa dengan akses sumber informasi, Jakarta: Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, 2018
  11. Musfiqon, M. Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2012
  12. Pebrianto, Penyesuaian Diri Mahasisiwi Bercadar, Bengkulu: Diva press, 2017