Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Business and Economics
DOI: 10.21070/acopen.4.2021.1974

Application Of Activity Based Costing Method To Determine The Cost Of Production


Penerapan Metode Activity Based Costing Untuk Menentukan Harga Pokok Produksi

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Production costs traditional methods Activity Based Costing methods

Abstract

To analyze the comparison of calculations with the Activity Based Costing Method. This research is designed as a descriptive analytical study, quantitative analysis, which is used in calculating the traditional method and the Activity Based Costing method, while qualitative analysis is used in analyzing the results of the two variables of the traditional method and the Activity Based Costing Method. detailed data in the form of production data during the current period. Based on the results of the analysis, both the Activity Based Costing Method resulted in lower costs. Therefore, the Activity Based Costing Method can be used as an alternative for companies in calculating the cost of goods manufactured which is good because this method is a method that calculates the real and detailed production costs.

I.iPENDAHULUAN

Setiap perusahaan yang didirikan bertujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan Untuk mencapai laba yang maksimala maka perusahaan harus bekerja seefektif dan seefesien mungkin. Perhitungan harga pokok produksi yang di peroses suatu bahan baku hingga jadi barang jadi. Ketidaktepatan dalam perhitungan dalam perhitungan Harga Pokok Produksi membawa dampak yang merugikan bagi perusahaan Manajemen jugak memfokuskan diri pada aktivitas-aktivitas yang memberikan peluang. untuk melakukan penghematan biaya dengan cara menyederhanakan aktivitas, melaksanakan aktivitas dengan lebih efisien.

Manajemen juga memiliki kebijakan yang sangat penting bagi perusahaan untuk menetapkan harga jual yang tepat dengan laba yang ingin diperoleh perusahaan, sehingga perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain. Harga pokok produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah biaya yang memberi nilai tambah bagi produk sehingga tidak akanada pemborosan biaya. Tidak adanya pemborosan biaya maka akan timbul efisiensi biaya Dari pembahasan diatas menunjukan betapa pentingnya penggunaan Activity based costing syitem untuk menetapkan harga pokok produksi yang layak. Penetapan harga pokok produksi yang layak dapat digunakan untuk menentukan harga jual yang ideal dalam artian tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Disamping itu penetapan harga juga berpengaruh terhadap keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu penggunaan metode pembebanan yang tepat sanagat berpengaruh. Sehingga harus benar-benar diperhatikan dengan baik.

II. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada objek yang alamiah dan mendapatkan pemahaman yang lebih luas terhadap situasi yang diteliti sehingga dapat menginterpresentasikan dan mengintruksi situasi yang diteliti akan menjadi jelas dan bermakna.penulis melakukan pendekatan penelitian dengan metode kualitatif karena untuk mengetahui bagaimana proses penerapan Activity Based Costing dalam menentukan Harga Pokok Produksi pada PT. MEGA MARINE PRIDE.

Dalam penelitian kualitatif ini model yang digunakan dalam memperhitungkan harga pokok produksi menggunakan metode Activity Based Costing dalam prusahaan manufaktur yaitu perusahaan PT. MEGA MARINE PRIDE.

  • Pendekatan Penelitian
  • Fokus Penelitian
  • Rancangan Penelitian
  • Penelitih menaruh minat terhadap suatu topik, kemudian melakukan pendalaman terutama terhadap hal-hal yang berkaitan, keberadaan dan kemudahan informasi keadaan, serta lokasi penelitian.
  • Peneliti mengindentifikasi beberapa metode pengumpulan data dan kemudian memilih satu atau dua metode yang tepat.
  • Teknik pengumpulan data dengan cara atau data wawancara, observasi, dan dokumentasi.
  • Hasil data yang sudah dikelolah atau dihitung secara terperinci dan kemudian menjadi data yang diinginkan atau hasil akhir.

Penelitian ini dilakukan di PT. MEGA MARINE PRIDE yang berada di Dsn. Wonokoyo Wetan Kcp. Beji Kap. Pasuruan. PT. MEGA MARINE PRIDE terpilih sebagai objek penelitian dimana sebagian kecil menggunakan teknologi canggih dan sebagian besar menggunkana TKL (tenaga kerja langsung), yang dihasikan yaitu berupah makanan laut seperti udang, kepiting, gurita, dan kodok dimana produk diperlukan perhitungan Activity Based Costing.

  • Lokasi Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data
  • Jenis data Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, dalam hal ini penulisan mendapat data berupa dokumen data produksi. PT. MEGA MARINE PRIDE dan jugak menggunakan, dan biaya tenaga kerja langsung, dan data biaya overhead pabrik.
  • Sumber data berdasarkan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Dalam peneitian ini meliputi data mengenai gambaran objek penelitian, struktur organisai, sistem akutansi serta produk yang dihasilkan dan juga dari hasil wawancara.
  • Observasi
  • Wawancara
  • Dokumentasi
  • Pengumpulan biaya – biaya, serta kegiatan yang terjadi diperusahaan yang berhubungan dengan kegiatan produksi.
  • Menentukan dan mengelompokan biaya overhead pabrik berdasarkan aktivitas dan cost drivers.
  • Menghitung biaya overhead pabrik berdasarkan perhitungan perusahaan dan biaya overhead yang seharusnya terjadi.
  • Menghitung BOP menurut sistem biaya berdasarkan aktivitas.
  • Membandingkan perhitungan harga pokok produksi menurut akutansi biaya berdasarkan aktivitas dengan akutansi biaya

III. HASIL DAN PEMBAHSAN

a. Tabel Produksi
Tabel 4.1 : Jumlah produksi PT. MEGA MARINE Tahun 2020
Jenis Produksi Jumlah Produksi(botol)
Udang spesial 25296
Udang ekonomi 17100
  42396
Sumber Data : PT. MMP
b.Tabel Jam Tenaga Kerja Langsung
Tabel 4.2 : Pemakaian Tenaga Kerja Langsung PT. MEGA MARINE Tahun 2020
Jenis Produksi Jumlah Produksi Jam TKL Pemakaian
Udang Spesial 25296 2796 Rp 70,727,616
Udang Ekonomi 17100 1425 Rp 24,367,500
Jumlah 42396 4221 Rp 95,095,116
Sumber Data : PT. MMP    
c. Tabel Biaya Bahan Baku
Tabel 4.3 : Biaya Bahan Baku PT. MEGA MARINE Tahun 2020
Jenis Produksi Jumlah Produksi(botol) Biaya/Kg Jumlah
Cap Udang Spesial 25296 Rp16,000 Rp 404,736,000
Cap Udang Ekonomi 17100 Rp12,000 Rp 205,200,000
Jumlah 42396   Rp 609,936,000
Sumber Data : PT. MEGA MARINE
d. Tabel Biaya TKL
Tabel 4.4 : Biaya Tenaga Keja Langsung PT. MEGA MARINE Tahun 2020
Jenis Tenaga Kerja Jumlah TKL Upah/orang/bulan Biaya TKL/bulan Total
Sopir 2 Rp911,738 Rp 1,823,476 Rp 21,881,712
Proses Produksi 10 Rp729,390 Rp 7,293,900 RP 87,526,800
Jumlah 12 Rp 1,641,128 Rp 9,117,376 Rp 109,408,512
Sumber Data : PT. MEGA MARINE
e. Tabel Biaya Overhead
Tabel 4.5 : Biaya Overhead PT. MEGA MARINE Tahun 2020
Jenis Produksi Jumlah
Biaya Bahan Penolong   Rp 15,555,000  
Biaya Asuransi   Rp 7,176,000  
Biaya Pemakaian Bahan Bakar   Rp 21,324,000  
Biaya Pemelihara'an Mesin   Rp 15,350,000  
Biaya Pemelihara'an Bangunan   Rp 6,804,900  
Biaya Penyusutan Mesin   Rp 21,360,000  
Biaya Penyusutan Bangunan   Rp 12,000,000  
Biaya Listrik, Air, dan Telf   Rp 7,865,000  
Jumlah   Rp 107,434,900  
f. Laporan Biaya Produksi
Tabel 4.6 : Laporan Biaya Produksi PT. MEGA MARINE Tahun 2020
Biaya bahan baku   Rp 609,936,000
Biaya tenaga kerja langsung   Rp 109,408,512
Biaya overhead pabrik    
Biaya bahan penolong Rp 15,555,000  
Biaya Asuransi Rp 7,176,000  
Biaya pemakaian bahan bakar Rp 21,324,000  
Biaya pemelihara'an mesin Rp 15,350,000  
Biaya pemelihara'an bangunan Rp 6,804,900  
Biaya penyusutan mesin Rp 21,360,000  
Biaya penyusutan bangunan Rp 12,000,000  
Biaya Listrik , Air ,Dan Telf Rp 7,865,000  
Jumlah   Rp 107,434,900
Total Biaya Produksi   Rp 826,779,412

Saat ini perusahaan menggunakan metode tradisional. Yaitu dengan menjumlahkan bahan baku yang sudah jadi, kemudian dijumlahkan secara keseluruhan dan dibagi dengan jumlah beban pokok poroduksi selama satu tahun. Dalam menghitung harga pokok produksinya, perusahaan mengelompokan biaya kedalam tiga bagian yaitu biaya bahan, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead dan menjumlahkan semua biaya yang seharusnya. Dan tidak sesuai dengan penggunaan sumber dayanya. Biaya bahan yang dimaksud merupakan biaya bahan baku yang digunakan dalam proses produksi yaitu berupa udang murni atau asli.

Perhitungan Pemakaian Jam Tenaga Kerja Langsung

Pemakaian TKL tiap produk X total Biaya TKL
Total pemakean jam TKL
JUMLAH PRODUKSI
Biaya TKL untuk Udang Spesial :
70.727.616 X 109.408.512
95.095.116
25296
=3.216
Biaya TKL untuk Udang Ekonomi :
24.367.500 X 109.408.512
95.095.116
17100
=1.639

Perhitungan Biaya Overhead Pabrik

Pemakaian TKL tiap produk X total BOP
Total pemakean jam TKL
JUMLAH PRODUKSI
BOP untuk Udang Spesial :
70,727.616 X 107.434.900
95.095.116
25296
= 3.158
BOP untuk Udang Ekonomi :
24.367.500 X 107.434.900
95.095.116
17100
= 1.609

P erhitungan biaya yang ada di atas maka biaya produksi menurut PT. MEGA MRINE PRIDE

Tabel 4.7 : Harga Pokok Produksi PT . MEGA MARINE Tahun 2020
  Jenis Produksi
Cap Udang special Cap Udang ekonomi
Biaya bahan baku Rp16,000 Rp12,000
Biaya TKL Rp3,216 Rp1,639
BOP Rp2,158 Rp1,609
Harga pokok produksi Rp22,374 Rp15,248
Sumber : Data (diolah)
  • Hasil Produksi
  • Hasil Analisis
  • Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Activity Based Costing

langkah dalam menghitung harga pokok produksi dengan menggunakan Activity Based Costing.

  • Mengklasifikasikan aktivitas yang lama
  • Memisahkan biaya menjadi produk
  • Menentukan biaya kedalam kelompok tertentu
  • Menghitung tarif yang diberikan untuk setiap kelompok biaya produksi
Tabel 4.9 : Satuan Pengukuran Biaya Operasional
Biaya Overhead Pabrik Sistem Pengukuran
Biaya bahan penolong Unit produksi
Biaya asuransi Unit produksi
Biaya pemakaian bahan bakar Jam Mesin
Biaya pemelihara'an mesin Jam Mesin
Biaya pemelihara'an bangunan Unit produksi
Biaya penyusutan mesin Jam Mesin
Biaya penyusutan bangunan Unit produksi
Biaya Listrik, Air, dan Telf Jam Mesin
Sumber : data (diolah)
Tabel 4. 10 : Data Produksi
  Jenis Produksi Total
Cap Udang Special Cap Udang ekonomi
Unit Produksi 25296 Kg 17100 Kg 42396 KG
Jam TKL 2796 Jam 1425 Jam 4221 Jam
Jam Mesin 2127 Jam 1031 Jam 3158 Jam
Sumber : data (diolah)

Dari tabel 4.10 diatas dapat dihitung rasio konsumsi masing-masing biaya overhead untuk mengetahui berapa proporsi pemakean biaya overhead pabrik untuk masing-masing produk berdasarkan aktivitasnya

Tabel 4.11 : Rasio Pengukuran Biaya Overhead
      Jenis Produksi      
Biaya Overhead Pabrik Udang Sepesial Udang Ekonomi Ukuran Konsumsi
               
Biaya bahan penolong 0,596   0,403   Unit Produksi  
Biaya ansuransi   0,596   0,403   Unit Produksi  
Biaya pemakean bahan bakar 0,674   0,326   Jam Mesi  
Biaya pemeliharaan mesin 0,674   0,326   Jam Mesi  
Biaya pemeliharaan bangunan 0,596   0,403   Unit Produksi  
Biaya penyusutan mesin 0,674   0,326   Jam Mesi  
Biaya penyusutan bangunan 0,596   0,403   Unit Produksi  
Biaya listrik, air dan telpon 0,674   0,326   Jam Mesi  
Sumber : Data (diolah)
a. Pool rate untuk kategori level aktivitas
Biaya listrik Rp 7.865.000
Biaya pemakean bahan bakar Rp 21.324.000
Rp 29.189.000
Jam mesin Rp 3.158
Pool rate = Rp. 29.189.000 : 3.158 = Rp 9.249/jam mesin.
b. Pool rate untuk kategori batch level aktivitas
Biaya bahan penolong Rp 15.555.000
Unit produksi Rp 42.396
Pool rate = Rp. 15.555.000 : 42.396 = Rp 366/Kg
Biaya pemeliharaan mesin Rp 15.350.000
jam mesin Rp 3.158
Pool rate = Rp. 15.350.000 : 3.158 = Rp 4860/jam mesin
c. Pool rate untuk kategori facility level aktivitas
Biaya asuransi
Biaya penyusutan bangunan
Biaya pemeliharaan bangunan
Unit produksi
Pool rate = Rp. 15.350.000 : 3.158 = Rp 4860/jam mesin
Biaya penyusutan mesin
Jumlah mesin
Pool rate = Rp. 15.350.000 : 3.158 = Rp 4860/jam mesin
Biaya overhead untuk Udang Sepecial :
a. 2127 x Rp 9242 = Rp 19.657.734
b. 25296 x Rp 366 = Rp 9.258.336
c. 2127 x Rp 4860 = Rp 10.337.220
d. 25296 x Rp 612 = Rp 15.481.152
e. 2127 x Rp 6763 = Rp 14.384.901
Total Overhead Pabrik = Rp 69.119.343
Unit produksi = 25.296
Pool rate = Rp. 69.119.343 : 25.296 = Rp 2732/Kg
Biaya overhead untuk Udang Ekonomi :
a. 1031 x Rp 9242 = Rp 9.528.502
b. 17100 x Rp 366 = Rp 6.258.600
c. 1031 x Rp 4860 = Rp 5.010.660
d. 17100 x Rp 612 = Rp 10.465.200
e. 1031 x Rp 6763 = Rp 6.972.653
Total Overhead Pabrik = Rp 38.235.615
Unit produksi = 17.100/Kg
Biaya per Kg = Rp.38.235.615 : 17.100 = Rp 2236/Kg
Tabel 4.12 : Perhitungan Harga Pokok Produksi Mengunakan Activity Based Costing
  Jenis Produksi  
  Udang special Udang ekonomi
Biaya Bahan Baku Rp16,000 Rp12,000
Biaya TKL Rp3,216 Rp1,639
BOP Rp2,732 Rp2,236
Harga Pokok Produksi Rp21,948 Rp15,875
Sumber : Data (diolah)
  • Menentukan cost driver pool pada tabel 4.9
  • Menghitung masing-masing produk pada jam mesin
  • Menghitung pool rate
  • Perhitungan perpedaan Harga Pokok Produksi Antara Metode Tradisionala Activity Based Costing
  • Perhitungan Harga Pokok Produksi Antara Metode Tradisional Dengan Activity Based Costing
Tabel 4.13 : Perhitungan Harga Pokok Produksi Antara Metode Tradisional Dengan
Activity Based Costing
  Udang Special   Udang Ekonomi  
  Tradisional ABC Tradisional ABC
Biaya Bahan Baku Rp16,000 Rp16,000 Rp12,000 Rp12,000
Biaya TKL Rp3,216 Rp3,216 Rp1,639 Rp1,639
BOP Rp3,158 Rp2,732 Rp1,609 Rp2,236
Harga Pokok Produksi Rp22,374 Rp21,948 Rp15,248 Rp15,875

IV KESIMPULAN

  • Dari perbedaan harga pokok produksi yang diterapkan oleh PT. MEGA MARINE PRIDE terlihat dalam tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jenis produk udang special terdapat pembebanan biaya yang tinggi sebesar Rp 426 (Rp 22,374 – Rp 21,948), sedangkan untuk produk udang ekonomi terdapat pembebanan biaya yang sangat rendah sebesar Rp 627 (Rp 15,875 – 15,248).
  • Metode Activity Based Costing. memberikan hasil yang rendah untuk udang ekonomi, sedangkan untuk udang special menunjukkan hasil yang tinggi. Dalam perhitungan harga pokok produksi Metode Tradisional memberikan hasil yang rendah untuk udang sepecial dan hasil yang tinggi untuk udang ekonomi. Hal ini berbanding terbalik dengan kesimpulan yang di atas.
  • Perbedaan juga terjadi pada hasil yang disebabkan oleh metode Activity Based Costing. Perbedaan antar harga pokok produksi Metode Tradisional dengan Metode Activity Based Costing ini terjadi karena biaya overhead pabrik pada masing – masing produk yang dibebankan. Pembebanan biaya overhead pabrik masing – masing produk pada Metode Tradisional hanya dibebankan ke satu cost driver saja, yaitu jumlah unit produksi. sehingga Metode Activity Based Costing mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap produk dengan tepat berdasarkan masing – masing aktivitas yang dikonsumsi.

UCAPAN TERIMA KASIH

  • Bapak Wisnu Panggah Setiyono, SE.,M.,Ph.D Selaku Dekan Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
  • Bapak Wiwit Hariyanto, SE., M.Si Selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
  • Ibu Dr. Hadiah Fitriyah, SE, M,Si Selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan selama menyusun skripsi.
  • Seluruh jajaran Dosen dan Staf Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
  • Kedua orang tua dan adik saya yang telah memberikan doa dan dukungan selama proses pembuatan skripsi.
  • Seluruh teman-teman yang telah memberikan dukungan dan semangat yang luar biasa.
  • Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu memberikan dukungan.

SARAN

  • Metode Activity Based Costing sebaiknya digunakan sebagai alternative perusahaan dalam menghitung harga pokok produksi karena perhitungannya benar-benar mencerminkan biaya produksi. Metode Activity Based Costing dapat digunakan sebagai alternative dalam perhitungan harga pokok produksi
  • Perusahaan dapat mengambil pertimbangan dalam pengambilan keputusan mana yang efektif dalam menentukan harga pokok produksi

References

  1. Sholihan, “Pengaruh Family Ownership Terhadap Kinerja Perusahaan dan Pembagian Deviden,” J. Chem. Inf. Model., Vol. 53, No. 9, Pp. 1689–1699, 2018, Doi: 10.1017/Cbo9781107415324.004.
  2. Mawitjere, C. Y. A., & Karamoy, H. (2000). Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FE Unsrat Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FE Unsrat. 21–41.
  3. Pt, P., Inti, F., Dimanado, A., Utara, S., & Morasa, J. (2014). 3 1,2,3. 2(2), 1349–1360.
  4. Waladouw, S., Sondakh, J., & Kapojos, R. (2014). Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Pada Perusahaan Roti Lidya Manado. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 2(2), 1120–1129.
  5. Mawitjere, C. Y. A., & Karamoy, H. (2000). Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FE Unsrat Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FE Unsrat. 21–41.
  6. Adinagoro, N. S., Suhadak, & Azizah, D. F. (2013). PENERAPAN ANALISIS ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM (ABC SYSTEM) UNTUK PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SECARA AKURAT(Studi PadaPR. Cemara Mas Sidoarjo). 4, 1–10.
  7. Setyaningsih, S. L. (2011). Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Sistem Activity Based Costing ( ABC) Pada Pabrik Roti “ Sumber Rejeki ” Gunungpati. http://lib.unnes.ac.id/2678/1/7126.pdf
  8. Suratinoyo, A. (2013). Penerapan Sistem Abc Untuk Penentuan Harga Pokok Produksi Pada Bangun Wenang Beverage. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 1(3), 658–668.
  9. Al Hanini, E. A. (2018). The impact of adopting Activity Based Costing (ABC) on decreasing cost and maximizing profitability in industrial companies listed in Amman Stock Exchange. Academy of Accounting and Financial Studies Journal, 22(5), 1–8.
  10. Adinagoro, N. S., Suhadak, & Azizah, D. F. (2013). PENERAPAN ANALISIS ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM (ABC SYSTEM) UNTUK PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SECARA AKURAT(Studi PadaPR. Cemara Mas Sidoarjo). 4, 1–10.
  11. Mawitjere, C. Y. A., & Karamoy, H. (2000). Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FE Unsrat Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FE Unsrat. 21–41.
  12. Gowardy, G., & Brata, H. (2015). Penerapan Metode Activity Based Costing dalam Menentukan Harga Pokok Produksi Karet PT. Sumber Djantin Sambas. Jurnal Ekonomi Bisnis Dan Kewirausahaan, 4(3), 355. https://doi.org/10.26418/jebik.v4i3.19091