Abstract
To analyze the comparison of calculations with the Activity Based Costing Method. This research is designed as a descriptive analytical study, quantitative analysis, which is used in calculating the traditional method and the Activity Based Costing method, while qualitative analysis is used in analyzing the results of the two variables of the traditional method and the Activity Based Costing Method. detailed data in the form of production data during the current period. Based on the results of the analysis, both the Activity Based Costing Method resulted in lower costs. Therefore, the Activity Based Costing Method can be used as an alternative for companies in calculating the cost of goods manufactured which is good because this method is a method that calculates the real and detailed production costs.
I.iPENDAHULUAN
Setiap perusahaan yang didirikan bertujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan Untuk mencapai laba yang maksimala maka perusahaan harus bekerja seefektif dan seefesien mungkin. Perhitungan harga pokok produksi yang di peroses suatu bahan baku hingga jadi barang jadi. Ketidaktepatan dalam perhitungan dalam perhitungan Harga Pokok Produksi membawa dampak yang merugikan bagi perusahaan Manajemen jugak memfokuskan diri pada aktivitas-aktivitas yang memberikan peluang. untuk melakukan penghematan biaya dengan cara menyederhanakan aktivitas, melaksanakan aktivitas dengan lebih efisien.
Manajemen juga memiliki kebijakan yang sangat penting bagi perusahaan untuk menetapkan harga jual yang tepat dengan laba yang ingin diperoleh perusahaan, sehingga perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain. Harga pokok produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah biaya yang memberi nilai tambah bagi produk sehingga tidak akanada pemborosan biaya. Tidak adanya pemborosan biaya maka akan timbul efisiensi biaya Dari pembahasan diatas menunjukan betapa pentingnya penggunaan Activity based costing syitem untuk menetapkan harga pokok produksi yang layak. Penetapan harga pokok produksi yang layak dapat digunakan untuk menentukan harga jual yang ideal dalam artian tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Disamping itu penetapan harga juga berpengaruh terhadap keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu penggunaan metode pembebanan yang tepat sanagat berpengaruh. Sehingga harus benar-benar diperhatikan dengan baik.
II. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada objek yang alamiah dan mendapatkan pemahaman yang lebih luas terhadap situasi yang diteliti sehingga dapat menginterpresentasikan dan mengintruksi situasi yang diteliti akan menjadi jelas dan bermakna.penulis melakukan pendekatan penelitian dengan metode kualitatif karena untuk mengetahui bagaimana proses penerapan Activity Based Costing dalam menentukan Harga Pokok Produksi pada PT. MEGA MARINE PRIDE.
Dalam penelitian kualitatif ini model yang digunakan dalam memperhitungkan harga pokok produksi menggunakan metode Activity Based Costing dalam prusahaan manufaktur yaitu perusahaan PT. MEGA MARINE PRIDE.
- Pendekatan Penelitian
- Fokus Penelitian
- Rancangan Penelitian
- Penelitih menaruh minat terhadap suatu topik, kemudian melakukan pendalaman terutama terhadap hal-hal yang berkaitan, keberadaan dan kemudahan informasi keadaan, serta lokasi penelitian.
- Peneliti mengindentifikasi beberapa metode pengumpulan data dan kemudian memilih satu atau dua metode yang tepat.
- Teknik pengumpulan data dengan cara atau data wawancara, observasi, dan dokumentasi.
- Hasil data yang sudah dikelolah atau dihitung secara terperinci dan kemudian menjadi data yang diinginkan atau hasil akhir.
Penelitian ini dilakukan di PT. MEGA MARINE PRIDE yang berada di Dsn. Wonokoyo Wetan Kcp. Beji Kap. Pasuruan. PT. MEGA MARINE PRIDE terpilih sebagai objek penelitian dimana sebagian kecil menggunakan teknologi canggih dan sebagian besar menggunkana TKL (tenaga kerja langsung), yang dihasikan yaitu berupah makanan laut seperti udang, kepiting, gurita, dan kodok dimana produk diperlukan perhitungan Activity Based Costing.
- Lokasi Penelitian
- Jenis dan Sumber Data
- Jenis data Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, dalam hal ini penulisan mendapat data berupa dokumen data produksi. PT. MEGA MARINE PRIDE dan jugak menggunakan, dan biaya tenaga kerja langsung, dan data biaya overhead pabrik.
- Sumber data berdasarkan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Dalam peneitian ini meliputi data mengenai gambaran objek penelitian, struktur organisai, sistem akutansi serta produk yang dihasilkan dan juga dari hasil wawancara.
- Observasi
- Wawancara
- Dokumentasi
- Pengumpulan biaya – biaya, serta kegiatan yang terjadi diperusahaan yang berhubungan dengan kegiatan produksi.
- Menentukan dan mengelompokan biaya overhead pabrik berdasarkan aktivitas dan cost drivers.
- Menghitung biaya overhead pabrik berdasarkan perhitungan perusahaan dan biaya overhead yang seharusnya terjadi.
- Menghitung BOP menurut sistem biaya berdasarkan aktivitas.
- Membandingkan perhitungan harga pokok produksi menurut akutansi biaya berdasarkan aktivitas dengan akutansi biaya
III. HASIL DAN PEMBAHSAN
a. Tabel Produksi | ||
Tabel 4.1 : Jumlah produksi PT. MEGA MARINE Tahun 2020 | ||
Jenis Produksi | Jumlah Produksi(botol) | |
Udang spesial | 25296 | |
Udang ekonomi | 17100 | |
42396 | ||
Sumber Data : PT. MMP |
b.Tabel Jam Tenaga Kerja Langsung | |||
Tabel 4.2 : Pemakaian Tenaga Kerja Langsung PT. MEGA MARINE Tahun 2020 | |||
Jenis Produksi | Jumlah Produksi | Jam TKL | Pemakaian |
Udang Spesial | 25296 | 2796 | Rp 70,727,616 |
Udang Ekonomi | 17100 | 1425 | Rp 24,367,500 |
Jumlah | 42396 | 4221 | Rp 95,095,116 |
Sumber Data : PT. MMP |
c. Tabel Biaya Bahan Baku | |||||||||
Tabel 4.3 : Biaya Bahan Baku PT. MEGA MARINE Tahun 2020 | |||||||||
Jenis Produksi | Jumlah Produksi(botol) | Biaya/Kg | Jumlah | ||||||
Cap Udang Spesial | 25296 | Rp16,000 | Rp 404,736,000 | ||||||
Cap Udang Ekonomi | 17100 | Rp12,000 | Rp 205,200,000 | ||||||
Jumlah | 42396 | Rp 609,936,000 | |||||||
Sumber Data : PT. MEGA MARINE | |||||||||
d. Tabel Biaya TKL | |||||||||
Tabel 4.4 : Biaya Tenaga Keja Langsung PT. MEGA MARINE Tahun 2020 | |||||||||
Jenis Tenaga Kerja | Jumlah TKL | Upah/orang/bulan | Biaya TKL/bulan | Total | |||||
Sopir | 2 | Rp911,738 | Rp 1,823,476 | Rp 21,881,712 | |||||
Proses Produksi | 10 | Rp729,390 | Rp 7,293,900 | RP 87,526,800 | |||||
Jumlah | 12 | Rp 1,641,128 | Rp 9,117,376 | Rp 109,408,512 | |||||
Sumber Data : PT. MEGA MARINE |
e. Tabel Biaya Overhead | |||
Tabel 4.5 : Biaya Overhead PT. MEGA MARINE Tahun 2020 | |||
Jenis Produksi | Jumlah | ||
Biaya Bahan Penolong | Rp 15,555,000 | ||
Biaya Asuransi | Rp 7,176,000 | ||
Biaya Pemakaian Bahan Bakar | Rp 21,324,000 | ||
Biaya Pemelihara'an Mesin | Rp 15,350,000 | ||
Biaya Pemelihara'an Bangunan | Rp 6,804,900 | ||
Biaya Penyusutan Mesin | Rp 21,360,000 | ||
Biaya Penyusutan Bangunan | Rp 12,000,000 | ||
Biaya Listrik, Air, dan Telf | Rp 7,865,000 | ||
Jumlah | Rp 107,434,900 |
f. Laporan Biaya Produksi | ||
Tabel 4.6 : Laporan Biaya Produksi PT. MEGA MARINE Tahun 2020 | ||
Biaya bahan baku | Rp 609,936,000 | |
Biaya tenaga kerja langsung | Rp 109,408,512 | |
Biaya overhead pabrik | ||
Biaya bahan penolong | Rp 15,555,000 | |
Biaya Asuransi | Rp 7,176,000 | |
Biaya pemakaian bahan bakar | Rp 21,324,000 | |
Biaya pemelihara'an mesin | Rp 15,350,000 | |
Biaya pemelihara'an bangunan | Rp 6,804,900 | |
Biaya penyusutan mesin | Rp 21,360,000 | |
Biaya penyusutan bangunan | Rp 12,000,000 | |
Biaya Listrik , Air ,Dan Telf | Rp 7,865,000 | |
Jumlah | Rp 107,434,900 | |
Total Biaya Produksi | Rp 826,779,412 |
Saat ini perusahaan menggunakan metode tradisional. Yaitu dengan menjumlahkan bahan baku yang sudah jadi, kemudian dijumlahkan secara keseluruhan dan dibagi dengan jumlah beban pokok poroduksi selama satu tahun. Dalam menghitung harga pokok produksinya, perusahaan mengelompokan biaya kedalam tiga bagian yaitu biaya bahan, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead dan menjumlahkan semua biaya yang seharusnya. Dan tidak sesuai dengan penggunaan sumber dayanya. Biaya bahan yang dimaksud merupakan biaya bahan baku yang digunakan dalam proses produksi yaitu berupa udang murni atau asli.
Perhitungan Pemakaian Jam Tenaga Kerja Langsung
Pemakaian TKL tiap produk X total Biaya TKL |
Total pemakean jam TKL |
JUMLAH PRODUKSI |
Biaya TKL untuk Udang Spesial : |
70.727.616 X 109.408.512 |
95.095.116 |
25296 |
=3.216 |
Biaya TKL untuk Udang Ekonomi : |
24.367.500 X 109.408.512 |
95.095.116 |
17100 |
=1.639 |
Perhitungan Biaya Overhead Pabrik
Pemakaian TKL tiap produk X total BOP |
Total pemakean jam TKL |
JUMLAH PRODUKSI |
BOP untuk Udang Spesial : |
70,727.616 X 107.434.900 |
95.095.116 |
25296 |
= 3.158 |
BOP untuk Udang Ekonomi : |
24.367.500 X 107.434.900 |
95.095.116 |
17100 |
= 1.609 |
P erhitungan biaya yang ada di atas maka biaya produksi menurut PT. MEGA MRINE PRIDE
Tabel 4.7 : Harga Pokok Produksi PT . MEGA MARINE Tahun 2020 | ||
Jenis Produksi | ||
Cap Udang special | Cap Udang ekonomi | |
Biaya bahan baku | Rp16,000 | Rp12,000 |
Biaya TKL | Rp3,216 | Rp1,639 |
BOP | Rp2,158 | Rp1,609 |
Harga pokok produksi | Rp22,374 | Rp15,248 |
Sumber : Data (diolah) |
- Hasil Produksi
- Hasil Analisis
- Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Activity Based Costing
langkah dalam menghitung harga pokok produksi dengan menggunakan Activity Based Costing.
- Mengklasifikasikan aktivitas yang lama
- Memisahkan biaya menjadi produk
- Menentukan biaya kedalam kelompok tertentu
- Menghitung tarif yang diberikan untuk setiap kelompok biaya produksi
Tabel 4.9 : Satuan Pengukuran Biaya Operasional | |
Biaya Overhead Pabrik | Sistem Pengukuran |
Biaya bahan penolong | Unit produksi |
Biaya asuransi | Unit produksi |
Biaya pemakaian bahan bakar | Jam Mesin |
Biaya pemelihara'an mesin | Jam Mesin |
Biaya pemelihara'an bangunan | Unit produksi |
Biaya penyusutan mesin | Jam Mesin |
Biaya penyusutan bangunan | Unit produksi |
Biaya Listrik, Air, dan Telf | Jam Mesin |
Sumber : data (diolah) |
Tabel 4. 10 : Data Produksi | |||
Jenis Produksi | Total | ||
Cap Udang Special | Cap Udang ekonomi | ||
Unit Produksi | 25296 Kg | 17100 Kg | 42396 KG |
Jam TKL | 2796 Jam | 1425 Jam | 4221 Jam |
Jam Mesin | 2127 Jam | 1031 Jam | 3158 Jam |
Sumber : data (diolah) |
Dari tabel 4.10 diatas dapat dihitung rasio konsumsi masing-masing biaya overhead untuk mengetahui berapa proporsi pemakean biaya overhead pabrik untuk masing-masing produk berdasarkan aktivitasnya
Tabel 4.11 : Rasio Pengukuran Biaya Overhead | ||||||||
Jenis Produksi | ||||||||
Biaya Overhead Pabrik | Udang Sepesial | Udang Ekonomi | Ukuran Konsumsi | |||||
Biaya bahan penolong | 0,596 | 0,403 | Unit Produksi | |||||
Biaya ansuransi | 0,596 | 0,403 | Unit Produksi | |||||
Biaya pemakean bahan bakar | 0,674 | 0,326 | Jam Mesi | |||||
Biaya pemeliharaan mesin | 0,674 | 0,326 | Jam Mesi | |||||
Biaya pemeliharaan bangunan | 0,596 | 0,403 | Unit Produksi | |||||
Biaya penyusutan mesin | 0,674 | 0,326 | Jam Mesi | |||||
Biaya penyusutan bangunan | 0,596 | 0,403 | Unit Produksi | |||||
Biaya listrik, air dan telpon | 0,674 | 0,326 | Jam Mesi | |||||
Sumber : Data (diolah) |
a. Pool rate untuk kategori level aktivitas | |
Biaya listrik | Rp 7.865.000 |
Biaya pemakean bahan bakar | Rp 21.324.000 |
Rp 29.189.000 | |
Jam mesin | Rp 3.158 |
Pool rate = Rp. 29.189.000 : 3.158 = Rp 9.249/jam mesin. | |
b. Pool rate untuk kategori batch level aktivitas | |
Biaya bahan penolong | Rp 15.555.000 |
Unit produksi | Rp 42.396 |
Pool rate = Rp. 15.555.000 : 42.396 = Rp 366/Kg | |
Biaya pemeliharaan mesin | Rp 15.350.000 |
jam mesin | Rp 3.158 |
Pool rate = Rp. 15.350.000 : 3.158 = Rp 4860/jam mesin | |
c. Pool rate untuk kategori facility level aktivitas | |
Biaya asuransi | |
Biaya penyusutan bangunan | |
Biaya pemeliharaan bangunan | |
Unit produksi | |
Pool rate = Rp. 15.350.000 : 3.158 = Rp 4860/jam mesin | |
Biaya penyusutan mesin | |
Jumlah mesin | |
Pool rate = Rp. 15.350.000 : 3.158 = Rp 4860/jam mesin | |
Biaya overhead untuk Udang Sepecial : | |
a. 2127 x Rp 9242 = Rp 19.657.734 | |
b. 25296 x Rp 366 = Rp 9.258.336 | |
c. 2127 x Rp 4860 = Rp 10.337.220 | |
d. 25296 x Rp 612 = Rp 15.481.152 | |
e. 2127 x Rp 6763 = Rp 14.384.901 | |
Total Overhead Pabrik = Rp 69.119.343 | |
Unit produksi = 25.296 | |
Pool rate = Rp. 69.119.343 : 25.296 = Rp 2732/Kg | |
Biaya overhead untuk Udang Ekonomi : | |
a. 1031 x Rp 9242 = Rp 9.528.502 | |
b. 17100 x Rp 366 = Rp 6.258.600 | |
c. 1031 x Rp 4860 = Rp 5.010.660 | |
d. 17100 x Rp 612 = Rp 10.465.200 | |
e. 1031 x Rp 6763 = Rp 6.972.653 | |
Total Overhead Pabrik = Rp 38.235.615 | |
Unit produksi = 17.100/Kg | |
Biaya per Kg = Rp.38.235.615 : 17.100 = Rp 2236/Kg |
Tabel 4.12 : Perhitungan Harga Pokok Produksi Mengunakan Activity Based Costing | |||
Jenis Produksi | |||
Udang special | Udang ekonomi | ||
Biaya Bahan Baku | Rp16,000 | Rp12,000 | |
Biaya TKL | Rp3,216 | Rp1,639 | |
BOP | Rp2,732 | Rp2,236 | |
Harga Pokok Produksi | Rp21,948 | Rp15,875 | |
Sumber : Data (diolah) |
- Menentukan cost driver pool pada tabel 4.9
- Menghitung masing-masing produk pada jam mesin
- Menghitung pool rate
- Perhitungan perpedaan Harga Pokok Produksi Antara Metode Tradisionala Activity Based Costing
- Perhitungan Harga Pokok Produksi Antara Metode Tradisional Dengan Activity Based Costing
Tabel 4.13 : Perhitungan Harga Pokok Produksi Antara Metode Tradisional Dengan | ||||
Activity Based Costing | ||||
Udang Special | Udang Ekonomi | |||
Tradisional | ABC | Tradisional | ABC | |
Biaya Bahan Baku | Rp16,000 | Rp16,000 | Rp12,000 | Rp12,000 |
Biaya TKL | Rp3,216 | Rp3,216 | Rp1,639 | Rp1,639 |
BOP | Rp3,158 | Rp2,732 | Rp1,609 | Rp2,236 |
Harga Pokok Produksi | Rp22,374 | Rp21,948 | Rp15,248 | Rp15,875 |
IV KESIMPULAN
- Dari perbedaan harga pokok produksi yang diterapkan oleh PT. MEGA MARINE PRIDE terlihat dalam tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jenis produk udang special terdapat pembebanan biaya yang tinggi sebesar Rp 426 (Rp 22,374 – Rp 21,948), sedangkan untuk produk udang ekonomi terdapat pembebanan biaya yang sangat rendah sebesar Rp 627 (Rp 15,875 – 15,248).
- Metode Activity Based Costing. memberikan hasil yang rendah untuk udang ekonomi, sedangkan untuk udang special menunjukkan hasil yang tinggi. Dalam perhitungan harga pokok produksi Metode Tradisional memberikan hasil yang rendah untuk udang sepecial dan hasil yang tinggi untuk udang ekonomi. Hal ini berbanding terbalik dengan kesimpulan yang di atas.
- Perbedaan juga terjadi pada hasil yang disebabkan oleh metode Activity Based Costing. Perbedaan antar harga pokok produksi Metode Tradisional dengan Metode Activity Based Costing ini terjadi karena biaya overhead pabrik pada masing – masing produk yang dibebankan. Pembebanan biaya overhead pabrik masing – masing produk pada Metode Tradisional hanya dibebankan ke satu cost driver saja, yaitu jumlah unit produksi. sehingga Metode Activity Based Costing mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap produk dengan tepat berdasarkan masing – masing aktivitas yang dikonsumsi.
UCAPAN TERIMA KASIH
- Bapak Wisnu Panggah Setiyono, SE.,M.,Ph.D Selaku Dekan Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
- Bapak Wiwit Hariyanto, SE., M.Si Selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
- Ibu Dr. Hadiah Fitriyah, SE, M,Si Selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan selama menyusun skripsi.
- Seluruh jajaran Dosen dan Staf Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
- Kedua orang tua dan adik saya yang telah memberikan doa dan dukungan selama proses pembuatan skripsi.
- Seluruh teman-teman yang telah memberikan dukungan dan semangat yang luar biasa.
- Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu memberikan dukungan.
SARAN
- Metode Activity Based Costing sebaiknya digunakan sebagai alternative perusahaan dalam menghitung harga pokok produksi karena perhitungannya benar-benar mencerminkan biaya produksi. Metode Activity Based Costing dapat digunakan sebagai alternative dalam perhitungan harga pokok produksi
- Perusahaan dapat mengambil pertimbangan dalam pengambilan keputusan mana yang efektif dalam menentukan harga pokok produksi
References
- Sholihan, “Pengaruh Family Ownership Terhadap Kinerja Perusahaan dan Pembagian Deviden,” J. Chem. Inf. Model., Vol. 53, No. 9, Pp. 1689–1699, 2018, Doi: 10.1017/Cbo9781107415324.004.
- Mawitjere, C. Y. A., & Karamoy, H. (2000). Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FE Unsrat Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FE Unsrat. 21–41.
- Pt, P., Inti, F., Dimanado, A., Utara, S., & Morasa, J. (2014). 3 1,2,3. 2(2), 1349–1360.
- Waladouw, S., Sondakh, J., & Kapojos, R. (2014). Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Pada Perusahaan Roti Lidya Manado. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 2(2), 1120–1129.
- Mawitjere, C. Y. A., & Karamoy, H. (2000). Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FE Unsrat Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FE Unsrat. 21–41.
- Adinagoro, N. S., Suhadak, & Azizah, D. F. (2013). PENERAPAN ANALISIS ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM (ABC SYSTEM) UNTUK PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SECARA AKURAT(Studi PadaPR. Cemara Mas Sidoarjo). 4, 1–10.
- Setyaningsih, S. L. (2011). Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Sistem Activity Based Costing ( ABC) Pada Pabrik Roti “ Sumber Rejeki ” Gunungpati. http://lib.unnes.ac.id/2678/1/7126.pdf
- Suratinoyo, A. (2013). Penerapan Sistem Abc Untuk Penentuan Harga Pokok Produksi Pada Bangun Wenang Beverage. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 1(3), 658–668.
- Al Hanini, E. A. (2018). The impact of adopting Activity Based Costing (ABC) on decreasing cost and maximizing profitability in industrial companies listed in Amman Stock Exchange. Academy of Accounting and Financial Studies Journal, 22(5), 1–8.
- Adinagoro, N. S., Suhadak, & Azizah, D. F. (2013). PENERAPAN ANALISIS ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM (ABC SYSTEM) UNTUK PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SECARA AKURAT(Studi PadaPR. Cemara Mas Sidoarjo). 4, 1–10.
- Mawitjere, C. Y. A., & Karamoy, H. (2000). Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FE Unsrat Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FE Unsrat. 21–41.
- Gowardy, G., & Brata, H. (2015). Penerapan Metode Activity Based Costing dalam Menentukan Harga Pokok Produksi Karet PT. Sumber Djantin Sambas. Jurnal Ekonomi Bisnis Dan Kewirausahaan, 4(3), 355. https://doi.org/10.26418/jebik.v4i3.19091