Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Business and Economics
DOI: 10.21070/acopen.3.2020.1322

The Influence of Organizational Support, Leader Member Exchange, And Work Stress on Employee Performance With Employee Engagement as Intervening Variables 


Pengaruh Organizational Support, Leader Member Exchange, dan Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan dengan Employee Engagement sebagai Variabel Intervening

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Organizational Support Leader Member Exchange Employee Engagement Work Stress Employee Performance

Abstract

This study aims to determine The Influence of Organizational Support, Leader Member Exchange, And Work Stress on Employee Performance With Employee Engagement as Intervening Variables in PT.XYZ. The population used is production employees of PT.XYZ, amounting to 187 people, and in this study as many as 128 people were sampled. The sampling technique used in this study is simple random sampling. Data collection is carried out through questionnaires. To test the hypothesis used multiple linear regression analysis tools, multiple correlation coefficients (R), coefficient of multiple determination (R2), classic assumption test, F test and t test with the help of SPSS statistical 18.0, as well as validity and reliability tests. The results of this study prove that intrinsic organizational support, leader member exchange, and work stress, influences employee performance. organizational support, leader member exchange, and work stress influences employee engagement, besides that intrinsic organizational support, leader member exchange, and work stress, and employee engagement  have a direct and indirect influence on employee performance.

I. Pendahuluan

Saat ini dunia sedang dihadapkan dengan kondisi yang disebut dengan The World Borderless atau dunia tanpa batas. Pada kondisi ini memberikan berbagai dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif pada berbagai aspek, meIiputi aspek poIitik, sosial, budaya, hukum, dan ekonomi. Didunia usaha perkembangan berjalan dengan cepat seiring dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin canggih. Hal ini dapat memicu persaingan antar perusahaan untuk menghasiIkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen. Sebuah teori yang dikemukakan Charles Darwin dalam Khasali menyatakan bahwa “Bukan yang terkuat yang mampu berumur panjang, melainkan yang paIing adaptif.” [1] Teori ini sangat cocok untuk menggambarkan keadaan dunia usaha saat ini, perusahaan dapat menciptakan inovasi-inovasi produk dan melakukan perubahan secara terus menerus untuk menyelaraskan kemampuan dengan perkembangan minat konsumen itulah perusahaan yang dapat bertahan di tengah seleksi alam dunia usaha saat ini.

[2] Dukungan organisasi (Organizational Support) menjadi keyakinan global karyawan mengenai sejauh mana organisasi peduli terhadap kesejahteraan mereka dan menghargai kontribusi mereka. Keyakinan global yang dimaksud adalah terdapatnya konsistensi dari para karyawan mengenai berbagai tindakan yang dapat dilakukan organisasi baik yang menguntungkan maupun merugikan bagi mereka. Organizational support menghasilkan suatu perasaan wajib bagi karyawan untuk membantu organisasi mencapai tujuannya dan meningkatkan komitmen terhadap organisasi dengan pengharapan bahwa kinerja yang tinggi akan dicatat dan dihargai yang dapat memberikan dampak positif kepada kepuasan kerja.

Selain dukungan organisasi, Leader Member Exchange juga berpengaruh pada kinerja perusahaan. Suatu hal yang harus diperhatikan oleh para pemimpin adalah kualitas hubungan antara pemimpin dan karyawan. Teori yang mengatur hubungan antara pemimpin dan karyawan ini disebut Leader Member Exchange atau yang lebih dikenal dengan istilah LMX. Menurut Liden dan Maslyn menyatakan bahwa perilaku yang berhubungan dengan pekerjaan, menghormati keterampilan para pemimpin dan pengetahuan, kesetiaan kepada satu sama lain, dan menyukai satu sama lain dapat berkontribusi untuk pengembangan LMX. [3] Sistem kepemimpinan Leader Member Exhange dalam penerapannya dapat menghasilkan feedback antar individu tanpa terpengaruh batas atau strata sosial. Pemimpin dan karyawan dapat berkomunukasi tanpa memandang senioritas dan jabatan sehingga dapat berdampak positif terhadap perusahan.

Kemudian stres kerja merupakan aspek yang penting bagi perusahaan terutama keterkaitannya dengan kinerja pegawai. Perusahaan harus memiliki kinerja, kinerja yang baik/tinggi dapat membantu perusahaan memperoleh keuntungan. Sebaliknya, bila kinerja menurun dapat merugikan perusahaan. [4] Oleh karenanya kinerja pegawai perlu memeroleh perhatian antara lain dengan jalan melaksanakan kajian berkaitan dengan variabel stres kerja. [5]

PT. XYZ adalah salah suatu perusahaan industry yang bergerak di bidang makanan (food) yang berlokasi di JL.Raya Popoh No.38 Wonoayu, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten sidoarjo. Dimana dari hasil pra survey tersebut mengungkapkan bahwa kinerja karyawan PT. XYZ masih rendah dan cenderung menurun. Dilihat dari capaian target perusahaan yang menunjukkan target tidak pernah tercapai seperti pada gambar 1.1 Berikut adalah grafik capaian kinerja PT. XYZ dalam kurun waktu 5 tahun :

Tabel 1.1

Kinerja PT. XYZ

Tahun 2015-2019

Sumber: PT. XYZ

Berdasarkan dari gambar diatas menunjukan penurunan kinerja dari tahun 2015 ke tahun 2017. Kemudian di tahun 2018 perusahaan mengalami kenaikan kinerja, namun di tahun 2019 kinerja kembali menurun. target perusahaan pun tidak pernah tercapai, hal ini menunjukkan perusahaan tersebut mempunyai permasalahan dalam kinerja pegawainya.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul: “Pengaruh Organizational Support, Leader Member Exchange, Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Employee Engagement Sebagai Variabel Intervening”.

Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah diatas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

  • Apakah Organizational Support, Leader Member Exchange, dan Stres Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan ?
  • Apakah Organizational Support, Leader Member Exchange, dan Stres Kerja berpengaruh terhadap Employee Engagement ?
  • Apakah Organizational Support, Leader Member Exchange, dan Stres Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan melalui Employee Engagement sebagai Variabel Intervening ?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

  • Untuk mengetahui pengaruh Organizational Support, Leader Member Exchange, dan Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan.
  • Untuk mengetahui pengaruh Organizational Support, Leader Member Exchange, dan Stres Kerja terhadap Employee Engagement.
  • Untuk mengetahui pengaruh Organizational Support, Leader Member Exchange, dan Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan melalui Employee Engagement sebagai Variabel Intervening.

Lokasi penelitian kali ini, peneliti mengambil objek pada sebuah perusahaan di PT. XYZ yang terletak di JL.Raya Popoh No.38 Wonnoayu, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten sidoarjo.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian produksi pada PT. XYZ yang berjumlah 187 orang. Metode pengumpulan sampel menggunakan probability sampling dan menggunakan teknik simple random sampling, dimana jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus dari Slovin sehingga ditemukan jumlah sampel sebanyak 128 responden.

Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, karena menggunakan data penelitian berupa angka-angka dan dianalisis menggunakan statistik. Adapun sumber data penelitian terbagi dalam 2 jenis yaitu data primer yang berasal dari data responden mengenai peran organizational support, leader member exchange dan stres kerja terhadap kinerja karyawan melalui employee engagement pada PT. XYZ. dan data sekunder yang berasal dari PT. XYZ yang meliputi profil perusahaan,visi misi, jumlah karyawan dan data kinerja karyawan.

Teknik pengambilan data yang digunakan oleh peneliti menggunakan kuisoner atau angket.

Dalam mengukur validitas yaitu dengan menghitung validitas menggunakan Correlation Pearson Moment dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total, yaitu dengan membandingkan nilai koefisien korelasi (r hitung) dengan 0,30. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan valid apabila nilai r hitung ˃ 0,30. Demikian pula sebaliknya, maka dikatakan tidak valid. Sedangkan untuk mengukur reliabel dapat diukur dengan membandingkan Alpha Cronbach atau alpha hitung dengan alpha tabel. Suatu variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha˃ 0,60. Demikian pula sebaliknya, maka dikatakan tidak reliabel. [6]

  • Lokasi penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Jenis Dan Sumber Data
  • Teknik Pengambilan D ata
  • Uji validitas dan reliabilitas
  • Pengujian Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linier berganda dengan menggunakan software SPSS.18. Didalam penelitian ini terdapat pengujian uji asumsi klasik dan analisis regresi linier berganda sebagai berikut :

  • Uji Normalitas
  • Uji Linieritas
  • Uji Autokorelasi
  • Uji Heteroskedasitas
  • Uji Multikolinieritas

Uji hipotesis berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefisien regresi yang di dapat signifikan. Ada empat jenis koefisien regresi yang dapat dilakukan yaitu :

  • Analisis Jalur
  • Uji Simultan (uji F)
  • Koefisien Korelasi Berganda (R)
  • Koefisien Determinasi Berganda (R2)
  • Uji Intervening Sobel Test

III. Hasil dan Pembahasan

Variabel Variabel (r-hitung) kritis Sig. Keterangan
VariabelOrganizational support X1.1 0,768 0.30 0,000 Valid
X1.2 0,774 0,000 Valid
X1.3 0,753 0,000 Valid
VariabelLeader member exchange X2.1 0,875 0,000 Valid
X2.2 0,875 0,000 Valid
X2.3 0,604 0,000 Valid
X2.4 0,811 0,000 Valid
X2.5 0,803 0,000 Valid
VariabelStres kerja X3.1 0,880 0,000 Valid
X3.2 0,871 0,000 Valid
X3.3 0,769 0,000 Valid
X3.4 0,838 0,000 Valid
VariabelKinerja karyawan Y.1 0,621 0,000 Valid
Y2 0,714 0,000 Valid
Y.3 0,809 0,000 Valid
Y.4 0,760 0,000 Valid
Y.5 0,727 0,000 Valid
VariabelEmployee engagement Z.1 0,672 0,000 Valid
Z.2 0,770 0,000 Valid
Z.3 0,831 0,000 Valid
Z.4 0,797 0,000 Valid
Z.5 0,744 0,000 Valid

Pada hasil pengujian validitas diatas menyatakan bahwa semua item pernyataan kuesioner dari variabel X, variabel Y dan variabel Z mempunyai nilai kuefisien koreIasi diatas 0,30 (>0,30) sehingga dapat disimpulkan bahwa item pernyataan koesioner dari varibeI X, variabel Y dan variabel Z dinyatakan vaIid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang telah diteliti.

  • Uji Validitas
  • Uji Reliabilitas
Variabel Nilai Alpha Croncbach Nilai Kritis Keterangan
Organizational support .644 0,6 Reliabel
Leader member exchange .853 0,6 Reliabel
Stres kerja .856 0,6 Reliabel
Kinerja karyawan .769 0,6 Reliabel
Employee engagement .819 0,6 Reliabel

Berdasarkan tabel diatas, dapat diperoleh nilai koefisien reliablitas Cronbach alpha pada variabel organizational support sebeasar 0,644, variabel leader member exchange sebesar 0,853, variabel stres kerja sebesar 0,856, variabel kinerja karyawan sebesar 0,769, dan variabel employee engagement sebesar 0,819. Dari seluruh variabel tersebut diketahui nilai koefisien reliabilitas Cronbach alpha lebih besar 0,6 , maka dapat dikatakan bahwa instrument kuisoner yang digunakan dikatakan memiliki reliabilitas.

X terhadap Y X terhadap Z Z terhadap Y

Dari hasil pengujan normalitas diatas menunjukkan bahwa grafik normalprobabiIity plot yang mensyaratkan jika sebaran data tersebut harus terletak pada wilayah garis diaogonal dan mengikuti arah garis diagonal. Berdasakan gambar diatas maka hasil yang didapat memenuhi syarat normal probability plot, Jadi dapat disimpulkan semua variabel tersebut, memiliki distribusi data yang normal.

Variabel F Sig. Linearity Kondisi Kesimpulan
X1 Y 8,632 0,000 Sig. < 0,05 Linier
X2 Y 3,286 0,000 Sig. < 0,05 Linier
X3 Y 4,997 0,000 Sig. < 0,05 Linier

X terhadap Y X terhadap Z

Variabel F Sig. Linearity Kondisi Kesimpulan
X1 Y 6,021 0,000 Sig. < 0,05 Linier
X2 Y 2,864 0,000 Sig. < 0,05 Linier
X3 Y 14,082 0,000 Sig. < 0,05 Linier

Z terhadap Y

Variabel F Sig. Linearity Kondisi Kesimpulan
Z Y 8,628 0,000 Sig. < 0,05 Linier

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai sig linearity untuk variabel organizational support, leader member exchange, stres kerja dan employeeengagement menunjukan nilai sig linearity < 0,05, maka dikatakan hubungan antar variabel bersifat linear.

X terhadap Y

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
Dimension 0 1 ,653a ,426 ,422 2,611 1,894

Model Summary b Z terhadap Y

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
Dimension 0 1 ,798a ,638 ,629 2,092 2,125

X terhadap Z

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
Dimension 0 1 ,692a ,479 ,466 2,706 1.914

Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi pada tabel diatas diperoleh nilai DurbinWatson sebesar 2.125, 1.914 dan 1.894 dengan -2<DW<3 Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada model regresi dalam penelitian ini.

X terhadap Y X terhadap Z

Coefficients a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Organizational Support ,811 1,233
Leader Member Exchange ,879 1,138
Stres Kerja ,897 1,115
Coefficients a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Organizational Support ,811 1,233
Leader Member Exchange ,879 1,138
Stres Kerja ,897 1,115

Z terhadap Y

Coefficients a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Employee engagement 1,000 1,000

Dari hasil pengujian multikolinieritas dapat diperoleh semua nilai VIF variabel organizational support, leader member exchange, stres kerja dan employee engagement (<10) dari hasil tersebut maka dapat dinyatakan jika regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari multikolinieritas.

  • Uji Normalitas
  • Uji Linieritas
  • Uji Autokorelasi
  • Multikolinieritas
  • Uji Heteroskedastisitas

X terhadap YX terhadap ZZ terhadap Y

Berdasarkan gambar yang ada diatas, maka dapat dilihat bahwa tidak terjadi pola tertentu dan scatterplot titik-titik menyebar secara acak, baik di bagian atas angka nol atau dibagian bawah angka 0 dari sumbu vertical atau sumbu Y, maka dapat menunjukan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas.

Regresi linier berganda digunakan untuk memodelkan hubugan antara variabel dependen dan variabel independen, dengan jumlah variabel independen lebih dari satu.

X terhadap Y X terhadap Z

Model Unstan i dardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,797 1,225 1,467 ,145
totalX1 ,301 ,082 ,220 3,659 ,000
totalX2 ,202 ,048 ,243 4,213 ,000
totalX3 ,633 ,060 ,603 10,557 ,000
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,081 1,585 1,313 ,192
totalX1 ,573 ,106 ,389 5,396 ,000
totalX2 ,162 ,062 ,180 2,607 ,010
totalX3 ,417 ,078 ,368 5,377 ,000

Z terhadap Y

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 7,995 1,163 6,873 ,000
totalZ ,605 ,063 ,653 8,674 ,000

Berdasakan dari hasil yang ada pada tabel dapat diketahui model regresinya dari keempat variabel sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Y = 1,797+ 0,301 X1 + 0,202 X2 + 0,633 X3

Z = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e2

Z= 2,081 + 0,573 X1 + 0,162 X2 + 0,417 X3

Y = a + b1 Z + e3

Y = 7,995 + 0,605 Z

  • Analisis Regresi Linier Berganda
  • Pengujian Hipotesis
ANOVA b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 637,955 1 637,955 93,579 ,000a
Residual 858,975 126 6,817
Total 1496,930 127

X terhadap Y X terhadap Z Z terhadap Y

ANOVA b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 954,332 3 318,111 72,698 ,000a
Residual 542,598 124 4,376
Total 1496,930 127
ANOVA b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 834,284 3 278,095 37,972 ,000a
Residual 908,146 124 7.324
Total 1742,430 127

Berdasarkan hasil dari tabel diatas diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000. Dimana Ftabel diketahui sebesar 2,68. Sehingga Fhitung > Ftabel dengan nilai signifikan 0,000 < 0,005. Dari hasil tersebut dapat diyatakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, artinya variabel bebas mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat.

X terhadap Y

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
dimension0 1 ,798a ,638 ,629 2,092

X terhadap Z

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
Dimension 0 1 ,692a ,479 ,466 2,706

Z terhadap Y

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
Dimension 0 1 ,653a ,426 ,422 2,611

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan mengunakan regresi linier berganda diatas dengan bantuan statitik menunjukan nilai koefisien korelasi sebesar = 0,798, 0,692, dan 0.653. Berdasarkan kriteria korelasi diatas, maka dapat diyatakan bahwa korelasi atau hubugan yang kuat antara variable bebas dengan variabel Iainnya

X terhadap Y

Model R R Square Adjuted R S q uare Std. Eror of the Etimate Durbin-Wat t son
dimension0 1 ,798a ,638 ,629 2,092 2,125

X terhadap Z

Model R R Square Adjuted R Square Std. Eror of the Etimate Durbin-Wat t son
Dimension 0 1 ,692a ,479 ,466 2,706 1.914

Z terhadap Y

Model R R Square Adjuted R Square Std. Eror of the Etimate Durbin-Wat t son
Dimension 0 1 ,653a ,426 ,422 2,611 1,6894

Berdasarkan analisis diatas yang dilakukan menggunakan regresi linier berganda diperoleh nilai koefisien diterminan (R Square) sebesar 0,638, 0,479, dan 0,426. Dari hasil R Square menunjukkan bahwa variabel bebas dapat mempegaruhi variabel terikat sebesar 63,8%, sedangkan 36,2% dipegaruhi oleh variabel bebas lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini. sebesar 47,9%, sedangkan 52,1% dipegaruhi oleh variabel bebas lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini. sebesar 42,6%, sedangkan 57,4% dipegaruhi oleh variabel bebas lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

  • Uji Simultan (Uji F)
  • Koefisien Korelasi Berganda (Uji R)
  • Koefisien Determinan (R 2 )
  • Uji Intervening
    • Pengaruh organizational support (X 1 ) terhadap kinerja karyawan (Y) melalui employee engagement (Z) sebagai variabel intervening
    • Pengaruh leader member exchange (X 2 ) terhadap kinerja karyawan (Y) melalui employee engagement (Z) sebagai variabel intervening
    • Pengaruh stres kerja (X 3 ) terhadap kinerja karyawan (Y) melalui employee engagement (Z) sebagai variabel intervening

Adapun formula menghitung besarnya pengaruh tidak langsung denganSobel Test menurut Ghozali seperti dibawah ini: [7]

Standarterror dari koefisien indirect-effect (Sab).

Sab = √𝒃𝟐𝑺𝒂𝟐 + 𝒂𝟐𝑺𝒃𝟐 + 𝑺𝒂𝟐𝑺𝒃𝟐

Sab = √(0,509)2(0,0075)2 + (0,837)2(0,108)2 + (0,075)2(0,108)2

Sab = √(0,001457331) + (0,008171437) + (0,000023853)

Sab = 0,098247753

Dimana :

Sab = Standar error tidak langsung

a = Koefisien regresi yang menggambarkan pengaruh X1 terhadap Z

b = Koefisien regresi yang menggambarkan pengaruh Z terhadap Y

Sa = Standar error dari koefisien b

Sb = Standar error dari koefisien a

Berdasarkan hasil perkalian ab dapat digunakan untuk menghitung uji t statistik pengaruh tidak langsung dengan rumus sebagai berikut:

ab 0,837 x 0,509t = = = 4,336312913sab 0,098247753

Dengan mengikuti t tabel dengan tingkat signifikan 0.05 yaitu sebesar 1,657 maka dapat disimpulkan bahwa t hitung < ttabel (4,336312913 > 1,657) yang berarti bahwa koefisien intervening sebesar 4,336312913. Artinya ada pengaruh dalam employee engagement (Z) sebagai intervening dalam hubungan variabel organizational support (XI) terhadap kinerja karyawan(Y).

Adapun formula menghitung besarnya pengaruh tidak langsung denganSobel Test menurut Ghozali seperti dibawah ini: [7]

Standarterror dari koefisien indirecteffect (Sab).

Sab = √𝒃𝟐𝑺𝒂𝟐 + 𝒂𝟐𝑺𝒃𝟐 + 𝑺𝒂𝟐𝑺𝒃𝟐

Sab = √(0,537)2(0,0066)2 + (0,334)2(0,074)2 + (0,066)2(0,074)2

Sab = √(0,001256135) + (0,000610881) + (0,000023853)

Sab = 0,043484129

Dimana :

Sab = Standar error tidak langsung

a = Koefisien regresi yang menggambarkan pengaruh X2 terhadap Z

b = Koefisien regresi yang menggambarkan pengaruh Z terhadap Y

Sa = Standaar error dari koefisien b

Sb = Standaar error dari koefisien a

Berdasarkan hasil perkalian ab dapat digunakan untuk menghitung uji t statistik pengaruh tidak langsung dengan rumus sebagai berikut:

ab 0,334 x 0,537t = = = 4,124677305sab 0,043484129

Dengan mengikuti t tabel dengan tingkat signifikan 0.05 yaitu sebesar 1,657 maka dapat disimpulkan bahwa t hitung < ttabel (4,124677305 > 1,657) yang berarti bahwa koefisien intervening sebesar 4,124677305. Artinya ada pengaruh dalam employee engagement (Z) sebagai intervening dalam hubungan variabel leader member exchange (X2) terhadap kinerja karyawan(Y).

Adapun formula menghitung besarnya pengaruh tidak langsung denganSobel Test menurut Ghozali seperti dibawah ini: [7]

Standarterror dari koefisien indirecteffect (Sab).

Sab = √𝒃𝟐𝑺𝒂𝟐 + 𝒂𝟐𝑺𝒃𝟐 + 𝑺𝒂𝟐𝑺𝒃𝟐

Sab = √(0,360)2(0,060)2 + (0,589)2(0,086)2 + (0,060)2(0,086)2

Sab = √(0,00046656) + (0,002565828) + (0,000026625)

Sab = 0,055308348

Dimana :

Sab = Standar error tidak langsang

a = Koefisien regresi yang menggambarkan pengaruh X3 terhadap Z

b = Koefisien regresi yang menggambarkan pengaruh Z terhadap Y

Sa = Standar error dari koefisien b

Sb = Standar error dari koefisien a

Berdasarkan hasil perkalian ab dapat digunakan untuk menghitung uji t statistik pengaruh tidak langsung dengan rumus sebagai berikut:

ab 0,589 x 0,360t = = = 3,833779306sab 0,055308348

Dengan mengikuti t tabel dengan tingkat signifikan 0.05 yaitu sebesar 1,657 maka dapat disimpulkan bahwa t hitung < ttabel (3,833779306 > 1,657) yang berati bahwa koefisien intervening sebesar 3,833779306. Artinya ada pengaruh dalam employee engagement (Z) sebagai intervening dalam hubungan variabel stres kerja (X3) terhadap kinerja karyawan(Y).

Berdasarkan hasil analisis data membuktikan bahwa variabel organizational support, leader memberexchange dan stres kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT.XYZ, dan memiliki hubungan positif. sehingga semakin baik organizational support, leader member exchange dan stres kerja maka akan meningkatkan kinerja karyawan.

Dengan demikian, ini dapat dinyatakan organizational support, leader member exchange yang terus ditingkatkan dan semakin dikembangkan dan stres kerja yang semakin rendah akan mendorong kinerja karyawan. Sehingga dapat dikatakan bahwa organizational support, leader member exchange dan stres kerja yang bagus akan membawa dampak yang positif bagi kinerja karyawan yang ada di PT XYZ.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ronny Riantoko, I Gede Adnyana Sudibya Dan Desak Ketut Sintaasih, Rahmah Kamila, yang berjudul “Pengaruh Dukungan Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Dan Kinerja Anggota Polsek Kuta Utara”. [8] Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa organizational support, leader member exchange dan stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan hasil analisis data membuktikan bahwa variabel organizational support, leader memberexchange, dan stres kerja berpengaruh terhadap employeeengagement PT.XYZ, dan memiliki hubungan positif. sehingga semakin baik organizational support, leader member exchange, dan stres kerja maka akan meningkatkan produktivitas kerja.

Dengan demikian, ini dapat dinyatakan organizational support, leader member exchange yang terus ditingkatkan dan semakin dikembangkan dan stres kerja yang semakin rendah akan mendorong employee engagement. Sehingga dapat dikatakan bahwa organizational support, leader member exchange dan stres kerja yang bagus akan membawa dampak yang positif bagi employee engagement yang ada di PT XYZ.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Indarto & Djoko Santoso, yang berjudul “Pengaruh Perceived Organizational of Support, Leader Member Exchange, Dan Stres Kerja Terdadap Turnover Intention Karyawan Generasi Y Dengan Employee Engagement Sebagai Variabel Intervening”. [9] Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa organizational support, leader member exchange dan stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap employee engagement.

  • Hipotesis Pertama : Pengaruh Organizational Support , Leader Member Exchange , Dan Stres Kerja Berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan
  • Hipotesis Kedua : Pengaruh Organizational Support , Leader Member Exchange , Dan Stres Kerja Berpengaruh Terhadap Employee Engagement
  • Hipotesis Ketiga : Pengaruh Organizational Support , Leader Member Exchange , dan Stres Kerja Berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Employee Engagement Sebagai Variabel Intervening .

Berdasarkan hasil analisis data membuktikan bahwa variabel Organizational Support, Leader Member Exchange, Dan Stres Kerja mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Karyawan Melalui Employee Engagement Sebagai Variabel Intervening PT.XYZ, dan memiliki hubungan positif. sehingga semakin baik Organizational Support, Leader Member Exchange, Dan Stres Kerja maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan Melalui Employee Engagement Sebagai Variabel Intervening.

Berdasarkan hasil analisis uji intervening membuktikan bahwa organizational support, leader member exchange dan stres kerjaa berpengaruh secara langsung (direct afect) dan berpengaruh tidak langsung (indirect affect) terhadap kinerja karyawan dengan employee engagement sebagai variabel intervening. Variabel organizational support,leader member exchange, dan stres kerja berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap employee engagement. Dan juga ada pengaruh tidak langsung antara variabel organizatiinal support, leader member exchange, dan stres kerja terhadap kinerja karyawan melalui employeeengagement sebagai variabel intervening.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Nurmalia Ariani dan Tri Wulida Afrianty, yang berjudul “Pengaruh Perceived Organizational Support Terdadap Kinerja Karyawan Dengan Employee Engagement Sebagai Variabel Intervening”. [10] Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa organizational support, leader member exchange dan stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan melalui employee engagement sebagai variabel intervening.

IV. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta analisis yang dilakukan dan pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan dalam bab sebelumya maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

  • Organizational support, leader member exchange, dan stres kerja berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
  • Organizational support, leader member exchange, dan stres kerja berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap employee engagement.
  • Organizational support, leader member exchange, dan stres kerja berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kinerja karyawan melalui employee engagement sebagai variabel intervening.

Ucapan Terima Kasih

Penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini antara lain PT. XYZ yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di perusahaan tersebut. Semoga penelitian yang sederhana ini dapat menambah pengetahuan baru dan semoga bermanfaat bagi para pembaca.

References

  1. Kasali, Rhenald, Change, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007
  2. Rhoades, L. and Eisenberger, R. (2002). “Perceived organizational support: A review of the literature. Journal of Applied Psychology, Vol. 87, pp. 698-714
  3. Liden, R. C., & Maslyn, J. M. (1998). Multidimensionality of leader-member exchange: An empirical asessment through scale development, Journal Of Management, 24 (1), 43–72.
  4. Rose, Raduan Che, Naresh Kumar, dan Ong Gua Pak. 2009. The Effect of Organizational Learning on Organizational Commitment, Job Satisfaction, and Work Performance. Journalof Applied Business Research. 25(6), pp: 55-65.
  5. Yiing, Lee Huey dan Kamarul Zaman Bin Ahmad. 2009. The Moderating Effects of Organizational Culture on the Relationships between Leadership Behaviour and Organizational Commitment and between Organizational Commitment and Job Satisfaction, and Performance, Leadership and Organization Development Journal, 30(1): 53-86.
  6. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan Ke-22. Bandung. Alfabeta
  7. Ghozali, I. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPPS 21. Edisi Delapan. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
  8. Ronny, Riantoko, I Gede Adnyana Sudibya Dan Desak Ketut Sintaasih, (2017). Pengaruh Dukungan Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Dan Kinerja Anggota Polsek Kuta Utara. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana 6.3 (2017): 1145-1176
  9. Kasali, Indarto & Djoko Santoso, (2017). Pengaruh Perceived Organizational Of Support, Leader Member Exchange, Dan Stres Kerja Terhadap Turnover Intention Karyawan Generasi Y Dengan Employee Engagement Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis Vol 10, No 1 (2017): 1979-4800
  10. Ariarni, Nurmalia dan Tri Wulida Afrianty, (2017). Pengaruh Perceived Organizational Support Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Employee Engagement Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Administrasi Bisnis Vol 50, No 4 (2017)